Silver Cross and Draculea (Indonesia):Jilid05 Final Chapter

Final Chapter - White Ending

Salju turun.

Malam Natal disambut oleh salju, memberi warna putih pada jalanan.

"Wow, salju benar-benar cantik!"

Rushella sepertinya melihat salju untuk yang pertama kalinya. Dalam perjalanan pulang dari belanja, dia berseru dengan senang.

Pesta Natal diadakan dirumah Hisui hari ini—semua anggota Klub Investigasi Supranatural berencana untuk hadir.

Pergi bersama dengan teman-temannya untuk berbelanja, Hisui kemudian pulang bersama sebagai sebuah kelompok.

Semuanya tenggelam dalam suasana liburan, mengobrol dengan senang, tetapi hanya Hisui yang tidak cukup senang.

Kematian Miraluka hanya beberapa hari yang lalu sehingga dia tidak bisa disalahkan.

"Ada apa?"

Eruru bertenya dengan hati-hati.

Dia menjadi penuh perhatian. Hisui bisa melihat dari wajahnya.

"Bukan apa-apa... Aku bertanya-tanya apakah ini adalah hadiah dari dia, sebuah hadiah yang sengaja dia kirim lebih awal untuk Natal."

"Seorang vampir memberi hadiah Natal? Sungguh lelucon yang aneh."

"Dimasa lalu, aku benar-benar membutuhkan dia... Aku selalu membayangkan, bertanya-tanya apakah dia mungkin kembali suatu hari. Dan bahwa dia pasti ada disekitar. Jadi... melihat aku kerepotan selama ini, dia muncul."

Hisui menyentuh dada kirinya.

Memang.

Dia selalu ada disana.

Namun, apakah dia muncul kembali dalam penampilannya yang dulu kerena keinginan Hisui?

"Tetapi... mungkin karena aku tidak memilih dia, aku tidak mampu untuk memilih dia diantara keduanya, dia lenyap."

"Aku percaya bukan itu. Dia pergi dengan tersenyum."

"Eh?"

Tanpa melihat Hisui, Eruru melanjutkan dengan tenang.

"Vampir mencari darah dalam upaya untuk mengisi kekosongan dari kehidupan mereka yang telah hilang. Untuk mengisi kehangatan yang telah hilang dari hati mereka—itulah yang telah aku dengar. Tetapi dia sudah tidak memiliki penyesalan. Karena bahkan dalam ketidakhadirannya, kamu bisa hidup dengan baik. Jadi... dia puas dan memilih menghilang, akhirnya kembali ke dalam tubuhmu. Itu saja."

"Pada akhirnya, aku masih bergantung pada dia. Hal itu begitu menyedihkan."

Hisui menggelengkan kepalanya dengan senyum masam. Kemudian Mei memeluk lengannya.

"Apa yang kamu bicarakan begitu senang? Hi-kun, malam ini adalah Malam Natal yang agung, mari... bersama dengan aku malam ini..."

"Umm maaf, aku benar-benar tidak akan membiarkan kamu menginap."

"Kalau begitu Kujou-kun, dengan aku... Orang tuaku tidak akan ada dirumah besok, datanglah kerumahku..."

Sebelum dia mengetahunya, Kirika telah memeluk lengannya yang lain.

Seorang wanita pada masing-masing lengan. Salah satunya seorang manusia buatan sementara yang lain adalah penyihir.

Tak peduli sisi mana yang dia tolak, hidupnya berada dalam bahaya.

"Itu..."

Saat dia terjebak didalam dilema, Rushella menyerang dari depan.

"Hei, apa yang kamu lakukan!? Kamu adalah pelayanku!"

Mengatakan itu, dia mengeluarkan taringnya dan menggigit.

Meskipun frekuensinya menurun, dia masih haus akan darah segar.

"Hei hentikan, ini diluar!"

Bibir Rushella mendekat.

Tetapi dia tidak menggunakan giginya.

Menghisap dalam-dalam pada leher Hisui, dia melepaskan Hisui setelah dia menghisap yang cukup.

Tanda dari ciuman vampir tidak tertinggal pada lehernya... itu hanya tanda dari sebuah ciuman biasa.

"Ah, apa yang kamu lakukan? Sekarang bagaimana aku harus menunjukan diriku sendiri di depan umum?"

"Diam, aku seharusnya melakukannya dari dulu! Sekarang semua orang akan tau kamu adalah milikku!"

"Sial... Bagaimana cara menghapus ini?"

"Oh my oh my, Hi-kun, bagaimana kalau aku menutupinya untuk kamu?"

"Atau biarkan aku..."

Bibir mendekat lagi.

Suara memarahi datang sebagai hasilnya.

"Kamu lebih baik mati."

"Apa kamu serius kali ini...?"

"Kenapa kamu bermain-main? Cepat, saatnya membeli kue yang berikutnya!"

"Oke oke."

Anggota Klub Investigasi Supranatural berjalan dibawah hujan salju.

Hari-hari yang bersemarak dan tidak biasa telah menjadi kehidupan sehari-hari.

Kehidupan keras Kujou Hisui akan berlanjut dari sini.

Mungkin, itu akan berlangsung selamanya.

----------The End----------