Difference between revisions of "Skeleton Knight Going Out to the Parallel Universe (Indonesia): Jilid 1 Bab 1"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
m
 
Line 26: Line 26:
   
   
“Astajim?!”
+
“Astagaaa?!”
   
   
Line 33: Line 33:
   
   
“Muke gile?!”
+
“Uwaaahh?!”
   
   

Latest revision as of 13:06, 28 March 2017

「Aku Berada di Dalam Dunia yang Berbeda」[edit]


Saat aku mengetahuinya, aku sadar aku tak tahu bagaimana aku bisa berada di sini.


Di sana terdapat sebuah daerah berbukit yang tertutup oleh rerumputan hijau. Mataharinya masih tinggi di atas langit, jadi mungkin saat ini masih menjelang sore hari. Angin yang berhembus melalui rerumputan, memberikan kesan pemandangan lautan hijau; sebuah gelombang rerumputan yang mengarah kepadaku saat aku duduk di atas sebuah batu besar. Bau dari tanah yang lembab dan rerumputan yang bercampur dengan angin, dan aromanya mengalir menuju lubang hidungku. Anginnya berhembus menuju ke dalam hutan di belakangku, menggoyangkan dedaunan pohon-pohon tersebut.


Tanpa tujuan, aku berdiri di atas batu yang tadi kududuki, lalu menyegarkan mataku dengan pemandangan tak terhingga dari cakrawala. Sebuah pemandangan seperti ini benar-benar tak bisa kita jumpai di Jepang kecil kita dulu, kan?


Akhirnya, aku menyadari penampilanku.


Berhiaskan dengan detail terbaik, sebuah armor full body berwarna perak dengan corak putih dan biru, menyerupai sesosok dari sebuah legenda atau hal mistis, menghiasi tubuhku.


Sebuah mantel hitam pekat tertiup oleh angin; di dalam mantel itu, dapat terlihat secercah cahaya kecil, mengingatkanku kepada langit yang berbintang.


Di punggungku, aku membawa sebuah perisai bundar besar dengan suatu emblem yang rumit di tengahnya, serta sebuah benda yang tak lain hanya bisa disebut sebagai pedang suci yang memberikan semacam aura menakjubkan.


Perlengkapan ini sungguh berbeda dari penampilanku pada biasanya, tapi aku mengenalnya dengan baik. Bahkan hari ini, sebelum aku tertidur di depan komputerku setelah bermain game online, perlengkapan ini sedang dipakai oleh karakter pemainku.


“Astagaaa?!”


Aku menjerit kaget dari lubuk paru-paruku. Aku menjerit, meskipun aku tahu tak ada seorang pun yang akan menjawabnya di sini. Perlahan kupindahkan sarung pedangku ke pinggulku dan menghunuskan pedangnya. Sebuah pedang bermata dua yang tipis berwarna biru, bermandikan cahaya matahari, terhunus. Pedang indah ini bersinar layaknya cahaya di siang hari. Panjang pedang ini melebihi satu meter, membuatnya terlihat sangat berat. Aku mengambil kuda-kuda dengan pedang yang sejajar dengan mataku, lalu mengayunkannya.


“Uwaaahh?!”


Aku menjerit lagi.


Ringan! Sungguh tak bisa kupercaya ini bobot dari sesuatu yang terbuat dari logam. Perlahan kuayunkan pedang tak realistis ini untuk memastikan bobotnya. Lalu kuayunkan pedangnya dengan satu tangan. Walaupun aku mengenakan baju besi, ringan saja rasanya. Rasanya sama seperti aku tak memakainya sama sekali.


“【Flying Dragon Slash】 !!”


Saat mengayun-ayunkan pedang, kusebutkan nama sebuah skill dari game. Sebuah sinar cahaya terpancar dari pedangku, dan melesat ke dalam hutan.


Tiba-tiba, di dalam hutan tersebut, sebuah pohon besar perlahan jatuh. Dedaunan dari pohon lainnya beterbangan, dan semua burung-burung dari pohon-pohon di dekatnya terbang ke langit. Sebuah suara yang sedikit keras menggema dari area tersebut ketika pohon itu menyentuh tanah.


“Astaga, apa-apaan ini...”


Akhirnya, aku punya firasat bahwa pikiranku sudah mulai tenang. Tapi aku masih belum mengerti situasinya.


Senjata dan perlengkapan yang aku kenakan adalah perlengkapan tingkat mistik, sama seperti yang karakterku punyai di dalam game yang kumainkan.


Ini sungguh kejadian langka, mengenakan perlengkapan tingkat mistik sepenuhnya. Seluruhnya ada enam tingkat perlengkapan: rendah, sedang, tingkat lanjut, masterpiece, legenda, dan mistik.


Body armor perak yang kumiliki ini adalah armor Heavenly Knight, seri 『Holy Armor of Belenus』. Armor ini terdiri dari lima bagian: bagian kepala, badan, pinggul, lengan, dan kaki. Tak hanya meningkatkan pertahanan dan menyembuhkan sejumlah darah secara berkala, armor ini juga meningkatkan kekuatan serangan, serta meningkatkan ketahanan akan kutukan. Sebagai tambahan, serangan atribut cahaya dan api juga dikurangi hingga setengahnya. Sebenarnya ini set perlengkapan yang buruk.


Dan mantel yang berkibar terhembus angin di belakangku adalah 『Overcoat of the Night Sky』 tingkat mistik. Mantel ini mempunyai efek untuk mengurangi serangan atribut kegelapan, juga menyembuhkan sejumlah mana secara berkala.


Perisai yang kupanggul di punggungku adalah 『Heavenly Shield of Titus』. Sebagai tambahan dari pertahanan yang tinggi dan penolak tumbukannya, perisai ini meningkatkan semua nilai ketahanan akan efek status abnormal.


Komplain mengenai seri Heavenly Knight yang kacau ini menyebabkan admin untuk mem-patch nya, tapi efek dari armor tersebut masih ada – hanya saja, pemain yang mengenakannya tak bisa lagi memakai asesoris dengan perlengkapan tersebut. Secara berkala, pengguna seri Heavenly Knights yang sudah terbatas malah semakin berkurang karenanya.


Terakhir, yang kini tengah kupegang di tanganku adalah 『Holy Thunder Sword』. Dengan kekuatan serangannya yang kuat dan peningkatan agility nya, ini adalah pedang bermata dua yang sangat kubanggakan. Layaknya senjata kelas mistik yang lain di dalam game, senjata ini punya serangan spesialnya tersendiri, dengan timbal balik pemain yang menggunakannya akan mengalami pengurangan tenaga setelah penggunaan.


Aku kembali menyarungkan pedangku di pinggulku, lalu, dengan tangan kananku, kurapalkan 【Flame】. Dan seperti dalam game, sebuah semburan api melesat layaknya tanganku adalah sebuah pelontar api.


Tidak... ini berbeda dari game.


Kalau aku tak salah ingat, pekerjaan utama karakterku adalah Heavenly Knight, dan subkelasnya semestinya adalah Pope. 【Flame】 adalah sebuah skill Magician dan 【Flying Dragon Slash】 sebenarnya adalah sebuah skill kelas Warrior. Seharusnya semua itu bukanlah skill yang karakterku bisa gunakan dengan pekerjaan saat ini di game.


Mengapa seorang Knight bisa menggunakan skill kelas Magician? Lalu, akupun berpikir: berdasarkan semua yang terjadi, bagaimana jika ini bukanlah game maupun mimpi, namun sebuah kenyataan?


Jika ini adalah kenyataan, maka skill yang tak bisa kugunakan karena perubahan kelasku semestinya bisa kugunakan. Sebagai contoh, seorang ahli Judo yang mulai mengambil karier Boxing tentunya masih bisa menggunakan teknik Judo.


Karena aku telah banyak memaksimalkan level pekerjaan yang kuambil, apakah aku bisa menggunakan semua skill tingkat tinggi yang pernah kupunya?


Ketentuan untuk mencapai kelas Heavenly Knight adalah sebuah karakter mesti memiliki level maksimal untuk pekerjaan Magician, Priest, dan Warrior. Dalam rangka untuk mendapatkannya, aku diharuskan untuk memperoleh pekerjaan Magic Knight, Advanced Wizard, dan Pope. Aku tak mempelajari semua skill yang ada di setiap pekerjaan, tapi aku mempelajari sedikit banyak dari mereka.


Andai saja, aku bisa menggunakan semua skill yang sudah kupelajari, aku pasti bisa mengatasi segala hal yang akan menimpaku.


Aku ragu apakah aku bisa bertahan hidup jikalau saja pekerjaan utamaku sudah ditetapkan menjadi Heavenly Knight. Usut punya usut, beberapa pekerjaan tingkat-tinggi tidak terlalu berguna. Pertama, mereka hanya punya empat skill kemampuan. Dan semua itu hanyalah skill singkat yang menyebabkan kerusakan secara luas. Jelas sekali itu hanyalah sebuah kelas yang dimaksudkan untuk memenuhi keinginan para developer saja.


Seperti saat ini, aku dapat menggunakan 【Heavenly Knight Sword Techniques】 yang membuatku bisa menggunakan pedang dua tangan hanya dengan satu tangan, tapi kalau kupakai dengan kedua tanganku, bukankah itu akan menambah kekuatan seranganku?


Aku telah berada di area ini untuk beberapa saat, tapi tak ada gunanya jika kuterus berada di sini. Jika memang ini kenyataan, aku harus menemukan seseorang atau sebuah kota dan memikirkan rencana masa depanku.


Kucoba untuk menggunakan skill pendukung Magician, 【Transfer Gate】. Cahaya terang terpancar saat sebuah lingkaran sihir selebar tiga meter muncul...


Di dalam game, yang kubutuhkan hanyalah memilih nama dari sebuah kota dan aku akan berpindah ke sana. Akan tetapi, saat ini tak ada layar pilihan yang muncul. Untuk sesaat. Kupikirkan apa yang harus kulakukan. Celakanya, penglihatanku memburam. Dan setelah itu kulihat pandangannya melebar sebelum mataku berkedip.


Aku berpindah sejauh sekitar tiga meter dari tempatku sebelumnya. Rupanya, sihir ini tak bisa digunakan dengan benar tanpa ada gambaran yang jelas mengenai tempat yang ingin kutuju.


Lagi pula, aku tak tahu tempat apapun di dunia ini, sepertinya aku tak berpindah karena itu.


Aku menyerah...


Tunggu, semestinya masih ada satu skill perpindahan yang tersedia. Skill pendukung, 【Dimensional step】.


Skill ini membuatku bisa berpindah ke lokasi manapun setelah kupilih. Pada saat awal-awal bermain, skill ini adalah skill yang membuatmu bisa menjauh dari jarak serang musuh – sebuah skill yang bisa kaugunakan saat dikepung musuh. Tapi setelah pertengahan permainan, saat jarak serang para monster dan bosnya memakan seluruh area layar, bisa dibilang ini skill yang tidak berguna. Apakah aku bisa menggunakannya? Dengan tanpa layar untuk ku klik, mungkin aku hanya akan menyia-siakan mana.


Kutetapkan pandanganku pada lokasi yang kutuju dan mengaktifkan 【Dimensional step】. Pemandangannya berubah seketika. Saat kulihat ke belakang, kuselidiki, tempat di mana tadi aku berapa telah berada dalam jarak yang sangat jauh. Mungkin sekitar lima ratus meter. Di dalam game, tak peduli apapun yang kau lakukan, skill ini hanya bisa membawamu paling jauh sampai sudut layar. Dalam kenyataannya, ini bisa membawaku ke manapun sejauh jarak pandangku. Walau aku tak bisa meledakkan kepala dengan sebuah beam seperti gadis Esper tertentu, ini tetaplah kekuatan yang cukup membantu. Dengan waktu cool-down satu detik, sepertinya ini bisa menjadi cara bergerak yang praktis.


Jadi aku terus menggunakan 【Dimensional step】 untuk memetakan daerah sekitar.


Hingga matahari terbenam, sepertinya aku berpindah ke arah Barat Daya. Setelah meninggalkan daerah berbukit beberapa saat yang lalu, aku melihat sebuah sungai besar.


Aku bergerak ke tepi sungai dan melihat-lihat sekeliling. Lebar sungai ini mungkin sekitar dua ratus meter. Kelihatannya sungai ini menyimpan cukup banyak air. Saat aku melihat sungainya, airnya terlihat transparan, dan aku bisa melihat banyak ikan berenang searah dengan arus.


Mengapa aku tak istirahat dan minum air dulu?


Kulepaskan helmku. Hal tersebut mengingatkanku bahwa, tak hanya aku tak keberatan dengan memakai armor, tapi aku juga tak merasa panas. Pikiran tersebut terus berada di dalam kepalaku hingga kudekatkan wajahku ke air.


Saat itu juga, pikiranku membuyar—


“—Gile...”


Semua keluhanku menghilang dalam riak air.


Pandanganku terpaku pada bayangan dalam air. Tak ada mata. Tepatnya, di sana tak ada hidung atau bahkan daging. Dalam lubang mata yang gelap, cahaya terang dari undead dapat terlihat. Kutatap balik bayangan tersebut tanpa perasaan apapun.


Airnya mencerminkan sosok dari skeleton berarmor—


Aku benar-benar melupakannya. Jenis avatar yang kupakai di dalam game.


Avatar game yang biasa kalian pakai mestinya humanoid – sesuatu yang bisa kalian ubah agar bisa sesuai dengan keinginan seseorang. Pilihan perubahannya juga bermacam: kalian bisa membuat sebuah Elf berkuping-panjang, atau bahkan sebuah Orc berhidung-babi. Ada juga avatar spesial yang mengharuskan kita membayar untuk mendapatkannya: salah satu avatar spesial itu adalah 『Skeletal Body』. Dibanding harganya, “tak masalah jika aku benar-benar tertutup oleh armor,” itulah apa yang temanku katakan...


Sebenarnya aku menginginkan sebuah avatar skeleton emas. Dengan begitu, bisa saja aku dikenal sebagai pahlawan keadilan. Saat kutelusuri lebih lanjut mengenainya, kepalanya adalah skeleton, dan dari leher hingga ujung bawah berwarna emas seperti kostum seorang pegulat profesional. Namun, kukira avatar tersebut benar-benar skeleton emas seutuhnya hingga saat sebelum ini...


Untuk melarikan diri dari kenyataan, aku mengingat masa lalu.


Ini sangat buruk.


Aku tak bisa melepaskan helmku di depan umum dengan penampilanku. Faktanya, kalau kulakukan, mungkin aku akan menjadi target penaklukan monster.


Rencana masa depanku saat ini berubah dengan sekejap.


Aku akan hidup dengan tertutup dan takkan muncul sebisa mungkin.


Akan tetapi, armor tubuhku cukup mewah, dan benda ini sendiri mungkin dapat menarik perhatian... Tapi, aku tak bisa melepaskan perlengkapan ini.


Di dunia ini aku tak punya apapun kecuali armor ini. Aku kehilangan semua benda dalam gameku, dan aku tak punya uang. Aku harus mengumpulkan uang dengan hati-hati untuk saat ini.


Kubenamkan kepalaku ke dalam air dan meminumnya. Karena aku adalah seorang skeleton, apakah aku butuh minum? Ke mana perginya air yang kuminum? Yang lebih penting, apakah aku bisa merasakan airnya?


Aku takkan mempedulikan hal-hal kecil itu lagi. Kepalaku sudah mulai memanas. Meskipun aku yang saat ini tak lagi mempunyai otak. Seorang skeleton tertawa dengan nada tinggi dalam anganku... Uups, pikiranku mulai lari dari kenyataan lagi.


Pertama, mari pertimbangkan lagi rencana untuk mencari sebuah kota. Mungkin aku akan menemukan seseorang yang tinggal di seberang sungai. Dengan pikiran tersebut, kupakai kembali helmku dan kembali menggunakan 【Dimensional step】. Semenjak meninggalkan sungai, tanda-tanda jalan mulai nampak, jadi sebuah desa mungkin tak jauh.


Mundur ke Pendahuluan Kembali ke Halaman Utama Teruskan ke Bab 2