Sword Art Online Bahasa Indonesia:Cradle of the Moon

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Catatan

Cradle of the Moon terjadi setelah arc Alicization selesai! Jika kamu tidak ingin terkena spoiler, jangan membaca cerita ini!

Prolog

Di dalam sebuah koridor yang penuh dengan barisan pilar berwarna putih, gema langkah kaki manusia dan binatang dapat terdengar.

Seorang gadis yang mengenakan armor ringan keabu-abuan dengan pedang ramping yang tergantung di pinggangnya berjalan di depan, rambut hitam panjangnya sedikit berkibar. Mengikutinya, seekor naga muda yang ditutupi bulu kekuningan mengayunkan ekor panjang miliknya. Meskipun si naga masih cukup muda karena tanduknya belum tumbuh, naga tersebut lebih panjang dari si gadis.

Nama si gadis adalah Ronye Arabel. Dan nama si naga adalah Tsukigake.

Meskipun mereka berada di negeri dongeng, keduanya memancarkan kecantikan tersendiri. Mereka berdua tak bisa membayangkan jika mereka akan menjadi bagian dari «Integrity Knights»...yang mana akan menjadi kekuatan tempur terbesar Underworld dalam beberapa tahun.

Faktanya, pada saat ini, setidaknya ada seratus orang yang sebanding dengannya dalam menggunakan pedang dan seni sihir, di dunia ini dan di Dark World jika digabungkan.

Dalam pertempuran besar «Peperangan di Gerbang Timur», dan kemudian «Pemberontakan Empat Kerajaan»....Gadis tersebut selalu berada di garis depan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, atas prestasi keberaniannya dalam pertempuran, ia telah diangkat menjadi seorang Murid "Integrity Knight".

Seperti itulah—

Meskipun kemampuan pedang si gadis berkembang secara bertahap pada pertarungan, pada titik ini, kemampuannya mulai memudar karena tak ada kemungkinan teknik pedang si gadis dapat digunakan dalam perang.

Karena Underworld akhirnya memperoleh kedamaian setelah tiga ratus tahun penuh kekacauan.

Masyarakat Dunia Manusia, manusia Dataran Kegelapan, para goblin, para orc, para ogre, dan para raksasa: mereka ber-enam telah menanda tangani perjanjian perdamaian. Empat kerajaan keluarga bangsawan yang memiliki hak yang lebih tinggi untuk menindas masyarakat awam juga telah dihapuskan. Tepat setelah keruntuhan karena «Peperangan di Gerbang Timur», kereta perdagangan keluar masuk secara terus menerus di dalam Centoria, kota pusat, turis dari Dark World bisa terlihat dimanapun.

Sekali lagi, ketakutan serta kurangnya pemahaman yang memisahkan kedua dunia, kini telah menghilang tanpa jejak.

Si gadis dan si naga muda berlari melewati pilar -pilar tersebut yang menghalangi matahari, Solus, untuk membuat garis -garis cahaya. Di pinggangnya tergantung sebuah pedang yang tidak akan pernah ternoda oleh darah untuk kedua kalinya.

  • Katsu katsu...* *Pata pata...* dua pasang suara langkah kaki terdengar, dan segera menghilang.

Di luar sana, seekor kupu -kupu besar muncul, ia kembali menikmati kesunyian, dan tampak senang menari di dalam koridor tersebut.

Bagian 1

"Ronye~! Kesini! Kesini!"

Sebuah suara memanggil. Itu terjadi ketika Ronye menatap sosok berambut merah yang berjinjit sambil melompat-lompat di balik kerumunan.

Bersama, mereka berdua melewati kerumunan tersebut, sambil menundukkan kepala dan berkata 'permisi, permisi'. Orang-orang seperti pegawai maupun juru masak berkumpul bersama, sementara penyihir bekerja di Cathedral membuat ruang. Muncul untuk mengganggu, wajah-wajah berbalik kearah mereka berdua. "Fu-n...fu-n..." di belakang Ronye, suara dengusan terdengar ketika Tsukigake menyadarinya. Karena ketakutan, kerumunan orang-orang tadi menyingkir dari jalan. Karena pandangan itu, si pemilik naga membungkuk lebih rendah.

Setelah berusaha sampai ke barisan paling depan, Ronye beristirahat dan mengambil nafas dalam-dalam.

"Mo~! Kamu sungguh terlambat! Acaranya hampir dimulai nih!"

Sahabat berambut merahnya ini menggelembungkan pipinya dihadapan Ronye.

  • Pekori...* dengan cepat menundukkan kepalanya, ia meminta maaf untuk terakhir kalinya.

"Maafkan aku, aku bingung memilih pakaianku..."

"'Bingung katamu...kamu terlihat memakai pakaian yang biasa kamu kenakan..."

Nama gadis yang menunjukkan wajah kesal adalah Tieze Shtolienen. Seperti Ronye, ia juga adalah seorang Murid Integrity Knight. Rambutnya, seperti matanya berwarna seperti daun di musim gugur; matanya memancarkan cahaya, ia mengenakan tunik lucu dan rok yang terbuat dari wol. Ikat pinggang cantik berwarna merah dipakainya sekarang ini; tampaknya cara berpakaian dengan aksesoris yang ia kenakan sungguh cocok.

Seperti yang diduga, ia mengenakan syal yang dibuat di daerah selatan yang ia beli minggu lalu; sementara Ronye menyesal tidak membelinya, ia mengganti pandangannya, melihat para naga yang ada di belakang Tieze, Shimosaki, naga yang dipelihara Tieze, serta Tsukigake saling berhadapan dan menggosok moncong mereka; melihat lebih jauh, ada anak muda yang terlihat membuat wajah cengengesan, tersenyum dan tersenyum.

Memanggilnya 'anak muda' ketimbang 'bocah' sepertinya lebih cocok karena penampilan luarnya yang terlihat tenang— meskipun ia memiliki pedang panjang yang mencolok serta pisau lempar yang berbentuk 'ku' [1] tergantung di sabuknya. Pedangnya memancarkan jumlah "Priority" yang begitu besar, pisau lemparnya juga tak biasa.

Armor tipis yang terbuat dari perak dan termasuk Kelas Armor "Sacred", tak banyak armor seperti itu ada di Dunia Manusia.

Dengan cepat mengangkat tangannya sejajar armor di dadanya, Ronye lalu membungkuk secara formal, sebuah sapaan bagi seorang kesatria.

"Selamat pagi, Renri-sama."

Lalu, di sisi lain para naga, Integrity Knight Renri Synthesis Forty-Nine menjawab dengan senyum masam.

"Selamat pagi, Ronye-san. ...kamu tak perlu bersikap formal, festival-nya telah menunggu."

"Festival... festival apa?"

Ia membalikkan kepalanya secara reflex. Hari ini, hari ke tujuh belas pada bulan ke-2, berdasarkan kalender adalah bukan hari libur. Meskipun berdasarkan seruan <<Hukum Dasar Underworld>> tahun lalu, ataupun <<Taboo Index>> yang telah direvisi saat ini, tak tertulis sebaris pun pada dokumen tersebut yang menyatakan jika hari ini adalah hari yang perlu dirayakan.

Akan tetapi, melihat kesekitar pada plaza utama Central Catherdal yang luas, semua karyawan masuk kedalam karena banyaknya jumlah penonton bahagia yang membanjiri, dengan teh, anggur, dan makanan ringan disatu tangan, mereka tampak membuat keributan besar.

Terlebih lagi, karena didalam Cathedral yang dikelilingi tembok batu putih, hari ini masyarakat kelas menengah Kota Pusat tampak nyaman-nyaman saja. Dari sisi kiri dan kanan gerbang utama, jumlah penonton yang memadati mungkin melebihi seribu orang.

"......Maa, dengan pengecualian atas berapa banyaknya jumlah orang-orang yang datang, tampaknya ini bukan suatu festival biasa kan. Hal ini tak bisa tertolong, senpai......ketika Daihyokenshi-sama melakukan hal semacam ini, banyak penonton yang selalu datang, meskipun ia tidak berarti bagi mereka."

Tieze membuat ekspresi setengah kagum pada kata-kata tersebut, bahkan ketika Ronye mengangguk.

"Jadi...... . Hari ini Cathedral tidak berhasil dihancurkan, meskipun dikatakan begitu......"

Ketiga orang tersebut menatap kearah depan secara bersamaan—

Sulit untuk mengatakan jasad Monster Putih diabadikan dengan cara yang bermartabat.

Batu berwarna putih bersih yang menutupi bagian depan plaza utama; satu sisi dari seratus mel terbagi menjadi dua bagian oleh tali berwarna hitam dan kuning. *Hyuru-hyuru,* suatu bunyi aneh terdengar, gampangnya itu disebut, sebuah <<Metal Dragon Statue>>.

Akan tetapi sebagai bukti jika itu bukanlah sebuah patung biasa, bagian kepalanya yang runcing dan tajam sebening kaca. Disisi kiri dan kanan tubuhnya, sayap pendek menerjang dengan hebat; pengembangan yang aneh dari pantat hingga kaki adalah dua pipa kecil yang mendesak keluar.

Panjang keseluruhan patung tersebut katanya mencapai lima mel, jika diukur dari bagian bawah pipa. Akan tetapi, percikan api berwarna kekuningan sekilas terlihat dari bagian bawah karena alasan yang tak diketahui.

… ...Hanya ada satu fakta yang ia yakini: perasaan yang tidak enak akan segera terjadi.

Berguman seperti itu dalam pikirannya, Ronye berpaling dari naga besi terbang, karena di sisi benda tersebut, tiga sosok dengan sabar mengamati.

Segera setelahnya, Ronye menatap mereka bertiga, karena menyadari wajah yang menoleh kearahnya tanpa disadari. Seseorang–dengan rambut berwarna chestnut yang berkibar karena tertiup angin, mengenakan rok keabu-abuan, serta pedang tipis yang menggantung di pinggangnya, seorang swordswoman muda, sosok tersebut lalu melambaikan tangannya dan memberikan isyarat beberapa kali sambil tersenyum.

Sadar akan beberapa ribu pasang mata yang menatapnya sekaligus, Ronye merendahkan kepalanya serendah yang ia bisa, dan setengah berlari pada jalan batu.

Ketika ia sampai disamping si pendekar pedang wanita, ia melebarkan jari-nya sebagai tanda kesatria.

“Selamat Pagi, Vice-Representative-sama.”

“Selamat Pagi, Ronye-san. Hari ini adalah hari festival dadakan. Kamu harus menikmatinya.”

“Kamu tak perlu selalu menambahkan <<-sama>>.”

Bibirnya sedikit mengkerut, tetapi bahasa tubuhnya menunjukkan jika ia tidak bisa menerimanya.

Didapan mata Ronye, adalah wanita yang telah menjadi senior Ronye untuk waktu singkat -- Vice-Representative Swordsman Asuna untuk Dunia Manusia.

Bagi seluruh Underworld, katanya Representative Swordsman telah sangat dihormati.

Karena, faktanya, ia diyakini sebagai reinkarnasi dari <<Dewi Stacia>>, salah satu dari tiga tuhan yang menciptakan Underworld.

Meskipun Asuna dengan keras menyangkal jika ia perwujudan Kami-sama [2], ketika Peperangan Besar, Ronye telah menyaksikan dari jarak dekat ketika Asuna menciptakan retakan besar ditanah dengan ayunan pedangnya.

Setelah kejadian tersebut, Ronye tak bisa menghapus <<sama>> dibelakang nama Asuna.

Ronye menguatkan kemauannya dan terus menggelengkan kepalanya.

Asuna mengangkat bahu dan mengganti subjek pembicaraan dengan senyum masam.

“Itu benar kan, Ronye-san. Jika kamu ini pemenang pertama Tehnik Suci Sistem Phlogiston [3], kan?”

“I-Iya.”

Ronye berkedip penuh kebingungan dan mengangguk malu-malu. Karena hal itu, Asuna melanjutkan dengan suara pelannya.

“Lalu... aku punya satu permintaan kecil. Ketika susunan Phlogiston merusak penahannya, aku ingin kamu memberitahuku.”

“E-eh...? Penahan Phlogiston...?”

Tidak menyadari maksud dari kata-kata tersebut sementara waktu, Ronye mengedipkan matanya.

Pada tempat sebelumnya, didekat sosok Metal Dragon Statue yang berdiri tegak, dua sosok laki-laki saling berteriak, dan saling berargumen.

“Apa yang aku telah katakan, Kiri-bou [4], adalah berdasarkan perhitunganku, ‘Kaleng Kedap Udara’ yang diberkati milikmu tidak akan bisa menahan timbulnya panas meskipun sedikit Phlogiston didalam–walaupun jika ada cukup bahan bakar untuk pendingin secara gratis! Pada saat yang tepat, kamu ini sungguh buruk ketika bekerja dengan bahan pendingin; pada situasi seperti ini, jika satu faktor generasi dasar tertunda untuk sementara, ‘Kaleng Kedap Udara’ milikmu akan segera meledak dalam kedipan mata!”

Salah satu dari dua orang tersebut sedikit berteriak tak jelas atas kata-kata kasarnya, terucap dari seorang pria yang berumur sekitar lima puluh tahun, karena telah tumbuh janggut dibawah rahangnya. Ronye mengenali orang itu; biasa dikenal sebagai “Mudai”, pandai besi yang memiliki kemampuan terhebat di Kota Pusat Centoria. Sejak lama ia tinggal di pusat kota, dimasa pensiunnya; ketika <<Pemberontakan Empat Kerajaan>> dia bekerja sama dengan Liberation Army, dan telah diresmikan sebagai Kepala Penasihat untuk Gudang Persenjataan Cathedral.

Mudai-shi, yang cerewet dan penuh omelan, tampak seperti anak kecil–

Memiliki rambut dan mata hitam, penampilan luarnya pernah menjadi pemuda yang sangat luar biasa.

Dibalik jaket, celana panjang yang dijahit; semuanya unik, namun aneh, semua pakaiannya berwarna hitam.

"Hei, hei, ayolah, aku telah sering mendengar penjelasan ini, jadi seolah ada serangga yang berdengung ditelingaku dan mengatakan berulang-ulang. Jadi, Mu-san, bisakah kamu berhenti memanggilku 'Kiri-bou'? aku tidak semuda itu."

Bagian 2

Bagian 3

Bagian 4

Bagian 5

Bagian 6

Bagian 7

Bagian 8

Bagian 9

Bagian 10

Bagian 11

Bagian 12

Bagian 13

Notes

  1. Bentuknya seperti ini く
  2. Artinya Tuhan
  3. http://en.wikipedia.org/wiki/Phlogiston_theory
  4. Artinya Bocah yang ribut