The Unexplored Summon Blood Sign (Indonesia): Jilid 4 Prolog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Prolog[edit]

Apakah ada sesuatu yang mustahil?

Dan jika itu ada, apakah itu dikarenakan individual, dikarenakan masyarakat, dikarenakan dunia, atau dikarenakan logika atau hukum dunia?

Hee hee hee. Maaf. Itu sedikit kejam untuk yang terkuat dari yang terkuat untuk menanyakan pertanyaan seperti itu. Tolong jangan membiarkan itu mempengaruhimu, kakak.

Tidak ada yang mustahil untuk diriku.

Aku adalah dewi yang sebenarnya. Aku tidak terikat oleh logika atau hukum dunia, mereka mematuhi keberadaanku. Kau dapat mengatakan “dunia” hanyalah salah satu dari pelayanku yang tidak penting.

Bukankah itu sedikit terlamab untuk terlihat terkejut, kakak? Ah ha ha! Dan bahkan jika kau mengerti itu, itu bukan berarti kau dapat menerimamya. Kau memikirkan setidaknya terdapat satu hal yang mustahil untuk dilakukan diriku, bukan? Ya, aku dapat melihat harapan kosong di matamu.

Kau sangat berani, kakak.

Kemungkinan dunia atau harapan yang tidak terlihat? Aku tidak dapat mempercayai kau masih memegang kepercayaan tanpa alasan pada hal tidak jelas. Oh, aku mulai merasa sedikit cemburu dengan dunia. Aku merasa ingin untuk memberikan tamparan cepat untuk menyapu bersih segalanya.

Hee hee. Maafkan aku. Aku menjadi sedikit terbawa suasana.

Baiklah, kakak, bagaimana kalau kita mengetes salah satu dari itu?

Mari mengetes sesuatu yang kau pikir akan menjadi mustahil. Mari mengetes sesuatu yang tanpa sadar kau simpan di dalam pikiran sebagai sesuatu yang bahkan White Queen tidak dapat lakukan. Aku akan menyadarkanmu dari ilusi itu.

Oh, ya ampun. Tidak ada alasan untuk menjadi tegang seperti itu.

Aku tidak membicarakan tentang membelah bumi menjadi dua, menelan sistem tata surya, atau meratakan galaksi. Di samping itu, aku meragukan jenis kekerasan itu akan membuatmu terkejut pada saat ini.

Aku membicarakan tentang sesuatu yang lebih tidak terduga, lebih mustahil, dan lebih menyenangkan.

Ini adalah kemungkinan sederhana yang pertahanan kesadaranmu berusaha untuk membuatmu mengalihkannya darimu. Itu adalah titik buta mental yang kita dapat sebut sebagai mimpi buruk pribadi.

Sekarang, sekarang. Apa yang kau pikirkan?

Berpikir keras, cukup khawatir, bergemetar ketakutan, dan terjatuh dalam keputusasaan dalam.

Cukup pastikan kau siap ketika waktunya tiba, kakakku – yangr – tersayang.

Fakta[edit]

  • Jawabannya selalu tepat dihadapan matamu. Jika kau tidak dapat melihatnya, masalahnya berada pada tekadmu.