The Unexplored Summon Blood Sign (Indonesia): Jilid 5 Epilog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Epilog[edit]

Mengalahkan White Queen.

Melindungi White Queen.

Saat kedua sisi itu bertarung, mahluk putih itu tersenyum.

Manusia tidak pernah berubah dan segalanya sama seperti waktu di Taman Miniatur, tapi itulah alasan yang membuatnya sangat menggemaskan. Dia sangat senagn untuk cukup mengetahui bahwa terdapat perasaan untuk merasakan kerinduan.

Di suatu tempat dan di suatu waktu, White Queen meletakkan tangannya di belakang punggungnya dan perlahan mengingat kembali.

Dan pandangannya memfokuskan pada dunia nyata.

Dia hanya melihat satu orang dari sejak awal.

“Namaku adalah Mary Ann. Aku adalah pedang dan perisai kakakku dan aku telah berjanji atas nama cinta pada seseorang yang menamai diriku. Jadi aku benar-benar akan menghancurkan kalian semua yang akan melukainya!!”

Dia pernah sekali membuat sumpah itu.

Tidak ada nama siapapun yang tertulis dengan darah pada kontrak yang dibuat dari kertas kulit, tapi White Queen masih berpikir bahwa itulah dimana semuanya dimulai.

Tapi…

Meskipun begitu…

Dia mempelajari sesuatu tepat diambang kehancurannya. Dia menemukan alasan kuat yang pantas untuk dilindungi bahkan jika itu berarti melanggar taboo. Dia menemukan cahaya yang jauh terlalu indah yang membuatnya ingin untuk melindunginya bahkan jika itu berakhir dengan kehancuran dunia.

Itulah alasan kenapa di ada di sini.

Dia seorang diri memenangkan perang mengerikan itu, membantai segalanya, dan melindungi kehidupan kecil itu.

Dia tidak peduli jika itu berarti kehancuran bagi dirinya sendiri.

Dan ketika anak laki-laki itu mendapati dirinya dipenuhi dengan banyak darah, anak laki-laki itu menggelengkan kepalanya.

Tentu saja itu hal yang masuk akal.

White Queen mengambil terlalu banyak kehidupan bagi dirinya untuk menerima cintanya.

Dia sangat mengerti hal itu.

Bahkan meskipun dia sangat gila, dia masih ingin untuk berjalan di sisinya.

Dia tidak akan bertindak seperti anak laki-laki itu berhutang padanya.

Dia mengetahui anak laki-laki itu tidak akan ragu-ragu untuk mengatakan bahwa dia seharusnya membiarkannya mati.

Tapi…

Tidak peduli apapun yang terjadi…

“Semua yang aku inginkan adalah dirimu.”

Suara itu tidak mencapai siapapun.

Mary Ann.

Anak laki-laki itu memberikannya nama yang menggelikan itu dan itu sekarang tersembunyi di dalam hatinya saat dia juga berjalan menuju medan pertempuran.