The Zashiki Warashi of Intellectual Village:Volume1 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 1: Tentang Jinnai Shinobu[edit]

Bagian 1[edit]

Tempat tinggal besar dengan atap jerami yang lebih kelihatan seperti suatu set dari bagian sejarah daripada tempat orang untuk tinggal. Disaat aku membuka pintu, mataku bertemu dengan seorang pencuri yang kelihatannya masih cukup muda untuk pengangguran dan akan kabur.

"Eh? Tunggu!!"

Dengan terburu-buru, tanganku meraih wadah payung dan mengambil pedang kayu yang kubeli sebagai suvernir dari Kyoto.

"Apa yang terjadi dengan sistem keamanan rumah ini!?"

Aku berteriak sekencang-kencangnya agar menghilangkan rasa panikku, si pencuri berhasil menguasai dirinya kembali dan bergerak. Dia siap untuk kabur. Dengan suara langkah kaki yang keras, dia berlari ke arah beranda terbuka dan kemudian ke pekarangan besar yang tidak digunakan.

Si pencuri terpeleset dan jatuh tersungkur. Dompet dan perhiasan berbentuk beruang jatuh dari tas yang digunakannya. Dia ragu-ragu untuk mengambilnya, namun akhirnya memprioritaskan untuk kabur.

Nenekku yang bertubuh kecil akhirnya menyadari keributan karena dia menuju ke beranda. Dia berbau seperti dupa, jadi dia pasti tadi sedang membersihkan altar Budha.

"Ada apa, Shinobu? Apa kucing liar masuk kerumah?"

"Tadi ada pencuri. Ya ampun, apa yang terjadi dengan sensor di rumah kita?"

"Maafkan aku. Nenekmu ini menyukai semilir angin, jadi kubiarkan jendela terbuka. Pasti itu mematikan saklarnya."

"Tidak kok, aku tidak menyalahkanmu. Dan ketika aku bilang 'sensor', aku juga tidak membicarakan tentang perusahaan keamanan juga."

"Semua hasil produksi pertanian di Desa Intelektual adalah produk ternama, pasti akan banyak pencuri. Aku tidak bisa berkata apa-apa ketika mendengar setandan anggur dihargai 30.000 yen."

"Ya, tapi junmai daiginjo yang ayah dan lainnya buat di pabrik minimal seharga 50.000 yen secangkirnya kan?"

Si pencuri menjatuhkan jarahannya di pekarangan, tapi nenek mengecek di dalam untuk memastikan tidak ada lagi yang diambil. Para pencuri bahkan mulai mencuri panel surya di atap rumah, jadi pastinya menyebalkan sekali.

Sementara itu, aku mengembalikan suvernir dari Kyoto ke wadah payung dan memutuskan untuk melaporkan ini ke polisi dengan smartphoneku. Walaupun sebenarnya tidak berarti apa-apa juga sih. Kantor polisi di desa ini mempunyai sedikit sekali pegawai dan jarang sekali menerima panggilan 110 karena mendengarkan musik di siang hari atau tidur di pos di malam hari. Dan juga, mereka bakalan kesusahan saat menghadapi pencuri yang bersenjata. Jika orang-orang memang percaya polisi bisa melakukan apa saja, mereka tidak akan langsung membayar perusahaan keamanan langsung dari kantong mereka, bukan?

Setelah aku melakukan proses yang dapat dikategorikan 'mungkin kulakukan juga, deh', aku berjalan melalui lorong berlantai kayu dan masuk kedalam rumah ini.

Rumah beratapkan jerami tidak mempunyai kebanggaan tersendiri kecuali dari umurnya, tapi mempunyai beberapa kegunaan.

Satu diantaranya adalah Zashiki Warashi yang hidup didalamnya.

"Ya ampun, bukannya ini tugas Zashiki Warashi untuk melindungi rumah dan berusaha agar peristiwa ini tidak terjadi?" Aku bergumam saat aku sampai di depan pintu.

Tanpa mengetuk pintu geser (memang bisa mengetuk pintu geser?), dengan paksa kubuka dan berteriak sekencang-kencangnya.

"Hey kamu, Zashiki Warashi!! Jangan bermalas-malasan dan kerjakan tugasmu!!"

Tapi Zashiki Warashi yang kucari tidak ada disitu.

Setelah beberapa lama melihat ke ruangan kosong, aku pergi ke tujuan baru. Aku tahu kemana jika tidak ada disana. Mungkin juga dia sedang keluar (walaupun dia adalah Zashiki Warashi), tapi sepertinya tidak mungkin disaat hari yang sangat panas di musim panas seperti hari ini. Dia hanya akan keluar saat pagi atau sore hari.

Itu mungkin kasus semua Zashiki Warashi, tetapi, ada satu karateristik yang satu ini punya, aku tahu suatu tempat yang mempunyai kemungkinan tertinggi kemunculannya.

Dan tempat itu adalah kamarku.

"...Dasar Youkai indoor sialan."

Kali ini tidak ada alasan untuk mengetuk atau bilang apapun. Aku mencengkeram gagang pintu dan dengan paksa membukanya.

"Kau ceroboh, Zashiki Warashi. bagaimana bisa kau membiarkan pencuri masuk?"

Zashiki Warashi yang masuk ke kamarku tanpa permisi melihat secara sekilas kearahku. Dia cantik dan mempunyai rambut hitam yang sangat sempurna dengan yukata merahnya. Youkai yang mempunyai proporsi tubuh yang terlalu glamor untuk disebut "anak kecil".

Dia sedang menggunakan kacamata spesial untuk film 3D.

Dia memegang kontroler wireless dan mengontrol sebuah karakter yang diperlihatkan di layar besar.

Untuk sesaat...

Hanya untuk sesaat...

Tubuhku kaku walaupun aku tahu seperti apa Youkai ini. Hanya satu kata yang terlintas di pikiranku. Secara reflek, aku berteriak.

"Penampilan!! Kamu harus menjaga penampilan sebagai Youkai!! Budaya Youkai adalah bagian dari seni tradisional negeri ini! Apa kamu ingin menghilangkannya!?"

"Iya sih, tapi bukannya ide dari Youkai diambil dari manga dan anime? Youkai harusnya melebur ke latar belakang masing masing era. Ide dari Youkai 'jaman dulu' yang cocok dengan 'jaman dulu' tidak lebih dari trend yang baru baru saja. Tidak ada alasan untuk kami tetap seperti itu."

"Ya, tapi Zashiki Warashi harusnya memberikan keberuntungan untuk rumah yang ditinggalinya dan mengusir pencuri."

"Aku tidak mau!!"

Si Glamor Zashiki Warashi melepas kacamatanya, menghentikan gamenya, lalu kemudian menghadap kearahku dengan bersila.

Hem dari yukata-nya terlipat dan paha putih mulus terlihat jelas olehku, tapi sepertinya dia tidak peduli.

"Aku berharap agar kamu tidak memberikan tugas bertarung untuk kami, Zashiki Warashi! Aku sangat percaya diri akan kalah dengan sangat spektakuler jika melawan Youkai lain, dan bahkan, manusia jika dari kelas Onmyouji!!"

"Ini abad 21, jadi kupikir tidak mungkin ada lagi profesi seperti itu. Lagipula jika ini adalah pencurian oleh Onmyou master ataupun yang lain langsung dari light novel, kupikir dia akan mencuri dengan lebih fantastis, dasar Youkai sialan."

"Lagipula, jika aku melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan Zashiki Warashi, bukannya kamu akan marah kepadaku?"

"Maksudmu masuk ke futonku dan diam diam memelukku di tengah malam?"

Itu memang karakteristik dari semua Zashiki Warashi, dan tidak apa-apa jika dia seperti Zashiki Warashi yang lain. Tetapi, ketika dilakukan oleh Zashiki Warashi yang ukuran dadanya lebih dari 90cm, remaja dalam masa pubertas tidak akan tahan melihatnya. Daripada merasa beruntung, aku merasa seperti listrik menjalari tubuhku dan jantungku loncat-loncat merusak tulang igaku.

Si Zashiki Warashi dengan tubuh dinamit tidak mengerti tentang hal ini, jadi dengan mudahnya dia mengalihkan pembicaraan.

"Yang lebih penting, kamu pergi ke Sanatorium bukan? Pasti lewat toko permen. Aku pikir kamu membeli es loli dalam perjalanan pulang. Boleh aku minta?"

"Berisik. Huh? Hilang... Oh, waktu aku mengambil pedang kayu..."

Aku kembali ke depan, tapi tidak untuk menawari Zashiki Warashi. Aku cuma tidak ingin es loli yang kubeli mencair sebelum dimakan. Satu boks terdiri dari 10 es loli tergeletak di lantai. Aku menjatuhkannya waktu mengambil pedang kayu untuk menghadapi pencuri.

Aku kembali ke kamar dengan Zashiki Warashi, dia lalu mengambil es loli rasa soda. Aku tidak mendengar kata terima kasih tapi...

"Nnnn! AC tidaklah buruk, tapi tidak akan bisa mengalahkan rasa dingin dari dalam."

"Senyummu saat ini memang pas pada bagian 'anak kecil'."

Dia cuek pada komentarku. Sebagai Youkai yang sudah setua rumah ini, dia mungkin mendengarnya sebagai omong kosong dari anak manusia.

"Ngomong-ngomong soal Sanatorium, apa Madoka bilang sesuatu yang merepotkan?"

"....Dia kurang lebih merepotkan sehari-hari, tapi hari ini sungguh ekstra merepotkan."

"Jika buruk, kupikir aku akan menutup telingaku saja."

"Tidak, kamu akan dengarkan ini, aku akan menjerumuskanmu ke sini walaupun harus kupaksa."

Bagian 2[edit]

Alasan aku pergi keluar di hari yang panas saat libur musim panas adalah untuk pergi ke suatu fasilitas bernama Sanatorium untuk mengunjungi temanku yang bernama Madoka.

Tetapi, Madoka tidak mempunyai penyakit yang mengerikan.

Dia hanyalah teman sekelasku.

Walaupun bernama "sanatorium", fasilitas ini hanya berfungsi untuk menambah atmosfir di Desa Intelektual seperti atap jerami di rumahku. Fasilitas ini tidak ada hubungannya dengan TBC, penyakit mental, atau yang lain. Desa Intelektual menciptakan imej "jaman dulu", dan Sanatorium berfungsi seperti atraksi.

Aku tidak habis pikir mengapa orang-orang kaya akan membayar mahal untuk dirawat padahal tidak ada yang salah dengan mereka. Akan tetapi, mengambil pelatihan untuk menjadi JSDF sangat populer untuk diet, jadi bisnispun diciptakan menggunakan 'jalan aneh' agar tetap sehat.

Karena ditargetkan untuk orang-orang kaya dengan gaya nyeleneh, maka harganya pun sangatlah mahal.

Keluarga teman sekelasku, Madoka-chan, tergolong kaya, tetapi, dia sendiri adalah cewek SMA super yang menjalankan day trading sendiri.

Mereka pasti terfokus dalam memberikan pelayanan, karena ruang tunggunya saja mempunyai pengamanan ketat.

"Hai, bagaimana keadaan diluar?" Tanya cewek dengan gaun tipis dengan senyumnya yang mengembang dan aku yakin tidak ada seorangpun yang lebih sehat daripada dia.

"Biasa saja...kecuali Yuki Onna salah musim yang kutemui di halte bis. Kau tahu, aku tidak akan menjumpai hal-hal menarik terus-terusan."

Zashiki v01 023.jpg

"Tapi ini liburan musim panas untuk para siswa."

"Cewek yang sangat sehat dan memilih mengasingkan diri ke fasilitas kesehatan ini tidak berhak bicara seperti itu."

"Perkataanmu tidak bisa menyuruhku berhenti untuk mengucapkannya," kata Madoka.

Aku disini karena aku adalah ketua kelas. Jujur saja, Madoka adalah anak yang bermasalah. Dia tidak akur dengan orang tuanya dan tidak menemukan kesenangan saat di sekolah. Tidak ada perlakuan kejam ataupun bullying yang terjadi, tapi tetap saja dia mengisolasi dirinya sendiri.

Wali kelas kami memilih menghindari konflik, jadi tugas untuk mengecek dia secara berkala diserahkan kepadaku walaupun ini adalah liburan musim panas.

"Apa kamu sudah mengerjakan pe-er mu?"

"Benar-benar tidak ada rasanya kalau ditanya begitu dari orang yang belum mengerjakannya juga."

"Aku tidak akan menyangkalnya, aku cuma ingin memulai percakapan. Jika aku tidak menemukan sesuatu untuk dibicarakan, percakapannya tidak akan bertahan lama. Aku sudah menjagamu sejak April dan aku masih belum tahu apa makanan kesukaanmu."

"Jika kita tidak punya sesuatu untuk dibicarakan, aku bisa kok mengajarimu menghasilkan uang."

"Nah, itulah masalahmu. Kamu bisa menghasilkan uang dengan caramu sendiri, akhirnya kamu tidak pernah bergantung pada orang lain. Jadi kamu merasa orang lain tidaklah penting. Itukah sebabnya kamu mengisolasi dirimu sendiri walaupun kamu tidak punya alasan yang jelas?"

"Kamu bicara seperti itu, tapi apa yang harus kulakukan? Apakah harus kulemparkan 30 miliar yen ke tempat sampah di stasiun agar dapat bergaul dengan orang-orang? Atau haruskah aku memaksakan tugas yang menyusahkan kepada orang lain agar dapat berkomukasi walaupun aku tidak perlu apa-apa? Kau tahu, sesuatu seperti 'Hei, kamu disitu. Kuberikan 5 Miliar yen, jadi gunakan dan gandakan uang tersebut.' Sebetulnya, kupikir itu cukup untuk memasukan anak SMA normal kedalam rumah sakit jiwa."

"Ya, mungkin," Aku menjawab sekenanya.

Sayangnya, tugasku hanyalah berbicara kepada Madoka, dan bukanlah menyelesaikan masalahnya. Jadi kenapa harus repot-repot? Lagipula ketua kelas juga tidak dibayar.

"Ngomong-ngomong, beberapa pria dengan jas mondar-mandir. Siapa mereka? Apa kamu memanggil servis lagi?"

"Mereka disini bukan untukku. Aku belum hidup selama itu."

"?"

"Mereka agen warisan." Madoka memutar-mutarkan jari telunjuknya. "Seperti yang kau tahu, Sanatorium memfokuskan pada mood daripada fungsi sebenarnya. Orang-orang yang tinggal disini ialah yang gila kesehatan sepertiku atau orang-orang tua yang sudah capek mencari uang di kota-kota jorok, jadi mereka ingin saat-saat terakhir mereka dikelilingi keindahan alam."

"Lalu kenapa agen-agen atau apalah itu ada disini?"

"Entahlah, alasannya berbeda tiap-tiap orang. Satu tidak ingin memberikan keluarga mereka warisannya. Yang lain ingin memberikan ke selingkuhannya daripada istrinya. Lalu ada yang ingin memberikan ke cucu mereka tanpa memberikan 1 yen pun kepada anak mereka."

Aku tidak tahu bagaimana ekspresi wajahku saat itu, tetapi, Madoka melihat dengan tatapan jahat.

Dia punya cara tersendiri menyenangkan dirinya sendiri saat membicarakan tentang uang.

"Mereka semua punya alasan tersendiri meninggalkan keluarga mereka dan datang ke Sanatorium, jadi tidaklah aneh jika agen-agen warisan itu ada disini."

"Jadi kaya pasti menyusahkan..." Aku bergumam tanpa berpikir.

Hanya dengan hidup di Desa Intelektual, aku mungkin dikualifikasian sebagai orang kaya, tetapi, uang saku ku sama saja dengan anak normal lainnya, jadi tidak terasa seperti itu olehku.

"Ini mungkin lebih parah dari yang tadi." Madoka menyeringai. "Beberapa waktu lalu, ada rumor jika seseorang memasuki suatu ruangan, maka dia akan mati. Beberapa orang tua yang kaya raya pasti akan dimasukkan ke ruangan tersebut dengan antusias oleh keluarganya."

"...Benarkah?"

"Iya. Kupikir ini ada hubungannya dengan Youkai dan Paket, tapi itu tidak mungkin karena tidak ada tanda-tanda seperti itu. Atau mungkin pemasangannya belum selesai."

Aku tidak suka pilihan kata yang ia gunakan.

Merasa was-was, aku menjawab, "Jika kamu ingin berbicara tentang hal-hal yang berbahaya, tolong pengertiannya agar masuk cakupanku sebagai ketua kelas..."

"Apa yang kamu bicarakan? Jika kamu tidak punya cerita menarik, maka satu-satunya pilihanku cuma tertawa atas penderitaanmu. Jadi kugunakan kesempatan ini untuk cerita padamu."

"Myahhhhh myahhhhh!!! Aku tidak dengar!!!!"

"Kamu menyebutkan tentang bertemu Yuki Onna yang salah musim dijalan bukan? Kamu pasti dalam masalah besar karenanya. Kenapa Youkai itu selalu bersembunyi ketika reporter spiritual siaran televisi datang, dan malah menampakan diri disaat yang paling salah didepanmu?"

"Jangan tanya aku!"

"Mungkinkah ada bau yang hanya Youkai yang bisa tahu? Mungkin ada hubungannya dengan sake yang keluarga kalian buat."

"Ayahku memperlakukan Zashiki Warashi seperti raja dari ketakuan yang perlu ditaklukan sedangkan pamanku cuma dikenal gara-gara sering dikerjai olehnya."

"Tapi faktanya tetap saja mereka berdua sering bertemu dengan Zashiki Warashi, bukan? Dan sama seperti Yuki Onna itu, kamu selalu bertemu dengan mudahnya sesuatu yang selalu membahayakan ketika hanya dengan bertemu."

Dia kelihatannya sangat menikmatinya.

Kebalikan dari sikap was-was ku, Madoka menambahkan dengan wajah yang berbinar-binar. "Apa yang aku bicarakan tadi sudah terhitung berbahaya, tapi sekarang kamu sudah bertemu dengan Yuki Onna, dan kamu sudah masuk kedalamnya, dan apapun yang aku utarakan tidak akan sanggup merubahnya."

Bagian 3[edit]

Zashiki Warashi beryukata merah berbalik, membuka laptop sambil berbaring di tatami, dan mulai membuka situs jejaring video.

"Aku mengerti, aku mengerti. Kejadiannya menjadi berbahaya dan seseorang berusaha membunuhmu. Tapi itu tidak ada hubungannya denganku. O-Ohhhhhhh!! Video Panda!!"

"Kenapa kamu bisa jahat sekali!?"

"Aku sudah bilang padamu jangan menaruh harapan kepadaku dalam pertarungan antar Youkai. Aku ini pada dasarnya anak kecil, ingat? Aku tidak cocok dengan pertarungan mengerikan seperti Shicinin Misaki atau Hyakki Yakou dimana mereka memberikan kutukan dan membunuh siapa saja yang mereka temui."

"Pastinya ada suatu jalan dimana kamu bisa membantuku! Dan juga game dan komputer itu milikku! Youkai tidak bisa melakukan kontrak dengan provider. Jika aku mati, kamu tidak akan bisa membuka situs jejaring video tersebut!!"

"Chehh..."

Kurasa cuma itu saja bagian yang mengganggunya. Zashiki Warashi kemudian berbalik kearahku meninggalkan video tentang kelucuan panda.

"Jadi sekarang kamu bernegosiasi dengan Youkai. Ini sangat disayangkan karena kamu telah kehilangan tidak sifat penurutmu. Kamu dulunya punya hati yang suci."

"Hentikan sikap kedewasaanmu itu yang hanya keluar jika kamu terdesak."

"Kamu paling lucu ketika aku memandikanmu atau membantumu berganti baju di ruang ganti kolam renang."

"Sudah kubilang hentikan!! Kita manusia akan kalah dalam hal kedewasaan!!"

"Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana ketika kamu mencengkeram pakaian renang ku dan terus memeganginya karena kau takut tersesat. Masalahnya saat itu kau tidak mengerti apa-apa."

"Kyaaaaaahhhhhhhhhhh!!" Aku berteriak seakan-akan jiwaku ditarik dari dalam.

Dia punya tubuh yang sangat mempesona sejak sebelum kakekku lahir. Dan pasti akan menimbulkan resiko jika aku berpikiran tentang itu!!

"Jadi seseorang mencoba membunuhmu?"

"Sayangnya iya."

"Apa alasannya kali ini?" Zashiki Warashi bertanya sambil berguling menampakan kaki putih mulusnya dari yukata yang tidak rapi itu. "Kau hidup di Desa Intelektual dan bukan kota besar, jadi bertemu Youkai tidaklah aneh. Apalagi kamu Shinobu. Ingat waktu perjalanan ke pantai tempo hari untuk berenang, kamu dapat surat cinta dari putri duyung."

"...Ya, dan aku hampir dibawa kedalam dasar lautan."

"Apa kamu melakukan sesuatu yang membuat Yuki Onna itu menghantui dan mencoba membunuhmu? Seperti menceritakan kisah Yuki Onna yang membebaskan laki-laki yang ia nikahi."

"Bukan." Aku menggelengkan kepala. "Bukan itu."


Bagian 4[edit]

Setelah Madoka memperingatkanku, tentu saja aku dalam keadaan siaga sekarang.

Dalam perjalanan kembali dari Sanatorium, aku berjalan kaki karena tidak punya uang untuk membayar tarif bis. Karena pohon yang terlalu lebat jadi terlalu banyak membuat bayangan, maka di area ini tidak terdapat panel surya yang dapat berubah arah seperti bunga matahari. Sebagai gantinya, dipinggir sepanjang jalan terdapat selokan yang menggerakan generator listrik dengan air seharga 300 yen per liternya. Bahkan hal seperti itu sudah dikalkulasi agar daun daun yang berguguran tidak menyumbat selokan.

Aku mungkin sudah siaga, tapi aku lupa satu fakta penting. Jalan di gunung ini hanya ada satu, jadi aku pasti akan melewati halte bis didekat belokan. Dan jika Yuki Onna yang tadi kutemui masih berada disitu, pasti aku akan bertemu dengannya lagi.

"...Aku benar benar bodoh..."

"Jadi, kita bertemu lagi. Hee hee hee...Mungkin ini adalah takdir. Jadi, bagaimana jika kamu menikah denganku saja?"

Dia berpenampilan sekitar 13 tahun. Dia mempunyai rambut berwarna biru pucat yang panjang dan memakai kimono putih yang bisa disalahkira baju untuk pemakaman. Suara aneh terdengar dari kursi halte bus yang dibuat seperti tempo dulu. Material jenis plastik pasti mengalami perubahan dikarenakan beku.

"...Kamu Yukinko kan?"

"Aku Yuki Onna. Yuki Onna adalah perwakilan dari kecantikan Youkai. Tolong jangan samakan wanita secantik dan semematikan diriku dengan bocah yang suka bermain salju. Dan juga, ayo menikah."

"Yuki Onna berdada rata sepertimu harusnya bertukar badan dengan Zashiki Warashi berdada besar yang kukenal."

Saat aku berbicara, aku dapat melihat cahaya peringatan berkelip di pikiranku. Aku juga dapat merasakan perubahan temperatur yang drastis saat aku menjauh darinya.

Bertemu dengan Yuki Onna dapat berujung kematian.

Tidak seperti Zashiki Warashi dirumahku, Yuki Onna adalah Youkai yang karakteristik utamanya adalah membunuh manusia. Sama seperti Zashiki Warashi yang masuk ke futon-mu saat tengah malam lalu memelukmu, Yuki Onna akan membunuh karena dia adalah Yuki Onna.

Kalau boleh jujur, dia lebih berbahaya daripada peliharaan buas yang ditinggalkan tuannya yang tidak bertanggung jawab.

Aku mencoba berpikir.

Kebanyakan orang mengetahui tentang Yuki Onna lebih banyak dari buku bergambar atau cerita lama daripada kisah Youkai. Dan itu masuk cakupanku juga.

Dua laki-laki tersesat di gunung bersalju dan Yuki Onna membunuh yang lebih tua. Dia membiarkan yang lebih muda untuk pergi dengan syarat tidak akan menceritakan apa-apa kepada orang lain. Kemudian si laki-laki menikah dan akhirnya malah menceritakan kisah tentang Yuki Onna. Tetapi, kemudian diketahui bahwa wanita yang dinikahinya adalah Yuki Onna.

Dilihat begitu saja Yuki Onna terlihat plin plan, tapi jika dari awal Yuki Onna sudah berencana menikah dengan laki-laki muda itu, dia terlihat lebih cermat. Ceritanya menceritakan tentang beberapa janji yang terlihat dan tersembunyi. Sebagai contoh, jika si laki-laki muda sudah menikah dengan wanita lain sebelum bertemu dengan Yuki Onna dalam penyamarannya, pasti dia sudah dibunuh.

Karena biasanya cerita lama mempunyai pesan moral, satu teori menyiratkan bahwa Yuki Onna adalah simbol dari menakutkannya gunung disaat musim salju dan janji pernikahan dapat disimbolkan dengan pengetahuan mendaki gunung. Dengan pengetahuan yang memadai, kamu dapat mengetahui indahnya gunung, tapi jika tidak tamatlah riwayatmu.

Sudah cukup penjelasan dari sarjana perkotaan yang tidak pernah sekalipun melihat Yuki Onna yang sebenarnya.

Masalahnya adalah eksistensi yang harusnya menjadi simbol dari gunung saat bersalju sedang duduk manis dibangku di depanku. Harusnya ini adalah situasi dimana kemungkinan dia tiba-tiba akan membunuhku.

Aku dalam bahaya.

Aku berkesimpulan bahwa cara terbaik untuk keluar dari ladang ranjau ini adalah tidak menjanjikannya apapun. Di luar sana ada beberapa Youkai yang hanya jika melihatnya kamu langsung mati, jadi itu bisa lebih bermasalah.

"Jadi...Kenapa Yuki Onna sepertimu diluar disaat musim panas seperti ini?"

"Apa kamu akan berjanji menikahiku jika kukatakan alasannya?"

"Tidak. Tidak akan. Dan bukannya ini terlalu mendadak. Aku bisa bilang kita baru saja bertemu."

Janji pernikahan itu sepertinya sesuatu yang bisa menyebabkannya menyerang. Dia akan bertanya kepada setiap orang yang memenuhi kriterianya, dan siapa yang menyanggupi akan dibekukan sampai mati. Aku harus menanggapi ini secara serius. Dia menganggap pernikahan hanya masalah sepele.

Yuki Onna kecil itu melihatku dengan tatapan jengkel.

"Jika kamu tidak berjanji menikahiku sekarang juga, aku pastikan kamu akan mati..."

"Geh!? Kamu mempersiapkan serangan dua arah!?"

Jika aku tidak membuat janji aneh itu, aku akan dibunuh tapi jika aku menjanjikannya, dia akan terikat denganku dan akan membunuhku? Bisakah karakteristik dari Yuki Onna lebih parah dari ini!?

"A-Aku belum dewasa..."

"Hanya berpengaruh pada aturan manusia. Menurut peraturan Youkai, janji lewat ucapan saja sudah cukup. Jadi ayo kita menikah. Menikah sekarang."

"Aku lebih suka aturan manusia!! Dan aku berpikir aku tidak akan tahan sehari jika aku berada di gunung salju tempatmu berasal!!"

"Maka berjanjilah kamu akan menikahiku jika umurmu mencukupi menurut Konstitusi Jepang."

"Sayang sekali! Konstitusi Jepang tidak menerima pernikahan antara manusia dan Youkai, jadi itu tidak akan pernah terjadi!"

Walaupun Youkai di perlakukan sama seperti manusia, tapi tidak ada peraturan legalnya. Mereka bahkan tidak boleh menandatangani kontrak telepon selular.

Yuki Onna menelengkan kepalanya kesamping dan berkata, "Jadi, kau berkata itu tak akan terjadi sampai Konstitusi Jepang merevisinya jika ada suatu alasan? Heh heh heh heh heh heh heh."

Geh. Tidak bagus nih. Aku tidak yakin hukum akan berganti secara cepat, tetapi, aku takut jika dia datang kepadaku 50 tahun lagi dan bilang aku melanggar sumpahku. Dia akan terlihat sama dalam 1000 tahun, jadi itu kemungkinan terjadi.

"Aku tidak akan menikahi seseorang yang bahkan namanya saja aku tidak tahu."

"Aku #58902385Ra4."

Zashiki v01 035.jpg

Sialan, dia serius. Itu adalah nomor registrasi nasional yang sudah tidak dipakai lagi, bukan!?

"Ta-Tapi aku harus tahu minimal 1 kelemahan seseorang sebelum berdiskusi pernikahan dengannya."

"Aku tidak suka cicada dan bendungan dari beton."

"Ambil ini! Min-min[1] bomber!!"

"Nyaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh!?"

Aku mengambil seekor cicada dari pohon dan melemparkannya ke dia. Yuki Onna terjatuh dari bangku dan kabur. Aku tidak melihat dari raut mukanya tapi sepertinya dia menangis.

Hmm.

Untung saja dia idiot.

Itu salah satu cara mengusir Youkai.

Yang terpenting adalah aku tidak menjanjikannya apa-apa.

"Aku tidak ingat mendengar bahwa Yuki Onna tidak suka dengan cicada. Apa itu kelemahan pribadi atau seluruh ras?"

Dengan raut muka bingung, aku melanjutkan perjalanan kebawah.

Aku telah melewati cobaan pertama setelah peringatan dari Madoka, jadi aku tidak memungkiri aku melemahkan sikap siagaku tadi.

Tetapi, aku tidak akan bisa menghindari apa yang akan terjadi selanjutnya walaupun aku memasang sikap siaga.

Beberapa saat setelahnya, dadaku ditembak seseorang dengan senapan.


Bagian 5[edit]

Zashiki Warashi dengan yukata merahnya berguling-guling dan rambutnya yang halus menyebar di tatami.

Dengan wajah yang bosan, dia berkata "Aku tahu itu bohong. Kalau kamu tertembak, kamu tidak mungkin pulang kerumah."

"Oke, aku agak berlebihan. Aku tidak tertembak di jantung kok."

"Kamu mungkin bisa berbohong di sekolah, tapi kamu tidak terlihat seperti itu, maka jangan bilang sesuatu yang bodoh."

Dan terima kasih karenanya, nama panggilanku adalah "Yakuza Intelektual".

Oh iya bagaimanapun...

"Aku tidak mau dipanggil bodoh oleh Youkai yang tidak bisa apa-apa. Dan tidak ada satupun kata-katamu yang mencerminkan Youkai. Kamu harusnya berkata-kata penuh arti dan terdengar memiliki pengalaman yang banyak karena sudah hidup sejak awal peradaban, bukannya mengecek konser di internet setiap hari!!"

"Oh? Jadi kamu ingin mendebatkan tentang berapa nilai X yang berhubungan dengan frekuensi kemunculan Youkai?"

"Jangan membawa-bawa 10 teratas masalah yang tidak bisa diselesaikan di abad 21!! Lagipula, kamu kan Youkai, bukannya itu memberimu keuntungan?"

"Jadi kamu bilang aku tahu segala hal tentang Youkai karena aku salah satunya? Naif sekali Shinobu, dapatkah kamu memberikan jawaban tentang jangkauan angka untuk gen yang menentukan manusia itu laki-laki atau perempuan dan jelaskan juga kapan, dimana, dan bagaimana gen tersebut terbentuk."

"Nhh..."

"Ada hal yang kami juga tidak ketahui. Kami hidup seperti ini saja. Tidak ada diantara kami yang menjadi sarjana dan kami hidup tentram tanpa harus memikirkan bagaimana kami lahir. Kata Zashiki Warashi dengan senyum tipisnya. "Dan juga, komentar yang penuh makna atau peribahasa lama tidak semua berharga. Semua terdengar keren hanya karena perbedaan antara bahasa sekarang dan jaman dahulu yang membuat susah diartikan. Yang kamu bilang makna itu tidak lebih dari yang kamu dengar setiap hari. Jika kamu mengucapkan dengan bahasa jaman ini, kamu hanya akan mendeskripsikan hal yang sudah kamu ketahui. Apa gunanya memaksa sesuatu menjadi bahasa jaman dahulu yang formal?"

Aku merasa pembicaraan ini tidak akan berlanjut jika aku tidak menyudahinya disini.

"...Bisa kita kembali ke pembicaraan yang tadi?"

"Aku lebih memilih menyimpang saja."

"Kenapa kamu menyebalkan sekali, Zashiki Warashi!?"

"Oh ya, itu juga. Aku ingin komplain karena hanya dipanggil 'Zashiki Warashi'. Aku tidak suka ketika aku diberi nama pribadi dan tidak ada orang yang menggunakannya. Itu berasa seperti sepaket kartu nama yang tidak pernah berkurang."

Jangan berkata seperti kamu mengerti maksudnya lagipula kamu tidak pernah melakukan bisnis apa-apa.

"Oh iya, berapa nomormu?"

"Bukan, bukan nomor yang diberikan oleh pemerintah. Apa kamu lupa namaku adalah Yukari?"

"...Oh ya? Yah, tidak ada untungnya mengingatnya. Zashiki Warashi saja sudah cukup."

"Bagaimana jika ada 2 lagi Zashiki Warashi di sebelahku?"

"Kalau begitu, Zashiki yang tidak bisa apa-apa atau indoor Zashiki Warashi mungkin bisa."

"..."

Masih tersenyum, Zashiki Warashi berambut hitam dengan yukata merah itu terdiam.

Dan tiba-tiba mencubit puting sebelah kananku.

"Ky-Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!?"

Seluruh badanku bergetar hebat.

A-apa!? Apakah kelemahanku sudah ketahuan!?

"...Nama seseorang itu sangat penting, bukan?"

"Tunggu,berhenti...Ayayaya, jangan dipelintir!!"

"Penting, bukan?"

"Ahh, ahh!! Iya, penting sekali, Yukari-sama!!"

"Bagus."

Dengan persetujuan yang menurutku aneh itu, dia menyingkirkan jarinya dari titik kelemahan di tubuhku.

Dengan napas tersengal-sengal aku berkata, "Bi-bisakah...Bisakah kita...Kembali ke topik yang tadi?"

"Aku masih ingin menyimpang lagi..."

"Tidak, terimakasih!! Kita kembali saja!! Kita kembali!!"

Aku tidak tahu sampai mana pembicaraan ini jika Zashiki Warashi ini yang mengatur pembicaraan. Walaupun terlihat seperti ini, aku mencoba untuk terlihat lebih S! Aku tidak ingin melihat dua sisi dari sebuah koin dan kemudian berakhir kedua arah, jadi satu-satunya solusi adalah aku yang mengatur pembicaraan.

"O-oke...Sampai mana aku tadi?"

"Perbedaan sensitifitas antara yang kanan dan kiri."

"Bukan!! Oh, aku ingat! Aku tertembak oleh senapan!!"

Itu saat dimana dia bilang itu bohong.

Tetapi...

"Masalahnya ada orang yang benar-benar menembakannya kearahku."

"Siapa ? Yuki Onna?"

"Seseorang. Aku tidak tahu, yang pasti dia manusia. Hanya manusia yang bersusah payah menggunakan senapan. Mereka sangat berhati-hati dengan hukum yang ada."

"Kupikir juga begitu. Di Desa Intelektual ini dimana setandan anggur saja seharga 30.000 yen, pembasmian hama seperti gagak dan babi hutan adalah peristiwa sehari-hari. Dan jika terdengar bunyi tembakan sampai ke seluruh desa, tidak ada yang berpikir insiden yang berbahaya sedang terjadi."

Itulah yang membuat area pedesaan sangat menakutkan.

Normalnya, orang-orang akan beranggapan bahwa sesuatu yang membahayakan sedang terjadi ketika mendengar bunyi tembakan. Tetapi, norma disini berbeda. Faktanya tidak ada satupun yang terkejut melihat seseorang dengan senapan dan berjalan-jalan di desa dan membuatmu berpikir apakah ini masih bagian dari Jepang.

"Jadi siapa? Apa kebetulan kamu bertemu mafia dari Cina yang sedang mengubur mayat mutilasi?"

"Mereka tidak akan mengubur di area dimana alam sangat dipelihara."

"Lalu siapa?" tanya Zashiki Warashi.

Aku menghela napas dan menjawab.

"Agen warisan."


Bagian 6[edit]

Kesan pertama saat mendengar suara tembakan adalah seseorang yang sedang berburu hewan liar. Suaranya memekikan telingaku pertanda dekat sekali jaraknya, tetapi, aku sedang ada di gunung. Pemburu yang sedang bekerja didekatku tidaklah mengagetkan.

Tetapi, bukanlah suara tembakan yang terlihat aneh.

Pertama, ada mobil listrik ada di jalan gunung. Desa Intelektual mengutamakan dari segi ekologi dan kesehatan, maka itu tidak aneh. Tetapi, ada yang tidak biasa dari suara mesinnya, suara mesinnya mati. Ini berarti mobil itu mendekat secara diam-diam.

Kedua, kaca hitam dari mobil listrik tersebut terbuka dan memperlihatkan seseorang menggunakan jas dan bersandar sambil memegang senapan untuk berburu, dan seseorang yang mengejar hewan buas tidak ada yang memakai jas. Pemburu selalu berjalan melewati hutan dan memakai rompi oranye cerah. Ini dimaksudkan agar mengurangi bahaya salah tembak oleh pemburu lain yang mengira dia adalah beruang.

Ketiga, bagian dari bangku yang ada di halte hancur bersamaan dengan suara tembakan.

Tembakan itu tidak mungkin salah sasaran kearahku.

Jelas-jelas orang itu mengarahkan tembakannya ke arahku!

"...!?"

Siapa?

Mengapa?

Tentu saja ada alasan mengapa aku bisa bergerak sebelum menjawab pertanyaan yang muncul dibenakku.

Itu karena aku tidak bisa membayangkan bencana apa yang bisa dilakukan oleh senapan berburu. Bahkan itu saja bisa menghancurkan bangku didepanku, aku tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya jika terkena tubuhku.

Kalau saja itu pisau atau pemukul dari metal, aku akan bisa membayangkan dan pastinya aku akan diam ketakutan.

Kekuatan penghancur senapan pemburunya sangat hebat dan aku merasa mobil listrik yang mendekat diam-diam lebih terasa membahayakan, aku melihat kearah pembatas jalan di tikungan tajam jalan ini dan merasa ketakutan karena tingginya sekitar 5 meter.

Fakta bahwa bahaya sedang mendekat menjernihkan pikiranku.

Aku tidak berpikir sekalipun untuk lari dari senapan berburu itu dengan lompat ke jurang.

Tetapi, aku bersandar disitu untuk menghindari mobil yang mengarah kearahku.

Aku sebenarnya tidak melompat.

Aku kehilangan keseimbanganku dan jatuh kebawah dengan kemiringan 70 derajat sebelum aku mempersiapkan diriku.

"Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!?"

Pandanganku berputar-putar.

Rasa sakit terasa di seluruh tubuhku.

Napasku terhenti.

Rasa sakit yang menyengat menyebar keseluruh tubuhku.

Saat aku terjatuh, aku mematahkan ranting semak-semak dan bau rumput yang aku hancurkan mendapatkan aroma darah. Aku merasakan tidak ada tulang yang patah, tapi aku sudah tidak bertenaga. Napasku tersengal-sengal. Ini mengingatkanku saat mendapatkan tubrukan waktu game hukuman dulu. Rasa sakitnya sangat hebat sampai-sampai aku lupa tentang senapan dan mobil listrik.

Bunyi ledakan diatas membawaku ke kenyataan.

Itu adalah suara senapan pemburu dengan dua laras yang ditembakan lagi.

Kau tidak membiarkanku setelah aku jatuh ke jurang!? Aku cuma anak SMA. Aku tidak habis pikir apa yang sudah kuperbuat sampai seperti ini!!

"Sialan...!!"

Bagaimanapun juga, satu-satunya jalan adalah lari!!

Aku memaksa menggerakan tubuhku yang linu-linu dan mulai berjalan kearah pepohonan. Saat itulah aku sadar. Jika orang itu menghabiskan waktu membidikku, tamatlah riwayatku. Dia sudah kehilanganku, dan tembakan tadi sepertinya untuk melihat apakah aku akan bergerak.

Aku sudah masuk perangkapnya.

Suara yang kuhasilkan sudah memberi tahu posisiku.

Aku bisa merasakan tubuhku mulai memucat, tapi apa yang terjadi biarlah terjadi.

Kupikir aku tidak punya pilihan lain kecuali lari ketempat yang lebih aman!!

Penembak yang memakai jas itu pasti akan ragu-ragu untuk turun dari ketinggian seperti itu. Tetapi, cepat atau lambat dia pasti akan turun. Aku akan memanfaatkan kesempatan ini untuk berlari sejauh-jauhnya.

Jika dipikirkan secara normal, aku tidak akan bisa lari dari seseorang yang bersenjatakan senapan dengan berlari. Tetapi, aku tidak boleh cepat menyerah. Tipe 32 dari Pabrik Senjata Yasuda yang dia gunakan itu adalah shotgun. Sama persis dengan yang digunakan kakek sebelah rumah. Dibandingkan dengan senjata biasa, shotgun mempunyai jarak tembak yang pendek. Terlebih lagi, area ini ditumbuhi cemara Jepang dengan kualitas tinggi. Semakin besar jarak antara kami, semakin rapat pula rintangan diantara kami. Dari 40 sampai 50 meter mungkin itu adalah jarak tembak. Jika aku berhasil sampai 100 meter, sepertinya aku tidak akan apa-apa walaupun tertembak.

Aku mungkin saja salah tentang itu.

Mungkin saja itu perhitungan yang salah dari anak SMA yang masih amatir.

Tetapi, walaupun itu benar atau salah, ide itu menghindarkankan ku menjadi kaku.

Aku berlari melewati pepohonan dan menginjak semak-semak saat mencoba mengeluarkan ponselku. Aku hanya berharap hanya sedikit kerusakan yang diterimanya seperti lensa yang rusak. (Aku punya smartphone juga, tetapi, Zashiki Warashi biasanya menukarnya untuk mendengarkan musik.) Keuntungan dari Desa Intelektual adalah kamu bisa mendapatkan 3 strip signal bahkan didalam gunung. Untuk sesaat, aku khawatir mereka akan mencariku lewat GPS, tetapi, aku pikir tidak mungkin. Lagipula, si penyerang itu cukup dekat untuk melihatku.

Tetapi, aku tidak memanggil 110. Pertolongan tidak akan datang tepat waktu. Jika ada yang bergerak setelah aku melaporkannya itu adalah kantor polisi kecil di desa. Hanya seorang bapak tua yang ada disana. Jika hanya orang tua setara tentara dengan tentara elit, orang-orang yang membuat buah-buahan dengan kualitas tinggi tidak akan repot-repot membayar penjaga bersenjata.

Aku menelepon tanpa ragu-ragu.

Teman sekelasku menjawab dengan suara yang sangat ceria yang bisa membuat tim olahraga di sekolah bisa malu.

"Ada apa? Ada barang yang ketinggalan?"

"Madoka-san. Aku punya pertanyaan untukmu!"

"Aku belum mengerjakan pe-er liburan musim panasku jika kamu mau tanya itu."

Suara tembakan menggelegar di dekatku. Lalu suara dari pohon yang terkoyak menyusul. Aku berlari sambil berharap pada ide ide tadi berjalan sukses. Dan juga, aku melakukan sesuatu yang menurutku paling mudah untuk saat ini. Aku kabur. Lalu aku berteriak ke ponsel dengan setengah putus asa.


"Kamu bilang bertemu Yuki Onna itu berbahaya!!"

"Iya, benar."

"Tapi, kamu tidak tahu kan kalau agen warisan itu lebih berbahaya!?"

"Wow, Shinobu-kun. Jadi kamu menyadarinya juga."

"Sialan kubunuh kau!! Kenapa kamu tidak memberi aku tahu aku dari awal!?"

Aku mendengar suara aliran air. Jika ada sungai, maka penghalang antara kami akan menghilang. Bahaya tertembak akan lebih besar. Tetapi, itu tidak menyurutkan langkahku. Aku tahu ini berbahaya, tapi aku tidak punya pilihan lain selain lari terus.

Entah dia tahu situasiku atau tidak, suara Madoka tetap saja todak berubah saat dia berkata, "Eh? Tapi aku menginginkan cerita yang bagus. Pasti ceritanya akan lain jika aku memberitahumu sebelumnya."

"..!!"

Terimakasih semangatnya agar aku terus hidup☆

Aku akan berhasil melalui ini bagaimanapun caranya dan akan memberikanmu pukulan terbaikku.

"Agen warisan mengiklankan jasanya dengan 'akan selalu berhasil memberikan warisan dari klien ke orang yang dipilih klien tanpa menghiraukan cara yang legal'. Aku bisa mengira kamu berpikir bahwa mereka seperti kumpulan pengacara yang lebih aktif daripada yang lain. Aku menjelaskannya saat di Sanatorium."

"Mereka tidak akan membawa senapan jika ini bisnis yang benar! Aku pikir ada aspek kejahatan dibalik semua ini!"

"Masalahnya ada pada cara mereka memberikan warisan. Melakukan cara tersebut melalui cara yang legal biasanya tidak akan mungkin terjadi. Itu berarti klien tidak bisa memberikan semuanya kecucunya tanpa melewati anaknya. Mereka tahu akan terhenti saat di pengadilan."

Pepohonan sudah menghilang.

Aku berhenti tanpa berpikir dan menemukan sungai kecil yang pinggirannya berbatu. Itu semua sekitar 30 meter. Tetapi aku tidak akan bisa melangkah seperti biasa di bebatuan dan di air. Tetapi, jika aku berlama-lama, si penyerang itu akan menangkapku dan menembakku.

"Klien mentransfer asetnya kepada agen warisan. Ini adalah donasi aset daripada warisan. Mengirim itu semua kepada pihak ketiga itu sama saja memberikan seluruh perusahaan kepada seseorang, jadi itu bisa diberikan kepada cucu, selingkuhan atau siapapun itu. Jumlah yang diberikan kurang dari pajak donasi yang dibayarkan dua kali. Tetapi, agen warisan dapat mengembalikan jumlah dengan cepat melalui investasi."

"Maksudmu seperti day trading yang sangat kau sukai itu?"

"Ketika berbicara tentang Desa Intelektual, mereka juga bisa menjual alat-alat agrikultural kualitas tinggi."

Suara dari seseorang yang melewati semak-semak kian lama mendekat.

Aku tidak punya waktu lagi untuk ragu-ragu.

Aku tahu ini berbahaya, tapi aku berlari menuju bebatuan di pinggir sungai.

"Jika mereka sukses, mereka tidak mungkin berkeliling membawa senapan. Jadi, apakah investasi mereka gagal atau mereka kehilangan aset yang harusnya mereka berikan?"

"Tidak, mereka tidak punya keinginan sekalipun memberikan aset tersebut ke seseorang. Setelah diberi aset tersebut secara legal, mereka hanya akan menyimpannya untuk dirinya sendiri."

"Jadi mereka cuma sekumpulan penipu!!"

"Benar sekali. Tetapi, mereka menghasilkan ratusan juta bahkan miliaran sekali pekerjaan. Dengan uang sebanyak itu, mereka pasti ingin menghilangkan orang yang akan menjadikan masalah kemudian hari."

Aku berlari melewati pinggiran sungai yang berbatu lalu terus kearah sungai,. Alirannya lebih deras daripada yang aku bayangkan. Aku terus berjalan sambil memastikan kakiku tidak terhanyut.

Jangan mendekat.

Jangan mendekat.

Jangan mendekat.

Jika orang yang membawa senapan itu dari grup pengacara korupsi itu keluar dari pepohonan, sudah pasti aku akan ditembak dari belakang.

"Oke, aku tahu sekarang alasan mereka ingin membunuh seseorang. Tapi mengapa aku!? Aku tidak punya bukti tentang kecurangan mereka dan aku tidak pernah melihat sesuatu yang berbahaya."

Aku melihat agen warisan jalan keluar masuk di Sanatorium, jadi apakah aku melihat sesuatu yang membahayakan disitu? Aku tidak bisa berpikir apa-apa. Aku tidak tahu apa yang pernah aku lihat sehingga mereka ingin menembakku lalu membuang tubuhku ketempat lain.

"Tunggu. Tunggu!!"

"Apa?" Jawab Madoka.

"Ada hubungan apa disini ?"

Air yang masuk ke sepatuku membuat tidak nyaman. Aku tidak percaya orang-orang di kota memberi harga 300 yen untuk seliter air ini. Walaupun begitu, aku terus berjalan. Aku berhasil melewati sungai kecil dan berlari di bebatuan yang halus lagi.

"Kamu bilang Yuki Onna berbahaya, bukan? Apa ada hubungannya antara dia dan agen-agen warisan ini?"

"Nah itu dia maksudku."

"!?"

Suara gemerisik datang dari semak-semak disisi lain aliran air.

Disaat itulah, aku berhasil melewati pinggiran sungai dan berlari kearah pepohonan di hutan.

Aku merasa suara tembakan bergema di telingaku saat mendengarnya. Burung-burung liar berterbangan disekitarku.

Aku hampir saja kena.

Tapi tidak ada jaminan aku tidak akan kena lagi.

Menyebrangi sungai telah melambatkan langkahku. Aku berhasil sembunyi di semak-semak, tapi aku terlalu dekat. Kerapatan pohon-pohon disekitarku tidak cukup sebagai pelindung.

Peluru itu akan mengenaiku.

Tetapi, aku berhasil meraih kemenanganku.

Jaman dulu, sungai biasanya berfungsi sebagai pendanda batas wilayah. Contoh gampangnya adalah batas antara prefektur atau kota.

Tanah milik pribadi juga termasuk.

Dan disini, Desa Intelektual, dimana mempunyai agrikultural dengan kualitas tinggi yang menghasilkan setandan anggur seharga 30.000 yen, pemilik-pemilik pasti mempunyai penjagaan yang sangat ketat yang melindungi hasil panennya.

Aku hanya perlu mengangkat satu tanganku.

Langsung saja terdeteksi oleh sensor inframerah, kemudian sesuatu terjadi.

Sesuatu muncul berbentuk jaring dan menutupi jalanku.

Itu adalah kawat dengan aliran listrik yang sangat tinggi.

Sepertinya digunakan untuk menghalau hewan liar dan pencuri. Hewan liar biasanya akan terus maju dan terpanggang, tapi manusia akan mengetahui bahayanya dan mundur.

Agar yakin manusia tidak kabur, kawat bertegangan yang sama juga muncul dibelakangku tepatnya di pingiran berbatu. Aku dikelilingi tembok jaring.

Aku mendengar suara statis dari speaker yang dipasang diarea ini.

Mungkin itu akan berbunyi untuk penyusup yang diperkirakan manusia karena tidak ada yang "terpanggang".

"Setelah area ini adalah perkebunan jeruk mandarin milik Perkebunan Tanaka. Mereka yang tidak berhak dilarang melewati area ini. Pasukan penjaga akan dikirimkan, tetapi Perkebunan Tanaka tidak akan bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan listrik bertegangan tinggi disekitar anda. Saya ulangi..."

Aku mendengar seseorang berjalan melewati semak-semak.

Laki-laki berjas yang membawa senapan pun muncul.

Tetapi, dia pasti mendengar pengumuman tadi juga. Dia pasti tahu bahwa keamanan pasti akan datang sebentar lagi. Walaupun dia membunuhku disini, dia tidak akan punya cukup waktu untuk membawa tubuhku dan menghapus jejak pembunuhannya.

Kami saling mempelototi satu sama lain.

Akhirnya, laki-laki berjas itu perlahan mundur dan mengarahkan senapannya ke arahku. Kemudian dia berdecak lalu kabur.

Ini mungkin karena dikelilingi kawat bertegangan tinggi, koneksi ponselku berhenti.

Sambil menunggu pertolongan datang, aku bergumam sendiri.

"...Paket, hm?"

Bagian 7[edit]

Zashiki Warashi dengan yukata merah cerahnya bicara dengan mulut penuh dengan ohagi yang nenekku bawakan untuk kami.

"Afu afar. (Aku lapar)."

"Karakter kelaparan macam apa kamu? Dan bisakah kamu mendengarkan ceritaku?"

"Aku berpikir kenapa manusia gampang sekali terkena scam," dia berbicara seolah-olah Youkai tidak pernah terkena sekalipun.

Dia memakan ohagi lagi sambil berbaring, jadi terlihat tidak sopan.

"Tentu saja itu berbahaya jika kamu memberikan uangmu ke orang lain walaupun itu sementara saja. Dan tidak mungkin kamu mengambilnya kembali setelah kamu memberikannya ke mereka."

"Situasi ideal bagi penipu ialah agar orang-orang tidak mencurigai mereka. Mereka lebih memilih sesuatu yang bersifat menguntungkan saat itu dan terlihat berharga walaupun agak berbahaya. Dan bisa menutupi pikiran rasional seseorang."

"Jadi seperti kesempatan sekali seumur hidup?"

"Atau mereka memberikan wejangan karena kamu adalah salah seorang yang beruntung diantara beberapa."

Kata-kataku membuat senyum aneh di wajah Zashiki Warashi.

"Jadi, keinginan untuk memberikan warisan ke seseorang selain keluargamu sendiri dapat menarik perhatian sehingga menutupi penilaian seseorang?"

Kuakui, itu memberikan kesan yang jelek, tapi aku tidak ingin ia melihatku sebagai perwakilan tujuan jahat kemanusiaan.

"Tapi dari yang kamu bilang, mereka cuma sekumpulan penipu."

"Ya, dan dari penjelasan Madoka, orang-orang pasti sudah bisa melihat modus operandi mereka. Ini kemungkinan saatnya orang-orang meminta bukti."

"Hanya Yuki Onna yang Madoka bilang yang menarik perhatianku," katanya. "Sejak kamu bertemu dengannya dan kemudian menjadi penyerangan dengan senapan itu, Yuki Onna pasti adalah faktor penting bagi agen warisan tersebut. Dan itu berarti..."

"Dan itu berarti berkaitan dengan Paket."

Bagian 8[edit]

Setelah orang yang cukup tua dan memperkenalkan diri sebagai kepala dari Perkebunan Tanaka mengantarku dengan truk bertenaga listrik sampai toko permen di kaki gunung, aku memanggil Madoka di Sanatorium sekali lagi.

"Ah ha! Koneksinya putus tiba-tiba jadi kukira kamu sudah mati♪"

"Ya, aku cukup senang karena kamu kegirangan sampai karaktermu berubah jadi gila. Tapi persiapkan dirimu, akan kutabok kamu nanti."

"Aku pikir karaktermu juga berubah, Shinobu-kun. Lalu, ada yang kamu inginkan lagi?"

"Ini tentang agen-agen warisan itu." Aku menjawab dengan cepat. "Jika kamu tahu sesuatu ada hubungannya dengan Yuki Onna itu, pasti terjadi sesuatu di Sanatorium. Beritahu aku."

"Hmm? Aku punya beberapa ide tentang apa yang terjadi, tapi aku tidak punya bukti," jawab Madoka tanpa ragu-ragu. "Ingat saat aku bilang ada sebuah ruangan dimana yang masuk kesitu akan mati?"

"Ya."

"Sebenarnya tidak pasti dimana ruangan tersebut berada. Sebetulnya ada beberapa teori, tapi siapa yang tahu mana - diantara - itu mana yang benar."

"Tetapi untuk rumor tersebut mulai tersebar, pasti terjadi sesuatu yang aneh. Sesuatu yang mengarah pada keterlibatan Yuki Onna."

"Ya. Itu hanyalah dimana banyak laki-laki dan wanita tua terkena frostbite saat musim panas."

"...Apakah itu mungkin?"

"Kamu bisa mengabaikan persoalan ekologi dan bayangkan ada AC disini kemudian orang-orang sering sakit, jadi iya. Hawa dingin tertiup ke salah satu bagian dari kulitnya secara terus menerus selama berjam-jam. Tetapi, jika terjadi 4 atau 5 kali, pasti ada sesuatu yang terjadi. Sanatorium adalah atraksi dan juga industri jasa. Mendapatkan insiden seperti itu akan mencemari kualitas produk mereka, jadi sepertinya para pekerja mulai panik."

"Tapi rumor ini sudah berhenti."

"Ya, tetapi apa penyebabnya belum ditentukan. Jika ini direncanakan secara jahat oleh seseorang, mereka pasti sudah berhenti total."

"Dan kamu pikir ini ada hubungannya dengan agen warisan?"

"Mereka sudah keluar masuk ketika kejadian frostbite tersebut terjadi, tetapi aku belum melihat hubungan yang jelas antara mereka. Tetapi, laki-laki dan wanita tua yang terkena frosbite mempunyai kekayaan yang melimpah ruah. Mereka pasti tipe yang diinginkan oleh agen warisan sebagai sasaran."

"Satu pertanyaan. Kamu bilang agen-agen warisan itu datang dan pergi saat kejadian frostbite. Apakah ada korban scam yang terjadi di Sanatorium pada saat itu?"

"Kamu cukup cerdik." Sepertinya Madoka tersenyum saat mengatakannya. "Tidak ada korban satupun pada saat itu. Dari yang aku tahu, mereka sudah mendekati dengan beberapa alasan yang menggoda, tetapi tidak mendapatkan uang dari mereka. ...Tetapi, scam yang mereka jalankan berkembang lebih besar sejak peristiwa frostbite itu mereda. Aku belum pernah berbicara kepada para korban sih."

"Sudah kuduga." Aku bergumam tanpa berpikir.

Dan tinggal satu kemungkinan.

"Peristiwa frostbite yang pertama adalah tes untuk Paket. Setelah mereka mendapatkan kekuasaan dan kondisi yang luas, mereka memulai scam yang sebenarnya."

"Paket..." kata Madoka.

"Sistem kriminal yang diciptakan manusia menggunakan karakteristik dan kondisi Youkai. Itu adalah bentuk klise dari kasus yang menyebabkan gangguan spiritual."

Kartu kredit yang dapat mengambil uang yang tidak terhingga. Pisau yang dapat membunuh manusia yang dapat menyebabkan pelakunya tidak dapat tertangkap.

Kalau dipikir secara normal, benda tersebut tidak mungkin ada di kenyataan. Tetapi, itu semua dapat didapatkan dengan cara menggabungkan kekuatan dengan sesuatu yang tidak normal.

Benda yang terlihat dipermukaan hanyalah pucuk dari gunung es.

Ketika Youkai dan organisasi kriminal dalam skala besar bergabung dan membuat sistem kejahatan yang sempurna, itulah yang dinamakan Paket.

Pikirkan sebuah benda seperti Uchide no Kozuchi yang ada di cerita lama atau peluru yang diciptakan dengan kekuatan jahat yang biasanya ada di anime. Sekarang, bayangkan benda tersebut dimasukkan kedalam kategori "benda tanpa bentuk" dan digunakan untuk penipuan.

Yang paling parahnya adalah Youkai yang digunakan tidak punya pikiran apa yang mereka lakukan itu sesuatu kejahatan atau merugikan orang lain.

Yuki Onna akan membunuhmu jika kamu berbicara dan dibiarkan bertahan hidup kemudian akan merubah dirinya sebagai wanita kemudian menikahimu. Grup penipu pasti ingin menggunakannya lewat perjanjian. Dan sejak dia akan membunuh siapapun yang mereka katakan, mereka akan menghindari siapapun yang melakukan tindakan ilegal melawan mereka.

Masalah sebenarnya adalah janji Yuki Onna biasanya tentang pernikahan.

Jika mereka dapat merubah tentang perjanjian pernikahan, mereka dapat memaksa kontrak keuangan yang tidak adil terhadap orang-orang.

"Bagaimana bisa mereka membuat janji?" Aku mengerang. "Peristiwa frostbite itu terjadi pasti karena janji yang dilanggar. Atau karena mereka menolak berjanji. Mereka pasti membawa Yuki Onna langsung ke Sanatorium saat itu. Tapi agen-agen warisan pasti menggunakan cara lain karena peristiwa frostbite itu tiba-tiba berhenti."

"Apa kamu ingin bertanya apa aku bisa memikirkan cara yang lain?"

"Oh, kamu esper!"

"Maaf, tapi aku tidak bisa berpikir yang lain!"

"Sialan!!"

Aku ingin meremukkan ponsel ditanganku, tapi aku tidak yakin apa yang aku inginkan dari Madoka. Mungkin aku salah untuk mengharapkan sesuatu dari Madoka ketika aku tidak memberikan instruksi yang jelas.

Aku tidak punya pilihan lain.

"Aku pikir aku akan kembali ke Sanatorium. Apa aku masih sempat untuk jam berkunjung?"

"Tunggu, tunggu. Shinobu-kun, bukannya kamu menjadi target buruan mereka?"

"Itulah mengapa aku ingin menyelesaikan ini secepatnya. Aku tidak ini salah satu mereka menembakku saat aku berjalan-jalan saat malam hari."

"Oh begitu. Sepertinya kamu dapat kesini tepat waktu. Jika ada masalah, aku akan menggunakan statusku sebagai pengunjung tetap untuk menjaminmu. Dan juga, kamu harus memakai bis nanti. Dan bukan yang berhenti di setiap jalan, tetapi yang mahal dan tanpa berhenti. Jika kamu tidak berhenti di jalan gunung ini, mungkin akan resikonya sedikit. Walaupun tidak akan mengurangi resikonya sih."

"Baiklah ...Tapi, apakah kamu aman disana?"

"Sanatorium dipenuhi oleh orang-orang kaya, jadi pengamanannya sangat ketat. Dan jika ada sesuatu yang berbahaya terjadi disini, kamu pasti akan diserang terlebih dahulu sebelum dapat keluar."

"Terima kasih untuk fakta tidak menyenangkannya."

Aku menyudahi panggilan.

Ini bukan hanya sekumpulan penipu yang menargetkan orang-orang tua. Dengan situasi yang berkembang menjadi berbahaya, aku yang masih lelah ini kembali ke jalan gunung yang tadi aku turuni.

Aku berjalan lurus ke cengkraman kematian.

Bagian 9[edit]

Paket memang satu masalah besar.

"Bon bon bon bobobobon bonsai!"

"Jangan kehilangan minat, Zashiki Warashi!! Ceritaku belum selesai!!"

Sambil mengabaikan aku, Zashiki Warashi bersenandung, membenarkan posisi lampu ultraviolet yang memancarkan cahaya putih kebiru-biruan, dan menggunakan pipet untuk menambahkan nutrisi ke pot kosong berisi substansi berair. Bonsainya memang cocok dengan Youkai yang memakai yukata, tapi rasa sainsfiksi yang ada sama sekali tidak cocok.

Dan aku menduga bahwa hobi inilah yang menyebabkan kakekku menyukainya walaupun dia sama sekali tidak berguna.

"Yah, semakin banyak kamu bercerita, semakin aku tidak peduli. Bagaimana kalau kamu memasukannya ke salah satu situs pertanyaan online?"

"Aku tidak bisa begitu saja percaya seseorang yang-tahu-apa-saja dan menulis disitu..."

Dan jangan merubah topik.

Dan dapatkah kamu mengabaikanku jika aku memperlihatkan mata anak anjing ini?

"...A-apa yang terjadi, Shinobu? Kamu punya mata yang sama seperti ular yang melihat mangsanya. Apa dorongan seksual sebagai remajamu akhirnya menjadi lebih baik?"

"Sudah cukup. Dapatkah kita kembali ke ceritaku?"

"Hmm. Jadi Paket ini membuat orang-orang memindahkan aset mereka dengan perjanjian Yuki Onna?" Zashiki Warashi dengan yukata merahnya akhirnya berbalik kepadaku setelah menyelesaikan bonsai sainsfiksinya. "Jika mereka mengembangkan ini menjadi Paket, apakah agen-agen warisan itu mengincar kau-tahu-itu?"

"Karena mereka masih datang dan pergi dari Sanatorium walaupun dicurigai, itu mungkin saja."

"Mengekspor Paket..."

Ya.

Paket adalah rencana kriminal yang diciptakan oleh manusia dan konstruksinya berupa karakteristik dan kondisi dari Youkai. Setelah jadi, rencana dan metodologinya dapat dijual sebagai sebuah produk. Itu sama seperti bagaimana metode penipuan yang berkembang di seluruh negeri.

Secara alami, masyarakat akan berubah jika hal itu menyebar.

Ini akan lebih parah dari pada di Sanatorium.

Ini berbeda dengan seseorang yang memiliki satu-satunya Uchide no Kozuchi. Paket hanya menggunakan kekuatan Youkai dan diciptakan oleh manusia. Selama manusia itu punya keinginan untuk menyempurnakan dan mempunyai teknik dan bahan untuk membuatnya, semua dapat membuatnya. Untuk kebaikan atau untuk kejahatan.

"Sepertinya agen-agen warisan telah berhasil menipu beberapa orang tua yang kaya. Mereka membunuh. Mereka mungkin ada di tingkatan dimana mereka berencana menjual Paket mereka ke organisasi kriminal besar untuk merubah identitas mereka kemudian menghilang."

Selama peristiwa frostbite, agen warisan mulai gagal dalam rencana scam mereka dan melihat resiko yang serius. Dan sepertinya itu bukan bagian dari rencana mereka. Kemungkinan besar tujuan akhir mereka berganti dari "membuat banyak uang" menjadi "kabur dengan selamat".

"Jika ada cacat yang ditemukan di Paket mereka setelah mereka menjualnya, organisasi kriminal besar dapat membunuh mereka. Mereka mungkin menetap di Sanatorium walaupun mengerti resikonya dan terus berhati-hati menyempurnakannya," kata Zashiki Warashi.

"Mungkin juga organisasi kriminal besar mengirim mereka ke Sanatorium untuk memasang Paket tersebut... Tidak, kupikir tidak. Jika itu hanya untuk mengetes, mereka tidak mungkin harus menargetkan orang kaya."

"Hmm. Jadi agen-agen warisan ini mengira kamu mengetahui hubungan antara scam di Sanatorium dan Yuki Onna, jadi mereka ingin membunuhmu. Mereka tidak ingin gangguan apapun sampai Paket mereka sempurna."

"Benar sekali."

"...Ini terdengar semakin berbahaya. Sekarang kita punya organisasi kriminal besar juga. Dari kedengarannya. aku tidak akan terkejut mendengar tembakan saat malam di dermaga"

"Benar, kan?"

"Dan Yuki Onna yang mematikan juga terlibat. Karena sasaran yang tidak bisa mereka dapatkan uangnya akan membeku sampai mati, mereka mungkin akan menyebabkan kesalahan yang disengaja dan menggunakan Yuki Onna untuk menyerang. Ini adalah kombinasi dari organisasi, pistol, dan supernatural. Aku mulai bertanya-tanya apakah polisi lokal dapat menghadapi ini."

"Karena itu aku berkonsultasi kepadamu, dasar Zashiki Warashi yang tidak bisa apa-apa. Ya ampun, kenapa aku harus bertemu Yuki Onna itu disaat yang salah?"

"Jika kamu punya pertarungan besar yang menantimu, berarti tidak ada tempat untukku disitu. Bon bobon bobobobobon bonsai!"

"Aku bilang jangan kehilangan minat!"

Bagian 10[edit]

Aku menggunakan bus bertenaga listrik untuk kembali ke Sanatorium.

Para pria berjas sibuk mempersiapkan scam mereka didalam dan terkejut ketika melihatku. Tetapi, penjaga bersenjata yang didatangkan langsung oleh penghuni Sanatorium yang kaya akan langsung bergerak jika para penipu itu mengeluarkan senjatanya. Mereka gemetaran, tetapi tidak dapat melakukan apa-apa saat aku melewatinya.

"Madoka."

"Oh, hai."

Aku bertemu dengan teman sekelasku sekali lagi di ruang tunggu yang mempunyai penjagaan ketat walaupun tidak terlihat jika hanya sekilas.

"Kamu menyebutkan tentang membuka rahasia detail Paket yang menggunakan Yuki Onna, tapi apa sebenarnya yang ingin kamu investigasi? Asal kau tahu saja, sangat sulit untuk bertanya pada pengunjung disini. Sanatorium itu seperti hotel untuk orang yang nyentrik dan kaya, jadi tidak seorang pun berbicara dengan tetangganya. Perkataanku hanya bisa untuk pekerja disini, jadi jangan mengharapkan aku untuk melakukan sesuatu."

"Aku pikir aku tidak memerlukannya." Aku melambaikan tanganku. "Poin penting dari Paket ini adalah soal perjanjian. Jika kamu bilang kepada orang lain dia melepaskanmu, dia akan membunuhmu, tapi dia akan datang dalam wujud wanita dan menikah denganmu. Mereka menggunakan dua setingan itu agar orang-orang mengirimkan asetnya kepada mereka."

Pernikahan disini tidak harus pernikahan yang memerlukan registrasi pernikahan secara legal. Tetapi perjanjian melalui perkataan yang berfungsi sebagai tanda agar Yuki Onna menyerang. Jadi, bukan pernikannya yang penting. Tetapi janji pernikahan. Maka dari itu, pernikahan yang menjadi pusat dari semua ini dapat diganti dengan yang lain.

"Itu terdengar ideal, bukan? Setelah mensetting agar orang-orang tidak menceritakan ke orang lain tentang kumpulan penipu, mereka menutupnya dengan perjanjian yang aneh. Dan jika kamu menolak, kamu akan mendapatkan hukuman. Dengan pintarnya mereka merubah karakteristik dan kondisi dari Yuki Onna, mereka membuat model dari penipuan yang tidak akan pernah ditemukan."

"Tapi, bukannya itu akan membuat banyak orang mati?" Aku mengerutkan dahi. "Jika mereka memberitahukan ke orang-orang bahwa mereka telah mengambil alih seluruhnya aset dan bersikeras bahwa tidak ada kecurangan tentang itu, mereka yang setuju pasti adalah orang-orang idiot. Mereka dengan otak yang bodohpun akan curiga. Dan pasti agen-agen warisan itu akan gagal."

"Tetapi jika kamu menolak untuk berjanji, kamu akan dibunuh, kan? Maka..."

"Maka kamu akan memperkirakan beberapa orang menolak dan mati. Beberapa orang tidak akan percaya jika Yuki Onna benar-benar terlibat."

"Ah," kata Madoka tiba-tiba.

Dia mungkin sudah menyadari sesuatu.

"Insiden frostbite," Kataku. "Sepertinya, mereka awalnya ingin menggunakan Yuki Onna secara langsung atau agen-agen itu bertransaksi secara langsung. Dan mereka gagal. Orang-orang tua hampir mati karena hukuman. Mereka sepertinya berhasil menghindari karakteristik dan kondisi dari Yuki Onna sampai ketingkat lanjut, tapi itu masih terlalu hebat."

"Kemudian agen-agen warisan itu menyerah dengan metode itu."

"Mereka mulai menggunakan metode yang tidak akan menimbulkan banyak pertanyaan. Jika kamu tidak merasa ragu-ragu untuk membuat janji, orang-orang tua itu tidak akan mati karena hukuman. Awalan inilah yang menjadi masalah. Setelah masuk kedalam perjanjian dengan Yuki Onna, agen-agen itu bebas melakukan apa saja."

"Memang ada cara seperti itu?" Madoka terlihat ragu-ragu. "Agen-agen asuransi itu nyatanya tidaklah pintar dalam berbicara. Walaupun dengan melibatkan Yuki Onna, mereka gagal saat insiden frostbite. Sebanyak apapun pertolongan yang diberikan ke orang yang tidak pintar berbicara, mereka tidak akan pernah sempurna."

"Benar. Maka dari itu mereka tidak melalui permbicaraan. Si target bahkan tidak tahu bahwa mereka membuat perjanjian."

"...?"

"Aku pernah melihat metode ini di Paket yang pernah kutemui sebelumnya." Aku berhenti sebelumnya. "Kamu dapat membuat orang berjanji sesuatu dengan cara menyembunyikannya di dalam persetujuan pengguna untuk software yang gratis. Tidak ada seorangpun membacanya, tapi kamu tidak bisa menggunakan software tersebut sampai kamu setuju. Perjanjiannya tersembunyi di tulisan yang panjang itu."

"Jangan-jangan maksudmu..."

"Kamu punya satu disini, kan?" Aku mencari disekeliling. "Sanatorium pasti punya persetujuan penghuni. Apa kamu ingat pernah melihatnya? Jika mereka menambahkan orang-orang akan membuat janji dengan Youkai aneh, itu akan berguna bagi orang-orang ini."


Sepertinya, persetujuan penghuni yang asli terletak di meja depan Sanatorium. Madoka tidak punya pengaruh apa-apa terhadap penghuni yang lain, tapi dia bisa menyuruh pekerja untuk memperbolehkanku melihat persetujuan penghuni yang telihat seperti buku telepon itu.

-Ketika Pihak A menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Pihak B, Pihak A diharuskan selalu memperlihatkan dan menjelaskan semua barang yang dibawa kedalam fasilitas.

-Ketika Pihak A menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Pihak B, Pihak B akan berusaha menjaga barang kepemilikan Pihak B. Tetapi ini adalah usaha, dan bukan keharusan. Dan jika ada kerusakan pada barang kepemilikan Pihak A ketika menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Pihak B jangan pernah meminta pertanggungjawaban kepada Pihak B.

-Ketika Pihak A menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Pihak B, Pihak A diharuskan menjaga perangkat yang telah disediakan oleh Pihak B. Jika Pihak A lalai akan kebijakan ini dan perangkat dari Pihak B mengalami kerusakan, Pihak A harus mengganti kerugian untuk biaya mengganti atau perbaikan.

"...Kenapa semua persetujuan dan kontrak yang legal selalu ditulis dengan bahasa yang susah dimengerti?"

"Itu supaya mengecohmu ketika kamu membacanya. Lihat, apa ini adil? Jika dompet penghuni hilang, institusi tidak bertanggung jawab, tapi jika sesuatu disini rusak, penghuni harus membayarnya."

"Tapi aku tidak melihat ada tanda-tanda yang berhubungan dengan Yuki Onna."

Bagian saat menjelaskan "kehilangan atau kerusakan yang diterima barang milik Pihak A ketika menggunakan fasilitas yang disediakan oleh pihak B tidak menjadi tanggungjawab Pihak B" memang tidak adil, tapi itu kurang sesuatu yang memerlukan Yuki Onna untuk mengambil aset targetnya.

"Apa kita salah baca?"

"Tidak..." Aku berpikir sejenak. "Walaupun mereka menulis kembali yang asli ini, itu akan membuat seluruh Sanatorium jatuh ke scam dari Yuki Onna. Dan itu termasuk kamu, Madoka. Tetapi, aku belum pernah dengar mereka membuat uang sebanyak itu."

"Jadi kamu mau bilang bahwa teori persetujuan penghuni Sanatorium itu buntu?"

"Mereka punya persetujuan penghuni selain yang ini. Tempat ini bernama "sanatorium" hanya dinama saja. Ini sebetulnya hotel untuk orang yang nyentrik."

Ya.

Saat insiden frostbite, agen-agen warisan itu mengganti metode mereka daripada terus dilanjutkan. Mereka pasti tidak menginginkan panik yang lebih dari itu. Walaupun itu akan membuat mereka mempunyai banyak uang, kemungkinan untuk mengundang kecurigaan kepolisian jika mereka membawa seluruh orang di Sanatorium ini. Maka, cara itu tidak mungkin sukses. Sepertinya mereka mundur dari kemungkinan ini, jika saja itu terjadi, seluruh orang di Sanatorium ini akan mati beku.

Itulah mengapa agen-agen asuransi melaksanakan tugasnya agar mengurangi bahaya yang dihasilkan.

Perjanjian mereka hanya akan berefek pada target mereka.

Mereka akan menggunakan persetujuan penghuni yang akan berefek hanya pada satu orang.

"Apakah ruangan disini punya buklet atau pengenalan Sanatorium untuk pendatang baru? Instruksi penggunaan servis ruangan atau internet mungkin termasuk. Jika benda seperti itu ada, kemungkinan juga termasuk kopian dari persetujuan pengguna."

"Kalau dipikir-pikir..."

"Dan juga, persetujuan penghuni yang disederhanakan tidak perlu ditanda tangani atau distempel. Biasanya, kamu akan otomatis setuju jika memasuki ruangan."


Ketika aku memasuki ruangannya Madoka, memang ada binder tebal di meja kecil. Dan sudah kuduga, pengenalan Sanatorium juga termasuk dengan persetujuan pengguna yang telah disederhanakan.

"Jika semua ruangan punya salah satu binder ini, mereka dapat menggantinya dengan binder di ruangan target."

"Tapi kita tidak bisa mengecek ruangan penghuni lain."

"Apakah ada ruangan yang dibiarkan kosong setelah kepergian yang aneh? Jika kamu bilang kamu telah dibebaskan, dia akan membunuhmu. Setelah itu dia akan menyamar sebagai wanita dan menikahimu. Walaupun dengan dua setingan tersebut, tidak ada yang bisa menghentikan orang-orang yang keluar tanpa memberi tahu siapapun."

"Aku mungkin bisa mendapatkan permisi dari pekerja untuk melihat ruangan kosong."

Madoka meminta kepada pekerja wanita yang lewat dan membuka kunci ruangan kosong kepada kami. (Aku bertanya-tanya seberapa banyak yang bisa dilakukan teman sekelasku ini disini.) Kami kemudian masuk kedalam.

"Ada kemungkinan kita terperangkap di labirin ini saat kita masuk kedalam ruangan ini. Kita harus hati-hati."

"Baiklah, tapi ini Yuki Onna, kan? Aku kan juga wanita."

"Tanda penyerangan hanya menggunakan kata pernikahan, tapi sepertinya agak abstrak juga, kan?"

"Mungkin saja, tapi tetapi persetujuan penghuni ini hanya berlaku kepada orang yang menandatangani kontrak dengan pemilik fasilitas, jadi tidak ada hubungannya dengan kita."

Aku berharap dia benar, tapi mungkin saja kumpulan penipu itu mengubah isinya sedikit. Dan mungkin saja kemungkinan yang biasa tidak berlaku disini.

Aku mengambil binder itu dan mengeceknya.

Tulisannya dibuat agar kamu tertidur saat membacanya dan isinya sama persis dengan yang ada di meja depan, tapi aku menyadari ada sesuatu yang ganjil.

Karena font-nya sama, sangatlah sulit membedakannya, tapi ada beberapa aturan yg tidak kulihat di meja depan.

"Disini disebutkan Pihak C adalah tambahan untuk Pihak A dan Pihak B."

"Apakah itu Yuki Onna?"

"Mungkin saja agen warisan."

Tulisannya dibuat agar susah dimengerti, tapi kumpulan penipu itu menambahkan trik-trik disitu. Tulisannya seperti bercampur dikepalaku, tapi aku berhasil mengetahui artinya.

-Ketika Pihak A memakai fasilitas yang disediakan oleh Pihak B, Pihak A harus menghargai hubungan antara Pihak A dan Pihak C.

-Pihak C melihat hubungannya dengan Pihak A direvisi sebagai yang dikirimi seluruh aset finansialnya.

-Kerugian Pihak A adalah kerugian sosial dan Pihak C akan memberikan hukumannya lewat jalur finansial.

-Dikarenakan Pihak C tidak dapat secara legal mengambil kontrak finansial, maka tindakan finansial tersebut akan diambil alih oleh agen-agen warisan menggantikannya.

"Nah, aku pikir, istilah 'hubungan' ini mengambil alih pernikahan. Walaupun benar untuk mendapatkan warisan, kedua orang harus menikah, tapi..."

"Bagian ini menyebutkan kerugian mungkin merubah hukuman Yuki Onna dari kematian menjadi kehilangan status sosial dengan kehilangan seluruh uangnya."

"Dan mereka memanfaatkan fakta bahwa Youkai tidak bisa menandatangani kontrak telepon dan mengirim semua uang ke agen-agen warisan."

Jadi kesimpulannya.

Penghuni yang memakai ruangan dengan binder yang telah dirubah otomatis menikah dengan Yuki Onna. Aset dari target akan jadi gabungan antara si target dan Yuki Onna. Ini berarti, dia sudah mengambil uang target.

Lalu, jika target menolak atau mencoba mendiskusikan dengan orang lain, mereka akan mendapatkan hukuman finansial berupa "kematian" sosial.

Intinya, uang yang banyak itu diberikan ke Yuki Onna. Tetapi, karena Yuki Onna tidak dapat membuka rekening di bank, jadi agen-agen warisan itu mengambil alih warisan dari tangannya.

Akhirnya komplotan penipu itu memiliki semuanya.

Hanya dengan kehadiran binder ini, perjanjian sudah dibuat, jadi kekuatan Yuki Onna tanpa harus dia ada disitu.

Aku bertanya-tanya apakah Yuki Onna itu sadar dengan apa yang sedang terjadi.

"Oh? Jadi si target akan kehilangan warisan walaupun itu sukses atau tidak? Jadi mungkin seseorang akan mengorbankan dirinya dan menceritakan apa yang terjadi."

"Hukumannya hanya tertulis finansial, tidak menyebutkan jumlah pastinya. Jika sukses, target akan kehilangan seluruh asetnya, jika gagal dan dihukum, mereka akan berakhir dengan hutang yang sangat banyak."

Jika hukuman finansial teramat banyak hingga seperti pinjaman pasar gelap ke organisasi kriminal besar, mungkin itu sama saja dengan kematian sosial.

Situasi itu mungkin saja lebih menakutkan bagi manusia daripada mati membeku di gunung bersalju.

"Yah, akhirnya semua masuk akal."

"Tapi apa kita punya bukti bahwa Pihak C adalah Yuki Onna?"

"Aku pikir ada."

Aku menunjuk sebuah kalimat di binder tebal tersebut.

Dan tertulis.

-Pihak C tidak menyukai musim panas, maka dia membenci cicada yang merupakan simbol dari musim tersebut.

Bagian 11[edit]

"Hm? Aku harus mensetting agar bisa merekam. Mereka menayangkan Kronografi Neraka malam ini dan aku tidak ingin ketinggalan acaranya. "

"Lakukan itu diruanganmu sendiri!! Dan aku sedang merekam drama dari luar negeri, jadi jangan ubah setelannya!!"

"...Sepertinya kamu sudah menemukan bagaimana caranya Paket Yuki Onna itu bekerja. Jadi sekarang, kamu sepertinya sudah tidak membutuhkanku lagi."

"Apakah sebenarnya kamu ingin membantu walaupun kamu terus mengeluh...?"

Yang satu ini memang menyebalkan, tapi, apakah semua Zashiki Warashi akan membantu rumah tangganya? Kalau begitu, apakah pikirannya itu tsun tetapi instingnya dere?

Walaupun harapanku seperti itu,tetapi...

"Tidak, aku cuma ingin tahu mengapa kamu memaksaku mendengarkan ini semua. Aku bisa menggunakan waktuku untuk menaikkan level karakterku dari level 7 ke level 8."

"Sudah kuduga itu alasannya, dasar Indoor Youkai. Kalau kamu tidak mendengarkanku, akan kubawa semua game ini ke tempat Madoka supaya kamu tidak bisa mainan lagi, sialan."

Dia langsung berpengangan padaku dan terlihat hampir menangis.

Bagi Youkai ini, hiburan sama pentingnya seperti air atau oksigen bagi dia.

"Tetapi agen-agen warisan itu mencoba mengekspor ke organsasi kriminal yang lebih besar untuk lari, bukan? Apakah mereka akan membiarkanmu begitu saja yang mencoba mengetahui metode mereka?"

"Nah itu masalahnya." Aku memajukan tubuhku kedepan. "Itulah masalah terbesarnya."

"Sangat disayangkan bagaimana keserakahan manusia bisa lebih menakutkan daripada Youkai."

"Di Rokubu Goroshi dan Yonaki Ishi, penjahatnya sama-sama tenggelam dalam keserakahan. Faktanya Youkai dan kejadian supernatural hanya muncul untuk menambahkan saat-saat terakhir orang yang jahat."

"Jika karma bekerja seperti di cerita-cerita lama itu, pasti dunia akan tentram." Kata Zashiki Warashi tanpa tertarik sedikitpun. "Jadi, aku yakin jika agen-agen warisan itu mulai bertindak."

"Ya, benar."

Bulu kudukku berdiri.

Aku tahu ketakutan tidak akan merubah apa-apa. Tapi perasaan itu tidak bisa dikontrol oleh alasan.

Contoh nyata dari sesuatu yang memberikan orang-orang ketakutan yang irasional adalah Youkai seperti Zashiki Warashi atau Yuki Onna.

Aku berhadapan dengan keserakahan manusia yang bahkan memanfaatkan ketakutan itu sendiri.

"Aku tadi dalam keadaan terdesak. Benar-benar terdesak."

"Memalukan sekali mengetahui anak SMA punya sedikit sekali kosakata."

Bagian 12[edit]

Aku punya firasat buruk.

Firasat ini tidak beralaskan apapun dan aku kesusahan menyadari ini adalah sebuah pertanda, jadi pernyataan tersebut terlihat klise. Sebenarnya, ini lebih seperti dibawa ke mesin pembakaran dengan ban berjalan. Fakta bahwa aku tidak langsung dibunuh setelah semua initerasa janggal.

Ketika kami meninggalkan ruangan kosong setelah mengecek binder tadi, Madoka mengerutkan keningnya dan memberikan alasan dibalik kejanggalan yang kurasakan.

"...Agen-agen warisan itu menghilang."

"Benarkah?"

Situasi mulai mengalami kemajuan.

Sama seperti kanker, rasa sakitnya akan terasa jika sudah sampai tahap akhir.

Pekerja wanita yang kelihatannya masih muda berlari kecil ke arah kami.

"Kotemitsu-san, Kotemitsu-san."

"Iya. Ada apa?"

Kotemitsu Madoka menjawab ketika nama keluarganya dipanggil oleh pekerja itu.

"Saya punya berita yang mungkin menyangkut tentang tamu anda."

"Apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Bis yang mengarah dari sini ke dasar gunung bannya bocor, jadi kemungkinan akan datang terlambat."

Geh.

Jadi begini akhirnya.

"Jika dilihat dari jaraknya, anda dapat sampai ke kaki gunung saat matahari tenggelam dengan berjalan kaki, tapi jika anda mempunyai keperluan yang mendesak, salah satu karyawan kami dapat mengantarkan anda dengan mobil."

"Tunggu dulu, bisakah kami membicarakannya terlebih dahulu?"

Aku dengan sopan memotong pembicaraan dengan pekerja wanita ini, aku menggait tangan Madoka, dan menariknya ketempat yang agak jauh. Kami mulai berbicara secara rahasia.

"Ini pasti kerjaan agen-agen warisan itu. Mereka berusaha memperlihatkan bahwa aku 'tidak sengaja' tertembak senapan pemburu. Itulah mengapa mereka menyabotase bis itu."

"Bagaimana kalau kamu menyetujui tawaran pekerja itu?"

"Mereka pasti akan membunuh pekerja itu juga. Mereka sudah memutuskan lebih berani dalam tindakan mereka. Madoka, berapa banyak agen-agen yang ada tadi?"

"Hm? Aku tidak ingat, mungkin sekitar 10 sampai 20an"

"Jadi, kita bisa berasumsi bahwa mereka semua bersenjata. Jalan di gunung ini hanya ada satu. Mereka tinggal menyebarkan paku, lalu menembaki mobil sampai menjadi rongsokan."

"...Bagaimana kalau kamu memanggil helikopter saja?"

Benar-benar investor kaya raya. Dia memikirkan ini semua dengan skala yang berbeda.

Tetapi, aku menggelengkan kepala.

"Jika salah satu senapan yang mereka gunakan adalah rifle, dan bukan shotgun. Itu akan cukup melubangi kaca ataupun pelat helikopter sipil."

Walaupun Desa Intelektual punya banyak keunggulan. Tapi, tetap saja ada hal yang menyusahkan juga.

Contohnya, personil polisi sangat sedikit sekali.

Disini tidak ada markas polisi yang besar. Hanya ada satu kantor polisi. Dan juga, mereka tidak mengangkat telepon karena mendengarkan musik saat siang dan tidur saat malam hari. Harga setandan anggur yang sampai 30.000 yen mengundang banyak pencuri, hal ini menjadikan situasi di kantor polisi sangat menyedihkan. Maka dari itu, Desa Intelektual lebih memilih mendatangkan penjaga yang bersenjata untuk menjaga kebun mereka. (Walaupun kadang-kadang penjaga tersebut juga sering berbuat kriminal.)

Madoka juga tahu akan hal ini, dan menyarankan. "Bukannya lebih baik jika kamu tinggal di Sanatorium? Para agen itu memasang jebakan di gunung karena mereka tahu mereka tidak bisa mengalahkan penjaga bersenjata itu."

Aku sangat menghargai saran dari Madoka.

Aku sangat menghargainya, tapi...

"Jika kita tidak menghentikan mereka sekarang. Mungkin aku juga akan ditargetkan oleh Paket Yuki Onna."

"Sanatorium berisi orang-orang kaya. Dan mereka pasti punya penjaga yang bersenjata, agen-agen itu pasti tidak akan berani mendekatimu."

"Ya...tapi sepertinya aku tidak yakin akan hal itu." Aku menelengkan kepalaku lalu berkata. "Grup mu mungkin akan membantu Madoka, tapi aku tidak yakin dengan penghuni yang lain. Membiarkan aku berada disini akan beresiko tuan mereka dalam bahaya jika bertemu kriminal berbahaya. Mereka pasti lebih memilih untuk mengusirku daripada itu terjadi."

Tugas mereka adalah melindungi tuannya. Jadi mereka tidak akan ragu-ragu.

"Bagaimana jika aku kirimkan beberapa penjagaku agar bersamamu?"

"Apakah mereka akan setuju dengan pekerjaan diluar kontrak seperti itu? Walaupun jika mereka setuju, mereka akan melawan 10 sampai 20 orang bersenjata. Walaupun aku berhasil sampai ke kaki gunung karena mereka, aku memilih tidak karena mengorbankan orang-orang itu."

Ini bukan hanya masalah keadilan atau moral.

Jika kolega mereka mati karena permintaan klien yang aneh-aneh. Mereka tidak akan tinggal diam dan akan mencariku. Mereka bukan milik pemerintah dan bukan pula sekutu dari masyarakat. Jika mereka berada dalam situasi yang tidak masuk akal, maka mereka akan bertindak tidak masuk akal juga.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan? Tadi kamu hampir saja tidak bisa lolos tadi."

"...Yah. Aku cuma pencundang pada akhirnya. Aku sangat payah saat mencoba kabur dari seseorang dengan senapan. Ini bukanlah light novel. Aku tidak bisa menunggu kesempatan lalu menyerang balik. Itu tidak akan terjadi. Hanya bisa selamat saja harusnya bisa masuk Guinness Book World of Record."

"Jangan menyerah begitu. Lawanmu ada sekitar 10 sampai 20 kan? Kamu tidak bisa kabur begitu saja lewat pepohonan."

Aku tidak bisa diam di Sanatorium ini.

Jika aku pergi ke gunung, aku akan dikejar oleh 10 sampai 20 penipu bersenjata api.

Aku harus selamat sampai kaki gunung, tapi situasi ini sama saja bermain sepak bola 1 melawan 11. Aku hanya akan dikepung. Ini bukan situasi dimana aku bisa kabur dengan rencana dan teknik yang cerdas.

Walaupun aku bisa sampai ke kaki gunung, bisakah aku mendapatkan kehidupan liburan musim panasku yang damai?

Aku tahu aku terus menyebutkan ini, tapi mereka semua bersenjatakan senapan.

Aku tidak ingin selamanya hidup dalam ketakutan dan kemungkinan mereka menemukan tempat tinggalku pasti ada. Pasti sangat mengerikan jika mereka menyerbu rumahku tanpa melepas sepatu sambil membawa benda berbahaya itu.

Aku harus bertahan hidup.

Aku harus mengembalikan kehidupan damaiku.

Untuk itu, aku harus menemukan cara agar para agen itu tidak dapat menemukanku.

"...Sepertinya aku harus melalui ini sampai akhir."

"Shinobu-kun?"

"Madoka, kamu bilang bisa menyuruh pekerja disini tapi tidak untuk penghuninya kan?"

"Y-ya, kami berada di tingakatan yang sama. Dan tempat ini seperti hotel. Tidak ada istilah 'tetangga' disini. Mereka tidak akan menjawab ketukan pintu."

"Itu saja cukup." Aku mengambil binder yang berisi persetujuan pengguna yang disederhanakan dari Madoka. "Bisakah kamu menyuruh pekerja disini? Aku tidak bisa membayarnya, tapi suruh mereka membiarkan aku tinggal diruangan kosong yang ada bindernya."

"Itu pasti akan susah."

"Beritahu mereka bahwa sekumpulan teroris akan menyerang jika tidak memperbolehkanku."

"Aku akan berusaha." kata Madoka. "Tapi ruangan yang kosong sepertinya agak berlebihan. Akan lebih mudah meyakinkan mereka agar membiarkanmu berada diruanganku."

"Tidak,ruanganmu tidak akan bisa. Untuk menyelesaikan masalah ini, aku harus menerjang langsung ke pusat badai."

"Apa?"

"Dan juga dengan investasi yang kamu lakukan, kamu pasti punya barang yang berhubungan dengan bisnis, bukan? Pasti tidak semua kamu lakukan dengan komputer. Aku ingin meminjam sebuah alat."

"Memang apa?"

"Stempel."


Ini bukanlah malam hari.

Dan bukan juga alam disitu telah mati.

Musim panas ini sangat menyengat. Pepohonan dan semak-semak memberikan bau alam. Sinar matahari menyinari lewat celah-celah dedaunan yang menutupi langit cerah yang cukup sehat. Suara keras cicada dapat meredam suara semilir angin yang melewati batang-batang pohon.

Pemandangan ini sangat sempurna untuk ingatan yang ada di diari bergambar anak-anak.

Ini adalah imej pedesaan yang diberikan Desa Intelektual sebagai atraksi.

Tetapi, situasi dimana aku berada berubah menjadi yang paling kejam. Ini mungkin seperti dunia jika nelihat ada seseorang yang berjalan ke tebing untuk bunuh diri. Aku tidak bisa menikmati pemandangan di sekitar dengan tenang. Bagiku pemandangan hanyalah informasi berbentuk visual.

Aku mencoba berkonsentrasi.

Tetapi tetap saja aku hanya mendapatkan sedikit sekali informasi yang masuk.

Setiap langkahku terasa berat.

Aku merasa sesuatu yang terlihat yang bernama jiwaku kecapekan.

Walaupun aku punya peta yang akurat, tetap saja aku akan tersesat di dalam pikiranku. Dan aku bahkan tidak tahu apakah peta ini akurat atau tidak. Apakah aku harus mengikuti tanda bahaya ini? Ataukah harus kuhindari karena akan membuat diriku dalam bahaya? Apakah aku akan mengabaikannya karena aku terlalu takut akan kehancuran yang menantiku? Pilihan-pilihan ini bergumul dipikiranku. Tanpa sadar, aku sudah melupakan dasar dari dari pilihan. Aku seperti humanoid yang tidak bisa melakukan sesuatu yang kompleks.

Aku tidak tahu apa yang kupikirkan.

Aku tidak bisa meluruskan jalan pikirku.

Aku tidak bisa memastikan pikiranku ini karena perasaan atau karena disesatkan oleh ketakutan.

Sepuluh sampai dua puluh orang bersembunyi di hutan.

Bertemu mereka akan menaruhku dalam bahaya. Melawan mereka adalah mimpi didalam mimpi. Jika aku berbalik, pasti persentase aku bertahan hidup tidak lebih dari 10%. Faktanya, aku pasti ditembak mati saat berpikir akan kabur atau melawan.

Dan jika aku berhasil bertahan hidup, mereka pasti akan mengontak satu sana lain dan akan mengepungku. Jika itu terjadi, matilah aku. Walaupun gunung ini banyak sekali jalan keluar, jika ada 20 dari mereka, pasti mereka akan menutup semua jalan keluarku.

Kapan mereka akan datang?

Darimana mereka akan datang?

Walaupun aku tidak punya pilihan lain, aku akan sangat menyesal meninggalkan Sanatorium. Aku tidak peduli lagi. Aku lebih merasa aman dengan penjaga yang ada disini. Aku hanya ingin mencari perlindungan di tempat yang aman.

Saat aku akan berbalik, terdengar suara tembakan.

Suara jeritan yang keras merusak harmonis alam.


Saat itu, agen warisan bernama Hanazono merasakan tekanan yang kuat si perutnya. Dia bersembunyi disemak-semak sepanjang jalan gunung yang berkelok-kelok. Dia membawa senapan dengan dua laras ditangannya. Keringat menetes di kemeja dan wajahnya seakan-akan tersiram air. Napas beratnya terdengar. Setiap daun yang mengenai wajahnya membuyarkan konsentrasinya. Dia merasakan ketakutan dan penyesalan hingga dia ingin pingsan.

Dia dapat melihat anak SMA yang menjadi targetnya.

Dia meletakan batang dari senjatanya ke bahunya agar tidak gemetaran. Tetap tetap saja seluruh tubunya gemetaran

Dia tidak takut dengan anak itu.

Dia hanya takut menembak orang lain.

Agen-agen asuransi berkumpul untuk mendapatkan uang dengan cara mudah.

Tetapi saat mereka sadar, inilah kenyataan yang mereka harus hadapi.

Membunuh sudah menjadi fokus utamanya.

Hal ini melebihi resiko yang harus mereka terima. Saat dia mendengar cerita bahwa perampok berakhir menjadi pembunuh, dia bertanya-tanya mengapa dia tidak menggunakan kepalanya. Dia tidak akan masuk kedunia kriminal ini jika akhirnya harus membunuh. Dia bisa saja tidak menerima tawaran mereka dulu.

Dia seperti pion sugoroku yang bergerak tanpa kemauannya sendiri.

Tetapi, dia akan kehilangan segalanya disini jika dia tidak menembaknya.

Hanazono berasumsi, ketua mereka, Shironaka sudah menyiapkan senapan untuk aksi ini. Jika mereka memakai pisau atau tongkat besi, mereka akan ragu-ragu. Fakta dari menarik pelatuk, menjauhkan asumsi mereka akan menusuk atau memukul manusia.

Jika anak itu tidak mengganggu rencana mereka pasti sudah berjalan mulus.

Mungkin berlebihan jika sampai mengambil nyawanya.

Tetap mereka tidak bisa membiarkannya pergi dan menikmati kehidupannya.

Hanya dengan satu jari.

Dia hanya perlu menggerakan jari telunjuknya.

Anak itu sudah melakukan sesuatu yang setimpal dengan ini.

Jika anak itu mati, itu salah anak itu sendiri.

Hanazono mengambil nafas panjang.

Dia meletakan telunjuknya ke pelatuk dan membidik seperti di film-film.

Dia hanya butuh sebuah momentum.

Dia hanya tinggal mengikuti momentum tersebut, lalu menarik pelatuknya.

Tetapi, tidak ada suara tembakan yang terdengar.

Batang senapan tidak menggetarkan bahunya dari pengaruh peluru yang tidak keluar.

"?"

Zashiki v01 090.jpg

Kenapa jarinya tidak bisa bergerak? Apakah jarinya tidak bisa bergerak karena ia gelisah?

Dengan pikiran itu, Hanazono mengalihkan perhatian dari targetnya ke tangannya, dan dia menemukan sesuatu yang aneh terjadi.

Jari telunjuknya berubah warna menjadi lebih gelap.

Bagian dari jarinya hancur seperti tabah liat kering dan jatuh ke tanah.

"Gyah."

Seseorang yang sedang tidak mujur saat mendaki gunung pasti akan mendapatkan gejala yang sama.

Ini adalah frostbite.

"Gyah gyah gyah gyah!! Gyah gyah gyah gyah gyah gyah gyah!!"

Tetapi, dalam hidupnya, Hanazono tidak pernah merasakan bermacam-macam pengalaman.

Seakan-akan indranya kembali dari fenomena aneh ini, dia mengayunkan tangannya yang amat sakit. Suara dari sesuatu yang kering dan pecah dapat terdengar. Setengah dari tangan dan 3 jarinya hancur.

(Apa!?)

(Apa yang terjadi!?)

Dia mendengar gemerisik dari semak-semak didekatnya. Apakah ada kawannya yang menggantikan dirinya mengincar anak SMA itu? Atau dia datang untuk menyelamatkannya? Itu yang Hanazono pikirkan, tetapi dia salah. Dia melihat wajah Murokawa yang sedang kesakitan. Sebelah kiri wajahnya sudah berubah warna menjadi merah keungu-unguan dan satu telinganya hilang.

Akhirnya, suara tembakan terdengar.

Tetapi, tidak diarahkan ke anak SMA itu. Tetapi itu adalah tembakan yang tidak disengaja. Seseorang tidak sengaja menembakannya, kemudian muncullah Hayasida dari semak-semak dan berjalan ke jalanan. Tangan kanannya hancur. Apakah itu karena ledakan? Atau karena frostbite? Tidak jelas apa yang menyebabkannya kehilangan tangan kanannya.

Tidak hanya Hanazono.

Tapi itu terjadi diseluruh gunung ini.

Hanazono sangat panik namun dia melihat anak SMA itu membawa sebuah binder tebal.

Hanazono pernah melihat di film dahulu bahwa buku tebal dapat digunakan untuk benda anti-peluru. Tetapi dia tahu binder itu tidak digunakan untuk itu.

Agen-agen warisan mengetahui binder itu.

Binder itu berisi persetujuan penghuni yang isinya sudah dirubah. Binder itu bagian dari Paket dan digunakan untuk mengganti karakteristik dan kondisi dari Yuki Onna.

"Jika kamu ingin mengontrol Youkai, jangan biarkan intinya dimana semua orang bisa mengambilnya."

Anak itu membukanya.

Dia membuka dihalaman yang sudah dirubah.

Tetapi ada beberapa tambahan yang Hanazono dan lainnya tidak mengenalinya.

-Pihak C akan memastikan keselamatan dari Jinnai Shinobu. Untuk menjalankan klausa sebelumnya, Pihak C diwajibkan menggunakan seluruh kekuatannya.

-Pihak C memungkinkan menyerang dengan seluruh kekuatannya. Ketika menemukan seseorang yang membahayakan keselamatan Jinnai Shinobu. Pihak C harus memusnahkannya. Tidak perlu meminta izin untuk menjalankan klausa ini.

Dan disetiap bagian yang ditambahkan, ada tanda merah kecil.

Segel sudah distempel dengan tinta merah.

Untuk lebih spesifik, itu adalah stempel pembenaran.

Tanda itu diberikan untuk menandai perubahan kontrak dan sudah diketahu oleh orang yang menyetujui kontrak.

"Gah..."

Mereka semua dikalahkan karena mencoba menembak anak SMA itu.

Klausa tambahan iti sangat mudah dimengerti. Dan isinya sangat menakutkan. Walaupun mereka membawa sepasukan bersenjata. Pasukan mereka akan hancur hanya karena menargetkan anak itu.

(Dia mengambil alih Paket yang sudah kita pasang!?)

Dan kemudian musim dingin pun datang.

Youkai yang menjadi simbol dari kekerasan alam dan keganasan udara dingin muncul di tengah-tengah alam hijau ini.

Pintu menuju neraka telah terbuka.

Anak SMA itu menepuk bahunya dengan binder kemudian berkata kepada semua agen-agen itu.

"Sosok yang sangat mematikan ini kalian yang menyiapkan. Jadi pasti kalian tahu betapa mengerikannya dia. Aku tidak ingin kalian terluka lebih dari ini."

"Apa yang kalian lakukan bodoh! Hanazono!! Hayashida!! Inilah mengapa kita membuat pengamanan!!" Suara dari pemimpin mereka, Shironaka, terdengar dari ponsel yang dijatuhkan Hanazono. "Cicadanya!! Aku akan mengeluarkan kandang serangga!! Jika kita mengusir monster itu dari sini, kita bisa membunuh anak itu!!"

Shironaka menerjang dari semak-semak.

Dengan satu tangan, dia membawa kandang serangga kecil yang biasa digunakan anak-anak. Biasanya, senjata seperti itu tidak lebih dari lelucon jelek. Tetapi, di situasi yang sudah dipersiapkan Hanazono dan lainnya. Ini sangat berarti sekali seperti jimat pelindung.

Dan sekarang...

"Gh?"

Kandangnya membeku.

Kandang serangga berubah menjadi putih dan membeku. Kemudian, cicada dan tangan Shironaka terperangkap dalam kebekuan.

Frostbite telah merubah warna dari kulitnya, isi dari dagingnya seperti keseleo, dan kemudian lokasi dari jari tangannya jelas pindah dari tempatnya.

Sakit yang teramat sangat membuat Shironaka mencoba menggenggam tangannya, kemudian tangannya hancur.

"Byah byah!? Hancur !? Apa !?- Mereka hancur !!?"

Shironaka terlihat lebih ketakutan karena keanehan yang seharusnya tidak pernah terjadi daripada sakitnya. Anak SMA itu membuka binder ke halaman selanjutnya.

Dan tertulis:

P---k C tid-k me--ukai m---m p---s, maka d-a mem-enci c----a y--g meru--kan simb-l d--i m---m ters---t.

Klausa tersebut sudah dihapus.

Pengamanan yang sudah dipersiapkan Hanazono dan lainnya sudah hilang.

Sekarang mereka tidak punya cara menghentikan Yuki Onna itu.

Tidak ada yang bisa menghentikannya!!

"Tentu saja aku sudah menghilangkan yang kalian tambahkan. Kalau tetap kubiarkan, aset ku akan kalian ambil. Sebelum menambahkan versiku, tentu saja kuhapus dulu versi kalian, bukan!?"

Anak SMA itu menutup binder, mengetukkan bindernya lagi ke bahunya lagi, dan kemudian tersenyum.

"Sekarang, pilih agar dia menghabisi kalian semua atau kalian semua yang menyerah ? Aku berikan pilihan itu pada kalian."

Bagian 13[edit]

Zashiki Warashi mengerutkan dahi.

"Oh, sudut pandang waktu kilas balik tadi berubah, apa itu karena bug?"

"Itu bukan bug. Setelah mereka menyerah, aku mendapatkan beberapa informasi dari mereka."

"Sepertinya semuanya berakhir dengan bahagia. Jadi, tidak ada lagi yang perlu kamu diskusikan lagi denganku.

"Tentu saja ada bodoh. Faktanya, sesuatu yang berbahaya masih ada disana. Yuki Onna itu."

"Apakah efek dari persetujuan penghuni yang disederhanakan itu masih ada? Jadi, kamu ingin hidup seterusnya dengan Yuki Onna yang berkeliaran di luar sana?"

"Aku sudah memastikan menulis bagian yang kuubah akan kehilangan efeknya setelah 3 jam, jadi itu bukan masalah. Yang jadi masalah..." Aku menggaruk kepalaku. "Sepertinya Yuki Onna itu melihatku sebagai target tanpa menghiraukan kondisi dari persetujuan penghuni. Itulah mengapa dia mencoba menikahiku saat di halte bis agar bisa membunuhku. Kalau aku tidak cepat-cepat, aku bisa terperangkap pertanyaannya terus-terusan."

"Pasti berat ya jadi cowok populer."

"Perjanjian pernikahan Yuki Onna hanyalah alat untuk membunuh lebih cepat. Dan dengan dua persiapan membuat proses semakin cepat. Meminta seseorang untuk menikahinya sama saja mengucapkan mantra sihir kepadanya."

"Oh? Jadi kamu mau bilang Youkai tidak punya perasaan cinta milik manusia?"

"Yah, kamu kan bukan manusia."

Saat itulah nenek kecil ku mengetuk pintu. Dia telah berkeliling mencari adakah yang hilang, tetapi tempat ini sangatlah luas dan memerlukan waktu lama. Aku pikir dia meluangkan waktu untuk membuat ohagi. Tapi tetap saja memerlukan waktu yang lama.

"Shinobu, tentang pencuri tadi."

"Apa ada barang yang hilang?"

"Tidak, ini kebalikannya. Ini sangat aneh. Kita ketambahan barang."

"...Hah?"

"Ini."

Nenekku memberiku sebuah binder.

Ya.

Ini adalah binder tebal yang aku kirimkan kembali ke Sanatorium lewat kurir bersepeda.

"Oh, tidak..." Gumamku.

Pencuri itu.

Dia bukanlah pencuri!! Apakah idiot dari agen warisan itu berhasil kabur!? Dan sekarang dia kembali di saat-saat terakhir dengan balas dendam yang sangat menjengkelkan!!

Binder tentang persetujuan penghuni ini mempunyai halaman dengan gaya telinga anjing.

Bolpoin dan stempel pembenaran sudah digunakan untuk menambahkan klausa baru.

-Pihak C harus kembali ke pemiliknya.

Aku mendengar bunyi retakan dari seluruh rumah. Itu adalah bunyi dari sesuatu telah membeku. Lingkungan sekitar telah menjadi sesuatu yang membahayakan. Rasa dingin menjalari tubuhku.

Itu bukan metafora ataupun kondisi psikologis.

Temperatur diruangan ini sedang turun.

"...menikah..."

Aku mendengar suara dibelakangku.

Suara seorang gadis cilik.

"...Ayo kita menikah..."

O-oh, shit. Oh, shit!! Oh, shit!! Oh, shit!! Oh, shit!!!

Ini adalah Youkai asli yang mengalahkan 20 orang bersenjata api. Kelemahan yang dipersiapkan agen-agen warisan yaitu cicada sudah tidak ada lagi. Aku sudah pasti tidak mungkin mengalahkannya sekarang. Jika dia menutup jalan keluarku dengan janji dibalik janji dengan eksplisit ataupun implisit, matilah aku. Aku tidak punya keinginan menjadi karakter didalam cerita!

"Be-benar juga! Zashiki Warashi-sama !! Inilah saatnya kamu mengeluarkan kekuatan tersembunyimu sebagai Youkai yang melindungi keluarga ini...Tunggu dimana dia!? Dia menghilang!!"

Zashiki Warashi yang tidak bisa apa-apa dengan yukata merahnya itu sudah menghilang beberapa saat lalu.

Aku tidak berpikir nenekku akan banyak membantu. Untungnya, aku punya binder yang dapat merubah karakterisik dan kondisi Yuki Onna. Aku bisa menggunakannya.

-Pihak C harus kembali ke pemiliknya.

Apa harus kucoret dengan dua garis? Tidak. Yuki Onna itu sudah ada disini dan bersiap membunuhku. Walaupun aku menghapus istilah yang aneh dan mengembalikan ke awal tetap saja dia akan membunuhku.

Jika aku akan melakukannya, aku harus menambahkan sesuatu.

Jika aku menambahkan identitas si "pemilik" sebagai pencuri yang memasuki kediaman Jinnai, aku bisa merubah targetnya. Dan itu tidak akan membiarkan orang dari agen warisan tersebut kabur. Jadi aku bisa mendapatkan dua burung dengan satu batu. Aku masih punya stempel pembenaran yang kupinjam dari Madoka di kantongku. Dan yang kurang adalah...

"B-b-b-bolpoin!!! Aku butuh bolpoin!! Dimana bolpoinnya!? Sialan!"

Temperatur di ruangan tiba-tiba turun drastis. Walaupun tidak sedingin didalam kulkas, tapi ini hampir sama dinginnya. Aku dapat melihat daun-daun dari bonsai sainsfiksi yang ditinggal di lantai oleh Zashiki Warashi berubah warna. Aku tidak punya banyak waktu. Dengan ketakutan aku menyambar wadah bolpoin di meja.

"Wah."

Ujung jariku menyenggol wadah bolpoin yang berbentuk silinder itu.

"Wah."

Dan semua alat tulis yang ada di wadah jatuh ke tatami. Saat aku akan mengambil bolpoin dibawah, bolpoinnya menggelinding menjauh.

"Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!"


Bagian 14 (Orang ke-3)[edit]

Tiga Puluh Enam Stratagem tidak bisa disamakan dengan kabur. Lari dari masalah yang tidak bisa kamu pecahkan adalah salah satu kunci hidup lama. Dan dari awal aku sudah bilang padanya bahwa aku tidak punya kekuatan yang aneh-aneh.

Ya ampun, bagaimana Zashiki Warashi biasa melawan sesuatu yang berbahaya seperti itu.

Apa dia pikir aku adalah ratu dari dunia ruang tunggu[2] dan aku punya kekuatan tersembunyi yang sangat hebat?

"Hei, Zashiki Warashi. Ingin teh barley?"

Di beranda yang panjangnya sekitar 20 meter, kakek tua mengajakku bermain tsumeshogi. Aku mengambil secangkir dengan air dingin. Kakek tua ini suka sekali permainan papan seperti go dan shogi, tetapi tidak suka yang dibuat di komputer, aku tidak habis pikir. Untuk tsumeshogi, kamu bisa membiarkan AI menggantikan posisi musuhmu dan menghemat waktu meletakan pion-pionnya. Sepertinya kakek tua ini suka sekali dengan sesuatu dilakukan dengan model lama. Bahkan dia sangat kaget saat mengetahui Youkai menginginkan sesuatu yang modern.

Yah, aku tidak punya keinginan mencari kesalahan dari kesenangan orang lain.

Dan itu berlaku untuk manusia dan Youkai.

"Dia sepertinya menyukai bocah itu dari awal dan bocah itu melepaskannya dari Paket itu. Jadi tidak aneh jika dia sangat serius."

"Apa yang kamu maksudkan?" Tanya kakek tua.

"Hee hee hee. Cinta itu memang beresiko."

"?"

Catatan[edit]

  1. Min-min adalah suara untuk cicada di jepang
  2. Zashiki di Zashiki Warashi berarti "ruang tunggu"
Kembali ke Prolog Halaman Utama Halaman Utama Teruskan ke Bab 2