Toaru Majutsu no Index (Indonesia):Surat Cinta SS

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi[edit]

Cerita[edit]

Bagian 1[edit]

"Kamijou."

Ini adalah waktu ketika musim gugur berubah menjadi musim dingin.

Ketika istirahat makan siang yang sedikit lebih tenang.

"Aku mencari Kamijou Touma."

Di pintu masuk ruang kelas seorang "senpai" yang benar-benar tidak terlihat seperti kakak kelas, mengintip dari pintu depan. Dia memiliki rambut hitam sebahu, dan poninya diikat kebelakang. Dia tinggi, berdada besar, dan dia cantik. Rok panjang seragam pelautnya tampak seperti memiliki pertahanan yang kuat. Seseorang dapat melihat pusarnya diantara jarak blus dan rok Dia pasti terlihat cerdas, dan pasti atletis. Dan juga, sepertinya dia tidak perlu khawatir tentang uang, hanya membutuhkan teh merah untuk menemaninya menikmati kue. Meskipun dia adalah seorang remaja, dia bisa merasakan perbedaan diantara merk-merk brendi, dan bahkan jika dia melaju di dalam mobil sport merah, dia akan terlihat cocok. Tentu saja, deskripsi yang terakhir hanya kesan orang lain yang tampak ketika mereka melihatnya.

Dia adalah Kumokawa Seria.

Hampir semua orang di sekolah berpendapat dia adalah seorang "senpai cantik", dan bahkan ada perasaan bahwa "jika mereka melepas lapisan luarnya, mereka akan menemukan sebuah robot cerdas". Melihat bahwa mereka tidak bisa bergaul dengan orang seperti itu, para siswa hanya akan secara acak mengatakan "Apa?", "Cantik, dia bisa mengeluarkan laser kecantikan", dan “Ah dia mulai lagi, dia mencari Kamijou". Mereka hanya tahu nama Kamijou.

Masih ada sekelompok siswa di kelas yang bisa mengabaikan kehadiran kecantikan itu. Tapi fakta bahwa "senpai cantik" sedang mencari orang itu telah menyebar ke seluruh kelas.

"... Hm, sepertinya dia tidak ada. Apakah dia tidak masuk hari ini?"

Kumokawa mengerutkan alisnya, ketika dia "tidak bisa menemukan orang itu".

Tampaknya dia terlihat tidak senang.

Kemudian, ketika mencari Kamijou seperti ia sedang mencari mainan baru, katanya,

"Oh, baiklah, mari kita bertanya pada orang lain. Hm, siapa yang harus aku cari ...? Mungkin orang yang berambut hitam, berdahi lebar, dan berdada besar, orang yang meniruku itu?"

"KAU TERLALU BERISIK, IDIOT !!!"

Kumokawa sedang mencari seseorang yang disebut bintang siswa paling diidolakan, Fukiyose Seiri.

Sekarang ada keributan "Ohh, dia mencari Fukiyose".

Sebagai catatan, bagian yang membuatnya sangat diidolakan, kemungkinan besar adalah bagian bawah dari tulang selangkanya, B dari BWH[1].

Fukiyose dengan enggan mulai mendidih saat ia meninggalkan tempat duduknya dan dengan cepat mendekati Kumokawa.

"Aku memiliki gaya rambut ini sejak aku berumur lima tahun. Tolong berhenti membuat penilaian berdasarkan standarmu!!"

"Kebetulan, aku memiliki gaya rambut seperti itu sejak aku berumur lima tahun."

"BUKANKAH ITU WAKTU YANG SAMA!?"

"Tapi, yah, aku senpaimu. Kau lebih muda dariku satu tahun."

Uuu... Fukiyose bergumam kesal sambil mendekat ke arah Kumokawa dan menatapnya. Kumokawa, menganggap hal ini menarik juga, menggoda Fukiyose dengan mendorong dahinya mendekati Fukiyose.

...Dengan begitu, bagian paling luar biasa pada tubuh mereka yang telah jelas terlihat sejak TK, yaitu bagian B di bawah tulang selangka, menekan satu sama lain. Tapi sepertinya mereka tidak punya waktu untuk memperhatikan keadaan ini.

Karena hal ini, di sudut ruangan, Aogami Pierce dan Tsuchimikado Motoharu dengan mesum menatap mereka, dan berkata,

"Heh~ Meskipun negara ini memiliki resesi, tarif atau apapun, bukankah itu masih cukup...?"

"Dan itu adalah tempat di mana seharusnya cukup."

Di samping mereka, garis-garis gelap mulai muncul dengan bengis pada Himegami Aisa yang berambut hitam (yang tidak berdada besar).

Fukiyose mendorong dahinya dan berkata,

"Nah, maukah senpai yang berpengalaman memberitahu kami mengapa dia di sini di kelas para bocah?"

"Yah, itu karena... ini!"

Mengatakannya dengan segera, Kumokawa dengan cepat mengeluarkan amplop putih seakan itu adalah kartu kunci dan menggosokkannya di antara wajah mereka. Merasa panas karena gesekan, Fukiyose berteriak,

"PANAS PANAS ...!?"

"Hm~ Sepertinya kau masih membutuhkan latihan."

Entah kenapa, dahi Kumokawa bersinar saat ia tersenyum santai. Dia kemudian memberikan amplop putih di jarinya kepada Fukiyose, yang menjaga senyumnya sepanjang waktu.

Apa yang diberikan padanya adalah...

"...Ah?"

"Ini hanya surat. Apa yang begitu mengejutkan?"

Seseorang bisa mengatakan benda apa itu, tapi tepat di ujung hidung Fukiyose adalah sebuah jimat keberuntungan lucu yang disegel dengan stiker berbentuk hati. Apakah benda "itu” di dalam?

Kumokawa memberikan surat cinta kepadaku, seorang wanita? Untuk sesaat, Fukiyose tertegun, dan kemudian dia teringat bahwa Kumokawa di sini untuk mencari "orang itu".

Dengan kata lain...

"Ini surat cinta. Sepertinya dia tidak ada disni, jadi tolong berikan ini padanya."

Untuk sesaat,

Pikiran Fukiyose Seiri menjadi kosong.

Senpai berdada besar tersenyum pada kouhai berdada besar yang belum sadar, dan berkata,

"Oh, tolong biarkan aku menyatakan ini:. Itu sebuah pelanggaran jika kau membaca isi rahasia di dalamya. Aku menyarankan kau untuk tidak melakukan hal-hal konyol dan membantuku memberikan itu padanya."

"Ah..."

"CINTA!?"

"SURAT CINTA!?"

"AH? UNTUK KAMIJOU!? BUKAN UNTUKKU!?"

Semua orang di dalam kelas mulai menyebabkan keributan.

Menghadap Fukiyose yang tertegun, Kumokawa tampaknya berbisik padanya,

"...Ah? Mengapa kau terlihat seperti mengalami shock? Apakah ada alasan mengapa kau tidak bisa memberikan surat itu?"

"Tidak—"

"Jika tidak ada masalah, maka aku akan menyerahkan hal ini padamu. Ini hanya seperti memberikan catatan untuk seorang anak yang sedang istirahat di rumah karena flu. Bahkan anak SD bisa melakukannya; bukankah ini mudah?"

Kemudian, Kumokawa dengan santai melambaikan tangannya, mengucapkan selamat tinggal, dan senpai cantik meninggalkan kelas.

Sedangkan Fukiyose yang tertegun, ia memegang surat cinta yang dia tidak tahu bagaimana cara menanganinya. Dan kemudian, setelah menahan semua kejengkelannya, dia meledak.

"APA—!?"

SESUATU YANG BESAR TERJADI!!

Bagian 2[edit]

Itu adalah sebuah surat cinta.

"KAMIJOU..." "KAMIJOU, BAJINGAN ITU...!" "BAGAIMANA KITA MEMBUATNYA PUTUS DENGAN ORANG CANTIK ITU!?" Kekacauan melanda kelas yang telah berubah menjadi keributan, dan Fukiyose terfokus pada surat di tangannya.

Fukiyose bertanya-tanya, ada nama pengirim dan penerima. Aku mengerti, dilihat dari dampaknya, jika seseorang menggunakan metode kuno seperti kertas, orang tersebut dapat memperoleh keuntungan besar.

Sebagai contoh yang buruk, itu seperti sebuah penipuan transaksi. Sebelum pesan dikirim kembali, penerima mungkin memiliki waktu untuk dengan tenang memikirkan untuk menganalisis dan memverifikasinya. Sebaliknya, si pengirim yang menulis surat itu secara langsung akan memiliki keyakinan bahwa 'ia pasti tidak akan ditolak', dan dengan demikian bisa memaksa orang lain menerimanya.

Bahkan jika skenario terburuk terjadi, kata-kata yang ditulis pada sepucuk surat masih yang terbaik.

'Mengirimkan' surat itu akan menunjukkan niat si pengirim. Dan juga, pengirim bisa memaksa penerima untuk merespon sebelum membuka amplop.

Dan terutama untuk orang-orang yang tidak terbiasa memiliki surat cinta, sekali skenario seperti itu terjadi, penerima akan goyah. Sebelum pengirim tenang, pihak lain mungkin meminta balasan yang cepat. Saat penerima mulai tenang, bahkan jika ia tidak tahu apa yang terjadi, semuanya telah diputuskan.

(Tidak tidak tidak, apakah karena seorang senpai yang mengirim surat itu sehingga aku sangat tertegun?)

"Apakah ini surat yang tadi?"

Teman sekelas, Himegami Aisa, menatap tajam pada Fukiyose.

Fukiyose mengibas surat itu dan berkata,

"Aku baru saja ditugaskan sesuatu yang sangat menjengkelkan. Asrama laki-laki berada pada arah yang sama sekali berbeda dari kita saat pergi ke sekolah."

"Oh, kau benar."

"Asrama laki-laki dan asrama perempuan sengaja dipisahkan, dan sekarang aku harus pergi ke asrama laki-laki. Ini hanya terdengar seperti hukuman. Aku akan berada dalam bahaya serius."

"Oh...? Aku pernah sekali pergi ke sana secara tidak sengaja..."

Menghadap Himegami, yang mengatakan hal itu, Fukiyose berbalik fokus pada amplop lagi.

Sangat menyebalkan. Aku tidak ingin menjadi pengirim pesan untuk seseorang, terutama tidak untuk perempuan itu. Jika aku akan menjadi pesuruhnya, aku setidaknya harus memeriksa karakternya dahulu. Harus membiarkan orang lain melakukan hal ini. Jadi apa yang harus aku lakukan?

"Oh, aku punya ide bagus."

"?"

Bagian 3[edit]

Meskipun setelah pulang sekolah, dan tidak ada kegiatan ekstra kurikuler yang harus diurus, siapa pun akan keliru jika mereka berpikir bahwa kehidupan guru SMA itu mudah!

Sekarang, wali kelas setinggi 135cm Tsukuyomi Komoe berada dalam ruang guru berkutat melawan notepad komputer, mengetik segala macam pertanyaan dari mini-tes pada keyboard.

Duduk di sampingnya dan terlihat agak bosan saat ia memutar kursi putar, si guru perempuan berkata,

"Hei, Komoe-sensei, kau bekerja jauh lebih keras dari biasanya hari ini."

"Aku ingin menyelesaikan ini dan kemudian pergi mabuk. Aku ingin meminum semua alkohol di bar itu! Itu sebabnya aku datang ke sini dengan bus dan tidak mengendarai mobil. Bahkan jika aku seorang guru sekolah, aku tidak bisa menyebut diriku guru jika aku tertekan oleh PR!"

Jadi begitu sebabnya.

Pada saat ini, Fukiyose Seiri berjalan masuk,

"Ini, sensei, seseorang memberikannya padaku. Tolong sampaikan ini ke rumah Kamijou."

"KYAH!"

Saat rutinitasnya terganggu, Komoe-sensei mengeluarkan teriakan yang tidak benar-benar menakutkan.

Fukiyose mengabaikannya dan melanjutkan,

"Aku tidak mendengar dia berkata kapan surat ini harus dikirim, tetapi kemungkinan besar, akan merepotkan jika tidak dikirim hari ini. Tolong bantu kirimkan, sensei."

"Ta, tapi, sensei di sini sangat sibuk seperti kau lihat. Biasanya, maukah guru bertindak sebagai pesuruh siswa? Juga ada black stout[2] menungguku, dan ini tidak begitu penti—apa ini? SURAT CINTA!?"

Mata Komoe-sensei mendarat pada surat yang siswi itu telah berikan, dan melompat secara refleks, Fukiyose mendesah dan berkata,

"Ini gila, ya kan? Gadis aneh yang memberikan ini padaku pergi setelah itu. Benda ini bukanlah sesuatu yang harus ditinggalkan di sana, ya kan?"

"..."

Ini buruk, pikir Komoe-sensei.

Hubungan laki-laki dan perempuan antar siswa adalah daerah yang sangat berbahaya dan sensitif bagi guru. Meskipun mereka hanya bisa mengatakan 'tugas siswa adalah untuk belajar! Semua hubungan tak sehat dilarang!', Pada jaman sekarang, orang-orang muda mungkin akan terluka karena cinta! Jika dia tidak hati-hati, siswa mungkin tidak datang ke sekolah, atau bahkan yang lebih buruk, bunuh diri!

Dengan demikian,

Uwah, ini benar-benar merepotkan. Apakah kau meremehkan kemampuan guru ini untuk menolak? Tetapi jika aku menolak mereka tanpa alasan yang jelas, aku mungkin berakhir menyebabkan hal-hal buruk bagi masa depan siswa, merusak hidup orang muda, dan aku akan merasa bersalah karenanya.

Sementara Komoe-sensei sedang memikirkan ini, rekan kerja (perempuan) yang duduk di dekatnya dan mengenakan pakaian olahraga berkata dengan tenang,

"Hn? Bukan hal ini masih diperbolehkan?"

"Pendapat siapa itu? Sampai tahap apa yang diperbolehkan?"

"Selama mereka tidak hamil."

"BAGAIMANA BISA GURU OLAHRAGA MENGATAKAN ITU!?"

Fukiyose diam-diam menyelinap pergi dari Komoe-sensei, yang melambaikan kedua tangannnya untuk protes.

"Kalau begitu, aku akan menyerahkannya padamu. Sisanya tidak masalah bagiku sekarang."

"Ahh! Tunggu, Fukiyose-chan! Sensei masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan, dan kaulah yang dimintai tolong. Tolong bertanggung jawablah..."

"Ha?"

Fukiyose yang berambut hitam dan berdada besar menampilkan ekspresi yang sangat waspada dan berkata,

"Jadi kau ingin aku pergi ke asrama laki-laki itu setelah pulang sekolah ketika hampir malam, dan berada di ruangan Kamijou itu?"

"...Aku bisa membayangkan sesuatu yang besar terjadi. Bagi Kamijou-chan, aku kira itu tidak ada hubungan dengan keinginannya sendiri..."

"Hn? Sejak kapan kehamilan harus berhubungan dengan ini?"

Melihat Komoe-sensei masih bimbang, Fukiyose berlari keluar menuju pintu masuk ruang guru.

"Dadah! Bahkan Kamijou tidak akan melakukan apa pun pada sensei!"

"Fukiyose-chan! Aku bilang bahwa aku memiliki kencan dengan black stout nanti! Ehh, apa yang akan terjadi jika aku biarkan saja!?"

Dengan begitu, “tongkat” telah diberikan dari Fukiyose kepada Komoe-sensei.

Apa yang Fukiyose pikir setelah berhasil melarikan diri dari ruang guru?

Tuhan, tolong biarkan Kamijou bodoh itu menanganinya dengan buruk dan terluka parah sebagai hasilnya!

Bagian 4[edit]

Selamat tinggal, black stout-ku.

"Ha, haa, ahh. Aku tidak mengemudi karena aku berniat untuk minum, dan sekarang aku sangat lelah."

Komoe-sensei menghela napas berat saat ia terus berhenti dan berjalan di jalan di malam hari.

Berjalan di sampingnya, guru yang memakai pakaian olahraga tertawa dan berkata,

"Hahaha, sepertinya kau harus menyerah pada black stout dan melanjutkan pekerjaanmu membuat tes."

"...Kenapa Yomikawa-sensei tampak begitu bahagia?"

"Karena itu adalah hukuman karena tidak mengajakku."

"Aku tidak ingin dikacaukan oleh suatu hal yang sepele."

"Lagi pula, kau hanya perlu memasukkan amplop ke dalam kotak surat dan pergi, ya kan?"

"... Ini, yah, ini buruk bagi reputasi guru tidak peduli jika aku menyerahkan kepadanya atau menyita itu darinya, ya kan?"

Seorang guru harus menghormati privasi murid, tetapi pada saat yang sama, ia harus memantau tindakan murid.

"Iya?"

Guru yang memakai baju olahraga dengan santai bertanya,

"Apakah ada alasan khusus mengapa Komoe-sensei sangat ragu-ragu? Jangan bilang-kau secara pribadi tidak ingin menyerahkan surat itu kepada murid itu?"

"Apa yang kau katakan!? Ayo kita bergegas dan menyerahkan surat itu pada Kamijou dan pergi!!"

Mereka adalah 2 guru yang sedang membuat keributan saat mereka menuju ke asrama laki-laki...

Bagian 5[edit]

Tak jauh dar situ, ada seorang gadis SMP yang sedang menajamkan pendengarannya.

Misaka Mikoto.

"..."

"Onee-sama, ada apa?"

Kouhai Misaka Mikoto, Shirai Kuroko, bertanya. Keduanya baru pulang dari sekolah, tapi Mikoto tidak memiliki jawaban untuk reaksi itu di dalam hatinya.

"Tidak, itu..."

Mikoto berbalik untuk melihat guru olahraga tinggi dan anak kecil disebelahnya.

(... Apa yang terjadi? Apakah anak itu baru saja mengatakan nama idiot itu...? Aku punya firasat buruk tentang hal itu. Mengapa aku merasa bahwa amplop di tangan anak itu tidak boleh diserahkan kepada idiot itu...?)

Ketika Mikoto sedang memikirkan ini, gadis(?) yang memegang surat itu bertabrakan dengan seorang siswa.

"Ah? Komoe-sensei, di mana surat itu?"

"KYAH—! SURATNYA TERBANG TERTIUP ANGIN- !!"

Dan kemudian, keduanya panik mengejar surat itu. Mereka berada di trotoar, yang dikelilingi oleh banyak jembatan layang, sehingga surat itu menghilang ke sisi lain dan tepat jatuh di bawah Mikoto.

Dengan kata lain, ini adalah kesempatannya!

Setidaknya itulah yang akan terjadi.

"Misaka tidak akan membiarkan Onee-sama untuk melakukan itu, kata Misaka."

“—!?”

Mendengar suara yang terdengar tiba-tiba dari belakang, Mikoto dengan cepat menyolok mata Shirai dengan 2 jari untuk mencegahnya melihat, dan kemudian menggunakan lengannya untuk melakukan bantingan judo pada Shirai dari atas bahu untuk membuatnya pingsan.

"WAH !? O-onee-sama, apakah, apakah ini cara lain untuk mengungkapkan cinta ...?"

Shirai terlihat seperti melamun saat ia bergumam. Tidak peduli apa pun, bagaimana mungkin sebuah pertemuan yang penting terjadi dalam sebuah cerita sampingan? Tidak memikirkan waktu, Mikoto memutuskan untuk membiarkan Shirai pingsan.

Mikoto berbalik.

Seperti yang ia duga, berdiri di sana adalah salah satu klon, Serial Number 10032.

"Dilihat dari situasi saat ini, penerima dari surat penting itu adalah 'orang itu', sehingga surat ini tidak boleh berada di tangan Onee-sama, Misaka berkata sambil menunjukkan niatnya untuk bertarung."

"...Kau, kau mengerti apa yang baru saja kau katakan, ya kan?"

"Misaka cukup percaya diri untuk mengatakan bahwa dia mengerti."

10032 mencibir.

"Misaka akan membuat fakta bahwa 'surat itu dibawa pergi oleh Onee-sama' dan secara pribadi menyerahkan surat itu kepada si penerima, mengatakan kepadanya 'Aku bekerja sangat keras untuk mendapatkannya kembali, puji aku lebih banyak—', Misaka dengan berani menyatakan."

"Hatimu yang jahat benar-benar mengejutkanku!"

Meskipun Mikoto memelototinya, hasilnya jelas jika mereka bertarung. Aku akan kehilangan harga diri jika aku kalah dari klon.

"Itu yang kau pikirkan."

"Hati siapa yang kau baca sih? Itu bukan pikiranku."

"Misaka mengacu pada balasan Onee-sama. Dan juga, tidak jelas siapa yang akan menang, karena Misaka menggunakan kekuatan seluruh jaringan untuk mensimulasikan semua taktikmu, Misaka dapat bersumpah atas itu."

Hoho, jika ada surat cinta atau sesuatu yang menarik, Misaka tidak akan pergi sampai Misaka membaca apa yang ada di dalamnya, kata Misaka saat Misaka menjelaskan sambil menunjukkan semangatnya untuk hal menyenangkan.

"Bahkan jika kau mengatakan itu, harap dicatat bahwa kau tidak bisa mengatakan itu melalui otak Misaka,"

Benarkah? Tapi seluruh Jaringan Misaka dikendalikan oleh proses pemikiran besar, jadi intinya, #10032 dan Misaka ini adalah bagian dari kepribadian yang besar, kata Misaka sambil Misaka memiringkan kepalanya. Jadi akankah semua Misaka mendukung Kamijou Touma atau Accelerator? Tanya Misaka sambil Misaka mulai melaksanakan mode simulasi untuk berpikir tentang hal itu.

"Che, aku bisa membunuh dua burung dengan satu batu jika kau tidak mengatakan apa-apa, Misaka menggerutu. Wa—mode simulasi..."

"Oi, apa yang kau lakukan? Mengabaikanku dan melakukan percakapan internalmu sendiri!?"

"Misaka saat Misaka menjelaskan bahwa Misaka bisa."

Terjebak dalam keraguan diri dan menyebabkan kegagalan jaringan, #10032 terlihat tak berdaya di depan esper #3.

Bagian 6[edit]

Amplop mengabaikan perselisihan mereka saat melayang di langit Academy City.

Tapi ini bukan balon yang diisi dengan helium, sehingga tidak mungkin terbang jauh selamanya.

Yang mengambil amplop mendarat di lantai adalah,

"Oh, tampaknya ada sepucuk surat yang menarik di lantai?"

Ini adalah maid magang di Academy City, Tsuchimikado Maika.

Dia sedang duduk di robot pembersih silinder saat melihat robot pembersih hampir menyedot amplop masuk. Maika dengan cepat menggunakan sapu untuk mengibaskan amplop sebelum surat tersedot masuk. Itu seperti tugas yang sangat sulit untuk menangkap bola di udara dengan satu tangan, tapi dia tidak kesulitan sama sekali.

Maika menatap amplop, melihat bagian depan untuk sementara waktu, kemudian bagian belakang

"... Hmm, tampaknya surat ini surat penting."

Di sampingnya, kakak laki-laki Maika Tsuchimikado Motoharu berjalan di samping Maika, dan membeku saat melihat amplop di tangannya.

"Mai, Mai-chan? Bisakah kau membiarkan onii-chan membaca ini?"

"Hm? Tidak tidak, ini adalah barang pribadi orang lain. Bahkan jika itu onii-chan, aku tidak bisa membiarkan kau membacanya."

"Aku, aku tidak akan mengatakan hal-hal yang aneh. Entah kenapa, aku punya perasaan bahwa surat itu jauh berbeda dari apa yang kau pikir, dan itu sesuatu yang penting... "

"Tidak tidak tidak tidak—"

Saat kakak laki-lakinya menjangkaukan tangannya untuk mengambil amplop itu, Maika terus melambaikan tangannya, berusaha untuk menjauhkan amplop itu dari cengkeraman setan kakaknya.

"Ah."

Tangan yang memegang amplop itu mengenai seorang gadis yang berjalan di dekatnya.

"Oh—maaf!"

Maika menunduk, dan kemudian menyadari,

"Ara, di mana surat itu?"

Bagian 7[edit]

Gadis yang memegang surat itu bergerak melalui kerumunan, tapi dia tidak melihat apa yang ada di dalamnya.

Sebelum itu, di antara kerumunan, seseorang yang tidak mengetahui apa-apa mengulurkan tangannya.

Diam-diam, seperti hantu

Identitas sebenarnya dari orang yang mengambil surat itu adalah sorang gadis berkacamata yang terlihat lemah dan berambut panjang.

Namanya Kazakiri Hyouka.

Kazakiri mengangkat amplop di atas kepalanya untuk mengkonfirmasi identitas penerima.

"Jadi dia seseorang yang aku kenal..."

Ini tampak seperti sebuah surat yang diberikan sana-sini*, hampir dicuri dan menyebabkan cukup keributan, dan aku tahu penerimanya. Lebih baik menyerahkan surat ini padanya daripada membiarkannya berada di tangan penjahat.

Dan kemudian, Kazakiri mulai bergerak menuju asrama laki-laki di mana Kamijou Touma tinggal.

Di pintu masuk asrama, ada ruang manajemen, tapi tidak ada fungsi pengawasan keamanan yang nyata. Kemudian, Kazakiri naik lift ke lantai yang diinginkan, berjalan melalui koridor, melewati banyak pintu dan berada di depan rumah penerima.

Ada sebuah jendela untuk menerima surat, dan dia hanya perlu untuk memasukkannya di sana.

(...Hm, ada 'anak itu' di sini, dan 'anak itu' mungkin berakhir membaca surat itu jika aku memasukkannya di sini...) Kazakiri mempertimbangkan itu sejenak.

(...Biarin lah.)

Kazakiri dengan santai membuat kesimpulan seperti itu dan membiarkan amplop imut itu meluncur melalui jendela.

Bagian 8[edit]

Adapun gadis yang hafal semua 103.000 grimoire, Index mendengar suara ‘clunk’ yang lembut.

"?"

Dia berbalik untuk melihat pintu masuk, dan melihat sekeliling. Index kemudian menemukan instalasi berbentuk tas di bawah pintu yang digunakan untuk menyimpan koran dan surat.

Kemudian, ia melihat lebih dalam.

Masih ada tiga detik sampai emosi cinta meledak. Namun,

"Hm?"

Index memiringkan kepalanya.

Dia yakin telah mendengar sesuatu masuk, tapi tidak ada apa pun di sana.

Apa yang ada di sana hanya,

Beberapa baris yang tampak seperti goresan.

Bagian 9[edit]

Anak laki-laki itu menggulung kawat tembaga yang telah ia bentangkan ke lengan bajunya dan berjalan keluar dari gedung.

Kawat benar-benar berguna.

Kawat dapat digunakan untuk mengikat orang dan digunakan untuk mencekik orang sampai mati. Ini bisa digunakan sebagai senjata untuk menusuk kaki seorang target, dan bahkan dapat digunakan untuk meraih tempat di mana celah sempit tidak bisa digapai.

Dia akhirnya mendapat surat itu, dan ia menggunakan jari-jarinya untuk menelusuri nama pada amplop,

"Jadi ini adalah kontak yang konsultan dari direktur itu ingin menyerahkannya pada Kamijou Touma..."

Anak itu dengan santai bergumam saat ia ingin mencabut stiker imut.

Pada saat ini,


"Otakmu akan mengering."


Sebuah suara seorang gadis terdengar dari belakang.

Sebuah perasaan dingin.

Tanpa mengetahui apa yang ada di dalam tengkoraknya, anak itu merasakan lengket pada kepalanya.

Rasa itu menghilang.

Seperti memiringkan papan yang berisi tofu di atasnya dan membiarkannya meluncur.

Tentu saja, itu hanya perasaan yang salah,

Tapi dia tidak bisa menolaknya.

Pada saat yang sama,

Sebuah suara retakan bisa didengar dari tulang punggungnya.

Luar biasa, rasa sakit yang tidak harusnya ada menyebabkan jarinya untuk berhenti. Dia tidak bisa bergerak; ia hampir menjadi pilar. Anak itu akhirnya menyadari.

(...Jadi kata-kata gadis itu tidak memiliki arti apa pun di dalamnya.)

Anak itu merasakan keringat di ujung hidungnya, tapi ia tidak bisa menggosoknya.

(...Dia hanya ingin aku merasa terkejut dan membuat kelengahan ini...!?)

Ini bukan suatu kekuatan ilmiah khusus dari Academy City.

Itu hanya sebuah trik sederhana.

Gadis yang telah menggunakan otak dan kemampuan pendengarannya untuk berhadapan melawan kegelapan berhasil menggunakan lidah tajamnya untuk efek tertentu.

Benar-benar tidak dapat menoleh kebelakang, anak laki-laki itu mendengar langkah kaki dari belakangnya.

Dia tahu.

Bahkan jika ia tidak berbalik, pikirannya jelas bisa membayangkan senyum shinigami itu.

"Sungguh, aku kira kau harusnya tahu bagaimana orang-orang yang menghalangi perasaan orang lain akan rasakan, ya kan?"

Cara berbicara yang unik.

Nafasnya menyentuh telinga.

"Tapi itu lebih mudah bagiku. Untuk berpikir bahwa aku bisa menangkapmu dengan mudah. Aku benar-benar ingin mempertahankan hubungan baik terhadap pria itu, jadi aku berniat untuk membiarkan surat itu bisa diedarkan untuk memata-matai situasi, semua hanya untuk memancingmu keluar. Tapi sungguh, sekarang, aku memiliki tujuan untuk menghancurkan organisasi di mana kau bekerja."

"Ka, kalau begitu..."

Hormon yang tidak memungkinkan setiap penolakan aktif.

Bibirnya benar-benar berhenti.

"Sebelum itu, aku punya sesuatu yang ingin kucoba."

Hanya kata-kata manis gadis itu yang masuk ke telinganya tanpa halangan.

Jauh ke dalam telinganya.

Jauh ke dalam otaknya.

"Kau sering mendengar dalam film atau manga bahwa hipnotisme tidak begitu kuat, bahwa hal itu tidak akan efektif bila orang yang sedang dikendalikan tidak menyukai suatu perintah atau ketika membahayakan orang tersebut."

Kata-kata itu sendiri tidak memiliki makna apapun.

Tujuan utaamnya adalah untuk mengejutkan anak laki-laki itu.

Untuk membuka 'kelengahan' psikologis, menyebabkan anak laki-laki itu tenggelam ke dalam hatinya sendiri.

"Apakah itu benar?"

Namun,

Bahkan jika ia tahu, ia tidak bisa menghindarinya.

Hal itu seperti Kotak Pandora.

Meskipun seseorang tahu bahwa ia tidak bisa membukanya, ada suara tersembunyi yang menggoda, memaksa seseorang untuk membukanya.

"Apakah hal ini dapat bekerja, mari kita coba."

Bagian 10[edit]

Keesokan harinya.

Setelah Tidak masuk karena alasan pribadi, Kamijou Touma akhirnya kembali ke sekolah.

Kemudian,

"Oi, oi, Kamijou, apa jawabanmu?"

"Apa yang terjadi dengan surat cinta itu?"

"Aku mengerti. Menarik perhatian para senpai cantik telah menjadi kemampuanmu, ya kan?"

Kamijou merasa benar-benar aneh. Aogami Pierce dan Tsuchimikado Motoharu sedang memelototinya mengenai 'senpai cantik' itu; Himegami terlihat benar-benar mengerikan saat ia bergumam 'berambut hitam, dia berambut hitam', dan batas kemarahan Fukiyose tampaknya agak rendah dibandingkan dengan biasanya.

Saat ia bertanya alasannya. POW!(sfxnya kurang greget yak :p) Semua orang di kelas terus mebahas ini. Memanfaatkan seluruh jam pelajaran pagi, Kamijou berhasil mengumpulkan informasi.

Dan kemudian, ia mendapat kesimpulan.

Dia menunggu sampai istirahat makan siang sebelum pergi ke kantin sekolah untuk memeriksanya.

"Senpai, senpai."

"... tidak ada gunanyanya menipuku. Aku datang terlambat dan semua makanan di minimarket terjual habis ..."

"Bukankah kau bisa pergi ke kantin atau toko makanan ringan? Lagi pula, itu bukan hal yang ingin aku tanyakan."

Kamijou memperbaiki apa yang dia katakan, dan melanjutkan,

"Senpai, untuk apa kau menggunakan nama baikku?"

"Tidak ada."

"Benarkah?"

Di belakangnya, "Kamijou ..." "Senpai" "Senpai cantik", kata-kata aneh ini dapat terdengar dari belakangnya. Pada saat ini, Kumokawa Seria masih tersenyum,

"Tidak ada. Aku tidak tahu apa-apa?"

"Itu tidak akan berhasil. Aku tidak dapat menembus pertahanan senpai seperti ini. Bagaimana aku bisa menyerangnya..."

"Apa maksudmu? Aku sangat terbuka sekarang."

"?"

Tidak peduli kapan pun, Kumokawa masih cerdik seperti biasa.

Dia terus mempertahankan senyum itu, dan akhirnya berkata,

"Hanya saja bahwa banyak hal terjadi di tempat-tempat yang tidak kau tahu, kan? Ya, di tempat yang menghilangkan ingatanmu."


Catatan Penerjemah[edit]

  1. Bust/waist/hip measurements.
  2. Black Stout. Merk bir.