Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 1 Chapter 5

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 5 - Pemanggilan Arwah[edit]

Bagian 1[edit]

Bulan yang samar sekarang terlihat di antara celah-celah awan.

Badai baru saja berlalu, angin dan hujan telah berhenti, cahaya bulan menerangi awan-awan di sekitarnya, membuatnya tampak besar dan berkabut. Cahayanya memantul diantara daun pepohonan yang lembab, bersinar dalam gelap seperti cermin perak.

Sekarang, Harutora menuju altar Imperial Hill dengan Natsume.

Natsume berjalan dari ruangan Bellflower menuju halaman rumah, mengambil jimat shikigami kuno dan memanggil sesosok kuda putih dari shikigami tersebut. Ini adalah kuda paling luar biasa yang pernah Harutora lihat selama hidupnya. Tubuhnya telah dilengkapi sadel hitam dan kendali merah, kuda yang luar biasa sampai orang tidak akan ragu jika kuda ini hanya diperuntukan untuk para dewa.

Shikigami Tsuchimikado - Yukikaze.

Ini adalah shikigami buatan manusia tingkat tinggi yang masuk dalam jajaran 'General Onmyoudou'. Tetapi asal-usulnya jauh sebelum masa 'General Onmyoudou', bahkan jauh lebih kuno dari 'Imperial Onmyoudou'.

Natsume yang pertama naik, diikuti Harutora yang duduk di belakangnya. Kemudian, Natsume menarik kendali, Yukikaze dengan cepat melompat dari tanah, penuh tenaga seolah-olah mengabaikan dua orang yang duduk diatasnya. Sebenarnya, istilah 'melompat' kurang tepat, kaki kuda tersebut bahkan tidak menyentuh tanah sama-sekali.

Yukikaze memutar dari halaman menuju depan rumah, melompat melewati pintu gerbang dan menuruni tangga batu sambil melayang. Ketika mereka menuruni tangga, jarak antara mereka dan tanah semakin lebih tinggi lagi.

Yukikaze berada di ketinggian 10 meter, berlari seperti angin di atas hutan dan sawah. Semua pemandangan di sekeliling mereka dapat terlihat dengan jelas, tetapi Harutora terus menunduk beberapa kali. Tangannya memeluk Natsume yang berada didepannya - Sebelum Yukikaze melompat dari pintu gerbang, dia sedikit ragu tentang apa yang harus dia lakukan - Harutora pun memeluk Natsume dengan erat.

"Um, ah, i- ini cukup bagus!"

"Harutora-kun, tanganmu tidak berhenti gemetar."

"J-jangan pedulikan Aku! Omong-omong, apa Imperial Hill masih jauh?"

"Tidak, dengan kecepatan ini, kita akan tiba sebentar lagi."

Natsume terus memperketat cengkramannya pada kendali. Sabuk merah mengikat pakaian putihnya, menunjukan lengannya yang ramping. Penampilan mengesankannya tidak seperti gadis miko, tetapi lebih seperti seorang prajurit perempuan muda.

Kuda putih berderap diatas udara yang diterangi cahaya bulan dengan seorang gadis menungganginya - Itu tampak seperti pemandangan indah yang hanya bisa dilihat dalam mimpi. Sayangnya, gambar seorang pemuda yang gemetar dibelakangnya menghancurkan pemandangan tersebut - Harutora terus gemetar, erat memeluk Natsume.

Tapi, Harutora juga melaksanakan tanggung jawabnya. Saat ini, ia membawa tas untuk ritual di punggungnya - Tas yang terbuat dari anyaman bambu. Di dalamnya penuh dengan alat-alat leluhur Tsuchimikado, dan dia juga mengenakan pedang di pinggangnnya, dengan busur tergantung di bahunya.

Semua ini adalah peralatan yang telah Natsume siapakan untuk menghadapi pertarungan sihir sebelum mereka berangkat. Harutora tampak seperti asisten prajurit yang menyertai Jendral, tak lupa dia juga membawa kotak jimatnya.

Dia juga telah menghubungi Touji.

Dia baru menyadarinya saat mereka hendak meninggalkan rumah, hp-nya penuh dengan panggilan dari Touji. Mungkin karena Touji tahu Harutora tidak juga mengangkat telepon-nya, ia kemudian mengirim sms, memberitahunya informasi penting menggunakan pesan teks.

Touji pertama pergi ke lokasi pembangunan yang telah menjadi medan perang, membangunkan Penyidik mistis dan kemudian menghubungi polisi. Penyidik Mistis tidak juga bangun karena kekuatan spritual mereka telah dicuri. Badai terjadi lebih awal dari yang diperkirakan, sehingga bantuan yang dikirim dari Tokyo sepertinya baru akan tiba malam ini.

Tentu dia khawatir dan marah karena Harutora tidak menghubunginya, tapi ia tidak menyebutkan itu dalam sms yang dia kirim.

Harutora bersyukur punya teman sepertinya, ia membalas sms yang hanya berisi 'Maaf, Aku telah banyak merepotkanmu, mulai sekarang kau bisa istirahat.' Setelah mengirim sms, ia langsung mematikan ponselnya.

Kemudian.

" ....! Harutora-kun."

Natsume berseru, Harutora dengan cepat mengangkat kepalanya. Sebuah truk yang tampak akrab menghentikan mereka.

Truk itu sembarangan ditinggalkan di pinggir jalan, dengan bak truk itu dipenuhi potongan kontainer. Ada juga jejak pohon hancur dari kontainer menuju bukit dari kejauhan.

Ini adalah jejak yang ditinggalkan oleh Tsuchigumo - 'Armored Juggernaut.' Menilai hal ini, berbagai kerusakan, bukit yang tidak enak dipandang di sana adalah lokasi altar Tsuchimikado didirikan, 'Imperial Hill.

"Benar, seperti yang kau katakan! Apa kau melihat laba-laba raksasa itu?"

"Aku tidak melihatnya, sepertinya dia menuju altar."

"Ayo kita ikuti!"

"Baiklah, kita akan langsung menuju altar."

Hyaaa! - Natsume menarik kendali kuda. Shikigami dengan cepat melesat seperti anak panah setelah menerima perintah tuan-nya, bergerak melewati lereng bukit menujiu Imperial Hill. Mereka terbang pada ketinggian puncak pohon, menyusul jejak Tsuchigumo.

Setelah itu, suara retak terdengar dari dada Natsume. Cermin ketiga yang ia tempatkan di dadanya nampaknya telah rusak.

" ...Sepertinya penghalang terakhir juga telah rusak."

"Aku tahu. Tapi .... Kita harus terus maju!."

Bersamaan dengan itu, puncak bukit Imperial hill di depan mereka dapat terlihat.

Sekeliling bukit, padang rumput di puncak bukit dan pepohonan telah lenyap, tetapi plaza batu ditempakan di tengah, mengelilingi keempat sisinya dengan toori.

Itu adalah altar Imperial hill. Api unggun telah dinyalakan pada keempat sisi, sepertinya ini perbuatan Suzuka.

Ada dua sosok manusia yang mempersiapkan altar untuk ritual, dan ada juga sosok kecil yang memberikan mereka perintah.

Mereka bisa melihat Suzuka, sosok berpakaian jas hitam adalah shikigami sederhana, dan shikigami 'Ashura' umumnya di pakai Suzuka saat festival.

"Aku menemukanmu!"

Harutora berteriak. Bukan berarti Suzuka mendengar teriakannya, tapi dia segera berbalik untuk melihat mereka.

Harutora ingin tahu apakah matanya telah salah saat melihat sosok gadis itu lagi. Aura yang dikeluarkan Suzuka, seperti badai yang berputar-putar di sekelilinginya.

Kuat dan berkilau - Tapi unik, jelas bukan aura yang stabil. Harutora hanya beberapa saat lalu menjadi Roh pengamat, tapi ia langsung bisa merasakan bahwa dia sangat kuat. Itu adalah aura yang dilepaskan oleh salah satu dari Dua belas Jendral suci, si 'Anak Ajaib'.

Aura Suzuka tiba-tiba meluap dengan kekuatan saat ia menatap Harutora dan Natsume, seolah-olah dihempaskan begitu saja.

"Kenapa kau datang?"

Suzuka menggertakkan giginya, dia seperti anak kecil memalingkan wajahnya dengan ekspresi marah, dan secara tegas mengayunkan tangan kanannya ke samping.

Bukan Harutora atau Natsume yang merasakan bahaya dalam torehan waktu ini, tetapi veteran Yukikaze yang telah melayani keluarga Tsuchimikado selama bertahu-tahun.

Yukikaze melompat sebelum memasuki lapangan, memutar tubuhnya - bukan hanya Harutora, bahkan Natsume hampir terlempar dari kuda. Sebuah pilar besi ditembakkan seperti meriam melewati posisi dimana Yukikaze baru saja berada.

Baja Tsuchigumo Armored Juggernaut baru saja menyerang mereka. Dia telah menyembunyikan tubuhnya di hutan untuk penyergapan, bersiap untuk menyerang kapanpun.

"Yukikaze! Kembali."

Natsume menarik kendali, dan Yukikaze segera melompat ke udara, berderap ke atas.

Serangan Tsuchigumo gagal, dan tubuhnya berayun-ayun ke lapangan.

Tubuh bajanya tampak lembut dan berkilau dalam cahaya api unggun. Tubuhnya besar, tapi strukturnya tidak cocok untuk menyerang ke atas, sehingga tidak akan sulit untuk menghindari serangannya selama mereka berhati-hati pada jaring laba-laba yang ditembakan dari dalam baju besinya.

Tetapi--

"Natsume, kita tidak bisa lebih dekat dengan altar jika seperti ini!"

"......."

Natsume mengerutkan kening, mengamati lapangan.

Tsuchigumo tidak bisa megejar jika Yukikaze terus di atas pohon, tetapi jika mereka ceroboh mendekati lapangan, Tsuchigumo akan bereaksi dan menghadang mereka. Mungkin dia telah menerima perintah untuk menyerang siapapun yang mendekati lapangan, dan tidak akan mudah untuk menghancurkan pertahanan Tsuchigmo ini.

Suzuka berdiri diatas plaza batu, menatap tajam ke arah Harutora dan Natsume, tetapi dua shikigami di belakangnya tetap menyibukan diri menyiapkan altar.

Harutora tidak bisa melihat secara jelas dan menyeluruh karena jarak mereka. Dia hanya bisa melihat bahwa meja telah dibentuk di atas altar dengan beberapa persembahan. Ada potongan perak dalam mangkuk merah, gulungan sutra putih, sadel yang dibuat untuk kuda, dan kertas. Dia juga melihat instrumen drum taiko ditempatkan di sisinya.

Besar, bungkusan tipis diletakan di tengah altar.

Harutora merasakan punggungnya menggigil saat melihat pemukaan luar bungkusan yang ditempelkan dengan jimat. Isi dari bungkusan itu adalah seorang anak.

"Ini tidak mungkin ..."

Nampaknya anak itu adalah saudara Suzuka yang sudah mati.

Suzuka mencoba untuk mengadakan ritual kuno, tapi dalam pandangan Harutora, dirinya hanya tampak bermain rumah-rumahan, dengan tubuh saudaranya mennggantikannya sebagai boneka. Permainannya jelek, konyol, dan memilukan.

... Sial...

"Dairenji Suzuka!"

Harutora secara refleks berteriak, Natsume yang memegang kendali hampir dibuatnya kaget, melihat ke belakang terkejut.

"Aku sudah bilang! Meskipun kau bisa menghidupkan kembali saudaramu, kau tidak akan bahagia. Berhenti terobsesi dengan hal itu, bangunlah!"

"Diam! Aku bersumpah selanjutnya aku akan membunuhmu!"

"Kau benar-benar menyebakan! Hidupku adalah miliku sendiri, dan bukan orang tuaku atau orang lain yang berhak mengaturnya! Aku yang memutuskan apa aku akan mati atau tidak! Kau tidak bisa menghentikanku seperti yang kau katakan, aku akan menghidupkan kembali saudaraku!"

Kemarahannya menjadi aura, seperti api yang mengamuk, kemarahan mambakar Suzuka, bukan yang lain.

Api dengan cepat membesar dari tubuh Suzuka yang kecil, dan mungkin segera setelah itu, api akan semakin diperluas dari tubuhnya, menjadi lidah api raksasa yang bisa menelan siapapun.

Tapi--

"Kau tidak boleh melakukan hal itu, bukan, kau bahkan tidak boleh mencobanya!"

Tanggapan Natsume adalah jelas dan tegas.

".. Onmyoudou modern melarang sihir yang berkaitan dengan jiwa, dan tentu saja, bencana spiritual yang disebabkan oleh Yakou adalah salah satu alasanya, tapi yang lebih penting, kita tidak boleh mendalami hubungan kita denan sihir tersebut. Kita seharusnya tidak boleh menggangu jiwa orang lain' , karena itu sudah di luar wilayah manusia."

Suzuka semakin marah, dia melotot dengan garang pada Natsume yang membuat pernyataan tersebut melalui Yukikaze.

" ... Apa kau juga Tsucmimikado? Aku tidak tahu dari mana kau berasal, tapi apa kau juga datang untuk menghentikanku?"

Tsuchigumo tidak bergerak. Natsume menatap Suzuka tanpa berkedip, terus berbicara dengan nada tegas.

"Di masa lalu, manusia masih menghormati para Dewa, merasa bersyukur dan ketakutan dalam hati mereka, memiliki keyakinan yang tidak rasional untuk entitas di atas pemahaman mereka. Mereka percaya pada doa, jadi itu efktif. Bukan, bisa dikatakan mereka yang menciptakan doa itu sendiri. Sihir itu efektif hanya karena dilakukan oleh orang-orang pada zaman itu, dan orang-orang yang hidup di zaman sekarang tidak akan berhasil hanya dengan meniru ritual tersebut."

Natusme memprediksi kegagalan Suzuka dengan pasti. Harutora menatap Natsume terkejut.

Saat itu, dia akhirnya menyadari sesuatu.

... Benar, orang ini adalah 'Onmyouji'.

Tentu saja, Natsume hanya seorang siswa Onmyou Akademi, dan dia bukan seorang Onmyouji resmi.

Tapi, lupakan akreditas resmi untuk saat ini, dan juga lupakan tentang keterampilan sihir, apa kata Onmyouji dalam arti yang paling dasar? Dia tidak pernah memikirkan ini sebelumnya, namun sosok teman masa kecilnya ini menuntunya untuk berpikir.

Selain itu.

"Kau menyebalkan .."

Suzuka yang berada di bawah terdengar menggertakan giginya setelah mendengarkan omongan Natsume. Api unggun yang berada di sampingnya menyala, sesosok bayangan keluar dari tubuhnya.

"Keluarga Tsuchimikado adalah salah satu yang bertanggung jawab memegang Ritual Taizan Fukun, dan Keluarga Tsuchimikado juga yang menghidupkan kembali ritual ini. Apa maksudmu kalian bisa melakukanya sedangkan aku tidak bisa? Jangan bercanda!"

Suara gadis itu lemah, seolah-olah ia akan ambruk setiap saat.

Pada saat yang sama, Ashura dan pria pakaian hitam yang semula mempersiapkan ritual berhenti bergerak.

Persiapan telah selesai.

"Dairenji Suzuka! Hentikan ritual ini sekarang!"

"Diam! Aku pasti akan melakukan upacara yang jauh lebih baik daripada kalian, Tsuchimikado, pergilah jika kau tidak ingin mati!"

Kemudian, Suzuka mulai melantunkan mantra. Kata-kata yang dia ucapkan bukan untuk ritual, tapi itu mantra Onmyoudou.

Pria shikigami berpakaian hitam sederhana menjadi lemas karena tidak bisa menahan tekanan yang dilepaskan oleh energi sihir, bentuk luarnya mulai hancur.

Ashura yang berdiri di sampingya menyerap bentuk luar shikigami berpakaian hitam tersebut, dua shikigami digabung menjadi satu, dengan lebar, sayap serangga bahkan tumbuh di belakang Asura.

Mata Natsume melebar karena terkejut.

"Bagaimana mungkin!? Kau bisa bebas mengubah shikigami buatan manusia yang dihasilkan dari tubuh Onmydou?"

Harutora tidak terlalu mengerti, yang jelas, ia tahu bahwa kekuatan Suzuka tidak bisa diremehkan.

Ashura yang bergabung membungkukan tubuhnya, melompat ke atas langit malam dan terbang langsung menuju Harutora dan Natsume.

"Sialan! Natsume!"

Harutora berteriak pada Natsume, Natsume segera mengendalikan tali kekang untuk menghindar.

"Buruk, Natsume, mereka berencana menyerang kita dari atas dan bawah!"

Peringatan Harutora sudah terlambat. Tsuchigumo yang bersiaga di bawah dengan cepat mengayunkan kakinya setelah melihat Yukikaze turun ke bawah. Natsume panik menarik tali kekang, tapi gerakan yang membatasi Yukikaze, membuat Yukikaze tergelincir di udara.

---Sial!

Mereka tidak bisa menghindarinya. Setelah ia melihat kaki Tsuchigumo menyerang mereka, Harutora dengan cepat menarik pedang di pinggangnya.

Dia mencodongkan tubuhnya ke depan, seolah berusaha melemparkan dirinya dari kuda, dan mengayunkan pedang dengan keras pada Tsuchigumo yang menyerang dari bawah.

Dengan satu ayunan, pedang menyerap semua aura dari tubuhnya.

Aura dikumpulkan pada ujung pedangnya. Kaki Tsuhigumo dipotong, mengeluarkan bunga api yang terbang, dan mendorongnya kembali.

Harutora merasa takut pada kekuatan lengannya. Kaki baja telah terbuka, dengan pedangnya terukir di atasnya seakan hangus terbakar. Meskipun ia telah menyerang musuh dengan pedangnya, Harutora masih tidak bisa percaya dan terdiam dengan tatapan kosong.

"A, apa ini? Ini sangat kuat!"

"Pedang itu disebut "Protection Sword"! Ini ditempa secara khusus, salah satu pedang spiritual kuno!"

"Huh? Benarkah? Tapi sekarang sedikit retak karena menahan serangan barusan."

"Mustahil!?"

"Ah, tapi itu hanya sedikit! Sangat kecil."

"Uuu... K, karena tadi sangat genting, tidak masalah meskipun kau merusaknya."

Natsume berhasil menahan amarahnya. Tapi bukan berarti itu bukan masalah jika rusak! Ekspresi Natsume sangat jelas ketika ia berbalik dan berkata 'percuma'.

Musuh terus menyerang, dan Natsume terus mengendalikan kendali dengan erat, adegan ini jelas sangat berbahaya bagi siapapun yang menontonnya. Harutora hampir terjatuh dari kuda beberapa kali, dia terus menerus mengayunkan pedangnya.

Protection Sword tampak seperti alat yang kuat, karena bisa melepaskan kekuatan yang luar biasa meskipun orang luar seperti Harutora yang menggunakannya. Pedang ini menyerap sejumlah besar aura dari dirinya, kelelahan yang terus menumpuk bukanlah masalah kecil. Ketika Harutora sadar, dia sudah terengah-engah kelelahan.

"Ini tidak bagus, Natsume! Aku tidak bisa menanganinya sendirian lagi!"

"Aku tahu itu."

"Kalau begitu kau juga perlu melawan!"

"Jangan bicara padaku sekarang!"

Natsume tidak berbalik. Dia jelas sedang berjuang mengatasi serangan gabungan dari Asura dan Tsuchigumo. Keringat dingin pecah di punggung Harutora.

...Hey hey, apa mungkin dia sangat buruk dalam pertarungan sebenarnya?

Sikapnya berbeda dari biasanya yang tenang, dan ekspresinya jelas menunjukan kecemasan. Sangat ironis bahwa ia akan melihat sisi tak terduga dari teman masa kecilnya dalam situasi seperti ini.

Lalu--

Bising. Sebuah suara terdengar menghancurkan udara yang bergema dari plaza batu.

Suzuka telah memukul drum taiko yang diletakan di atas altar, membuat suara aneh yang seakan meggetarkan jiwanya. Suzuka terus mengayunkan stik drum, suara taiko terus menggelegar, bergema melalui malam Imperial Hill.

Suzuka memukul taiko enam kali, dan kemudian meniup tanduk, suaranya kontras dengan yang dihasilkan taiko. Udara bergetar, sampah yang berserakan di plaza batu tersingkir karena getaran tersebut.

Harutora yang telah menjadi Roh pengamat tahu bahwa suara itu mengandung energi sihir, ia merasa kaku saat mendengar suara genderang yang mengumumkan awal pertempuran.

'Oh tidak, ritual akan dimulai! Kita harus cepat menghentikannya sebelum terlambat!"

"Tunggu, Natsume. Dari atas!"

Natsume memfokuskan pandangannya pada altar, dan tiba-tiba Ashura menyerang dari atas. Dia segera menarik kendali, sekali lagi mencuri kebebasan Yukikaze untuk bergerak.

Kedua shikigami menyerang secara bergiliran.

Yukikze segera mengangkat kaki depannya, bersandar pada kaki belakangnya untuk menghindari serangan Asura.

Saat ini, Natsume terus memegang erat kendali, tapi Harutora yang terus mengayunkan pedangnya tidak punya tempat untuk berdiri. Dia terhempas dengan suara 'waah'.

Dia terjatuh.

Natsume melihat Harutora terjatuh dari kuda dan berteriak,

Tetapi---

"Hokuto! Tolong!"

"... Hokuto?"

Sebuah cahaya bersinar di samping Yukikaze yang berderap bahkan sebelum Harutora sempat meragukan telinganya sendiri.

Sesosok mahluk menyilaukan seperti emas melayang di langit malam.

Itu naga.

Tr1 259.png

Seekor naga muncul di langit malam setelah Natsume memanggilnya.

".. Apa ...?"

Tubuh naga panjangnya hampir 10 meter, dengan dua benda seperti tanduk di atas kepalanya, lalu moncong panjang dan sisik emas yang menutupi seluruh tubuhnya. Meskipun keempat kakinya pendek, mereka memiki cakar tajam seperti elang. Naga di depannya ini tidak sebesar dengan imajinasinya, tapi kesampingkan dulu ukuran tubuhnya, 'naga' sangat identik dengan hewan mitos yang digambarkan dalam mitos Jepang atau cerita rakyat.

Naga segera berbalik setelah dipanggil, melayang ke bawah tubuh Harutora. Harutora segera mengayunkan protection sword, meraih tubuh naga.

Sisik naga agak keras, tapi rasanya halus. Seekor mahkuk yang keras namun lembut bergoyang dalam pelukannya.

...Sh, Shikigami!?

Tentu saja itu adalah shikigami. Tidak ada kemungkinan lain.

Tapi, meskipun itu shikigami ...

"Hokuto? ini disebut Hokuto? Hey, Natsume, naga ini ...!?"

Harutora mengangkat kepalanya, berteriak pada Natsume yang menunggangi Yukikaze.

Natsume yang sedang berjuang menghadapi serangan Ashura, tapi dia tetap menjawab pertanyaan Harutora setelah menghindari serangan.

"Dia kartu as terakhirku! Sudah lama melayani generasi kepala keluarga Tsuhimikado, salah satu dari beberapa naga modern sebenarnya."

"N, Naga sebenarnya..."

Harutora hampir lupa tentang nama, menatap naga yang ia pegang.

Yang disebut pelayan shikigami berbeda dari shikigami buatan manusia 'General Onmyoudou' kebanyakan, karena mereka dewa, roh, atau hewan - lebih akuratnya, salah satu yang memiiki nama-nama ini di masa lalu - dibuat menjadi shikigami. Dengan kata lain, Hokuto belum dibuat oleh manusia, tapi telah terbentuk secara alami, dan merupakan suatu eksistensi yang mirip dengan dewa.

Dia bisa merasakan aura dari tubuh Hokuto yang memang kuat dan tebal. Sebenarnya, itu adalah perasaan yang menakutkan. Tubuhnya yang panjang sangat jelas, roh ini memberikan perasan yang aneh, sangat berbeda dari hewan kebanyakan.

... Tapi, kenapa namanya Hokuto?

Orang akan meghubungkan Big Dipper dengan nama Hokuto, Big Dipper sering dibandingkan dengan 'naga', memiliki hubungan dekat dengan bintang-bintang yang Omyoudou sembah. Tampaknya sangat wajar jika shikigami naga akan diberikan nama Hokuto.

Tapi untuk telinga Harutora, nama ini terdengar sangat kebetulan.

"Kenapa kau tidak memangginya dari awal!?"

"Aku tidak bisa mengendalikannya sepenuhnya! Dia tidak mendengarkan perintahku, meskipun ia setuju untuk menjadi shikigamiku."

Natsume menatap Hokuto agak kesal saat ia bicara. Naga itu mengabaikan kata-kata tuannya, melihat ke bawah Armored Juggernaut dan altar.

Naga itu jelas terlihat gembira, tapi penampilannya tidak tampak bersemangat untuk bertarung, tetapi lebih seperti melihat permainan yang menarik dan menyenangkan. Belum lagi ekor panjangnya yang bergoyang-goyang seperti anjing. Harutora meringis.

" ... Memang."

"Hokuto! Aku memerintahkanmu kalahkan shikigami musuh, kau bisa kan?"

Natsume memberi perintah dengan wajah serius - tapi Hokuto menggeleng tidak paham, memandang Natsume seolah bertanya "Musuh apa?"

Tapi Ashura segera menyerangnya lagi sebelum Natsume sempat mejelaskan apa yang harus dia lakukan.

Yukikaze dengan panik segera melompat ke samping tanpa menunggu perintah Natsume, menghindari serangan Ashura.

Hokuto terkejut dengan serangan Ashura. Melihat sekitar, dengan cepat bergerak ke posisi Yukikaze, benar-benar mengabaikan orang yang berada di punggungnya. Harutora berteriak keras, tergelincir dari tubuh naga menuju punggung kakinya.

"Uwaaah!"

"H, Hokuto."

Natsume menegur Hokuto dari atas kuda, tapi naga itu tidak memperdulikannya, dengan gagah ia melewati langit malam bertempur dengan Ashura.

Sepertinya serangan Asgura telah membuatnya senang, karena jelas ia nampak termotivasi.

"Sh, shikigami ini memiliki kekuatan yang luar biasa seperti itu, tapi kenapa kepribadiannya sedikit terlalu kekanak-kanakan?!"

"Itu berbahaya! Harotora-kun, lompat ke mari!"

"Jangan terlalu banyak gerak!"

Saat yang sama ketika ia berteriak, Hokuto berputar dengan keras, Harutora-pun terhempas dari tubuh naga karena tolakan.

Ini adalah kedua kalinya ia terjatuh dari langit hari ini. Natsume - bukan, Yukikaze segera menjemputnya.

"Uwaaaah!

Natsume meraih tangannya, menangkap Harutora dalam pelukannya.

Gadis kecil, tubuh lemahnya menarik Harutora dengan segenap kekuatannya. Dia tidak bisa menahan beban berat Harutora, dan hampir terjatuh dengannya. Harutora dengan panik meraih kendali Yukikaze, dan nyaris tidak berhasil menghindari situasi berbahaya ini.

"H, Harutora-kun, Harutora-kun~!"

"Natsume, berhenti berteriak! Kau bisa melepaskanku, hei, kau tidak perlu memeluku terlalu erat!?"

Natsume menggunakan semua kekuatanya untuk menjaga supaya Harutora tidak terjatuh ke tanah, tapi Harutora juga melakukan apapun untuk mencegah mereka terjatuh dari kuda. Tubuh mereka terbelit bersama-sama, keseimbangan hancur, Yukikaze turun agar menyeimbangkan dirinya sendiri.

Saat itu, Tsuchigumo menyerang dengan kakinya.

...Bajingan!

Harutora baru saja menjatuhkan protection sword, dan sekarang ia memikirkan ide sempurna, tangannya segera meraih kotak jimat dan membuka penutupnya dengan jari-jarinya, perlahan menarik jimat pelindung.

Saat itu, ia sering berlatih melemparkan jimat di depan cermin setiap hari, dan gerakan-gerakan itu masih membekas di dalam tubuhnya meskipun ia telah meninggalkan pelatihan itu."

"Order!"

Harutora berteriak, melepaskan jimat dengan keras. Arti mantranya adalah 'memaksakan hukum dengan cepat', yang juga sering digunakan oleh para Penyidik mistis - kata yang umum digunakan dalam teknik melempar jimat.

Energi sihir Harutora mengalir ke jimat pelindung, menciptakan penghalang yang bersinar terang.

Kaki Armored Juggernaut mendobrak penghalang, tapi itu sudah cukup memberikan waktu bagi Yukikaze untuk mendapatkan kembali keseimbangannya. Yukikaze menggeser pungggungya, membiarkan mereka berdua duduk kembali dengan benar, hampir tidak bisa menghindari serangan kaki Tsuchigumo yang datang menerjang melalui penghalang.

Mereka hendak turun ke tanah, tapi menurunkan ketinggian mereka sama saja dengan memasuki jangkauan serangan Tsuchigumo. Serangan berikutnya datang seperti yang diperkirakan, tidak memberi mereka waktu untuk sekedar menghela napas.

Harutora melepaskan Natsume yang masih terbungkus rapat dalam pelukannya, duduk kembali di belakang, dan kemudian mengulurkan tangannya ke depan seolah memeluk Natsume.

"Ah! H, Harutora-kun...?"

"Natsume, aku yang akan mengontrol kendali, aku serahkan musuh padamu!"

"Huh? Uh, baik!"

"Yukikaze, aku mengandalkanmu!

Harutora menekan tubuh Yukikaze dengan kakinya, menghentakkan kendali. Sebenarnya, dia hanya mengontrol kendali pada waktu ini, dan semua tindakan Yukikaze bergerak atas keputusannya sendiri.

Setelah Yukikaze memperoleh kebebasan, ia segera menunjukan kelincahan yang berbeda dari sebelumnya. Ia melompat dengan cekatan menghindari serangan Tsuchigumo sambil membawa mereka berdua di atas punggungnya. Natsume yang terjepit di antara lengan Harutora melihatnya, dia secara tidak sengaja membeku di atas kuda.

"H, Harutora-kun, apa yang kau lakukan?"

"Aku tidak melakukan apapun, tepatnya, dia yang melakukannya sendiri."

Natsume yang sudah menyerah dengan sifat keras kepala Hokuto, yang paling bisa diandalkan saat ini - termasuk Harutora - tidak lain adalah Yukikaze. Terlepas dari apakah itu kuda atau shikigami, perlunya ruang untuk bertindak.

Dia menatap ke atas. Hokuto dan Ashura masih bertarung mati-matian di langit.

Dari mereka berdua, Hokuto memiliki keuntungan besar. Gerakannya bebas seperti ikan di dalam air, dengan sisik emas yang tercermin dari api unggun bersinar seperti debu yang bertebaran di langit malam.

Dengan ini, Harutora dan Natsume mungkin bisa fokus untuk berurusan dengan Tsuchigumo.

"Sekarang aku tidak punya waktu untuk mencari pedangku yang terjatuh! Natsume, kau bisa melakukan sesuatu untuk menghambat Tsuchigumo?"

"Aku, aku! Harutora-kun, berikan aku busur!"

Setelah mendengar perintah Natsume, Harutora segera melepas busur yang tergantung di bahunya dan menyerahkannya pada Natsume.

"Bagaimana dengan anak panahnya?"

"Aku tidak membutuhkannya. Ini disebut 'Peach Bow', kayu persik dijiwai dengan sihir, dan aku hanya perlu melepaskan tali busur pada musuh untuk menyerang, Tetapi, aku paling bisa menahannya sementara, karena baju besi Armored Juggernaut memiliki sihir pertahanan yang kuat.

Tidak ada alat yang benar-benar efektif untuk menghadapi shikigami miiter Armored juggernaut. Jika mereka serius ingin menghancurkannya, mereka akan membutuhkan setidaknya peralatan kelas-militer, dan yang lebih penting, 'Peach Bow' adalah senjata untuk pengusiran setan, peralatan yang digunakan untuk menangani bencana spiritual.

Tetapi...

"Kalau begitu lakukan, tidak perlu mengalahkannya. Natsume, kau yang bertanggung jawab menahan Tsuchigumo, dan Yukikaze, segera menuju altar jika mendapat kesempatan, karena bagaimanapun juga, kita harus menghentikan ritual ini!"

Tentu saja, ancaman Suzuka tidak hanya terbatas paada Tsuchigumo, dan kemungkinan menang melawannya secara langsung sangat kecil.

Tapi, meskipun ia adalah seorang Jendral suci, ia masih harus memfokuskan pikirannya untuk melakkukan ritual Taizan Fukun, dan jika mereka mengganggu keberangsungan ritual, semua yang ia siapakan akan sia-sia.

"U, Dimengerti. Tapi, Harutora-kun, kau adalah shikigamiku, jadi aku yang harusnya memberikan perintah --"

"Aku tahu! Natsume, Yukikaze, ayo kita pergi!"

Harutora mengabaikan gumaman Natsume, berteriak dengan keras dan menghentakan kendali.

Yukikaze langsung bergegas maju tanpa rasa takut pada Tsuchigumo yang ukurannya lebih besar berapa kali dari dirinya sendiri.

Natsume yang terkejut panik mengambil busur, tapi lengan Harutora yang menggenggam kendali mencegahnya ke depan, jadi dia tidak bisa menarik busur.

"Letakkan lenganmu ke bawah!"

Mengatakan itu, ia berdiri di atas sanggurdi(pijakan kaki pada kendaraan hewan), merenggangkan bagian atas tubuhnya melalui kesenjangan antara tubuh Harutora dan kendali. Rambutya, yang hitam berkibar seperti bendera saat ia berdiri di atas kuda.

Saat itu, jaring laba-laba ditembakan dari daerah kepala armor Tsuchigumo.

"Ah! Itu, b-bokongku!"

"Jangan mengkhawatirkan itu, tembak!"

" ...Uuu."

Wajahnya memerah, Natsume mengambil sikap menembak dan melepaskan tali busur pada Tsuchigmo yang mendekat.

Peach Bow membuat suara yang enak didengar.

Tssssss - Udara bergetar saat tembakan energi sihir Natsume mengenai Tsuchigumo. Gelombang energi sihir yang luar biasa berubah menjadi panah tak terlihat, ditembakan ke arah Tsuchigumo.

Sekarang mata roh-pengamat Harutora, ia melihat armor dengan mudah menangkis energi sihir, tapi setelah Tsuchigumo terkena gelombang kejut dari Peach Bow, ia sejenak mengambil sikap hati-hati. Tubuh bajanya tidak bergeming, tapi sepertinya bagian dalam menderita efek 'lag', dan hasilnya gerakannya melambat.

"Ini bekerja?"

Yukikaze mengambil kesempatan untuk mempercepat larinya, bermaksud memutari Tsuchigumo dan langsung menuju atar.

Sayangnya, Tsuchigumo mendorong kaki belakangnya, menghalau mereka di depan.

Yukikaze berbelok ke kanan - Tsuchigumo bergerak ke samping, mengejar mereka sambil terus menghentakan kaki laba-labanya. Setelah Yukikaze menjauh dari Tsuchigumo, ia berbalik lagi, sekali lagi berderap menuju altar.

Natsume melepaskan panah Peach Bow.

Kali ini, tembakannya membentuk garis lurus yang indah. Panah yang dilepaskan mengandung energi sihir kuat dari waktu sebelumnya. Tsuchigumo terkena serangan secara langsung, dan gerakannya menjadi lambat. Sebelum gerakan Tsuchigumo menjadi lambat, jaring laba-laba dimuntahkan dari armor samurai.

Jaring laba-laba terbang menuju mereka dari depan, sedangkan mereka tidak punya tempat untuk lari. Harutora melempar jimat tepat pada waktunya, menahan jaring laba-laba dengan penghalang dari jimat pelindung.

Harutora menarik Natsume ke bawah dengan tangan kanannya yang telah melemparkan jimat, Natsume duduk dengan keras di atas pelana. Pada saat yang sama, Yukikaze menurunkan tubuhnya ke bawah, melewati Tsuchigumo dari bagian bawah.

" ... Apa kita berhasil!?"

Harutora berbalik, melihat ke belakang. Mereka telah berhasil melewati Tsuchigumo, tapi ia segera menggerakan kedelapan kakinya, berbalik dengan cepat. Tatapan sengit diarahkan pada mereka melalui armor samurai yang gagal menyerang musuh.

Saat yang sama ketika Tsuchigumo hendak mengejar mereka, cahaya emas menukik turun dari langit.

Itu Hokuto. Ashura sedang dikunyah oleh giginya yang tajam, jadi sepertinya Hokuto telah memenangkan pertarungan udara.

Hokuto meremukan Asura berkeping-keping, selanjutnya mengubah targetnya pada Tsuchigumo. Ia sedikitpun tidak tampak khawatir menghadapi Armored Juggernaut. Sebaliknya, shikigami militerlah yang berhenti di depan aura tebal yang naga itu keluarkan.

"Luar biasa! Dia cukup kuat!"

"Tentu saja! Meskipun anak itu keras kepala, ada perbedaan tingkat antara dia dan shikigami normal!"

Nada Natsume penuh kegembiraan. Bagaimanapun, keadaan telah berubah, dengan Tsuchiumo berusaha melewati Hokuto, dan Hokuto menahan Tsuchigumo, tidak membiarkannya mendekati altar. Dalam situasi ini, kedua belah pihak jelas seimbang sekarang.

... Ini kesempatan!

Harutora bersiap untuk menuju altar di atas plaza batu.

Ada api unggun di keempat sudut altar, menerbangkan bunga api di malam yang gelap. Torii mengantung di semua sisinya, warna mereka dibedakan menjadi hitam untuk utara, biru untuk timur, merah untuk selatan, dan putih untu barat.

Suzuka, berlutut di depan mayat saudaranya yang berada di tengah altar.

Ada kesempatan. Harutora tidak sadar membungkuk ke depan.

Tapi.

"... Sangat naif."

Suzuka bergumam dengan suara dingin, kepalanya masih tertunduk di atas mayat saudaranya.

Segera setelah itu, semua jimat yang menutup mayat itu terkelupas secara bersamaan, berhamburan ke segala arah.

Adegan itu seperti mayat yang meledak. Pada pandangan pertama, jimat menari di udara seperti potongan kertas dalam perayaan, tapi sebenarnya mereka menyerang seperti gerombolan ikan.

Natsume panik menyerang menggunakan Peach Bow, dan gelombang energi sihir bertabrakan dengan potongan-potongan jimat. Jimat yang berada di depan terkena gelombang, menyebabkannya terjatuh.

Tapi, hanya jimat yang menanggung beban gelombang yang terjatuh ke tanah. Harutora, Natsume, dan Yukikaze, sudah lama sejak dikerumuni gerombolan jimat sebelum serangan Peach Bow menjatuhkannya dengan sempurna.

"Pwah!"

Harutora dan Natsume terlempar dan terdorong kembali dari tubuh Yuukikaze satu per satu, seolah-olah mereka terbakar. Mereka terjatuh dari kuda, tubuh mereka ditutupi oleh jimat-jimat. Untungnya, jimat-jimat itu menyerap dampak saat mereka terjatuh, tetapi mereka tidak bisa bergerak karena itu. Yukikaze segera berbalik, tapi tuannya telah menjadi sandera, jadi ia tidak bisa melakukan apapun. Karena dia juga tertutupi oleh jimat-jimat, menjadikannya terguncang dan terus menjauh dari altar.

"Sial! Natsume!?"

"Aku tidak bisa, aku tidak bisa meraihnya!"

Mereka berdua ditekan ke tanah, mereka mencoba menyeret diri mereka sendiri ke rumput basah, tapi sayangnya kumpulan jimat tidak membiarkan mereka untuk bergerak.

Jimat-jimat yang semula menempel pada mayat saudara Suzuka, sekarang mencegah mereka untuk menghalangi ritual kebangkitan. Harutora sadar bahwa mantra pada jimat ini sepertinya ditulis dengan darah.

...Mustahil!

Sekilas, setidaknya ada sekitar seribu jimat yang berada di depannya, dan semuanya ditulis dengan darah oleh Suzuka. Kau bisa menyebutnya bahwa jimat ini adalah manifestasi dari gadis itu.

Sesuatu yang terbungkus dengan jimat itu sekarang menunjukan dirinya.

Anak itu mirip Suzuka - bukan, dia mungkin meninggal pada usia yang lebih muda dari Suzuka. Kulit mayat itu berwarna pucat, tapi ekspresinya tetap tenang seolah tertidur.

Suzuka perlahan naik, ia bicara :

"Onmyouji, Dairenji Suzuka. Aku menawarkan diri untuk Taizan Fukun, penguasa dunia bawah."