Editing
Dragon Egg Indo:Bab 138
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
==Chapter 138 - Kemarahan Kelabang Raksasa== Aku memeriksa tanahnya dengan menghentak ringan dengan kakiku. Yup, tanahnya sangat keras. Sampai-sampai kelabang itu nggak akan bisa menghancurkannya dengan mudah. Aku membuka mulutku dan mengeluarkan Nina dan Ball Rabbit, lalu perlahan-lahan berdiri. Meskipun langit-langitnya cukup rendah sampai-sampai aku harus membungkuk sedikit, itu nggak terlalu menyulitkan aku untuk berjalan disini. Mungkin karena tubuhku lebih berat, belakangan ini aku lebih nyaman berjalan sambil membungkuk kedepan. Itu mungkin standart untuk berjalan dengan empat kaki setelah berevolusi. Atau ini lebih seperti peralihan? Yah memang agak sempit sih, tapi cukup lebar untuk berganti arah. Ball Rabbit yang terbalik, berguling membetulkan posisinya dengan telinganya dan berdiri. āpefuā¦.ā Dia mengeluarkan suara kebencian sambil melotot padaku. Mau gimana lagi! Aku menutupimu dengan lidahku sebisa mungkin agar kau nggak terpengaruh oleh dampaknya sebisa mungkin, jadi apa itu betul-betul buruk? Kenapa? Yah, kalau kupikirkan lagi, bau mulutku mungkin buruk... Nina berbaring kelelahan di tanah. Meskipun terengah-engah, kayaknya nggak ada yang mengancam nyawanya dalam hal status. Setelah merasa agak lega karena hal itu, perlahan-lahan aku melihat kebelakang. āGiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiiā Seperti biasa, kelabang raksasa itu mengeluarkan suara menjengkelkan dari mulutnya, menggaruk-garukkan kakinya pada dinding, kelihayan sibuk. Pulang sana... Apa? Mungkinkah dia terjepit secara kebetulan? Kau harusnya pulang sana setelah mengintip kedalam sebentar. Meskipun tempat ini besar, kau tetaplah seekor serangga raksasa. Mungkinkah aku bisa melakukannya sekarang? Setelah dia mengerahkan sebagian besar MPnya, dia nggak bisa bergerak. Kayaknya ini adalah hal yang bagus. Exp poinnya akan sangat besar kalau aku menghabisimu disini. Gimanapun juga kau adalah monster peringkat B berlevel tinggi. Berdiri didepan kelabang raksasa yang menggila itu, aku memeriksa statusnya. <center> {| class="wikitable" style="background: #FFEBCD" width="70%" |- |align="center" width="50%" |'''Ras'''||align="center" |Giant Sand Centipede |- |align="center" |'''Status'''||align="center" |Normal |- |align="center" |'''Level'''||align="center" |63/80 |- |align="center" |'''HP'''||align="center" |455/455 |- |align="center" |'''MP'''||align="center" |54/241 |- |} </center> Seperti yang ku duga, MPnya hampir habis. Kelabang raksasa itu nggak punya [Automatic HP Recovery], tapi dia punya [Automatic MP Recovery]. Ohho, kayaknya aku bisa melukaimu sedikit atas apa yang kau perbuat padaku! Dengan kebencianku yang terkumpul sampai sekarang, aku akan menyerangmu secara sepihak dari tempat yang aman! Aku menarik nafas untuk menenangkan diriku, lalu mendekat tanpa menimbulkan suara saat aku melangkah. Aku tau itu nggak masuk akal, tapi bukankah itu tetap menakutkan? Dia menggerogoti dinding dikanan dan kirinya menggunakan taringnya yang besar. Hentikan itu, atau aku akan kehilangan gigimu. Itu bukan betul-betul taring, mungkin kaki depannya... Yang mana menurutmu? Aku masuk kedalam jangkauan dan menyemburkan [Scorching Breath] pada kepalanya. Kobaran api itu menyelimuti kepalanya, tapi nggak ada damage yang dihasilkan. Yah itu wajar sih, gimanapun juga, serangan itu mungkin nggak berdaya karena ada perbedaan 30 level atau lebih meski berperingkat sama. Aku hanya perlu menyerang dari jauh, aku masih punya [Kamaitachi] dan [Plague Breath]. Yah... [Scorching Breath] gagal, dan entah kenapa kurasa [Kamaitachi] nggak akan berpengaruh juga... Kurasa... [Plague Breath] butuh waktu, jadi itu nggak praktis, juga ada kemungkinan bahwa udara akan menyebar dan mempengaruhi Ball Rabbit dan Nina. Kalau aku menaikkan levelnya mungkin akan bekerja, tapi nantinya aku akan gila.<br/> Kenapa aku nggak memberanikan diri dan bertarung jarak dekat? Kehidupan di gurun akan jauh lebih mudah kalau akuv bisa keluar dari sini. Nggak ada jaminan menang melawan kelabang raksasa ini, tapi kalau aku menaikkan levelku maka itu mungkin akan jadi pertarungan yang bagus. Takut-takut, aku melangkah maju, dan Ball Rabbit berteriak "pefu!", sudah jelas dia mengatakan padaku untuk berhati-hati. āGiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJi!ā Cairan kuning disemburkan dari mulut kelabang raksasa itu. Sial! Itu adalah skill [Acid Spit] miliknya! Aku menutupi bagian depanku dengan sayapku dan melompat kebelakang. Lalu aku terkena sesuatu dan terdorong kebelakang. "Gijia!" [Acid Spit] itu adalah jebakan. Karena dia mungkin berpikir bahwa aku akan menangkisnya dengan sayapku dia memanfaatkannya untuk memblokiir pandanganku, mendorong masuk melalui sedikit celah dan melompat masuk. Meskipun aku jatuh ke belakang, aku berpitar dan berguling kebelakang dilorong itu dan menjauh dari kelabang raksasa itu. Karena aku bisa melihat bahwa aku mendekat pada Ball Rabbit, aku membatalkan [Roll] dan mengerem dengan ekorku agar nggak menabrak mereka. Bahaya, bahaya, kalau aku ragu-ragu meski sesaat, aku akan dihancurkan oleh kelabang raksasa itu. Apa kau mau masuk kesini sepenuhnya kelabang raksasa? Tapi kali ini, kali ini seluruh tubuhnya sudah masuk. Kau pasti sudah lelah, sekarang kau nggak bisa bergerak mengejar kami kalau begini. Yah, haruskah aku memulai kembali sekarang? Karena dia sekarang nggak bisa bergerak, sekarang adalah saat terbaik untuk mengalahkan dia, karena kami sekarang saling berhadapan, aku cuma perlu memukul dia dari depan. Cuma ini yang bisa kulakukan berdasarkan perbedaan dalam status kami. Untuk sekarang ini, aku akan mencoba menggunakan [Kamaitachi] di luar jangkauan kelabang itu. Mengepakkan sayapku, aku mulai mengerahkan kekuatan sihir pada udara. Karena sempitnya lorong ini, sayapku menggesek dinding. Pisau angin menghantam wajah si kelabang raksasa, tapi kayaknya nggak menimbulkan damage. Seperti yang kuduga, kalau aku mencoba melakukannya dengan cara inu, maka MPku akan habis sebelum aku bisa berbuat apa-apa. Kalau si kelabang raksasa nggak punya pemulihan otomatis, aku mungkin bisa berhasil, tapi nggak ada gunanya memikirkan hal itu. Aku menyerah dan mengatur pisau anginku menjadi semakin kecil dan mengarahkan pada kaki depannya. Aku menembakkan pisau angin dan sebuah retakan muncul di kakinya, disertai cairan tubuh yang mengalir keluar. Oh, aku bisa melakukannya dengan cara ini. āGiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJiJi!ā Dia semakin marah. Aku menembak dua kali lagi sampai salah satu kakinya terpotong dan terlempar. Akan tetapi, dia punya banyak kaki, dan dari posisi ini, aku cuma bisa menargetkan kaki depannya saja. <center> {| class="wikitable" style="background: #FFEBCD" width="70%" |- |align="center" | Level Normal Skill [Kamaitachi] naik dari level 2 menjadi level 3 |- |} </center> Oh ya, akhirnya. Skill ini cukup berguna jadi aku ingin terus meningkatkannya. Si kelabang raksasa meronta-ronta penuh kemarahan dan memiringkan menghantamkan kepalanya ke langit-langit dan lantai. Lorong ini berguncang sedikit, tapi nggak ada tanda-tanda akan runtuh. Hmm, lorong ini kokoh. Siapa yang membuatnya, aku juga ingin membuat tempat tinggal yang menakjubkan kayak gini. Aku berpikir bahwa aku harus memotong kaki yang sebelahnya, tapi itu nggak masuk akal untuk memprovokasi dia lebih lanjut. Karena menggunakan [Kamaitachi] mengkonsumsi cukup banyak MP, aku nggak bisa terus menembakkannya secara sembarangan. Dan juga, karena kelabang raksasa itu sudah memblokir satu sisi, aku masih harus berjalan menyusuri lorong yang gak diketahui ini. Aku berbalik membelakangi kelabang raksasa itu dan menatap lorong itu... Aku terlambat menyadarinya karena dindingnya yang tebal, tapi ada sesuatu di tempat ini. Karena aku disibukkan oleh kelabang itu, aku nggak sempat memikirkannya. <center> {| class="wikitable" style="background: #FFEBCD" width="50%" |- |align="center" width="33%" |[[Dragon_Egg_Indo:Bab_137|Sebelumnya]]||align="center" width="34%" |[[Reincarnated_as_a_Dragon%E2%80%99s_Egg_%EF%BD%9ELets_Aim_to_Be_the_Strongest%EF%BD%9E_(Indonesia)|Halaman Utama]]||align="center" width="33%" |[[Dragon_Egg_Indo:Bab_139|Selanjutnya]] |- |} </center>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Ć Cursed Ć Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information