Editing
Kagerou Days:Volume 3 Kagerou 2 Indo
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
==Kabut Panas Memusingkan 02 Part 1== ===(Hibiya tidak bisa melihat apa-apa kecuali India!)=== Di kereta yang berguncang, dari jendela yang sedikit terbuka, berhembus angin kencang yang agak dingin tapi masih nyaman. Melihat pemandangan dari jendela, bukan lagi gunung-gunung seperti biasanya melainkan benda abu-abu besar yang seperti penyongkong perkembangan masayarakat. "Yaaaah… Ini bagus. Dikit." Aku tidak bisa menahan mengkomen hal ini. Yah, bukan salahku kan melakukan itu, aku tidak pernah mengalami liburan musim panas semengasyikkan ini. Dunia diluar dari desa dimana aku dibesarkan, lebih baik dan indah daripada apa yang kuduga. Pemandangan-pemandangan itu yang cuma bisa kulihat di TV, sekarang bisa kulihat dengan jelas di balik jendela ini. Mereka tersusun rapi seperti telah diletakkan di lemari, membuatku menjadi heran. Dan yang paling penting adalah keberadaan orang yang membuat hatiku berdebar dengan kencang ada tepat di depanku. “Menjijikkan. Apa bagusnya dengan pemandangan seperti ini. Ada sesuatu yang salah dikepalamu yah?” "Eheheh. Habissih, bukannya kau merasa kagum dengan hal seperti ini? UWAHH! Gedung itu BESAR SEKALI! Hei Hiyori kau liat itu?!" "Ah~ menjengkelkan, benar-benar menjengkelkan. Dulu aku juga menanti-nanti melihat itu, tapi sekarang aku sudah bosan melihat hal-hal seperti itu.” Di arah kebalikan tempat dudukku, Hiyori dengan sikapnya yang dingin seperti biasanya, melihat keluar jendela sama sepertiku. Ahh, aku jadi ingin mengambil photo pemandangan ini. Sebelum aku pergi, aku sujud dan memohon kepada ayahku untuk meminjamkan kamera SLR ini. Aku merasa mendengar benda kecil yang ada di bawah kursi ini berbisik “Hei, sudah waktunya bagiku keluar, kan?” Pada waktu apapun, asalkan itu Hiyori semua photo akan menjadi gambar yang indah. “Aku benar-benar menantikannya. Ngomong-ngomong, aku punya banyaaaak sekali tempat yang ingin kutuju. Jadi! Yang mana yang kita kunjungi duluan?!” “Kunjungi duluan kah....Bukannya berbelanja di jalan sudah bagus? Karena pemandangan seperti ini sudah membuatmu senang kurasa kau akan puas cukup dengan itu.” Hiyori menyarankan itu tanpa melihatku sama sekali dan hanya melihat ke arah pemadangan yang ‘membosankan’ katanya. “Apakah, apakah kita akan pergi bersama....?” “Huh? Kenapa aku harus ikut denganmu? Kalau aku enggak pergi kau bisa saja pergi sendiri.” "Ah, em……." Dan seperti biasanya aku tidak bisa menarik perhatian Hiyori, pembicaraannya hanya terhenti begitu saja. Malam setelah berbicara dengan Hiyori ditelepon, aku yang masih salah paham dengan hubungan kami mencoba untuk menyambutnya pagi ini di koridor sekolah “Selamat Pagi! Cuaca hari ini bagus yah!” dan tidak diperdulikan, aku hanya menjadi bahan tertawaan semua orang. Akhirnya aku mengerti dimana aku berdiri. Benar juga, Hiyori tidak memilihku karena sesuatu yang spesial, hanya saja karena aku ‘terlihat mudah untuk disuruh-suruh’ Dan cuma karena itu jugalah, kami tidak pernah berbicara satu sama lain di sekolah. Waktu sebelum kami berangkat hari ini, satu-satunya cara untuk berbicara dengan Hiyori adalah telpon darinya yang tidak beraturan datangnya. Itulah kejamnya kenyataan. Tentu saja untuk mencegah telpon dari Hiyori di angkat orang lain aku terus duduk di koridor rumahku dan menunggu. Biarpun ada seminggu dia tidak menelpon sama sekali, ada juga saat dimana dia menelpon sehari dua kali. Biarpun semua telponnya isinya cuma tentang tanggapan-tanggapannya, aku telah melekatkannya erat-erat ke dalam otakku, sampai-sampai saat aku menutup mataku aku dapat mengingat semuanya. Pertarungan itu sangatlah keras dan sulit. Jika itu harus dijelaskan, akan menjadi cerita yang sangat panjang. Bahkan ibuku yang asalnya khawatir denganku pada akhirannya hanya berkata “Ini benar-benar sulit untukmu.” dan membuatkanku segelas teh, adakah orang yang bisa mengerti itu. Sampai-sampai membuat orang tua yang seperti itu menerimanya, aku telah memberikan banyak usaha untuk ini. Malam pertama saat aku mengatakan pada ayahku “Aku ingin pergi ke kota untuk liburan musim panas.” Aku langsung dikunci dari rumah, gemetaran mendengar suara anjing liar yang melolong dan perasaan mengerikan yang merayap kediriku. Aku lalu berpikir “Tidak bisa. Aku harus memberi alasan yang bagus.” dan aku berpikir ‘ikut les tambahan liburan musim panas’ adalah alasan yang pantas, dan aku kembali menantang orang tuaku. Tetapi orang tuaku hanya berkata “Kalau mau belajar belajar aja di rumah.” dan sekali lagi aku dilempar ke alam luar, dan dengan pasrah menerima serangan dari para rakun. Kemudian aku berpikir keras. Aku mencari berbagai info dan akhirnya aku mendapatkan alasan yang sangat-sangat-hebat. “Di seluruh Jepang cuma ada sekolah satu-satunya dimana aku bisa belajar tradisi India yang aku tidak tau banyak, dan karena bukunya hanya dijual disitu, aku harus pergi.” Terakhir kali aku bernegosiasi dengan orangtuaku sampai jam 3 malam, dan untuk meyakinkan ayahku yang keras kepala aku bahkan berkata “AKU TIDAK BISA MELIHAT APA-APA SELAIN INDIA.” dan “JIKA KAU MAU MENGHENTIKANKU KAU HARUS MENGHILANGKAN SELURUH INDIA DULU” dan setelah berbagai macam perkataan yang sangat-sangat-gila lainnya, ayahku berkata “Aku telah salah mengajarimu.” dan AKHIRNYA setuju membiarkanku pergi ke kota. Jadi sekarang aku adalah ‘anak lelaki yang mempunyai rasa penasaran yang tidak biasa untuk mencari tau tentang tradisi di India yang dia tidak tau sama sekali.’ Dengan status hubungan-setengah-hancur dengan orang tuaku, aku berada disini sekarang. Aku sendirilah yang memulai semua penurunan harga-diri yang tak masuk akal ini, tapi yang paling membuatku terkejut adalah Hiyori. Terlalu memalukan kalau aku mengatakan aku melakukan semua hal ini karena Hiyori. Aku sudah siap dianggap rendahan oleh Hiyori dan memberitaunya “Belum lama dari ini aku mempunyai keinginan untuk mempelajari tradisi India dari masyarakat yang profesional, jadi orangtuaku menyetujuinya.” tapi Hiyori malah berkata “Itu bagus. Aku suka mencari tau tentang sesuatu juga.” itu adalah jawaban terbagus yang pernah kudapat dari dia. Dia benar-benar mempunyai hobi untuk hal-hal yang tidak diduga seperti ini huh. Semua pengorbananku sampai sekarang telah cukup, aku akan terus-menerus mengingat kutipan Hiyori itu. Tentu saja aku telah merekam bagian dimana dia berkata “Aku suka”, dan akan disimpan ke dalam ‘Boneka Suara Hiyori’ yang telah selesai yang akan menjaga kamarku selama aku tidak ada.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information