Editing
No Game No Life:Volume 5 Bagian 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Part 10=== - Avant Heim – dalam kubus sedikit lebih besar di tengahnya. Itu adalah kediaman Jibril sebelumnya, yang telah berubah menjadi gudang penyimpanan. Barang-barang penting, buku-buku dan semacamnya yang mungkin telah dipindahkan ke perpusatakaan Elkian, jadi diasana telah kurang rasa kerumahannya. Flügel tidak terlihat membutuhkan tidur, jadi disana tidak ada semacam kasur ataupun jendela di tempat tersebut. Ada sebuah ruang rahasia yang berisi barang-barang selain buku, dan untuk Sora, Shrio dan Plum yang tidak suka pergi keluar ruangan, tempat itu sungguh tepat untuk mereka. “Ah, Master, tolong jangan sentuh itu, kerena ada kemungkinan itu, tidak, kamu akan pasti mati.” Setelah peringatan ini, mereka membuat catatan untuk tidak memperhatikan secara khusus semua trofi dan tengkorang Jibril yang dikoleksi selama Perang Besar, yang mana terlihat buruk namun akan berguna di kemudian hari, tapi – “…Aneh…” Didalam tengah ruangan, ada tertumpuk gundukan buku yang telah dikumpulkan oleh nyaris seratus Flügel yang berjanji pada Ikrar. Terkubur di dalam tumpukan buku setinggi gunung, Sora merasa capek dan mulai bergumam pada dirinya sendiri. Shiro yang duduk diatas pangkuannya mulai menulis sesuatu di buku catatan juga, setelah itu dia mulai menggambar garis berlekuk-lekuk dengan tidak senang dan mengerang tidak sabar. “…Master, apakah kamu ingin beristirahat?” Keduanya merasa frustasi dengan kecepatan perkembangan mereka, sementara Jibril menyarankan mereka untuk berhenti. - Setelah permainan berakhir, keduanya mulai membaca sejumlah besar sekali buku yang mereka menangkan, mencari informasi dalam prosesnya. Jibril hanya tiba-tiba menyadari saat dia sedang menulis di dalam Buku Harian Pengamatan (Kitab), terakhir kali Sora dan Shiro (Master) tidur – adalah sebelum Plum tiba. Saat dia menyadari bahwa itu adalah lima hari lalu, dia menyarankan mereka lagi, sementara Sora hanya menggaruk kepalanya seakan dia tidak mendengarnya sama sekali. “Jelas ada sembilan belas tipe 「Sumpah」- tapi mengapa tidak ada perbedaan antara kondisi bangun?” “Mungkinkan…kita datang kesini…untuk percuma…?” Pada akhir permainan, Plum mengaktifkan sebuah mantra, menipu bahkan Azrael yang memiliki kekuatan sebuah Phantasma didalamnya. Plum benar-benar sangat capek setelah prestasi itu, jadi dia mengerang-erang sambil berbaring di lantai dan bernafas lemah. Telah telak melakukan begitu banyak, mungkinkah semua itu tiada artinya - Plum mulai terlihat putus asa, tapi Sora malah – “…Masalahnya bahkan lebih serius daripada itu…Aku akan menjabarkan padamu!” Sora menghela dan berbalik pada Plum untuk menjelaskan: “Ratu Seiren adalah perwakilan resmi mereka, jadi fakta bahwa dia mempertaruhkan semua haknya dalam rangka memasuki alam tidur, dalam sudut pandang para Seiren akan berarti bahwa asalkan ada seseorang yang membangunkan beliau, Bidak Ras mereka akan diambil yang berarti setara dengan kematian – jadi mereka menyembunyikan kondisi untuk membangunkannya.” “Y-ya…itu benar…” “Bentuk terakhir dari perahasiaan adalah tidak membiarkan siapapun tahu, itulah mengapa Plum tidak dapat mencari tahu kondisinya seorang diri.” - Tapi… “Ratu sekarang telah memasuki tidur sebelum menjadi Ratu, jadi para Seiren harusnya telah mencoba segala macam cara untuk membangunkannya – yang berarti, sebelumnya seseorang tahu bagaimana membangunkannya, tapi kondisi tersebut kemungkinan telah dimodifikasi oleh seseorang sekarang.” Dapatkah kau mengerti semua hal sampai sini? Sora bertanya, Plum mengangguk memastikan. “Selama delapan ratus tahun ini, ada orang-orang yang bermain game dalam percobaan untuk membangunkan Sang Ratu, diantaranya, sembilas-belas dari mereka tercatat oleh Avant Heim teridir dari lima ras, dan mereka telah menggunakan 「Ikrar」 pada saat itu. Sepanjang kita dapat menemukan informasi itu dan memastikan dengan semua sumber-sumber yang kita miliki, kita dapat menelusuri ulang ke masa lalu dan menemukan kondisi untuk membangunkan Ratu – itu adalah rencana awalku.” Shiro mengeluarkan sebuah hnng~ erangan kecil, dan roboh ke lutut Sora - dia telah memperkerjakan otaknya berlebihan. 「Ikrar」 ditulis dalam bahasa lima ras berbeda, mereka bahkan harus saling memastikan dan mencocokkan arti dari semua kata-kata – tapi… “-「Orang yang dapat membangunkan Ratu」- itulah batasan pada apa yang kita dapat telusuri balik.” Orang yang dapat membangunkannya - yang berarti, 「Tidak akan jadi masalah bahkan jika kau tak mau dia jatuh cinta padamu」.” Untuk mendapatkan semua hal -「Memenangkan semua hak」, itu hanyalah hadiah kemenangan yang keduanya yakin ada, tapi pada titik tersebut tidak berarti apa-apa bagi mereka. Apa yang paling penting adalah – Sora berkata tidak sabar: “Mengapa tidak ada sebuah 「Kondisi Kemenangan」- mereka menyembunyikan detil yang salah!” Jika 「Semua hak mereka」diambil sebelum Ratu sebelumnya wafat, itu tidak akan menyebabkan mereka banyak bahaya pada keberlangsungan mereka. Mereka harusnya mengunkapkan kondisi kemenangan supaya orang-orang dapat mengalahkan game tersebut secepat mungkin – meskipun demikian, tida ada catatan… “…Kemungkinan…paling buruk…” “- Huh?” Saat Plum mendengar Shiro bergumam, dia melihatnya dalam keputusasaan, memohon padanya untuk dijelaskan. “…Dari sejak awal sekali…tidak ada…yang tahu kondisinya…” “…Bahkan Ratu tidak tahu, kemungkinan dari kondisi kemenangan yang tidak spesifik – contohnya…” Sora mengambil nafas dalam dan berbicara, seperti merintihkan suaranya keluar: “…「Buat aku kagum. Aku tidak tahu bagaimana kamu akan melakukannya, tapi kamu harus melakukannya dengan cara tertentu.」- Sesuatu semacam itu.” - Bola mata Plum berputar ke atas, matanya menjadi putih dan dia roboh, dan sejujurnya, Sora merasa benar-benar seperti dia. Jika adalah kebenaran – alasan mengapa tidak seorangpun dapat membangunkan beliau, alasan mengapa Plum tidak dapat menemukan kondisinya – alasan mengapa sihir cinta bekerja dengan baik tapi tidak dapat membangunkannya, dan – Bahkan alasan mengapa mereka dapat menyembunyikan kondisinya secara menyeluruh – segala hal dapat dijelaskan. Karna tidak seorangpun tahu dari sejak awal, tidak ada alasan untuk merahasiakan itu. Yang berarti mereka harus mencari 「Apa yang Ratu cari saat dia pergi berhibernasi」- kembali ke kotak pertama. “Ah~ sialan, apa yang salah dengan wanita itu!?” Sora berteriak dengan suara bercampur dengan putus asa abesar, stelah itu dia roboh. Bahkan Shiro menyerah dan mulai menguap diatas pangkuan Sora, sementara Plum – pingsan. Adegan ini dapat dijudulkan「Keputus-asaan」 dan dipigura dalam sebuah galeri seni. “…Jadi untuk mengubah suasana, dapatkah aku memberitahu kalian semua tentang sesuatu yang terjadi di masa lalu?” Jibril menyentikkan jarinya ringan, dan sekejab dinding dan langit-langit rumahnya berubah menjadi se-transparan gelas. Sora berbaring di atas lantai, dan apa yang dia lihat adalah langit malam - tidak, salah. Mereka berada pada pinggir lapisan atmosfer - pemisah antara alam semesta dan planet-planet. Yang berarti bahwa itu adalah alam semesta. Saat dia memahami itu, dia tiba-tiba mendengar suara menenangkan, seperti panggilan seekor paus. “...Itu adalah…?” “Itu adalah 「Dia」- suara dari Phantasma Avant Heim.” Saat dia berkata ini – Sora mengingat sebongkah daratan raksasa berbentuk paus selama permainan mereka melawan Azrael. …Dia sedang berbaring sekarang, dan karna itu terlalu bodoh untuk dipertimbangkan, dia sadar dia akan melupakannya cepat atau lambat nantinya. “「Dia」 adalah murid dari Masterku sebelumnya, Old Deus Artosh.” Jibril berbicara dengan pancaran nostalgia di matanya. “Artosh tewas pada akhir dari Perang Besar – tap 「Dia」 tidak dapat menerimanya, jadi dia melayang-layang dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari dia, mendekati segala bentuk tanda kehadiran Old Dei sekecil apapun yang dapat dia temukan.” Jibril melihat ke langit - bulan merah. “Bulan merah (diatas sana) adalah tempat tinggal dari 「Lunarians」 yang ber-rangking tiga belas, yang mana juga Old Dei yang menciptakan mereka.” <ref>TL note: 「Lunarians」 : Halaman terminology menuliskan mereka rangking 11, namun terjemahan menuliskan 13 (?). </ref> - Mungkin karena bulan itu lebih besar daripada bulan di dunia asal mereka, atau karena mereka lebih dekat, itu adalah bulan merah raksasa yang dia telah lihat berkali-kali sebelumnya. Sora tidak pernah mempertimbangkan bahwa mungkin ada 「Enam Belas Ras」 di atas sana. “- Kapanpun Avant Heim melihat bulan merah, dia akan mencoba untuk menaikkan ketinggannya karna merasakan kehadiaran Old Dei, tapi –“ Jibril tersenyum kompleks pun senyum sedih. “Avant Heim tidak dapat melakukannya.” “…Tidak dapat melakukannya?” “Avant Heim tidak terbang di angkasa, dia berevolusi mengelilingi planet - dia berenang dalam Galeri Elemental yang tidak dapat dilihat Imanity, jadi dia tidak dapat pergi ke luar angkasa diaman tidak ada Roh – jadi…” Sora mengalihkan pandangan ke atas, sama dengan Jibril, dan dia tetap terdiam membeku. - Dia tidak permah melihat Bima Sakti sedekat ini. Tapi dibandingkan dengan foto ''online'', hal itu jauh lebih epik dari yang dia pikirkan, sungai bintang berbinar tergantung di udara. Tiba-tiba seberkas cahaya lewat di depan bulan merah seakan menutupinya. “Dia melihat pada bulan merah…dan menangis.” Cahaya itu meninggal berkas bersinar yang berkilau meredup saat melewatinya, dan menghilang. Sebelumnya mereka telah mendengar suara paus juga, dan sekarang – itu terdengar agak kesepian bagi mereka. “…Apakah Phantasma memiliki perasaan juga?” - 「Phantasma」 yang berangking dua diantara 「Enam Belas Ras」. Sora kemudian berpikir, tentu masuk akal bahwa Azrael telah dipanggil mereka dengan begitu emosional karna dia memiliki rangking juga. Tapi terlihat agak mustahil untuk mempercayai bahwa sebongkah daratan melayang dapat memiliki emosi. Kemudian - tiba-tiba Sora teringat sesuatu, dan dia berkata dengan sedih: “…Bahkan Phantasma tahu 「Cinta」, tapi aku tidak…” “Hah? Mengapa kamu berkata 「Dia」 tahu cinta?” “Dia tahu untuk menangisi Master-nya, dan dia memiliki Master untuk dicintai - bahkan jika itu bukanlah cinta, bukankah itu berarti dia mengetahui cinta?” “…” - Jibril tiba-tiba berkata serius. “Master, adakah seseorang yang ketidakhadirannya membuatmu merasa tidak nyaman?” “Shiro.” “Jadi orang yang kamu cintai –“ “Shiro – ah~ jadi jika aku tahu cinta dan aku tahu bagaimana mencintai, apakah itu berarti aku tahu bagaimana caranya jatuh cinta?” Cinta berbeda dari satu orang ke orang lain – sungguh konsep yang menyebalkan. Apakah yang Ratu cari sebelum dia berhibernasi? Jika dia itu benar-benar berhubungan dengan cinta, maka dia tidak dapat melakukan apa-apa – Jibril sedang berpikir lain hal pada saat yang sama. “…Benarkah seperti itu?” Saat Artosh ditaklukkan, Jibril telah merasa putus asa total bersamaan dengan para Flügel sisanya. Setelah itu, para Flügel telah mulai mengumpulkan informasi, mereka tidak mengetahui apa yang mereka cari, tapi mereka masih mencari. Alasan untuk hidup, alasan untuk tetap ada, alasan untuk tidak mati – Mencari 「Jawaban-jawaban」 tersebut yang tidak mungkin ada – tapi Jibril menemukannya. Itu bukanlah jawaban biasa, tapi jawaban itu membuatnya menemukan - alasan pribadinya untuk tetap ada. “…? Apakah itu, Jibril?” Itu bukanlah untuk pengetahuan, melainkan untuk 「Yang tak diketahui」 di depannya yang membuatnya bingung, jika – “M-master, maafkan aku karna bertanya, tapi dapatkah kamu mendengarkan pada satu permintaanku ini?” “Yeah, apa?” “Dapatkah kamu berkata 「Jibril kamu teman yang tak berguna, aku tidak membutuhkanmu lagi」?” “…B-biarkan aku mengatakan sesuatu, aku tidak mengerti ke arah mana pembicaraan ini sama sekali.” “Mohon jangan bertanya – tolong.” Saat dia melihat Jibril menekan dahinya diatas tanah sambil membungkuk dalam, Sora menerima permintaannya dengan agak terpaksa. “-「Jibril kamu teman tak berguna, aku tidak membutuhkanmu lagi」- apakah cukup begitu?” - “M-M-M-M-Master!!” “- A-a-apat!?” Dia berteleportasi beigtu dekat pada Sora, hingga kepala mereka nyaris tersambung, yang membuat Sora berteriak tidak terkontrol. “A-apa ini? Aku sekarang merasakan sensasi geli di tulang belakang yang sama saat aku menjilat kaki si telinga-panjang karna perintah Master, dan pada saat dimana aku menculik Shiro-san darimu selama pertandingan FPS di Serikat TImur - dan sebuah perasaan yang seakan membuat dadaku sesak! Sebanarnya, apakah sensasi yang tidak akhu ketahui ini!?” “Aku tak tahu! Aku tak tahu, tapi tidakkah kamu menambahkan terlalu banyak elemen aneh ke dalam sini!?” Sora menjawab dengan wajahnya membatu saat Jibril melihatnya sambil terengah-engah, merona, dan nyaris ''ngiler''. Walaupun begitu, Jibril tiba-tiba terlihat mengerti sebuah hal – dia mengangguk, dan kemudian – “Master, dalam enam ribu, empat ratus tujuh tahun sejak kelahiranku - Jibril akhirnya mengerti apa yang artinya jatuh cinta.” “…Huh? Apakah kamu serius?” “Ya, aku akhirnya dapat membantu Master – dan apa yang dimaksud cinta!” Jibril berlutut dengan khidmat di depan Sora dan melaporkan. “Master memerintahkan Dora-chan untuk 「Jatuh cinta denganmu」, dan mengabaikannya terlepas dari satu kali itu; bagi Dora-chan itu adalah sebuah deklarasi cinta, so! Perasaan yang berada dalamku saat Master yang telah aku layani selama ini dengan sepenuh hatiku berkata dia tidak membutuhkanku lagi – yang mana adalah sayang, kepahitan, kenyamanan dan segala macam perasaan lain yang membuat aku merinding sampai ke sumsum, itulah cinta -!!” “Jibril, bisakah kamu tenang, kamu hanya membuat hal-hal semakin rumit –“ Sora berkata ini dengan ekspresinya yang masih membatu, pada saat ini – dengan dentuman keras! – Shiro berdiri. “Huh!? A-apa itu tadi, Shiro, jantungku nyaris copot!” Namun dia benar-benar tidak memperdulikan tanggapan Sora. “…Sensasi yang tidak diketahui…Aku tidak tahu…tak dapat meraih…kerinduan…Azrael tidak dapat menemukannya…Jibril menemukannya…Steph merasakannya…yang tak diketahui…masa depan…「Harapan」.” - Dia berpura-pura tidur sebelumnya, jadi dia mendegar segala hal. Dia bergumam sebaris perkataan – membacakan, saat dia tiba-tiba mulai membolak-balik buku-buku. “…Sang Ratu yang menipu semua orang… - Ratu…kondisi kemenangan…tidak berubah.” Kata Dia. Dia tiba-tiba mengangkat sebuah buku – dan berkata: “…Nii…aku tahu…kondisi…untuk membangunkan Ratu sekarang.” - Saat mereka mendengar ini, Sora, Jibril dan bahkan Plum terperanjat bersama dan melihat ke arah Shiro. Dan hanya Shiro – terlihat senang, tidak… “…Nii juga…kesalahan pertimbangan…kamu melakukan itu kadangkala.” Ekspresinya berbeda sepenuhnya dari biasanya, karna dia benar-benar bahagia dan tertawa. “…Nii, Nii~ haha…Nii…kacau…♪” Shiro menggoyangkan bahunya dari satu sisi ke sisi lain, kakinya tidak dapat ditahan untuk manari-nari - dan dia tersenyum penuh kemenangan. Sora tidak dapat menangkap maksudnya, tapi dia tiba-tiba mengeluh – “T-tunggu dulu, huh? Aku membuat kesalahan pertimbangan? T-tapi keputusan situasional adalah…” “…Ya, keahlian…Nii…tapi kali ini…Shiro menang♪” - Dia terlihat benar-benar bahagia. Dalam permainan itu, Sora merasa pusing saat diaman ini adalah pertama kalinya Shiro mengalahkannya dalam hal itu. “B-bagaimana ini mungkin…aku kalah dalam pertimbangan situasional, deduksi, strategi, alasan untuk aku tetap ada…” -『 』 - Mereka adalah pemain ''game'' Imanity terkuat, dwi tunggal, dan jika dia yang seorang ahli strategi kalah dalam hal membuat pertimbangan – Mengabaikan Sora yang nyaris menangis, Plum langsung bertanya pada Shiro: “A-apa itu!? Apa yang harus kita lakukan untuk membangunkan Ratu!?” Saat semua orang menahan nafasnya menunggu jawabanan – dan saat Sora melihatnya dengan mata penuh air mata. Shiro – mengungkapkan jawaban. <noinclude>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information