Editing Mushoku Tensei (Indonesia):Volume 5 Chapter 1 (section)

===Bagian 2===
Ini tentu indah.

Sebuah harmoni antara biru dan hijau kamu hanya bisa menemukannya di dunia fantasi.

Ditambah tampilan kota yang memiliki struktur diatur mirip dengan zaman Edo atau Sapporo.

Eris terdiam dan hanya terus menatap dengan mulut ternganga.

Ruijerd hanya menyipitkan matanya saat ia melihat.

Aku pikir itu "Hana Yori Dango<ref>'''Hana Yori Dango''': artinya adalah Memilih keuntungan yang nyata daripada sesuatu yang hanya indah di mata atau di hati.</ref>" untuk kedua orang itu tetapi tampaknya mereka ingat dengan jelas bagaimana menghargai hal-hal yang indah.

"Ini luar biasa bukan?"

Kemudian untuk beberapa alasan Gisu mulai membual tentang hal itu.

Kenapa kamu merasa sangat bangga tentang hal ini?

Adalah apa yang aku pikirkan, tapi hanya setelah melihat ini pasti akan membuatmu merasa bangga aku tahu itu.

Meskipun aku mengatakan itu aku tidak benar-benar ingin membiarkan orang yang terlalu percaya diri ini mendengarkan hal tersebut.

"Sungguh menakjubkan, tapi apakah tidak akan ada masalah dengan danau besar itu selama musim hujan?"

Aku mulai membuat komentar negatif tentang hal itu.

Meskipun ini adalah pertanyaan asli.

Kota ini hampir seluruhnya di tengah danau raksasa.

Ada tiga bulan berturut-turut hujan terus menerus di Great Forest yang sedikit ke arah utara dari sini.

Disini juga biasanya akan ada semacam efek.

"Tampaknya itu pasti cukup bermasalah di masa lalu, tapi sekarang tujuh menara sihir sempurna mengontrol air. Oleh karena itu, mereka bisa tenang dan membangun benteng di tengah danau. Tidak ada dinding yang tepat? Itu karena mereka menara selalu memproyeksikan penghalang di sekitarnya. "

"Aku mengerti, dengan kata lain untuk menyerang Holy Milis Kingdon pertama kamu perlu untuk menghancurkan tujuh menara entah bagaimana caranya."

"Jangan mengatakan hal seperti itu, itu terlalu berbahaya, atau orang-orang akan mendengarkannya jika Saint Knights yang mendengar itu mereka masih akan menangkapmu bahkan jika itu lelucon kamu tahu?"

"... Aku akan berhati-hati."

Jika aku harus percaya apa yang Gisu katakan padaku, selama tujuh menara tetap ada, kota tidak akan pernah terkena apapun bencana ataupun wabah.

Aku tidak benar-benar memahami teori di balik itu, tapi kedengarannya cukup nyaman.

"Cepatlah, mari kita pergi!"

Eris berteriak penuh semangat dan kami terus bergerak maju di dalam gerobak kami.