Editing
No Game No Life:Volume 5 Bagian 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Part 1=== (…Aku keliru.) Bagaimana bisa dia tidak memperkirakan ini - dia pergi berbelanja untuk menyiapkan sashimi seperti yang dijanjikan, dan saat Steph membawa Izuna ke kota, dia merasa sangat bersalah pada kecerobohannya. Ketakutan, pandangan kebencian, hinaan, ejekan - perasaan negatif menghujani Izuna yang berjalan bersama-sama Steph. Dia tidak mungkin dapat tidak menyadarinya dengan indra Werebeast-nya. (Meskipun kita adalah 「Federasi」, benar-benar tidak semudah itu untuk menerima perbedaan ras, tapi meski begitu…) Dia memiliki gambaran yang jelas di pikirannya. Sungguh benar bahwa Izuna - Si Werebeast adalah penakluk dan tiran pada para Elkian. Namun itu hanyalah karena 「Sepuluh Ikrar」. Kesulitan dan penderitaan semua Imanity berasal dari fakta bahwa mereka telah kalah dalam permainan. Jika itu adalah kebencian pada hasil akhir yang telah disepakati kedua belah pihak, itu berarti mereka hanyalah pecundang sejati - “Mengapa Steph-kou tidak membenci Izuna, des?” “Huh -?” “…Izuna yang mengambil benuamu, des; jadi seharusnya sangat masuk akal bagimu untuk membenciku, des; tapi Izuna menyebabkan kakekmu dipanggil sebagai raja bodoh juga, des; jadi mengapa kammu tidak membenci aku, des?” Izuna melihat ke atas pada Steph dan bertanya, dan tangan Steph di dalamnya sesaat membeku. Bagaimana bisa dia begitu kasar - Steph merasa marah pada ketidak-sensitif-annya sendiri. Izuna terlalu pintar. Dia telah menghadapi Sora dan Shiro, dengan benua - takdir Imanity dan Werebeast dipanggulnya, dengan tanggungjawab semacam itu. - Dia tidak mungkin tidak membaca apapun tentang itu di perpustakaan raja terdahulu. Efek dari tindakannya pada Imanity, dan bagaimana dia diperlakukan setelah itu, dia telah memprediksikannya dan menarik kesimpulan atas itu, dan satu-satunya yang tidak menyadarinya - (Lagi-lagi hanya aku…) Melihat ke belakang, sejak Steph terbangun - yang berarti setelah Izuna mempelajari bahasa Imanity, dia menyelimuti Steph dengan jubah saat dia tertidur, yang mana adalah perubahan sikap yang besar. Mengapa dia tidak menyadari mengapa sikapnya berubah - Steph marah pada diri sendiri sekali lagi, meski dia menggelengkan kepala saat melihat tatapan tidak nyaman seorang gadis kecil. Karna dia menanyakan sebuah pertanyaan - dia memiliki kewajiban untuk menjawab. Berjalan di jalan seperti ini, menghadapi semua tatapan benci itu seperti ini. Izuna mungkin mulai heran apakah Steph mungkin membenci juga - dia butuh menyapu habis semua pikiran yang tak terbayangkan itu dari kepalanya. (Ya…benar, kalau tidak salah…) Jika mereka marah pada bangsawan yang meremehkan kakek tercinta Steph, mereka pasti membenci apa yang menjadi penyebabnya, Serikat Timur - Steph tidak tahu. Dan walau dia tidak tahu mengapa - dia dapat memastikan bahwa itu bukanlah hal semacam itu. Tiba-tiba, sudut mulut Steph melengkungkan senyum. “Mengapa? Aku juga tidak tahu ♪” “Apakah Steph-kou seorang idiot, des.” “Heh, mungkin, tapi – Aku pikir bukanlah macam itu.” Steph mengatakan ini sambil melihat dalam mata besar Izuna. - Dia adalah seorang gadis muda berambut hitam dengan telinga dan ekor yang benar-benar jelas yang bahkan lebih muda daripada Shiro. Dia telah nyaris seimbang saat berhadapan 『 』, dengan keberlanjutan negara terbesar ketiga di dunia berada di pundaknya - dia memiliki potensi tak terbatas. Dia pintar, rajin, polos dan penurut, dan dia memiliki kedewasaan dan kepandaian dalam jumlah besar juga. Steph tersenyum bahagia pada gadis itu, dan tersenyum makin lebar. “Karena Izuna anak baik, dan kamu juga manis.” Steph mengeluarkan pikirannya, berpikir bahwa itu adalah cara paling sederhana untuk mengekspresikan perasaannya. Izuna membelalakkan matanya terkejut, setelah itu rambutnya berdiri dan dia mengalihkan pandangannya tanpa ekspresi. Dia menundukkan kepalanya rendah, tidak membiarkan Steph untuk melihat wajahnya dan berbicara lemah: “Steph-kou seorang idiot, des.” - Walaupun dia mengatakan ini, dia menggenggam tangan Steph agak lebih erat. Steph tersenyum agak pahit pada kelakuan Izuna yang mudah dia baca, dan saat dia akan melangkah maju sekali lagi - “Ah~ itu Izuna!” Keduanya berbalik pada suara yang begitu keras. Beberapa sosok memotong melalui kerumunan, dan menyerbu ke arah mereka - mereka adalah anak-anak kecil. “A-apa -!?” Saat Steph membeku sejenak dalam keterkejutan, anak-anak mengerumuni mereka. Setelah itu mereka mulai bersorak-sorak dengan keras. “Itu Izuna! Luar biasa! Itu benar-benar orangnya!” “Hei, Izuna, ayo bertarung! Kamu benar-benar kuat kan?” “Kamu idiot, kamu benar-benar idiot, kamu harusnya menambahkan '-sama', kamu monyet botak!” “Siapa orang-orang ini…des?” Izuna bertanya kebingungan saat dia kewalahan menghadapi kerumunan anak-anak. Saat Steph mempertimbangkan bagaimana menghentikan anak-anak itu - tiba-tiba saja, dia menyadari telinga dan ekor hewan di kerumunan - Werebeast di antara mereka, dan dia buru-buru bertanya: “Apa yang kalian semua lakukan?” “Kami bermain! Bersama!” Salah satu anak-anak - seorang gadis muda dengan sepasang telinga seperti rubah membalas seakan baru belajar berbicara. “Apakah kalian…berteman? Dengan anak-anak Werebeast juga?” “Tentu!” Dia langsung bertanya dalam kebingungan, sembari gadis bertelinga rubah bertanya kebingungan dengan kepalanya sedikit miring juga. Dan anak laki-laki Imanity di sebelahnya berkata dengan gembira: “- Kami berteman melalui permainan!” Mendengar kalimat sederhana namun polos ini… Steph merasa, entah emosional. Dalam waktu itu, anak-anak yang mengerumuni Izuna masih berceloteh. “Ayo bertarung, Aku jelas~ tidak akan kalah darimu!” “…Aku lapar, des. Kami sedang pergi membeli ikan, des. Aku sangat sibu, des.” Izuna melihat dengan tidak sabar pada anak laki-laki yang memegang bajunya dan memintanya untuk bermain dengan dia dan berkata - “…Aku akan menghancurkanmu dengan menyakitkan di lain waktu, des.” Mulut Izuna melengkung dalam senyuman. Anak laki-laki yang jelas menjengkelkan itu memukulkan tinjunya ke udara dan bersorak mendengar itu. “Bagus sekali! Jadi janji ya! Izuna! Kamu sebaiknya menepatinya!” “Aku sudah berkata tambahkan '-sama', kalian gumpalan idiot! – Izuna-sama, Aku meminta maaf.” Begitu saja, beberapa anak-anak tiba-tiba menghilang seperti saat mereka datang. Bahkan setelah semua keributan telah menurun, amukan emosi dalam Steph masih belum, dan tetap seperti abu di perapian. “Heh…jawabannya hanya begitu saja…” …Atmosfir di sekitar mereka berubah menjadi kebingungan tanpa mereka menyadarinya. Mungkin masih terlalu awal… Tapi tidak lama lagi, saat anak-anak itu telah menjadi dewasa… fakta bahwa ras-ras dulunya saling membenci satu sama lain sepertinya akan diperlukankan sebagai candaan. Steph tersenyum dengan harapan itu berdiam di dalam dirinya. “Tidak begitu sering kita bisa bermain game – Aku yakin akan lebih menyenangkan seperti itu.” “…Steph-kou, kamu ternyata bukanlah seorang idiot, des. Kamu kemungkinan cukup pintar, des.” Steph terlihat seakan dia baru saja melihat dewa setelah mendengar perkataan itu. “Ah, Izuna! Kamu satu-satunya yang tidak memanggilku seorang idiot!!” “…Tapi kelakuanmu seperti itu, des.” Izuna menyenyumkan senyum pahit saat Steph memeluknya terharu. - Dunia akan berubah, sedang berubah, dan akan terus berubah. Jika tidak terasa bahwa dunia sedang berubah - itu berarti - kamu hanya tidak memperhatikan -
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information