Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 6 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===4-1=== Kabar pelantikan Yukinoshita sebagai wakil ketua komite panitia terdengar beberapa hari setelah kunjungan Sagami ke Klub Servis. Sebelum dimulainya rapat reguler hari ini, Sagami mengumumkannya dengan riang. Dengan persetujuan awal Atsugi serta pengakuan Meguri-senpai atas kemampuan Yukinoshita, pengumuman itu mendapatkan reaksi yang rata-rata positif. Itu adalah pelantikan yang sudah dinanti-nanti dan tepat pada waktunya. Seksi yang bertanggung jawab atas “publikasi dan dokumentasi” tempatku berada akan kehilangan satu anggota, tapi itu adalah tugas yang memang tidak memiliki banyak pekerjaan. Itu dinilai bahwa peralihan ini tidak akan menyebabkan masalah yang besar. Jadi, boleh aku berhenti datang kemari…? Pemikiran itu melintasi benakku untuk sejenak, tapi itu karena pekerjaan ringan di seksi inilah sehingga aku bisa tidak ikut berpartisipasi di kelasku. Jangan katakan itu menyenangkan. Segera setelah pelantikannya, Yukinoshita langsung mulai bekerja. Setelah menyusun jadwal baru dan memberitahukannya pada komite, dia meminta semua seksi untuk menyerahkan laporan perkembangan harian mereka dan memeriksanya lagi. Pekerjaan terus berjalan tanpa menunda-nunda. Di sisi timur dimana periklanan publik sedang mendapat kendala soal tempat untuk menaruh poster mereka, mereka diberikan arahan setelah memperhitungkan alur lalu lintas dari sebuah peta, sementara di sisi barat dimana humas sedang mendapat masalah untuk mengumpulkan organisasi-organisasi sukarelawan, penghargaan lokal dibuat dan diserahkan. Seorang buruh sepertiku tidak paham sedikitpun tentang detail-detail pekerjaan para eksekutif, tapi aku tahu pasti bahwa Yukinoshita menuangkan usaha yang mengesankan ke dalam pekerjaannya. Jadi, Sagami Minami memang secara resmi adalah ketuanya, tapi tidak sulit untuk membayangkan Yukinoshita-lah yang sebenarnya menangani seluruh kewajibannya. Situasinya berkembang dengan baik. Sementara itu, rapat reguler yang telah digelar berulang kali sudah hampir dimulai. Seperti yang terjadwal, jam empat sore. Sagami melihat sekilas pada anggota-anggota yang berkumpul di ruangan konferensi itu dan memulainya dengan kalimat pembuka. “Baiklah, kita akan memulai rapat regulernya.” Semua orang memberi “salam hormat” dan membungkuk. Dimulai dengan laporan perkembangan dari setiap seksi. “Oke, periklanan publik, kalian mulai dulu.” Ketua seksi tersebut berdiri, siap untuk melaporkan status perkembangan mereka sekarang ini. “Kita sudah menyelesaikan 70% jadwal acara kami, dan mengenai poster, kami sudah hampir setengah siap.” “Sungguh? Rasanya kita sudah sesuai jadwal.” Sagami mengangguk puas. Tapi yang mengikuti kata-katanya, seakan sedang menghisap kehangatan itu, adalah sebuah suara dingin. “Tidak. Itu agak sedikit telat.” Ruangan itu mulai diisi bisikan yang ribut mendengar kata-kata tak terduga itu. Tapi, meski begitu, pemilik suara itu, Yukinoshita Yukino, tidak menghiraukannya maupun merasa risih, dan seakan sedang menegur mereka, dia melanjutkan kata-katanya. “Festival Budaya tinggal tiga minggu lagi. Kalau kita mempertimbangkan bahwa pengunjung kita perlu menyesuaikan jadwal mereka, akan ada masalah kalau kita masih belum menyelesaikan semua itu. Apa kalian sudah selesai bernegosiasi untuk lokasi poster serta mengunggahnya pada halaman beranda situs?” “Belum…” “Tolong dipercepat. Mengesampingkan mereka yang bekerja, siswa-siswa SMP ingin mencoba ujian ke mari dan wali mereka biasanya sering-sering memeriksa halaman berandanya.” “Y-Ya.” Tertekan olehnya, kepala periklanan duduk di atas kursinya. Keheningan menyelimuti konferensi tersebut. Sagami, yang duduk di sampingnya, juga kelihatannya tidak memahami apa yang baru saja terjadi. Mulutnya menganga, dia melotot pada Yukinoshita. “Sagami-san, tolong dilanjutkan.” Yukinoshita mendesaknya dan rapat itu akhirnya dimulai lagi. “Ah, oke. Kalau begitu, silahkan humas.” “…Ya. Sekarang ini, ada sepuluh organisasi sukarelawan.” Kepala seksi itu melaporkan dengan segan. Sagami, juga merasa canggung, mengangguk. “Mereka bertambah, huh? Apa itu karena penghargaan lokal itu, ya. Selanjutnya…” “Apa itu cuma untuk yang di dalam sekolah? Apa kalian sudah menanyakan dengan organisasi daerah? Tolong dilihat kembali catatan dari tahun lalu dan coba menghubungi mereka. Selama kita masih memegang prinsip terhubung dengan komunitas lokal, kita harus mencegah menurunnya organisasi yang berpartisipasi. Dan juga, apa kalian sudah selesai membagikan waktu panggung? Bagaimana koordinasi mengenai perkiraan jumlah pengunjung dengan staf di belakang panggung? Tolong kumpulkan semua itu ke dalam sebuah tabel jadwal dan serahkan kemari.” Pada saat situasinya berusaha untuk beranjak maju, pertanyaan yang sulit dilontarkan. Situasinya sama sekali tidak diperbolehkan untuk maju dengan setengah-hati. Seperti itulah, dari awal sampai akhir, rapat terus melaju, sampai ke seksi kesehatan dan danus. Pada saat itu berlangsung, Yukinoshita meninjau detail-detailnya dan memberikan arahan. “Selanjutnya, pubdok.” Ketika aku menyadarinya, Yukinoshita sudah mulai memimpin kelanjutan rapat tersebut. “Tidak ada yang penting.” Ketua pubdok menjawab dengan singkat. Sebenarnya, kami para pubdok akan mendapatkan pekerjaan paling banyak pada hari-H Festival Budaya, jadi pada saat ini, jarang ada pekerjaan yang mesti dilakukan. Itu adalah sesuatu yang ketua Sagami pahami, dan setelah melihat ke sekeliling ruangan, dia mencoba untuk mengakhiri rapat tersebut. “Oke, untuk hari ini, sebaiknya kita sudahi di sini…” “Pubdok, tolong pastikan untuk menyerahkan tabel jadwal di hari acara dan serta daftar peralatan yang dibutuhkan. Mengenai perekaman, ada batasan untuk peralatannya, jadi kalau organisasi sukarelawan juga berencana untuk merekam, tolong pertimbangkan bahwa ada kemungkinan jadwal kalian bentrok, jadi tolong diskusikan itu dengan mereka sampai peralatan itu diterima.” “Ya…” Yukinoshita tanpa segan-segan mengarahkannya meskipun dia siswa kelas dua belas. Berkat itu suasananya menjadi sensitif. Tapi seharusnya itu akhirnya. Laporan perkembangan dari setiap seksi telah diberikan. Semua orang menghela lega, tapi wakil ketua masih belum berusaha untuk mengakhirnya. “Baru ada lagi… Apa tidak masalah kalau OSIS menangani tamu-tamu yang diundang?” “Uh huh, tidak masalah.” Masih berkonsentrasi, Meguri-senpai segera menjawab. “Kalau begitu, kita akan serahkan itu di tangan kalian. Kalau kalian bisa memperbaharui daftar tamu-tamu tahun lalu, itu akan sangat membantu. Mengenai penerimaan pengunjung umum, itu akan menjadi pekerjaan seksi kesehatan… Tolong serahkan daftar tamu yang diundang pada mereka sebelumnya.” “Oke, siap.” Meguri-senpai mengangguk riang. Dia kemudian menyelipkan kesannya. “Astaga, kamu begitu menganggumkan Yukinoshita-san… Kamu memang adiknya Haru-san.” “…Tidak, tidak banyak yang kulakukan.” Yukinoshita menunjukkan kerendahan hari pada suara pujian Meguri-senpai. Itu memang benar. Kemampuan Yukinoshita menggagumkan. Aku benar-benar berpikir bahwa dia itu hebat. Tapi caranya melakukan sesuatu ini entah kenapa meragukan. Setelah laporan harian, mencari poin-poin masalahnya dan mempertimbangkan solusinya, sudah ada konsensus untuk jadwal mulai dari sekarang. Secara keseluruhan, tidak ada lagi yang perlu didiskusikan hari ini. Semua orang merasa bahwa rapatnya sudah akan berakhir dan suasananya menjadi santai. Beberapa orang meregangkan tubuh mereka dan mengerang. Menyadari bahwa dia telah mengambil alih tugas memimpin rapat tersebut, Yukinoshita mengarahkan tatapannya pada Sagami. “Ketua.” “Ah, ya. Um, kami juga akan mengandalkan kalian untuk besok. Kerja bagus.” Setelah menyampaikan kalimat penutupnya, anggota komite panitia meninggalkan tempat duduk mereka sambil bergugam “kerja bagus, kerja bagus”. Aku capek, benar-benar lelah, hari yang panjang, namun itu agak menabjubkan, sungguh, terasa seakan aku benar-benar b’kerja untuk sekali ini. Suara-suara tersebut dapat di dengar di mana-mana. Semua orang memberikan pujian pada kebijakan Yukinoshita. Dia begitu tajam, namun luar biasa sehingga orang-orang yang suka gosip sampai bertanya-tanya siapa sebenarnya ketuanya di sini. Bahkan seseorang dari OSIS telah mengajukan namanya sebagai kandidat potensial pada pemilihan selanjutnya. Memang, itulah Yukinoshita Yukino. Tapi tanpa diragukan lagi, di antara mereka semua, yang paling terpukul adalah Sagami. Keadaan mereka seharusnya serupa. Tapi siswi lain di satu angkatan tiba-tiba mengambil alih rapat tersebut. Yang lain tertinggal selagi yang satu lagi berusaha untuk menutupi celah tersebut. Kalau Yukinoshita menunjukkan kemampuannya sendirian, maka itu lain cerita. Tapi, Sagami dan Yukinoshita. Jajaran kesan terhadap mereka telah membuktikan celah yang memisahkan mereka berdua. Itu jelas di mata semua orang. Untuk memuji Yukinoshita adalah untuk menghina Sagami. Selagi Yukinoshita memilih untuk tetap tinggal dan terus bekerja. Sagami dalam kelompok bertiganya meninggalkan ruangan tersebut seakan mereka sedang melarikan diri dari tempat tersebut. Sekarang setelah apa yang perlu dilakukan komite panitia telah dibuat jelas, tugas kami seharusnya sudah semakin optimal. Keahlian Yukinoshita pantas untuk dipuji. Tapi, mungkinkah Yukinoshita sudah menyadarinya? Bahwa dia tidak bisa menolong siapapun, atau apapun.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information