Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid15 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== Hujan yang turun seperti kabut di ibukota kekaisaran. Dilokasi ini, terkuhur dibawah puing-puing dari kehancuran yang disebabkan roh gravitasi milik Leschkir Hirschkilt dari Numbers— Dia berdiri disana seperti bayangan. "...mito-kun... Kamito-kun!" Suara Fianna terdengar seperti berasal dari kejauhan. Ouch, apa yang terjadi? Untuk sesaat, pikiran Kamito tak bisa memahaminya. Tidak, akan lebih baik untuk mengatakan bahwa dia sudah memahaminya, namun otaknya menolak untuk mengakui kebenaran yang ada dihadapan matanya. Sembari tangannya ditekankan pada luka robek di perutnya, darah merembes keluar diantara jari-jarinya dan menetes. Kekuatan Ren Ashdoll yang sebelumnya memenuhi seluruh tubuhnya telah sepenuhnya menghilang. Suhu tubuhnya juga menurun. ''(Aku benar-benar gagal melihatnya....)'' Jangankan tebasan pedang itu, dia bahkan tak bisa melihat gerakannya sama sekali. Namun, Kamito mengetahui teknik pedang itu, sebuah serangan pedang secepat kilat. Absolute Blade Arts, Bentuk Pertama—Purple Lightning. ....Tak terbayangkan. Selain Kamito, seharusnya tak ada lagi yang mewarisi teknik pedang miliknya. Namun, kecepatan itu, akurasi itu, semuanya lebih unggul dari Kamito. Sembari merenungkan pertanyaan mengenai identitasnya, dia sudah menyadari fakta ini. Justru karena dia mengetahuinya, dia menolak untuk mengakuinya. Tapi— "Yah, yah, meskipun aku menahannya, menghindari teknik ini masih diluar kemampuanmu—" "...!" Ditengah-tengah hujan yang seperti kabut, suara tenang menarik akal sehat Kamito kembali ke realitas. Gadis muda mengibaskan pedangnya untuk membersihkan darah yang menempel dan tanpa kenal ampun menatap Kamito yang berlutut di tanah. "Greyworth..." Kamito mengerang dan memaksakan nama itu keluar dari mulutnya. Greyworth Ciel Mais—Sang Penyihir Senja.. "Kenapa... Kenapa kau ada disini!?" Kamito berteriak dengan serak. Menurut penyelidik dari ksatria operasi khusus, Virrey, yang berperan sebagai pemandu untuk Kamito dan yang lainnya, Greyworth dipenjara di menara penyiksaan Guas Gibai setelah jatuh ke tangan Arneus. Jika itu memang benar, dia tak mungkin ada disini. Tidak, sebelum mempertimbangkan hal itu, penampilannya yang ini adalah— "Kenapa... Gah...!" "Kamito-kun!" Fianna dengan panik menangkap tubuh Kamito yang goyah. "Apa yang terjadi? Tentang gadis itu yang mirip kepala sekolah Akademi..." Fianna pasti telah teringat bisikan yang dia dengar sebelumnya. Pertanyaannya tidak tak logis, karena gadis itu saat ini berdiri didepan mata mereka— Penampilannya adalah seorang gadis manis, seusia dengan Fianna. Julukan dari Penyihir Senja dikenal luas di seluruh benua. Tak peduli apa, saat ketika dia aktif di medan perang sudah beberapa dekade lalu. Fianna tak mungkin tau seperti apa penampilannya saat itu. Disisi lain, Kamito sudah menyaksikan sebelumnya penampilan masa keemasan penyihir itu dua kali. Yang pertama adalah dipermulaan ketika dia membawa Kamito ke rumahnya. Yang kedua adalah saat di hutan perbatasan ibukota kekaisaran ketika mempelajari Purple Lightning, gerakan pertama dari Absolute Blade Arts. Greyworth telah menyebutkan sebelumnya bahwa kekuatan suci akan meningkat sampai ketinggian yang ekstrim ketika kekuatan Elemental Lord mempengaruhi alam manusia. Selama kesempatan seperti itu, tubuhnya akan mendapatkan kembali masa mudanua, memungkinkan dia untuk memulihkan kekuatan terbesarnya selama durasi yang pendek— Tubuh indah gadis manis itu basah kuyup karena hujan gerimis. Wajah muda itu bisa dengan mudah disalahpahami dengan wajah gadis kecil. Namun, yang dipegang ditangannya adalah sebuah pedang iblis bernodakan darah. Seseorang bisa merasakan kecantikan yang menimbulkan rasa merinding dari sosoknya, berdiri disana dalam diam. "—Itu benar, dia adalah Greyworth." Kamito memberitahu Fianna. Tentu saja, itu mungkin saja untuk mengubah penampilan seseorang menggunakan kekuatan roh peniru. Namun, mengingat tebasan pedangnya dengan kecepatan dewa yang sebelumnya, tak diragukan lagi itu adalah Absolute Blade Arts. Dibandingkan dengan seorang peniru seperti Sjora Kahn, itu berada ditingkat yang benar-benar berbeda. "Greyworth..." Merasa putus asa, Kamito menyebut nama itu lagi. Darah mengalir keluar dari lukanya melumuri jari-jarinya. Sesuatu pasti telah terjadi di menara Guas Gibai dimana dia dipenjara, Kamito memperkirakan. Kendali pikiran melalui sihir, pencucian otak dengan menggunakan obat, atau mungkin sesuatu yang lebih mengerikan— Apa yang harus dia lakukan? Itu tidak tampak seperti dia bisa membuat Greyworth kembali normal hanya dengan memanggil namanya. Namun, meskipun begitu— Mengingat dia adalah penyihir itu, Kamito berteriak, berpegang pada setitik harapan. "Apa kau lupa tentang aku, muridmu? Jangan bilang bahwa seorang wanita setingkat dirimu, Penyihir Senja yang menakutkan, telah dicuci otak?" Kamito berteriak. Namun, mata gadis muda itu hanya menatap dia tanpa emosi. "Ku..." Kamito menancapkan Demon Slayer pada tanah dan berdiri perlahan-lahan. Darah mengucur dari lukanya membentuk genangan di kakinya. "Kamito-kun, lukamu masih—!" "Jangan khawatir... tentang hal itu." Jika kata-kata tidak bisa mencapai dia, maka hanya ada satu bahasa untuk berkomunikasi. Menyiapkan Demon Slayer, Kamito menatap tajam pada penyihir yang ada dihadapannya. "Oh? Kau berdiri seperti itu—" Si penyihir yang tampak seorang gadis muda berbisik seolah terkesan, lalu mengangkat pedang iblisnya yang berwarna crimson. Dibandingkan dengan pedang iblis hitam legam yang merupakan senjata pribadinya, pedang itu berbeda dalam hal bentuk dan warna. Namun, perasaan aneh dan mengerikan tak diragukan bahwa itu milik suatu roh iblis. —Dibandingkan dengan saat itu.... "Fufu, kau terluka berat, Onii-chan." Suara seorang gadis muda, semanis suara lonceng, bergema di langit redup ibukota kekaisaran. "...!?" Kamito mendongak. Ditengah-tengah hujan— Seorang gadis melayang diudara, tersenyum polos. Penampilannya seperti seorang gadis muda berusia 12 atau 13. Dibawah rambut pirangnya yang berkibar adalah mata ungu yang misterius. Mengenakan pakaian sakral berwarna putih polos, dia memegang sebuah tongkat uskup perak yang bertindak sebagai bukti dari seorang kardinal berperingkat tinggi dari Kerajaan Suci. Dan juga, mata kirinya ditutupi oleh menutup mata. "Kau....!" Millennia Sanctus—gadis yang memiliki Kegelapan Dunia Lain yang bersemayam dimata kirinya. Dia adalah dalang yang menyebabkan roh-roh mengamuk dan membuat Akademi Roh Areishia ke ambang kehancuran. Gadis muda itu tertawa dan turun dalam diam ke puing-puing. ".....Tsk, aku mengerti sekarang. Kau pasti orang yang bersekongkol dengan Arneus." Fianna menatap gadis itu dan berkata. "Astaga, jangan membuatnya kedengaran begitu buruk. Akan lebih baik untuk mengatakan itu adalah yang diinginkan kakakmu. Kami hanya menyediakan sedikit bantuan." Gadis itu mengangkat bahu dengan cara yang manis. "Mungkin memang begitu, sejak awal dia adalah seorang pria tak kompeten, bahkan tak bisa mengurung seekor burung yang ditangkap kedalam sebuah sangkar. Jika demikian, mungkin akan lebih melegakan dengan memilikimu sebagai boneka, mengingat seberapa mumpuninya dirimu. Hei, Fianna-chan, ini masih belum terlambat. Kenapa kamu tidak menjadi teman kami saja?" "Maaf. Aku menolak. Apakah ada bagusnya dalam menjadi teman?" "Aku mengerti, sungguh disayangkan—" Millennia memalingkan kepalanya untuk menatap Kamito yang berdiri di kolam darah. . "Fufu, penari pedang terkuat—Ren Ashbell—Bahkan bagi seseorang sepertimu, dihadapan sang penyihir, kau tak ada bedanya dengan seorang bayi." "Apa kau yang mencuci otak Greyworth?" Kamito menggeram dengan niat membunuh yang besar. Namun, Millennia mendengus tak takut sama sekali. "Kami tidak melakukan sesuatu yang tak berguna seperti pencucian otak. Kami hanya membebaskan Penyihir yang memang sudah ada dalam dirinya sejak awal. Ah, namun, aku paham.... Onii-chan, kau mungkin tidak tau hal ini. 24 tahun yang lalu, harapan seperti apa yang dia minta dari para Elemental Lord—" "Apa?" —Harapan yang diinginkan Greyworth. Kamito tidak tau apa persisnya yang dia maksudkan. Apakah dia hanya mencoba membingungkan mereka? Atau mungkin— ''(....Tidak. Apa yang hatus aku pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya keluar dari sini.)'' Kamito melirik Fianna yang ada disebelahnya. Efek dari Save the Queen telah lenyap dan Fianna tampak sangat kelelahan. Ini wajar saja— Dikurung di lingkungan yang seperti penjara, kondisi fisiknya pastinya sangat lemah. Lebih tepatnya, itu sudah bisa dikatan sebuah keajaiban bahwa dia bisa melarikan sampai sini dengan kakinya sendiri. ''(...Sudah pasti tidak mungkin untuk bertarung sambil melindungi Fianna.)'' Kamito dengan tenang merenungkan strategi untuk keluar dari keadaan yang sulit ini. Dia saat ini menghadapi tantangan yang besar yang mana dia tidak tau apakah dia bisa mengatasinya meskipun dengan mengerahkan kekuatan penuhnya— "Fianna, apa kamu tau rute lari dari ibukota kekaisaran?" Kamito berbicara. Fianna harusnya tau tentang rute pelarian yang ekslusif untuk keluarga kerajaan— Rubia bilang begitu sebagai orang yang menyusun operasi penyelamatan ini. Tanpa bantuan Virrey, tak mungkin melarikan diri melalui reruntuhan bawah tanah yang merupakan tempat yang biasa mereka kunjungi. Menerobos secara paksa lebih mustahil lagi karena ada Imperial Knight sebagai musuh. "Ya, aku memang tau tentang lorong ekslusif untuk keluarga kerajaan." Karena dia telah mempertimbangkan rute itu selama tahap kabur dari penjata, dia bisa menjawab dengan cepat. "Apa ada peluang bahwa itu sudah disegel?" Kamito bertanya. Karena Arneus juga seorang anggota keluarga kerajaan seperti Fianna, wajar saja sia tau keberadaan rute melarikan diri. Jadi, bukanlah hal yang aneh bagi dia jika sudah mengirim orang kesana. Namun, Fianna menggeleng ringan. "Tidak, aku yakin tak ada masalah disana. Lorong itu benar-benar tidak tersedia untuk dia. Oleh karena itu, keberadaannya kemungkinan besar tidak diketahui oleh dia." "....bukan untuk dia?" Kamito merasa bingung, tapi tak ada waktu untuk bertanya. "Fianna, kembalilah ke tempat yang sebelumnya untuk bertemu dengan Claire dan Ellis." "Bagaimana denganmu, Kamito-kun?" "Aku akan menahan mereka disini." "Apa—" "Cepat, untuk kebaikan kita. Aku tak bisa melindungimu ketika aku bertarung." Kamito secara paksa mendorong dia menjauh. "....." Mendengar kata-katanya, Fianna— Menggigit bibirnya dan berdiri terhuyung-huyung. Ragu-ragu disini akan membuat dirinya menjadi beban Kamito, Fianna mengambil kesimpulan. "Kalau begitu aku akan pergi duluan. Aku akan menunggumu." "Ya, makasih." Fianna mendekat ke telinga Kamito dan berbisik. "Dibawah menara lonceng terbesar di distrik bangsawan, kuil kecil Michaela." "Dimengerti. Aku akan segera kesana." Kamito mengangguk. Fianna pergi kearah jalanan sambil menyeret satu kaki. "Fufu, apa sudah selesai bicaranya?" Millennia berbicara. "Maaf, apa aku membuatmu menunggu?" "Ya. Kau adalah satu-satunya lawannya yang mempelajari teknik pedang yang sama seperti wanita ini. Subjek tes yang sempurna. Dengan menghilangnya beban itu, kau akan bisa bertarung dengan sungguh-sungguh kan?" "....Kalau begitu, bagaimana kalau menunggu sampai lukaku sembuh?" Kamito berbicara sambil menekan luka yang ada di perutnya. "Percobaan yang bagus, tapi bukannya luka itu sudah sembuh?" "....Jadi kau memperhatikannya." Kamito memaksakan sebuah senyum. Bocor, racun kegelapan telah mempercepat penyembuhan dari luka itu. Tidak, daripada mempercepat penyembuhan, itu lebih seperti regenerasi. ''(....Sepertinya tubuhku sudah menjadi monster sejati....)'' Dia memgejek dirinya sendiri. Namun, sekarang adalah waktunya dia harus mengandalkan kekuatan mengerikan ini. Kamito melihat kebelakangnya sekilas dan bergerak. Fianna sudah menghilang dari pandangan menuju ke sisi lain jalan tersebut. Sekarang ini, dia harus mengulur waktu agar Fianna bisa melarikan diri, bahkan jika hanya sebentar saja— Ketika Kamito berpikir tentang hal itu, Millennia tertawa. "Ya ampun, siapa yang bilang burung kecil itu diijinkan melarikan diri?" ".....Apa!?" "Jika dia kabur, raja bodoh itu akan membuat keributan yang besar." Mellennia menatap reruntuhan yang ada dibawah kakinya. Menemukan Leschkir Hirschkilt yang telah dikalahkan oleh Kamito, dia menyeringai. "Ah ya, biar aku kirim sampah tak berguna ini." "Apa—" "Bangkitlah, bonekaku." Mengatakan itu, Millennia menginjak kepala dari ksatria Number yang terkapar— Perlahan-lahan, dia melepas penutup mata kirinya. Mata kiri ini disemayami Kegelapan Dunia Lain yang bahkan mampu merusak para Elemental Lord. ''(.....apa?)'' Dari mata kirinya, kegelapan yang pekat meleleh dan menetes lalu menutupi wajah si ksatria Numbers. Tiba-tiba, tubuh Leschkir Hirschkilt kejang-kejang sembari erangan aneh keluar dari mulutnya. "...Ah... Gaga... Ga-ah, gagagaga..." Bermandikan Kegelapan Dunia Lain, Leschkir perlahan-lahan bangkit layaknya hantu dan bergerak kaku seperti sebuah boneka yang patah. ''(....Apa-apaan itu?)'' Menyaksikan fenomena mengerikan tersebut di hadapan matanya, Kamito menahan nafasnya secara reflek. "Kejar Putri Kedua, boneka. Gak masalah meskipun kau membunuh dia." Millennia menunjuk ke arah yang dilewati Fianna. Lalu... "...Ah... Fiannaaaaaaaaa.... Sang Putri..... Kedua!" Dua bola hitam muncul diatas kepala Leschkir. Roh gravitasi yang dibelah oleh Kamito sebelumnya masih belum sepenuhnya hancur. ''(Sial—!)'' Dengan pedang ditangannya, Kamito bergegas mendekat, tapi sudah terlambat. Membalikkan medan gravitasi disekitarnya, roh gravitasi itu membuat Leschkir mengambang di udara sambil tertawa gila. Lalu tubuhnya terbang disepanjang rute diarah Fianna melarikan diri. Meskipun Kamito ingin mengejar dia— "Lawanmu adalah aku—" Berdiri didepannya sambil memegang pedang iblis crimson ditangannya adalah Greyworth.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information