Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid18 Bab 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== 28 jam setelah keberangkatan dari Zohar, tim Kamito mengambil jalur darat untuk memasuki Hutan Roh di wilayah Alzanu perbatasan Teokrasi. Seperti yang diprediksi Rubia, menyelinap ke Ordesia tidaklah sulit. Meskipun Earl Alzanu adalah jajaran bangsawan di pihak Kaisar, dia tidak mengerahkan pasukan untuk mengawasi Hutan Roh, wilayah mengerikan yang terkenal. ''(....Kurasa hanyalah pasukan yang bosan hidup yang akan menyerbu hutan seperti ini.)'' Sekarang ini malam hari. Tim Kamito terus bergerak melalui hutan yang lebat. Karena malam ini bulan baru, tak ada cahaya rembulan di hutan. Akan tetapi, bahkan saat bulan purnama, cahaya rembulan kemungkinan besar akan sulit menembus hutan yang lebat ini. Tanahnya cuma diterangi oleh api di ekor Scarlet saja. "....Nakutin banget. Aku dengan jelas bisa merasakan hembusan nafas, tapi sama sekali nggak ada suara dari binatang buas." "Hutan Roh membenci mahluk hidup. Sepertinya kedatangan kita nggak direstui." Mendengar gumaman Claire, Kamito menjawab. "Usahakan sebisa mungkin jangan membuat suara. Roh-roh di hutan sangat membenci orang luar." "Ya, aku tau." Di alam manusia, Hutan Roh adalah lokasi paling dekat dengan Astral Zero. Di kedalaman dimana kepadatan divine power adalah yang tertinggi, tidaklah jarang menemui roh-roh kelas archdemon. ''(....Greyworth pernah membawaku kesini sebelumnya.)'' Lalu Kamito teringat sebuah kenangan yang gak menyenangkan. Meskipun dia dilatih sebagai seorang pembunuh di Sekolah Instruksional, meninggalkan Kamito yang berusia 12 tahun di tempat kayak gini bukanlah sesuatu yang akan dilakukan orang normal. Dikatakan, tak diragukan lagi ini adalah rute paling cepat ke Akademi. Kalau mengabaikan pertimbangan keamanan, itu memang benar. "Onii-sama, ini menakutkan♪" Remas. Memeluk lengan Kamito, Muir menekankan payudaranya yang berkembang pada lengannya. Meskipun dia baru berusia 13 tahun, payudaranya sudah mulai menampilkan wujudnya. "M-Muir!?" "B-Berhenti, menjauh dari dia sekarang!" "Gak mau. Onee-chan, bukankah masih ada tangan satunya yang masih bebas?" Percikan terbang dari twintail Claire saat rambutnya menyala. "Kalian berdua tenanglah. Roh-roh di hutan mulai bergerak." Berjalan didepan, Ellis memperingatkan. "Kapten, apa kita belum sampai di area Akademi?" "Harusnya kita sudah dekat...." Ellis bergumam. Bertengger di tangannya, Simorgh memekik. Di hutan ini, peta dan kompas sepenuhnya tak berguna. Yang bisa mereka andalkan adalah arahan dari Simorgh yang mana tempat berburunya adalah hutan. 8 jam telah berlalu sejak mereka memasuki Hutan Roh. Bahkan bagi para elementalis handal, melalui hutan yang dipenuhi bahaya di malam hari tanpa istirahat tentunya cukup melelahkan. "Aku bisa menggendongmu kalau kau lelah. Bilang saja, jangan malu-malu." "A-Aku masih kuat!" "Temple of the Contract seharusnya sudah dekat." "Temple of the Contract?" "Itu adalah tempat dimana aku melepaskan Est." Claire melirik Kamito yang ada disampingnya dan menjelaskan. "Benarkah? Jadi kita sudah hampir sampai disana..." Itu adalah sebuah tempat dimana Kamito sangat menderita segera setelah dipindahkan ke Akademi. Untuk melindungi Claire dari Est yang lepas kendali, Kamito bertindak dan membuat kontrak roh dengan Est. Gagal mendapatkan Est, Claire mengeluh dan bersikeras menjadikan Kamito sebagai roh budak miliknya— ''(....Kalau kupikir-pikir lagi, segalanya dimulai di kuil itu.)'' Kamito mengenang disertai emosi yang campur aduk dalam dirinya. Meskipun itu baru beberapa bulan, hari-hari membingungkan di Akademi benar-benar terasa lama bagi dia daripada 3 tahun yang dia habiskan berkeliaran mencari Restia. "K-Kurang ajar! Kau mengingat-ingat pemandangan dari tubuh telanjangku, d-dan grepe-grepe dadaku, kan!?" Claire melotot pada Kamito. "Apa? Aku gak pernah mendengar tentang ini!" "Ini adalah pertama kalinya aku mendengarnya!" Ellis dan Rinslet menginterogasi. "K-Kalian salah paham! Itu salah Claire sendirilah yang mengayunkan Flametongue secara liar...." "....! Apa, kau menggrepe aku kan!? Dan kau bahkan mengatakan sesuatu tentang payudara yang menyedihkan dan gak punya ketertarikan pada tubuh anak kecil, kan!?" ''(....Sial, apa aku betul-betul sudah memukul sarang tawon!?)'' Mungkin teringat pengalamannya saat itu, Claire mulai marah. "Malangnya dirimu! Claire, payudaramu sudah tumbuh meski cuma sedikit!" "Tunggu sebentar, Rinslet!?" "Onii-sama, aku gak bisa percaya kau mengatakan kau gak tertarik pada tubuh anak kecil. Aku gak bisa mengabaikan itu!" Saat kelompok itu mulai bertengkar— "Kalian diamlah—" Velsaria yang berada agak jauh, berbicara dengan tegas. Dimarahi oleh mantan kapten Sylphid Knights, Claire dan para cewek langsung diam. Velsaria menempatkan tangannya pada pedang di pinggangnya dan terus menatap ke kegelapan. Jauh dibalik pepohonan yang saling bersilangan, ada seekor rusa dengan tanduk yang besar. "Itu adalah—" "Seekor roh binatang suci yang menghuni Hutan Roh. Jangan buat suara." "...!?" Semua orang menahan nafas mereka. Ini adalah roh tingkat tinggi yang penampilannya mirip dengan hewan. "Aku gak pernah menyangka menemui roh setingkat itu di bagian hutan yang gak terlalu dalam...." "Kurasa lebih baik kita ambil jalan memutar." "Ya, gak peduli butuh waktu seberapa lama jalan itu—" Saat Claire bersiap mundur. Whoosh, ada suara sesuatu melintas di udara. Bayangan yang tak terhitung jumlahnya menyerang kelompok Kamito dari celah-celah pepohonan. "...!?" Kamito buru-buru melompat dan menebas bayangan yang mendekati kakinya. Akan tetapi, cuma Kamito yang berhasil bereaksi tepat waktu pada kejadian yang tiba-tiba itu. "Hyah, hyahhhhh!" "Kyahhh, apa yang dilakukan benda ini... Ahhh♪" Bayangan-bayangan yang menyerupai tentakel itu menjerat kaki para cewek dalam sekejap mata, mencoba menarik mereka ke pepohonan. "....Guh... A-Apa ini...? Uwah, ja-jangan sentuh aku disana!" Meski memakai armor, payudara Ellis yang besar rentan terhadap segala macam rabaan. "S-Sial... Aku gak bisa percaya aku akan seperti ini, ah..." Tertahan pada pose yang aneh, Velsaria meronta. Roknya tersingkap. Kamito bisa melihat celana dalam putihnya yang menggoda membalut pangkal pahanya yang mulus. "...! R-Ren Ash—Kazehaya Kamito, apa yang kau lihat!?" "N-Nggak—" Dipelototi oleh matanya yang berwarna biru es, Kamito dengan panik menghindari kontak mata. "Yahh, Onii-sama, selamatkan aku...♪" Cuma Muir yang kelihatan agak senang. Kamito mendekati tentakel yang menggeliat itu sambil membawa Demon Slayer yang bersinar. Segera setelahnya, dia melihat identitas sebenarnya dari tentakel itu. ....Sepertinya itu hanyalah tanaman merambat biasa. "Sepertinya itu gak berbahaya." Kamito menghela nafas lega. "Apa yang kau katakan? Bukankah aku sekarang dalam bahaya? Hyahhhhhhhh♪" "T-Tanaman ini bahkan menyelinap ke celana dalamku... Nnnn♪" "....D-Didepan Kamito... Huahhh♪" Dijerat oleh tanaman itu, para cewek itu terus mengerang. [[image:STnBD V18 BW05.jpg|thumb]] "Meow?" Kamito gak tau apakah Scarlet berpikir tuannya sedang bermain atau apakah itu karena naluri seekor kucing, tapi Scarlet terus melompat-lompat. "K-Kamito, berhentilah menonton dan bantu kami!" "A-Aku mengerti!" Kamito segera mengayunkan Demon Slayer. Lalu— "Apa yang kalian lakukan disini!?" Suara seorang cewek menggema di hutan yang lebat itu. "...! K-Kau—?" Kamito berbalik— Dan melihat seorang cewek yang akrab menunggangi seekor serigala besar.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information