Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid19 Bab 9
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== Kapal seremonial, Grand Titania, lepas landas kearah kuil Elemental Lord. Meskipun tetua dewan dari Divine Ritual Institute enggan membiarkan keempat Ratu pergi secara langsung, tekad kuat dari Reicha dan para Ratu berhasil membujuk mereka. Tetua dewan mungkin tak bisa memberi tanggapan efektif terhadap peringatan Holy Lord dan gerbang ke Dunia Lain yang telah muncul diatas ibukota suci. Grand Titania merupakan sebuah kapal berwarna putih dengan bentuk efisien yang anggun. Tiga tahun lalu, kapal itu pertama kali lepas landas saat upacara pembukaan Blade Dance. Kapal itu tak memiliki senjata karena bukan sebuah kapal militer, tapi merupakan kapal tercepat di Astral Zero. Tentu saja hal ini juga pertama kalinya membawa seorang pria. "Tujuannya tidaklah jauh. Dengan kecepatan kapal ini, kita harusnya bisa sampai sekitar setengah jam." Menatap ibukota suci yang ada di kejauhan, Reicha berbicara. Dia memegang sebuah bola transparan yang bersinar di tangannya. Kayaknya itu adalah sebuah artefak yang terhubung pada kristal roh sumber daya dan digunakan untuk mengendalikan kapal. Grand Titania terbang dengan cepat melintasi dataran yang luas. Simorgh yang bertugas untuk pengawasan, saat ini berada di dek untuk berjaga terhadap serangan roh. Meskipun ada sosok roh-roh besar yang bisa terlihat di langit, belum ada tanda-tanda mereka mendekat untuk menyerang. Menatap langit diatas ibukota suci, seseorang bisa melihat gerbang yang menyerupai sebuah pusaran kegelapan. Itu sebesar gerbang yang Kamito lihat di dalam ingatan Elemental Lord Kegelapan. Kalau gerbang itu sepenuhnya diaktifkan, berapa banyak malaikat yang akan muncul? Saat dia tersesat didalam pikiran yang mendalam– "Kamito, lagi ngerenungin apa?" Claire menarik lengan bajunya dan menyapa dia. "A-Ada apa?" "Rinslet dan Ellis bilang mereka membuat bekal makan siang. Ayo isi perut dulu sebelum kita sampai di ibukota suci." "Ya, aku mengerti." Memang, gak seorangpun yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di ibukota suci. Karena itu gak terlalu jauh, dia harus memanfaatkan kesempatan ini dan makan dulu. "...Hmm?" Lalu, menyadari sesuatu yang aneh pada sikap Claire, Kamito mengernyit terkejut. Menarik lengan seragam Kamito, Claire menatap matanya. Seolah mengamati dengan serius– Lalu– "....Kayaknya nggak apa-apa." Dia bergumam pelan. "....Apanya yang gak apa-apa?" Kuatir, Kamito bertanya. "B-Bukan apa-apa!" Wajahnya Claire memerah dan menggeleng, kembali ke Rinslet dan yang lainnya. Di dek Grand Titania, para cewek mengerluarkan bekal mereka. Bukan camilan sederhana seperti roti lapis. Setiap bagian dari kotak kayu dipenuhi dengan porsi masakan. "Kapten dan aku susah payah membuat ini." "Ya, dan kami bahkan menggunakan bahan-bahan yang dipilih dengan hati-hati untuk membantu mengisi ulang divine power." Rinslet dan Ellis menaruh kotak-kotak kayu berwarna-warni di lantai. "Wow, luar biasa!" "B-Boleh kami mencicipi juga!?" Ratu Angin Sylpha dan Ratu Tanah Nia berseru. "Tentu. Nyatanya, karena terlalu semangat, kami membuatnya terlalu banyak." "Wow, terimakasih banyak!" Keempat Ratu membungkuk sopan. Bahkan para Ratu, orang elit dari yang elit, punya sisi seperti cewek pada umumnya... Pikir Kamito. "Dimana Rubia?" "Aku udah mengajak dia, tapi dia bilang dia perlu memeriksa beberapa sastra tentang ritual." Fianna menggeleng. "Gitu ya...." Tentunya, berkumpul dengan para Ratu junior akan terasa canggung. "Aku akan mengantarkan jatah kakak nanti." Berkata begitu, Claire mengambil kotak berwarna merah muda. "Itu jatahmu, Claire." "....? Semua ini isinya berbeda?" "Memang, buka saja dan lihatlah. Kau akan terkejut." Rinslet tampak bangga saat dia bicara. "Yah, sudah pasti rasanya enak karena kau yang memasaknya." Berkata begitu, Claire membuka penutupnya. "H-Hwahhhhhhhhhhhh, seokor roh i-iblis!?" Seketika dia berteriak. "....Kau itu kenapa, itu kasar sekali. Itu Scarlet, tau!?" Rinslet memprotes gak puas. "Huh? Gimana bisa ini mirip Scarlet!?" Claire menunjukkan apa yang ada didalam kotak bekal itu. Saat mereka melihatnya, selain Rinslet ekspresi semua orang langsung membeku. Diatas omelet gulung terdapat desain menakutkan digambar menggunakan saos merah. "Itu bahkan nggak kelihatan seperti seekor kucing!" "Miaow—!" Boshboshbosh. Scarlet memprotes dan memukul-mukul lutut Rinslet. "Lihat, Scarlet aja sampai marah." "Ehh, bukankah aku menggambar telinga dan ekornya!? Lihat, ini–" "Uh, aku betul-betul nggak paham–" Fianna juga mengangkat bahu. "Jangan bilang estetika Rinslet separah ini?" Kamito berbisik di telinga Ellis. "Hmm, sepertinya dia betul-betul yakin gambaran itu cantik." Ellis menggaruk wajahnya sambil menjawab pelan. ....Sungguh gak disangka, kelemahan mengejutkan dari seorang cewek bangsawan perfeksionis. "Mungkinkah semua bekalnya kayak gini juga?" Fianna membuka kotak berwarna putih. "Ini mimpi buruk.... Bukan, pola yang sangat inovatif, apa ini?" "Itu Nona Roh Pedang. Aku membuatnya menggunakan tahu." Rinslet menjawab acuh tak acuh. "B-Begitukah...." "Jangan bilang ada jatah untukku juga?" Dalam wujud manusia, Restia bertanya penasaran. "Ini." Apa yang Rinslet serahkan adalah sebuah bekal berwarna hitam, penjelmaan dari kekacauan. "Ini bukan Kegelapan Dunia Lain, kan!?" "Selera humor yang bagus sekali, Nona Roh Kegelapan. Aku menggunakan truffle<ref>'''Truffle''' adalah bagian yang membesar dari jamur Ascomycetes, yang merupakan salah satu spesies jamur dari genus Tuber. Truffle adalah jamur ectomycorrhizal, dan dengan demikian biasanya ditemukan menempel ke akar pohon. [https://id.m.wikipedia.org/wiki/Truffle tkp wiki]</ref> yang dihaluskan." "Hmm..." Restia menampilkan penampilan yang rumit. "Oh, t-tapi ini sangat lezat!" Setelah mencicipi penuh keraguan, Reicha berusaha memperbaiki suasananya. "....Yah, rasanya nggak buruk." Claire bergumam pelan dengan ekspresi rumit diwajahnya. "O-Oke, abaikan saja penampilannya." "Kamito-san, apa maksudmu!?" "K-Kamito, kalau kau nggak keberatan, cobalah masakanku juga." "Ya." Dia menerima ubi rebus yang Ellis ulurkan pada dia dan memakannya. "Mm, lezat!" Meski rasanya sederhana, rasa alami dari bahan-bahannya bisa terasa. "Sungguh, aku senang sekali." Mendengar komentarnya, Ellis tersenyum malu-malu. Seperti itulah, kelompok itu menikmati waktu istirahat. "Kamito-kun, lihat sebelah sana–" Lalu, Fianna menunjuk pada pemandangan di luar. "Hmm?" Ada sebuah kota kecil dibawah, diarah yang dituju kapal seremonial ini. Bicara soal kota di Ragna Ys, ini adalah satu-satunya kota yang ada. {{furigana|Town of Fantasy|kota fantasi}} dibangun buat orang-orang untuk menonton dan menikmati Blade Dance. "Nostalgia sekali, tempat itu masih ada disini." Claire memandang keluar pada pemandangan kota itu. "Ya, itu awalnya dimaksudkan untuk dibongkar secara perlahan dalam beberapa bulan." balas Reicha. Setelah pesta perayaan Tim Scarlet dan bertamasya dengan Leonora, tempat ini juga dipenuhi dengan kenangan Kamito juga. Akan tetapi, Museum Memorial Ren Ashbell adalah satu-satunya bangunan yang ingin dia musnahkan sesegera mungkin. Diatas sebuah bukit, masih bisa dilihat kastil dimana Tim Scarlet menginap. ''(Aku ingat hutan didekat sana. Roh militer milik Muir bahkan menyerangnya....)'' Aneh sekali. Meski belum lama waktu yang berlalu, rasanya begitu nostalgia. '"(–Itu menunjukkan sangat banyak hal yang terjadi baru-baru ini.)'' Saat Kamito dan rekan-rekannya tengah mengenang.... Kyeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee! Simorgh yang siaga mengeluarkan teriakan keras yang menggema diseluruh dek
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information