Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid2 Bab4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 1=== “Takkan pernaaaah, takkan kuterima ini!” Pada suatu sore. Suara kemarahan Claire menggema sepanjang asrama kelas Raven. “Aku sudah setuju dia bergabung secara sementara dalam tim karena misi penjagaan, tapi—“ Dia menyibakkan rambut merah kuncir duanya dengan kesal. “Kenapa gadis ini harus satu kamar dengan kita!?” Dia melotot pada Fianna, yang tengah meneguk cangkir teh hitamnya dalam sisipan elegan, dan mengacungkan jari telunjuknya padanya. [[Image:STnBD V02 099.jpg|thumb]] Menoleh dengan wajah santai, Fianna mendesah dan bergumam. “Ruangannya kecil amat, nggak kusangka kalau ini adalah tempat tinggal bagi bangsawan.” “Di.......diam! kalau mau protes, kenapa nggak minta sendiri sama Direktur Akademi!?” “Aku bicara tentang betapa berantakannya ruangan ini. Tak bisakah kamu menangkap sindiran dalam ucapanku tadi?” “Grh.....bi......biasanya kubereskan sampai rapi!” Kamito mendesah mencoba mempertahankan kesabarannya. Mereka berdua sudah seperti ini sejak tadi. “Hei, Kamito-kun, kamu juga setuju kan?” “Emm, anu.....” Mengarahkan tatapannya pada Claire yang hampir menangis, Kamito menjawab ragu-ragu, “Jadi teringat, identitas Ren Ashbell sebenarnya—“ “Ahh, di sini memang berantakan. Claire setidaknya harus merapikannya.” Claire menggigit bibirnya dengan mata berkaca-kaca. ''.....Maaf Claire, aku nggak bisa melawan Tuan Putri ini'' Entah kenapa, gadis ini mengetahui identitas asli Kamito. Kamito berniat secepatnya memaksa ia memberi jawaban, namun dalam situasi ini, Claire juga akan mengetahuinya. Tuan Putri ini sepertinya tak punya niat membocorkan rahasianya pada Claire, namun ia terus mengancamnya dengan menyebut nyebut nama itu sejak beberapa saat lalu. Merasa seperti kucing diatas tumpukan bata panas, Kamito mendesah dalam. Dimana kembang api tak terlihat berkilapan, Est tengah bermain dengan Scarlet dengan Green Foxtail<ref>Dalam Bahasa Jepang bernama 'Matatabi' (マタタビ). Sejenis tumbuhan mirip rumput, orang suka memakai tangkai bunganya yang lembut dan berbulu untuk bermain main dengan kucing. Info lebih lanjut lihat di [http://en.wikipedia.org/wiki/Setaria_viridis sini].</ref>. Sepertinya Claire menyadari kalau dia bukan tandingan Fianna dalam bersilat lidah, dan mengalihkan alur pembicaraan pada Kamito. “Selain itu, kenapa harus di kamarku?” “Habis, karena kamu satu-satunya siswa di Akademi yang memiliki kamar untuk diri sendiri.” “Bukan cuma aku, bahkan bukan cuma kita berdua. Termasuk Est, sudah ada tiga orang.” “Bukannya kamu memperlakukan aku sebagai Roh Terkontrak? Menurut aturan asrama, Roh tidak dihitung sebagai penghuni kamar.” “Uh, itu benar sih, tapi.....” “Jadi, dengan kita semua, kurasa ruang ini akan jadi sesak. Lebih baik aku pergi.....” Sejak awal, Kamito seharusnya tinggal di gubuk diluar. Apalagi, akan gawat kalau rumor tentang seorang pria yang tidur di kamar wanita menyebar. “Hei, apa yang akan kamu lakukan setelah pergi? Apa kamu berencana untuk tidur diluar juga?” “Untuk sementara, tenda saja mungkin cukup. Nanti pasti bisa kutangani sendiri.” Claire merebut punggung leher Kamito tepat saat ia mencoba meninggalkan kamar. “Apa?” “Nggak boleh.” “Hah?” “Pokoknya nggak boleh. Apalagi, kalau kamu pergi......” Claire menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya. “Siapa yang akan memasak dan mencuci nanti?” “.......Emm, kamu dong,” “Nggak mungkin. Selain itu, masakan yang kamu buat itu enak.....” Sepertinya Claire, yang terbiasa mengkonsumsi makanan kaleng, telah terpikat perutnya oleh masakan buatan tangan Kamito. “Selain itu, kalau kamu pergi,bukankah itu artinya kamu dan Est bisa berduaan saja? Itu nggak bagus. Rinslet dan, mungkin saja, Ellis akan datang mengusikmu. Bukan, bukan hanya Ellis dan yang lainnya. Apalagi, ada banyak gadis yang mengincarmu karena penasaran.” “Kalau aku diincar.........aku dan Est tinggal mengenyahkan mereka.” “Bu.....bukan itu maksudku.......bodoh!” Claire melepaskan pegangannya dari punggung leher Kamito. “Se......selain itu kamu adalah milikku. Aku takkan memberikanmu pada siapapun.” “......Biarpun kamu bilang begitu.......” Kamito mendesah pelan— “Hei, apa maksudnya dengan milikmu?” Fianna menggumam dalam suara kecil. “Claire Rogue, hubungan macam apa yang kamu miliki dengan Kamito-kun?” “Hu.....hubungan macam apa......itu.....” Claire tersipu malu-malu, “Hu....hu.....hubungan majikan dan budaknya!” “Ap.....apa katamu.....!” Fianna memandang Kamito dengan tatapan tak percaya. “Ja.....jangan-jangan kalian berdua punya hubungan tak senonoh.....” “Tunggu, jangan katakan apapun yang bisa memicu kesalahpahaman!” “Hm....hmm, selain itu, hubungan macam apa yang kamu punya dengan Kamito? Meski cuma siswa pindahan baru, bukankah kalian berdua tampak dekat sekali?” Kebalikannya, Claire yang bertanya balik kali ini. Tak lama kemudian, Fianna terbatuk kecil— “Aku? Aku.........adiknya, adik perempuan Kamito.” “Eh!” “....? Adik, aku.....” “Hei, dengarkan, sebenarnya identitas asli Ren Ashbell adalah.......” “Y....ya, dia memang adikku, adik perempuanku!” Fianna menggumamkan kalimat sihir dan Kamito mengangguk begitu saja. “Ad.....adik perempuan........begitu, jadi kamu punya adik perempuan.” Entah kenapa dada Claire nampak lega. “Namun, aku adik tirinya.” “Adik tiri?” “Itu benar, lebih jauh lagi, adik tiri yang nakal.” “Adik.......adik tiri yang nakal?” Wajah Claire memerah padam dalam sedetik. ........Apa yang sedang dia bayangkan? “Kuberi petunjuk, adik tiri bisa menikah dengan kakak laki-lakinya, benar kan, Onii-sama♪” Tiba-tiba, Fianna menekan erat dadanya pada Kamito. Kamito dalam sekejap terpana oleh sensasi lembut menyenangkan itu— “Ap.....ap.......ap.......apa yang kamu lakukan, dasar cabul !” “Ouw, tunggu, ini salah paham, stop—“ Entah kenapa, air mata menetes di mata Claire sambil menyerang Kamito dengan cambuknya. <nowiki>*</nowiki>Pishi! Pishi!* “Hei, apa yang kamu perbuat pada Kamito-kun!” <nowiki>*</nowiki>Phishi!*—Fianna menggenggam lengan Claire yang mengayun. “Uh, uh.....apa!” “Kamito-kun bukan budakmu!” “Iya, itu benar.” Kamito mengangguk. “Dia milikku.” “Bukan, aku juga bukan milikmu, tahu?” Kamito memprotes dengan mata setengah terbuka. ''......Ya Tuhan, kenapa orang-orang seperti ini harus ada disekitarku.'' “Sayang sekali. Kamito adalah Roh Budakku, bagaimanapun juga.....??” “Bagaimanapun juga?” Saat Fianna bertanya balik, pipi Claire sedikit merona. “Bagaimanapun juga, emm.........aku bahkan......melakukan Upacara Roh dengan Kamito.” “......” Fianna membuka mulutnya. Dia menghadap Kamito, yang kepalanya tengah berguncang hebat. “Hei, apa itu benar, Kamito-kun?” Dia memasang senyuman Iblis. “Bukan, itu.......” Jujur saja, dia merasa malu hanya dengan mengingat kejadian waktu itu. Kamito merona merah dan menundukkan tatapannya, menampakkan reaksi sama dengan yang Claire tunjukkan. Kalau itu sangat memalukan, yang jangan diucapkan—pikirnya, namun. Setelah menyaksikan adegan tersebut dari mereka berdua, Fianna bergumam pelan, “Begitu.....kalian berciuman.” Nadanya memang kalem, namun di dalamnya mengandung sesuatu yang mengerikan. ..........Dia marah, dia betul-betul marah. ''Tidak, kenapa juga Fianna harus marah?'' Saat Kamito menunjukkan ekspresi ragu-ragu, Fianna mendadak berdiri— Menghadap Claire, yang masih tersipu malu dan dengan tajam mengacungkan jari telunjuknya ke arahnya. “Mari kita bertanding, Claire Rogue!” “Bertanding?” “Ya, pertandingan, di mana pemenangnya akan berhak mencintai Kamito-kun!” “Tak......tak mungkin, hal semacam itu! Sejak awal, Kamito memang sudah milikku!” “Sudah kubilang itu nggak benar..........” Kamito mencoba memotong percakapan mereka, namun mereka berdua sepertinya tak mendengarnya. “Kalau kamu menang, aku akan tinggalkan kamar ini. Lalu, kamu bisa melakukan hal-hal mesum sesukamu dengan Kamito-kun, hanya kalian berdua.” “Aku......aku......aku nggak mungkin berbuat hal seperti itu!” “Ahh, berarti, melakukannya sendiri lebih kamu sukai?” “Ap......ap.......ap........apa yang.......” Claire memerah padam dan uap mengepul dari kepalanya. ''......Dia betul-betul dipermainkan.'' Claire sangatlah lemah menghadapi debat sengit dalam area tersebut, dia adalah nona muda yang sangat lugu. “Atau mungkin, kamu tak percaya diri? Kamu hanya nggak mau aku mengambil Kamito-kun?” Fianna semakin memprovokasi Claire, yang akhirnya habis kesabarannya. “Guu......se.......sesukamu saja! Datanglah, Kucing Neraka kobaran api!” Dia memanggil Scarlet dan memegangnya di tangannya sebagai Senjata Elemental—Lidah Api. “Hei, apa kamu berniat membakar asrama ini? Orang-orang dari Ksatria Sylphid bisa datang ke tempat ini.” “Nggak masalah, karena akan kuselesaikan sebelum mereka datang!” “Itu sendiri sangat tidak benar!” Claire-san, matanya sangat serius.........dia betul-betul teguh. “Jangan buru-buru, Claire Rogue.” Namun, Fianna melambaikan tangannya dengan ekspresi tenang. “Apa, karena sudah seperti ini, apa kamu mau minta ampun untuk nyawamu?” “Aku nggak bilang apa-apa soal bertanding Tarian Pedang. Aku penasaran kalau menyelesaikan segalanya dengan kekerasan adalah sesuatu yang bangsawan sejati lakukan. Apa semua nutrisi yang seharusnya masuk ke kepalamu pindah ke dadamu—“ Fianna menatap dada Claire dan tersenyum. “—Kurasa nggak juga ya.” “Bakarlah menjadi ketiadaan, bola neraka panas merah!” “Tunggu, Claire! Hentikan sihir Roh itu!” Kamito panik dan menggenggamkan tangannya ke punggung Claire sebelum ia mencoba melafalkan bola api. Paling banter, posisi mereka mendekati terbawah dalam peringkat inter-sekolah. Kalau mereka membuat masalah lagi, skor [Tim Scarlet] akan jatuh ke peringkat terendah. “Guu.......lantas, pertandingan apa yang akan kita lakukan?” “Itu—“ Menempatkan telunjuknya di dagunya, Fianna perlahan melihat situasi seluruh ruangan. —Kemudian, tatapannya berhenti pada gunungan makanan kaleng, bertumpuk di dapur. Kamito menyadari kalau mata Fianna berbinar-binar. “Kalau begitu, orang pertama yang memuaskan tubuh Kamito, menang—bagaimana?” “Me.....memuaskan tubuhnya....?” Wajah Claire memerah padam. “Ng.....nggak mungkin, hal seperti itu! Apalagi, aku tak tahu metode apapun........bukan, hal.......hal semacam itu pokoknya nggak boleh!” “Aku tak paham kesalahpahaman macam apa yang kamu miliki, tapi yang aku bicarakan adalah duel memasak.” “Memasak!?” Wajah Claire membeku. Itu alami. Pertama kali Kamito menemuinya, ia hanya mengkonsumsi makanan kaleng. Dia tak mungkin bisa memasak sesuatu yang layak dimakan. “Nggak mungkin, aku tak bisa menerima duel semacam itu!” “Ah, menawarkan makanan untuk dinikmati Roh sendiri sama dengan [Kagura] dalam Tarian Pedang, keahlian bagi Kontraktor Roh berpengalaman. Bukankah itu juga ada dalam pelajaran inti akademi ini?” “I.....itu......” “Atau kamu nggak percaya diri? ..........Seperti dadamu itu.” Dia menggeram. Pada saat itu, suara sesuatu yang menggeram terdengar. “Aku......aku paham!” “Ya?” “Aku......aku menerimanya, duel memasak ini!” Claire menghadap Fianna dan dengan tajam mengacungkan jarinya padanya tanda menerima tantangan duel. Pada saat itu, sang Tuan Putri menampakkan senyuman nakal. ''Tahu nggak Claire, dia sudah membaca kenyataan kalau kamu nggak bisa memasak''
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information