Editing
Seri Monogatari:Koyomimonogatari:Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
== 002 == "Apa ? Batu ?" "Ya. Batu" "Batu itu...... yang jatuh dijalan kah ? Atau batu permata ?" "Tidak, tidak mungkin batu permata" Walaupun katanya tidak mungkin, karena aku masih belum bisa memahami sepenuhnya pembicaraan ini, aku tidak bisa membedakan ada atau tidak adanya kemungkinan itu. Jika dikatakan keadaannya tidak dapat dimengerti. Biarpun begitu, menjaga keadaan yang tidak dapat dimengerti bukanlah tujuanku sebenarnya———aku lemah dalam keadaan yang membingungkan. Karena itu aku memutuskan untuk memahaminya satu demi satu secara berurutan dari awal sampai akhir. Dasar susunannya yaitu mengikuti urutannya. Hari ini 14 April, ini adalah ruangan kelas sepulang sekolah———selain itu, tidak ada orang lain di kelas ini, aku berdua dengan Hanekawa sedang rapat untuk acara keakraban kelas yang akan diadakan minggu depan. Jika dikatakan mengapa aku dan Hanekawa mengadakan rapat seperti ini, itu karena aku adalah wakil ketua kelas dan Hanekawa adalah ketua kelas———bukan, awalnya rapat ini seharusnya diikuti oleh masing-masing ketua dari tiap grup, paling tidak perwakilannya, tetapi karena baik semua orang memiliki urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan ataupun tidak, mereka tidak hadir seperti biasa. Urusan penting itu, yah walaupun belum tentu sepenuhnya bohong, tetapi buruknya tingkat partisipasi ini tidak salah lagi karena didukung oleh perasaan aman untuk menyerahkan yakni 'Jika diserahkan kepada Hanekawa, biasanya akan baik-baik saja' , ketika berpikir begitu, sepertinya keunggulan Hanekawa adalah suatu kesalahan. Bisa dikatakan sebagai suatu kejahatan yang cukup besar. Ketika ada gangguan sepertiku pun, keunggulannya mengabaikan dan tak terpengaruh sekitar memanjakanku———yah, bagiku suatu keadaan dimana bisa bicara hanya berdua saja dengan Hanekawa, tidak mungkin tidak menyenangkan. Nah, bukannya ada maksud lain, pada sekolah persiapan seperti SMA Naoetsu, ketika menjadi siswa kelas tiga, hampir semuanya jadi penempuh ujian dan suasana hatinya cukup gelisah, dalam situasi ini sebuah acara keakraban sepertinya akan mencapai suasana yang membahayakan, dinilai dari orang gagal sepertiku, itu benar-benar tempat yang tidak menyenangkan. Dengan kata lain, daripada bahagia hanya berdua saja dengan Hanekawa, aku lebih bahagia karena keadaan dimana tidak ada siswa-siswa lain yang gelisah———walau ujiannya diadakan esok pun, Hanekawa yang mungkin memiliki kemampuan untuk lulus dengan sangat baik di universitas mana saja di seluruh dunia tak acuh dengan suasana gelisah. Jika dikatakan tak acuh, aku sama sekali tidak tertarik mengikuti ujian di sekolah ini, jangankan itu, lulus saja aku masih belum jelas, karena itu tidak ada hubungannya dengan suasana gelisah, dengan demikian, kedua peserta rapat ini yang berkumpul ini, mungkin merupakan dua pilihan terbaik yang memang harus berkumpul. Bagaimanapun juga, karena pada dasarnya bagiku merepotkan, mungkin aku juga akan pulang jika ada urusan penting, namun sayangnya aku sedang senggang. Sepertinya sangat-sangat senggang. Daripada berkelahi dengan adik-adik perempuanku di rumah, pilihan untuk menemui Hanekawa sepertinya lebih manusiawi. Lalu, di tengah rapat. Mungkin lebih tepat jika kusebutkan ketika susunan topik pembicaraan sudah hampir selesai, kesempatan untuk mengobrol soal sesuatu. "Batu." Katanya. Hanekawalah yang mulai berbicara. "Batu ?" "......Tidak. Jadi kenapa harus batu ? " Batu. Atau mungkin maksudnya kemauan <ref>batu = ishi(石); kemauan = ishi(意志)</ref>? Araragi memiliki kemauan yang lemah, sepertinya akan terjadi pembicaraan seperti ini———sebenarnya, harusnya tidak ada arus yang mendorong jalan hidupku seperti itu. Walaupun penting untuk mengikuti pertemuan dengan tenang. "Daripada batu...... hmm" Kata Hanekawa. Entah bagaimana ia tidak seperti biasanya, cara bicaranya anehnya jadi tidak jelas———daripada kukatakan begitu, aku masih belum bisa memutuskan bagaimana cara mengungkapkan 'itu' yang pas. Ia kebingungan. Kebingungan dalam mempertimbangkan———tidak. Karena aku masih belum bisa memutuskan tingkatan untuk 'itu', dan karena tidak ada tingkatan untuk menyebut 'itu', maka aku tidak berani memutuskannya. Karena itu ia mengatakan batu———dengan tidak jelas. Perasaan seperti itu. "Yah, jika harus kukatakan———patung batu kah ?" "Patung batu ?" "Tidak, walaupun sepertinya bukan patung batu." "........." "Makanya jika harus kukatakan kan. Begitu." Ehehe, senyum Hanekawa. Betapa manisnya, tetapi setelah melakukan perintah <ref>perintah maksudnya command komputer</ref> itu, ia menertawakanku. Sedangkan aku sendiri, walaupun memutuskan tanpa ragu-ragu menerima tawa itu, 'batu (atau patung batu)' itu memenangkan perhatian. "Oi Hanekawa. Batu itu apaan ?" "Ah. Baiklah. Seharusnya kamu tidak menanyakan orang apa yang kamu sendiri tidak mengerti." "Kata-kata bijaknya sudah kelewatan." Tanya pada orang apa yang tidak dimengerti. Apa ia tidak tahu peribahasa bertanya malu sementara, tidak bertanya malu seumur hidup ? ———Tidak, haruskah peribahasa yang kuketahui tidak asing bagi Hanekawa ? "Tapi yah, bukannya pekerjaannya Oshino mengumpulkan cerita semacam itu———Rasanya." "Cerita semacam itu ?" "Legenda kota. Gosip jalanan. Kabar angin." Hanekawa berkata sambil menghitung dengan jarinya. "———Karena itu, tujuh misteri sekolah pun juga termasuk kan." "Tujuh misteri ? Heh ?" "Tidak-tidak, tidak harus tujuh misteri. Tapi begini, di tempat yang bernama sekolah, bukannya ada cerita hantu tentang harta karun ? Atau dulunya kuburan, atau ada serangan udara saat perang, seperti itu———" "Eh ? Jadi SMA Naoetsu adalah sekolah yang memiliki sejarah seperti itu ?" "Tidak ada" Bagaimana bisa !? Yah, walaupun aku juga tidak tahu mengenai sejarah sekolah ini———Tidak mengetahui asal-usul sekolah yang kau datangi berarti, jika dipikir baik-baik adalah suatu cerita yang tak dapat dipercaya<!--bisa juga artinya berbahaya-->. Ini dikarenakan hal itu seperti pergi ke suatu tempat yang tidak terlalu dimengerti dengan perasaan yang tidak terlalu dimengerti. Sesuatu yang sangat jelas. Itu juga———sesuatu yang sangat tidak kumengerti. "Fuu......, aku tidak mengacuhkan mengenai sekolah ini, ringkasnya itukah misteri pertama ...... " "Tidak, karenanya itu sama sekali tidak keren." Hanekawa melempar ''tsukkomi''. Bukannya aku tidak senang. Apa tidak mengikuti leluconnya ? Walaupun Hanekawa berkarakter serius, tapi ia bukanlah orang yang tidak mengerti humor, jika demikian maka bukannya sama sekali tidak menarik, apalagi tidak menyenangkan, agak mengejutkan menurutku. Sembari masih disitu, adakah anak laki-laki yang bahagia jika dikatai tidak keren oleh anak perempuan ? "Biarpun kau tidak sampai tidak mengacuhkannya, aneh kan jika hal itu menjadi yang nomor satu" Ia terus menerus mencari kesalahanku. Lebih cocok disebut bimbingan daripada ''tsukkomi''. Sikapnya yang membetulkan apa yang harus dibetulkan dengan seksama, tentu saja sebuah sikap yang sangat bagus menurutku walaupun mengarahkan hal itu kepadaku bukanlah maksudku sebenarnya. Bukan maksudku sebenarnya, atau memang enggan, yah mungkin lebih baik kalau kukatakan aku tidak menyukai ini. Aku tidak menyukainya, atau lebih baik jika dikatakan aku menyerah. "Karena gedung sekolah dan lainnya masih cukup baru, jadi menurutku sekolah ini bukan sekolah tua seperti yang ada sebelum perang." Pada brosur tentang sekolah atau semacamnya, ulang tahun keberapa sejak pendiriannya, adakah angka seperti itu ditampilkan ? Walaupun nampaknya ditampilkan, bahkan jika memang benar sepertinya aku tidak mengingatnya dengan baik...... pertama-tama, aku tidak melihat angka itu dengan rasa tertarik. "Sejauh ini, walaupun ada fasilitas seperti sekolah sebelumnya, sejarah untuk SMA Naoetsu adalah delapan belas tahun. Tahun ini delapan belas tahun. Kurang lebih seumuran dengan kita." "Hee...... jadi lebih......" Aku hampir saja mengatakan jadi lebih tua daripada dugaanku, tetapi mengingat bahwa sekolah ini seumuran denganku dan Hanekawa, mungkin aku akan mengatakan tidak setua itu. Tetapi hebatnya Hanekawa. Beda dariku, ia memahami dengan tepat sejarah dan asal-usul sekolah yang didatanginya———mungkin sewaktu kelas tiga SMP saat mengikuti ujian masuk, sepertinya ia telah memeriksa dengan detail tempat seperti apa sebenarnya yang akan dimasukinya sebagai sma. Tidak, sejak sebelum itu, ada juga kemungkinan ia mengetahuinya sebagai sesuatu yang berada dalam wilayah akal sehat———yang mana pun, ia anak SMP yang mengerikan. "Ng ? Apanya ? Jadi lebih ?" "Tidak...... hanya terpikir separuhnya." "Ahaha. Begitu ? Tapi berbicara mengenai tujuh misteri, biarpun begitu tidak ada sedikitpun sejarahnya———di sekolah ini, siswa yang meninggal karena kecelakaan, sepertinya tidak ada cerita semacam itu." "Sepertinya tidak ada......" Begitu. Begitulah adanya———bagaimana kehidupan dan kematian manusia. Itu bukan jenis informasi yang dicari ketika mengerjakan ujian, tetapi menurutku itu juga bukan berada di dalam wilayah akal sehat. Sejarah selama delapan belas tahun, sejarah sekolah, menurutku itu informasi yang tidak dapat dimengerti jika tidak membaca dengan teliti dan terperinci——— "Dengan kata lain, seperti yang kau katakan. Cerita hantu yang seperti cerita hantu, sepertinya, tidak ada cerita seperti itu di SMA Naoetsu———lo." "Hmm...... yeah, walaupun aku juga tidak pernah mendengarnya secara langsung" Terlebih lagi keadaanku, seperti yang kukatakan, sejak awal seperti memutuskan terasing dari soal gosip antara siswa. Si anu dan si anu jadian, si anu dan si anu sepertinya bertengkar, topik hangat semacam itu, memang aku tidak ingin mengetahuinya. Walaupun aku tidak punya niat untuk mengadakan revolusi terhadap dunia sekarang yang berlimpahan informasi, aku tidak ingin berpura-pura menjadi orang yang berpengetahuan luas ataupun tahu segalanya. Sudah jelas. Sebuah pendirian yang ingin hidup terpisah dari berita. Meski begitu di satu sisi pada saat yang sama aku mengagumi orang yang "mengetahui segalanya" seperti Hanekawa, jalan hidupku pun jadi setengah-setengah, ya, setengah-setengah. "Errr......, cerita apa ya ? Maaf, Hanekawa. Memang berhentinya berlebihan, aku jadi tidak bisa mengikutimu......" "Eh? Heey, Araragi, makanya jangan bilang begitu. Batu———" "Aku tidak mengerti apa yang disebut batu itu. Aku ingin penjelasan secara berurutan." "Tidak nanti ?" Hanekawa berkata dengan kebingungan. Ah apapun itu,pastinya Hanekawa sendiri bertujuan seperti itu———bermaksud memberikan penjelasan yang mudah dimengerti dari awal hingga akhir, kenyataannya, jika orang yang bertanya mendengarkan, penjelasan Hanekawa memang mudah untuk dimengerti. Tetapi, sayangnya bagiku, hal itu sama saja dengan bahasa planet. Percakapan itu seharusnya menyamakan level dengan lawan bicaranya. Tentu saja, dari yang tinggi ke yang rendah. Minimal, aku ingin penjelasan apakah ini cerita tentang batu kah, atau cerita tentang hantu kah. "Nng. Anu, jadi - " Menerima permintaan dariku, Hanekawa berkata dengan sedikit susah. "———Cerita hantu tentang batu ?" "?" Tangga batu ? <ref>cerita hantu = kaidan(怪談);tangga = kaidan(階段)</ref>
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information