Editing Shin High School DxD (Indonesia):Jilid 4 Life.2 (section)

=== Bagian 1 ===
Tepat sebelum pergi ke Inggris atas permintaan dari Rumah Tangga Pendragon, Rias-neesan mengunjungi Sona Sitri-senpai karena mereka tampaknya memiliki sesuatu untuk dikatakan padanya.

Istana Wilayah Sitri di Dunia Bawah bisa dikatakan berada di pusat wilayah mereka. Di ruang tamu istana itu, dari pihak Gremory: Rias-neesan, [Queen]-nya Akeno-san dan seperti biasa [Knight]-nya. Aku──Kiba Yuuto duduk menghadap. Sona-senpai yang memimpin pihak Sitri dengan [Queen]-nya Tsubaki-senpai dan [Knight] Meguri Tomoe-san. Selain itu, [Pawn]-nya, Saji-kun juga mampir.

Rias-neesan dan Sona-senpai adalah teman semasa kecil dan juga teman di sekolah… tapi, suasana hari ini dari pihak Sitri terasa berat.

Kami dapat melihat bahwa itu akan menjadi pembicaraan serius yang dimulai olehnya. Setelah salam ringan berakhir, Sona-senpai mulai membicarakan masalah sebenarnya.

“Sejujurnya, sudah diputuskan bahwa aku akan memangku jabatan kepala keluarga. Aku akan secara resmi melanjutkan untuk mengambil alih bulan depan.”

[──Haa!?]

Dengan pengakuan ini, semua orang dari pihak Gremory terkejut.

Seperti Rias-neesan, Sona-senpai dianggap mengambil alih rumahnya setelah lulus dari universitas. Sepertinya Rias-neesan dan Akeno-san juga berpikiran sama, karena mereka juga cukup terkejut. Rias-neesan bertanya dengan tenang.

“Jadi bisa dikatakan, ada situasi yang tidak bisa menunggumu untuk lulus dari universitas? Apakah itu dari Rumah Tangga Sitri atau dirimu sendiri…?”

Ketika Rias-nessan bertanya, Sona-senpai memejamkan mata dan menjawab.

“Ayahku menunjukkan gejala dari [penyakit tidur].”

“──''Eh!'' ……………………Astaga!….”

Kami mendengar pengakuan yang lebih mengejutkan! Setelah terkejut, Rias-neesan membuat ekspresi sedih dan menutupi wajahnya dengan tangannya. Akeno-san menutup mulutnya dengan tangannya dan tampak sangat bingung. T-tidak! Menyangka bahwa ayah Sona-senpai akan menderita [penyakit tidur]────penyakit yang unik bagi Iblis.

Suatu penyakit yang diderita oleh Iblis biasa dan bangsawan, [penyakit tidur]. Ingvild-san dan ibu Sairaorg Bael, keduanya menderita penyakit ini. Saat ini pun, suatu bentuk perawatan belum ditemukan. Dapat dikatakan bahwa kebangkitan Ingvild-san dan ibu Sairaorg-san merupakan pengecualian.

Sona-senpai melanjutkan.

“Seperti dalam gejala awalnya, kami akan mengobatinya dengan benar mulai sekarang. Tetapi jika berkembang lebih lanjut, ayahku tampaknya khawatir tentang tugas kepala keluarga.”

“Pembicaraan tentang suksesi datang dari Oji-sama? Tidak, kamulah yang menyarankannya, bukan?”

Sona-senpai mengangguk atas pertanyaan Rias-neesan

“Tapi ini adalah kesempatan bagus karena aku hanya akan mengambil alih bertahun-tahun sebelumnya.”

[Penyakit tidur], meskipun hanya pada tahap awal, itu sudah menunjukkan gejala, kepala keluarga saat ini merasa cemas tentang stabilitas di wilayah itu.

Sona-senpai mengeras tekad dan melanjutkan───

“Jadi itu berarti, untuk sementara waktu, aku dan budak-budakku berencana untuk terlibat dalam bisnis resmi kepala keluarga Sitri. Segera, persetujuan dari pemerintah akan turun bersamaan dengan instruksi yang mendesak. Sampai bisnis resmi sebagai kepala keluarga yang baru tenang, aku tidak bisa pergi ke garis depan.”

Rias-nessan mengangguk pada perkataan ini.

“Sehubungan dengan itu, itu seperti yang dikatakan oleh atasan. Karena keadaan menjadi seperti ini, Sona harus menjadikan rumah tangga Sitri sebagai prioritas tertinggi.”

Sona-senpai lanjut berkata.

“Meskipun demikian, mengingat kami berasal dari tim D×D, biarpun kami tidak akan keluar di garis depan, aku berpikir kami harus dapat memberikan bantuan dari barisan belakang dengan pengumpulan informasi atau penyediaan persediaan.”

Pada ekspresi Sona-senpai, kami bisa melihat seorang wanita dengan kemauan keras dan hati serta di sisi lain, kesedihan.

“……Melihat bahwa Onee-sama tidak ada lagi di sini, aku benar-benar harus memimpin Rumah Tangga Sitri dan wilayah Sitri.”

Onee-san-nya; Serafall-sama, menggantikan nama Maou sebagai Leviathan kedua. Tetapi selama pertempuran dengan Trihexa, dia pindah ke Medan Panghalang Isolasi. Dia hanya akan dapat kembali setelah rentang waktu yang dianggap abadi.

Karena keadaan ini, Sona-senpai mengambil alih hal-hal yang Serafall-sama lakukan. Itu juga termasuk mengambil alih peran [Mahou Shoujo Magical ☆ Levia-tan] dalam program ''tokusatsu'' yang disiarkan di Dunia Bawah. Dengan kata lain, tanggung jawabnya sekali lagi meningkat────

Seumuran dengan Rias-neesan, banyak tugas dibebankan di pundak wanita ini yang usianya tidak berbeda dari kami. Rias-neesan pada dasarnya berada dalam situasi yang sama, karena itu, dia akan bisa memahaminya dengan baik. Dengan ekspresi serius, dia langsung menjawab.

“Aku akan bekerja sama juga. Apa pun yang terjadi, katakan saja dengan lantang. Jika semuanya menjadi sulit, kamu selalu bisa segera mengandalkanku, tahu?”

Dengan perkataan teman masa kecilnya, Sona-senpai menunjukkan senyum.

“Terima kasih, Rias. Ketika saatnya tiba aku akan meminta tanpa menahan diri.”

Mendengar itu, Shinra-senpai maju selangkah.

“Aku dan budak-budak memiliki niat mendukung Sona-sama. Dan, kami akan mempersiapkan serangan Dewa Hades di istana Sitri dan di dalam kota istana Sitri.”

Begitu. Bahkan dalam keadaan normal, Sona-senpai sangat sibuk. Jika dia menjadi kepala keluarga, akan ada banyak hal yang harus dilakukan. Tidak akan bagus jika budak-budak itu tidak bisa diandalkan. Selain itu, kami tidak bisa mengatakan bahwa para pembunuh dari Dewa Hades tidak akan datang ke wilayah Sitri. Meski begitu, Sona-senpai berkata.

“Hanya saja, kekuatan pertarungan Saji akan diperlukan untuk tim D×D jadi… begitu semuanya tenang di rumah, aku akan mengaturnya sehingga bisa baginya untuk selalu pergi.”

Saji-kun maju selangkah.

“Pada dasarnya, aku akan berada di samping Sona-kaichou dan menjaga rumah Sitri. Maafkan aku.”

Rias-neesan juga menyadari hal ini.

“Sama sekali tidak perlu minta maaf. Aku akan mengandalkanmu mengenai Sona, Saji-kun.”

Dengan perkataan Rias-neesan, Saji-kun mengangguk meyakinkan mengatakan “Ya”.

──Dan kurang lebih setelah melaporkan informasi itu, Sona-senpai berkata.

“Aku ingin meminta pada Rias dan semuanya. Meskipun waktunya mengerikan, aku minta maaf. Tapi setelah pertempuran yang direncanakan kali ini, aku akan mempercayakanmu dengan Ruruko, Bennia dan Rugal.”

Rias-neesan bertanya dengan ekspresi bingung.

“Mempercayakan, katamu?”

Sona-senpai menghela napas dan melanjutkan.

“Sebenarnya, aku ingin bertukar kata dengan Ise-kun tentang urusan yang lain. Tapi mari kita tinggalkan pembicaraan resmi ketika dia kembali normal. Mari kita bahas saat itu.”

Rias-neesan menjawab dengan wajah sedih.

“Aku mengerti… aku minta maaf. Ise kami, di saat seperti ini….”

Tiba-tiba, Saji-kun berjalan ke arahku dan bertanya dengan suara kecil.

“Apakah kondisi Hyoudou benar-benar seburuk itu?”

“Dalam penampilannya, tidak ada masalah. Sisi tempur juga baik… yah, kurang lebih. Tapi bagian mesumnya menghilang…”

Mendengar itu, bola mata Saji-kun hampir keluar karena terkejut.

“Ini benar-benar masalah serius! Kalau kamu mengambil kecabulan darinya, apa yang tersisa……. aku akan bertemu setelahnya.”

“Hanya saja jangan katakan ''oppai'', dia menjadi malu.”

“Serius?! Aku pasti akan mengatakannya!!”

Saji-kun menjawab dengan wajah lucu. Bahkan saat khawatir, dia tampak bersenang-senang.

“Yah, tidak mungkin dia akan melupakan Rias-senpai dan wanita cantik lainnya dan payudara indah mereka. Segera, dia akan mengingatnya.”

Sebagai teman, Saji-kun mengatakan kata-kata itu karena dia percaya pada Ise-kun dari hatinya. Aku merasakan hal yang sama juga. Tidak, kami akan menyelesaikan sumber kondisi buruk Ise-kun. Tentu saja, sangat kesepian ketika itu bukan Ise-kun yang biasa. Saat berbicara dengan Saji-kun, aku juga mendengarkan pembicaraan Rias-neesan dan Sona-senpai.

“Sona, dan universitas?”

“Aku akan menghadiri sebanyak mungkin. Meskipun aku mungkin juga mengambil cuti sementara dari sekolah.”

“Apakah sama di dalam budak-budak?”

“Untuk anak-anak di SMA, kami akan berkoordinasi untuk membiarkan mereka hadir sebanyak mungkin. Bagaimanapun juga, ini adalah periode yang penting bagi mereka.”

“Aku pasti sudah diberi tahu tentang situasi Rumah Tangga Sitri pada saat yang sama dengan ayahku. Aku akan berdiskusi dengan orangtuaku tentang dukungan yang bisa kami berikan di rumah.”

“Pada waktu sibuk ini, aku minta maaf.”

“Tidak apa-apa. Ini akan menjadi pelajaran yang bagus untukku juga.”

Diskusi mereka terjadi seperti itu. Ketika suasana dari pihak Sitri sudah tenang, pihak Gremory berdiri dari kursi mereka. Sona-senpai berkata.

“Setelah ini, kalian pergi ke Inggris, kan?”

“Ya, kami akan segera terbang. Kami cemas. Tapi sepertinya pemilik yang mengubah Ise ada di sana, kami tidak punya pilihan selain pergi.”

Wajah Rias-neesan sudah berubah menjadi sesuatu yang gagah.

“Aku akan berdoa untuk keberuntunganmu dalam perang.”

Rias-neesan, Akeno-san dan aku mengangguk pada kata-kata Sona-senpai