Editing
Sword Art Online Bahasa Indonesia:ME 10
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
==Bagian 2== “Hei… kau yakin tak menginginkannya-kan? Sesuatu seperti… upacara pernikahan.” Asuna menggenggam cangkir teh dengan kedua tangannya ketika ia menggelengkan kepalanya dan berkata “hmm”. Banyak lampu yang kita bawa menerangi ruang tamu di dalam rumah kayu ketika cahaya terbenam matahari masuk dari jendela. Bagaimanapun juga, kita masih mendekorasi tiga ruangan ini; hanya ada perabotan ruang tamu dan satu set sofa untuk ruangan ini; satu set peratalan masak untuk ruang dapur, dan kasur untuk ruang tidur. Akan tatapi, lantai kayu dan temboknya benar-benar hangat serta percikan api seolah nyata (senyata yang aku dapat di dunia ini) pada kompor buatan Rusia ketika dinyalakan. Asuna yang tampaknya termenung disisi meja bundar lalu menatapku dan mengangguk sedikit. “Well, tentang itu, aku mengharapkan sebuah upacara pernikahan kecil. Dan Ashley berkata jika ia akan membuatkan gaun untukku… Aku ini perempuan, tak peduli bagaimana orang-orang memandangku.” “Y-Yaa, aku sudah tahu sejak awal kok.” Pendekar pedang wanita yang menyandang nama «The Flash», tertawa genit ketika mendengar responku, lalu ia mengambil teh herbal dan mengukusnya sedikit diatasnya, lalu menutup mulutnya. Ekspresi Asuna menjadi kaku ketika ia mengembalikan cangkir ke atas penampan di atas meja. “…Tapi seperti yang kamu tahu, meskipun kita pensiun dari guild karena alasan pribadi… Guild Knights of the Blood dan Divine Dragon Alliance, juga Agil, Klein, dan sisa pemain grup penyelesai masih bekerja keras untuk melewati lantai tujuh puluh lima sekarang ini kan? Jadi… aku kira kita seperti tidak menghargai mereka.” “……Aku mengerti.” Aku mengangguk sambil mengulurkan tanganku menuju cangkir teh. Meskipun kita mengadakan upacara pernikahan, Agil, Klein, Lisbeth, Silica, dan beberapa orang lainnya mungkin akan dengan senang hati untuk datang—Aku juga tak bisa menebak secara pasti apakah Argo si penjual informasi akan meninggalkan pekerjaannya untuk hal ini—akan teteapi bagian terpenting dari hal ini adalah perasaan Asuna. Aku akan memberikan semua yang kupunya untuk apa saja hal yang diinginkan kedepannya. Ia selalu mendukungku, memberiku semangat, dan memanduku selama ini, terlepas dari ia berada disisiku atau tidak. Menatapku karena aku memikirkan ketetapan hatiku dengan diam, Asuna tersenyum sekali lagi lalu berbicara tanpa ragu-ragu. “Aku sudah cukup senang bisa berada di sisimu dalam rumah tersayang ini, Kirito-kun. …Aku tak tau berapa lama saat-saat ini bisa dipertahankan… namun hal ini adalah momen paling membahagiakan yang aku miliki selama dua tahun hidup didalam Aincrad.” “……Yeah. Hal yang sama juga berlaku untukku.” Berbisik seperti itu terasa mengangkat semua hal yang aku pikirkan. Setelah semuanya, aku merasakannya dalam perkataan Asuna. Bahwa tinggal di lantai duapuluh dua seperti ini akan menjadi satu-satunya tempat istirahat untuk jangka pendek. Kita harus kembali ke garis depan suatu hari nanti dan kembali ke hari-hari penuh pertarungan. Aku mengambil nafas dalam-dalam dan menolak sumber masalah yang mendekat di pikiranku, lalu berbicara. “Lalu, erm. Ayo adakan upacara pernikahan ketika lantai ke seratus diselesaikan dan semua pertempuran berakhir. Kita akan memanggil Klein dan yang lainnya, bersama-sama dengan banyak orang ketika saatnya tiba. Seperti Caynz dan grupnya, anggota DDA dan KoB… aku juga ingin tahu apakah Heathcliff akan datang jika kita minta…” Mata Asuna terbuka lebar mendengar perkataanku, lalu senyuman kembali ke wajahnya dan ia mengangguk. “Hmm, Aku juga ingin tau. Ayo ajak ketua untuk berpidato di upacara pernikahan.” “Aah… aku taruhan jika ia akan membuat pidato yang membosankan dengan wajah sungguh - sungguh…” Tawa kita berdua tak bisa ditahan. Tentu saja—Aku, yang menyarankannya tahu jika «upacara pernikahan setelah menyelesaikan lantai keseratus» tak akan terjadi dan Asuna juga berpikiran sama, aku yakin. Jika permainan kematian yang dikenal sebagai SAO berhasil diselesaikan, semua pemain akan keluar dan tak pernah bisa masuk kembali kedalam Aincrad lagi seperti sebelumnya. Grup penyelesai, termasuk Asuna dan aku telah bertarung sejauh ini untuk menyelamatkan semua pemain dalam dua tahun belakangan. Banyak juga yang kehilangan nyawanya ditengah-tengah pertarungan dan menghilang dalam pecahan polygon. Itulah mengapa aku tak mungkin mengemukakan suara emosi dari dalam hatiku. Malahan, aku berdiri dari meja ruang tamu yang terbuat dari kayu plain<ref>Plain wood, suatu jenis kayu yang permukaannya halus</ref> dan mengambil dua langkah disekitar meja. Asuna juga berdiri secara bersamaan dan bergerak sebelum aku. Aku memeluk Asuna erat-erat untuk menolak kegelisahan dan kekhawatiran. Perasaan ini bukan pelukan yang penuh ketenangan seperti sebelumnya saat aku melamar; aku menggunakan kekuatan dalam dua tanganku agar bisa merasakan sosok Asuna. Baik Asuna dan aku telah melepas armor metal, jadi sensasi dari kegelisahan milik Asuna juga secara jelas tersampaikan padaku melalui tubuh nyatanya. “Asuna…” Aku memanggil dalam suara serak karena aku membenamkan wajahku dalam rambut harumnya. Dengan semua inderaku terfokus padanya yang begitu menyayangiku, aku merasa akan gila, secara tiba-tiba aku menjadi waspada akan apa yang tampaknya seperti sebuah mati rasa yang tak biasa dalam tubuhku. Tak biasa, tapi ini bukanlah pertama kalinya aku merasakan hal seperti ini. Kemarin, aku menemukan pusat hasrat dari avatar dalam dunia ini selain lapar serta mengantuk sejak terpenjara dalam SAO, dalam ruangan Asuna di pusat kota lantai enampuluh satu, Selmburg. Sebuah checkbox yang muncul setelah diikuti tombol kecil dan link catatan penjelasan yang lokasinya begitu dalam dari yang terdalam pada jendela menu utama [SETTING], aku bertanya-tanya apakah ada orang yang benar-benar menemukannya. Mengechek fungsi itu memungkinkan tubuh virtual pemain untuk memperoleh… atau mungkin, mendapat kembali beberapa fungsi. Hanya saja siapakah orang diantara tim pengembang SAO yang menyiapkan pilihan seperti ini? Aku tak berpikir jika itu Kayaba Akihiko, orang yang merancang permainan kematian ini. Aku mengingatnya dalam sebuah artikel majalah yang pernah aku baca secara singkat di dunia nyata sebelum terpenjara di permainan ini, beberapa anggota tim pengembang telah memberi isyarat atas ketidaknyamanan kode etik permainan. Mereka telah memasukkan sebuah fungsi yang masih dalam masa uji coba sebagai suatu candaan dan fungsi tersebut ternyata telah dihapus sebelum dirilis ke pasaran, akan tetapi fungsi tersebut kembali setelah permainan ini menjadi permainan kematian atas suatu alasan… atau aku bisa saja membayangkan. Aku telah meninggalkan tanda chek «Ethics Code removal setting» sejak malam lalu. Dengan kata lain, jika perasaanku semakin kuat seperti petunjuk yang aku baca, perubahan akan terjadi terhadap avatar milikku— Aku mencoba memisahkan tubuh kami dalam kebingungan, namun kedua tangan Asuna yang merangkul punggungku tidak mengijinkannya. Ia pasti merasakan respon milikku karena tubuh rampingnya bergetar. “M-maaf…” Asuna meminta maaf secara lembut, tapi masih lengket menempel penuh malu lalu mengangkat wajahnya dan berbisik di titik buta dengan pipinya memerah. “…Sekarang ini aku istrimu, Kirito-kun.” “Y-Yeah…” “…Ayo pindah ke ruang lain.” Ruang dapur? Menghiraukan pikiran yang hampir kuucapkan seperti candaan, aku mengangguk diam-diam lalu membalikkan kakiku menuju pintu yang tidak menuju dapur. Setelah memasuki kamar tidur yang bercahaya redup dari ruang tamu yang bercahaya terang, kami berbalik satu sama lain tanpa menyalakan lampu. Jendela bercahaya keunguan yang berada di bagian barat hanyalah satu-satunya sumber cahaya, tetapi aku bisa melihat Asuna dengan jelas karena skill deteksi yang telah aku kuasai. Armor metalnya, begitu juga sarung tangan dan sepatunya telah dilepas, namun seragam Knights of the Blood yang kukenal masih tetap dipakainya. Sosok gagahnya sebagai seorang pendekar pedang wanita menambah ketertarikanku. Apakah Asuna menyadarinya atau tidak, ia menggenggam tangannya kedepan lalu berbicara dengan nada malu. “Pada saat seperti ini… seharusnya laki-laki, erm… yang melepas pakaian perempuan?” “Erm… y-yah, aku juga bertanya - tanya …” Sungguh tak mungkin seorang yang ketagihan permainan online di tahun kedua sekolah menengah bisa menjawab pertanyaan seperti itu ketika permainannya menjadi sebuah permainan kematian. Tapi aku harus melakukan yang terbaik jika harus. Pertama-tama menarik nafas dalam-dalam, aku melangkah meju menuju Asuna dan tangan kananku— “……Tunggu, itu tak mungkin kan…” Sepengetahuanku, tak ada cara apapun bagi seorang pemain untuk melepaskan equipment pemain lainnya, meskipun itu hanya sebuah cincin. Aku tak bisa mengurangi daya tahannya dan menghancurkannya jika aku memikirkan suatu kemungkinan, namun hal itu tak benar-benar terjadi sekarang ini. Asuna menatap ekspresi membeku wajahku dengan matanya, lalu terkikih dan berbicara. “Maaf, hanya bercanda kok.” —lalu Asuna melangkah lagi. Merasakan bahaya yang akan datang, Asuna membuka jendela miliknya dan menekan tombol «Remove All Clothes» <ref> Remove All Clothes, tombol yang berfungsi melepaskan semua pakaian bagian luar dari avatar</ref> dari equipment figure. Seragam ksatria dan celana miliknya menghilang menjadi partikel cahaya dan menyisakan pakaian sederhana, pakaian putih dengan tali yang menutupi avatarnya. Ketika aku terkagum menatap kulit lembut serta anggun milik Asuna yang sebenarnya adalah kumpulan polygon, tangan serta kaki Asuna menggeliat karena ia ditatap. “Jika seperti ini maka akan berakhir seperti kemarin.” “Hah… fweh…?” Aku berkedip dan akhirnya mengingat. Malam lalu, aku menatap Asuna yang berpakaian seperti sekarang ini, dan keceplosan, menghasilkan serangan-ketakutan-didalam-area yang ditujukan padaku. Akan menjadi tak masuk akal jika aku mengulangi kesalahan yang sama. Aku juga membuka jendela milikku dan melepas pakaianku, menghiraukan hembusan angin. Baju dan celana panjangku menghilang kedalam penyimpanan, tapi aku tak merasakan dingin pada kulitku, mungkin karena kompor masih menyala di ruang tengah. Menatapku yang hanya mengenakan sebuah armor berwarna hitam, Asuna melanjutkan keingintahuannya meskipun wajah merahnya semakin merah. “Well… ayo tekan tombol selanjutnya dalam hitungan ‘siap, mulai’?” Aku hanya bisa mengangguk. Menyesuaikan Asuna yang meletakkan tangan kanannya menuju jendela, aku juga memberanikan jariku diatas tombol «Remove All Undergarments» <ref> Remove All Undergarments, tombol yang berfungsi melepaskan semua pakaian bagian dalam dari avatar</ref>. Wakil ketua dari guild terkuat, Knights of the Blood, (pensiun untuk sementara) memasang wajah serius untuk beberapa alasan lalu ia menarik nafas— “Siap, mulai!” Dan ia berteriak dengan suka cita. Jari kita yang saling berhadapan bergerak centimeter demi centimeter lalu tiga pasang pakaian menghilang dari ruangan ini sedetik kemudian. Sekali lagi, aku terdiam terpesona oleh sosok Asuna yang berdiri dengan semua equipmentnya terlepas. Aku yakin kata, avatar berasal dari bahasa sansekerta «avatara», yang berarti «sebuah perwujudan dari seorang dewa». Sebuah fakta terlintas dipikiranku, sungguh wujud yang cantik, tak bisa digapai berdiri didepan mataku sekarang ini. Semakin lama berlanjut, gairahku semakin bertambah dari dalam tubuhku. Aku hampir tidak bisa menahan diriku, namun nafasku telah tertelan, detak jantungku semakin cepat. Batas ketahanan di depan mataku semakin memudar seolah— “…Lanjutkan, kamu bisa melakukan apa yang kamu inginkan… aku milikmu sepenuhnya, Kirito-kun.” Dengan ajakan Asuna sambil menutupi sebagian tubuhnya menggunakan tangannya, indera perasaku seolah menghilang tertelan dimensi lain seperti pakaian dsalamku. Meskipun kami membelinya sedikit teburu-buru, tempat tidur ini cukup lebar, cukup empuk, dan cukup elastis untuk menjalankan tugasnya.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information