Editing
Date A Live (Indonesia):Jilid 1 Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== “...Haa!” Shidou tersadar, “Uwahh!” dan berteriak keras. Yah tentu saja. Bagaimanapun juga, seorang wanita yang tidak dikenalnya sedang menahan kelopak matanya dengan jari-jarinya, selagi di matanya bersinar cahaya yang datang dari sesuatu yang kelihatannya adalah sebuah ''penlight''<ref>Senter dengan bentuk mirip seperti pen, ''penlight'' berbeda dengan pena senter (pena untuk menulis yang dipasangi senter)</ref> kecil. “......nn? Sudah bangun.” Wanita itu, anehnya dengan wajah yang mengantuk, berkata dengan suara yang monoton seperti melamun. Dia sepertinya sedang memeriksa gerakan bola mata Shidou yang tak sadarkan diri, jadi wajahnya sangat dekat dengannya. Samar-samar ia dapat mencium bau wangi, mungkin bau shamponya. “S, S-S-S-S-Siapa kau?” “......nn, aah.” Wanita itu, masih setengah melamun, bangkit berdiri, dengan ekspresi suram menyapu poninya ke samping. Karena jarak yang cukup telah terbentuk di antara mereka, sekarang ia dapat melihat wanita itu sepenuhnya. Dia memakai apa yang sepertinya adalah seragam militer, dan umurnya sekitar 20 tahun. Rambut acak-acakannya, mata yang dihiasi lingkaran-lingkaran hitam, dan boneka beruang yang dipenuhi bekas goresan yang entah kenapa melongok keluar dari kantung seragam militernya, merupakan ciri khasnya. “......saya adalah Petugas Analisis di sini, Murasame Reine. Sayangnya, sang Petugas Medis sedang keluar. ......tapi jangan khawatir. Meskipun saya tidak punya lisensi perawat, setidaknya saya bisa menangani perawatan sederhana." “...” Mau tidak mau ia khawatir. Karena, wanita yang dipanggil Reine ini jelas-jelas terlihat lebih tidak sehat dibanding Shidou. Pada kenyataannya, sejak awal tadi, seakan-akan sedang membuat lingkaran kecil dengan kepalanya, tubuhnya terhuyung-huyung tidak tegak. Shidou, sekarang dengan tubuhnya terangkat, teringat dengan apa yang Reine baru saja katakan. "—<u>di sini</u>?" Ia bertanya, sambil melihat sekelilingnya. Shidou telah tertidur di sebuah ''pipe bed'' sederhana. Mengelilinginya adalah sebuah tirai putih yang berfungsi sebagai pemisah. Itu adalah sebuah ruangan yang mirip klinik sekolah. Namun, langit-langitnya sedikit tidak pada tempatnya. Beberapa pipa polos dan kabel-kabel dapat terlihat. “Di-dimana aku, tempat ini...” “......ah, tempat ini adalah ruang medis <Fraxinus>. Kamu tak sadarkan diri jadi kami membawamu kesini.” “<Fraxinus>...? Lalu aku tak sadarkan diri..., ah—” Benar, Shidou telah terseret dalam pertarungan antara sang gadis misterius dan Origami, dan telah jatuh tak sadarkan diri. “...um, uhm, boleh aku bertanya sesuatu? Terlalu banyak terjadi hal-hal yang tidak kumengerti...” Shidou bertanya sambil menggaruk kepala. Tetapi, Reine tidak merespon, dengan diam berbalik dari Shidou. “Ah—Tunggu..." “......ikuti saya. Ada seseorang yang ingin saya perkenalkan padamu. ...…saya tahu kamu punya banyak pertanyaan, namun saya tidak pandai dalam menjelaskan sesuatu. Kalau kamu mau penjelasan spesifik, kamu perlu bertanya kepada orang tersebut.” Seraya berkata, dia membuka tirai. Di luar tirai terdapat ruangan yang sedikit lebih luas. Berderet sekitar enam tempat tidur, dan di bagian belakang ruangan terdapat beberapa peralatan medis yang asing. Reine berbalik menuju apa yang nampaknya adalah pintu keluar, dan terhuyung-huyung mencapainya. Dia kemudian tersandung, dan dengan bunyi *bong*, membenturkan kepalanya di dinding. “! Ka-Kau tidak apa-apa?” “......muuu.” Dia tidak sampai jatuh. Reine merintih, lalu bersandar pada dinding. “......aah, maaf. Akhir-akhir ini saya kurang tidur.” “S-Sudah berapa lama sejak terakhir kali kau tidur?” Shidou bertanya, dan Reine, setelah berpikir sejenak, mengangkat tiga jari. “Tiga hari. Tentu saja kau akan mengantuk.” “......mungkin sekitar tiga puluh tahun?” “Satuannya terlalu jauh berbeda!” Shidou bahkan sudah bersiap-siap kalau-kalau dia menjawab sekitar tiga minggu, tapi jawaban ini benar-benar tidak terduga. Dan jelas-jelas itu melewati usianya dari yang terlihat. “......uhm, memang benar kalau saya tidak bisa mengingat terakhir kali saya tidur. Saya punya semacam insomnia akut.” “Be-begitukah...” “......oh. Ahh, permisi, ini sudah waktunya saya minum obat.” Reine tiba-tiba mencari-cari di sakunya, dan menarik sebuah toples tablet. Dia lalu membuka toplesnya, dan menuangkan tablet-tablet itu ke mulutnya seolah meminumnya. “Hey!” Tanpa keraguan sedikitpun, sejumlah besar tablet di mulut Reine kemudian *gruk gruk gruk glek*, dan mereka berdua tanpa sadar memulai sebuah adegan komedi. “......ada apa, kamu berisik.” “Berapa banyak yang kau makan! Dan lagipula, obat apa itu!?” “......semuanya pil tidur.” “Kau bisa mati! Leluconmu tidak lucu!” “......lagipula obat-obat itu tidak terlalu ampuh juga.” “Tubuh macam apa yang kau punya!” “......yah rasanya manis dan enak jadi tidak apa-apa.” “Kau pikir itu Ramune<ref>Ramune adalah merk ''soft drink'' Jepang dengan berbagai rasa.</ref>!?” Setelah laga sahut-menyahut tersebut, Shidou menghela nafas dalam-dalam. “......bagaimanapun juga, kemarilah. Ikuti saya.” Reine mengembalikan toples kosong tersebut ke sakunya, dan sekali lagi mulai berjalan dengan langkah-langkah berbahaya, membuka pintu ruang medis. “...” Shidou terburu-buru memakai sepatunya, dan meninggalkan ruangan untuk mengejarnya. “Apa-apaan ini...” Diluar ruangan, adalah sebuah konstruksi menyerupai koridor sempit. Dinding dan lantai berwarna pucat dengan gaya mekanis itu entah kenapa membuat Shidou teringat akan bagian dalam kapal tempur luar angkasa yang muncul di opera-opera antariksa, atau koridor kapal selam dari film-film. “... apa yang sebenarnya sedang kulakukan?” Shidou, sudah tidak tahu lagi ini dan itu, perlahan-lahan mulai menggerakan kakinya. Hanya mengandalkan punggung Reine yang berjalan sempoyongan dengan langkah-langkah yang tidak kokoh, di koridor yang mirip latar film tersebut, bergema bunyi langkah kaki. Setelah berjalan beberapa lama. “......di sini.” Pada akhir perjalanan, di depan pintu dengan panel elektronik kecil di sampingnya, Reine berhenti seraya berkata. Pada momen berikutnya, panel elektronik itu mengeluarkan bunyi ‘bip’ pelan, dan pintu tersebut dengan mulus bergeser terbuka. “......di sini, silahkan masuk.” Reine melangkah kedalam. Shidou mengikuti di belakangnya. “...ini...” Ia melihat pemandangan yang ada di sisi lain pintu tersebut. Untuk menjelaskannya dengan kalimat sederhana, itu adalah sebuah tempat seperti ''bridge'' kapal. Di depan pintu yang baru saja dilewati Shidou, terhampar lantai dengan bentuk setengah oval, dan berada di tengahnya sebuah kursi yang sepertinya adalah kursi kapten. Tambah lagi, mengikuti tangga-tangga di kedua sisinya yang melandai turun ke lantai yang lebih rendah, dimana para anggota ''crew'' terlihat sedang mengoperasikan beberapa ''console'' yang terlihat rumit. Ruangan itu redup secara keseluruhan, dan monitor yang tersebar di sini-situ memancarkan cahaya yang secara paksa menunjukkan keberadaan mereka. “......saya membawanya ke sini.” Reine yang seakan pusing mengayunkan kepalanya selagi berbicara. “Kerja yang bagus.” Lelaki tinggi yang berdiri di samping kursi kapten menunduk pelan seperti seorang ''butler''. Dia memiliki rambut bergelombang dan hidung yang tidak terlihat seperti seorang Jepang. Dia seperti lelaki muda dengan tampang yang sepertinya bisa muncul di novel-novel BL. “Salam kenal, Saya adalah Wakil Komandan di sini, Kannazuki Kyouhei. Senang bertemu denganmu.” “I-Iya...” Sambil menggaruk-garuk pipinya, ia menunduk ringan dengan kepalanya. Untuk sesaat, Shidou sangka Reine tadinya berbicara dengan lelaki ini. Akan tetapi—ia salah mengira. “Komandan, Petugas Analisis Murasame telah kembali.” Kannazuki memanggil, dan dari kursi kapten yang punggungnya sedang membelakangi mereka, terdengar suara memberengut, sementara kursi tersebut berputar balik. Dan kemudian. <noinclude>[[File:DAL_ID_v01_000e.jpg|thumb]]</noinclude> “—Aku menyambutmu. Selamat datang, di <Ratatoskr>.” Suara seseorang yang disebut ‘komandan’ tersebut terdengar terlalu menawan, dan disaat figur gadis muda yang memakai seragam militer merah menyala di bahunya terlihat jelas. Rambutnya terikat 2 pita hitam besar. Dia memiliki perawakan yang kecil, mata bundar seperti biji ek, dan Chupa Chups di mulutnya. Shidou mengernyit. Karena, bagaimanapun juga kau melihatnya— “...Kotori?” Benar, tidak peduli jika kau mengamati wajahnya, atau suaranya, atau aura yang mengelilinginya, meskipun ada beberapa perbedaan, gadis itu tidak diragukan lagi adalah imouto Shidou yang manis, Itsuka Kotori.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information