Editing
HEAVY OBJECT:Volume 1 Bagian 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 2 === Suatu hari yang normal, seorang anak laki-laki bernama Quenser sedang berdiri di area Alaska yang bersalju. Dia berada di dalam markas yang khusus melakukan perawatan bagi sang raksasa, Object. Perawakan Quenser berbeda dari penampilan tentara pada umumnya. Sekilas, dia tidak memiliki otot yang dibutuhkan oleh seorang tentara. Quenser lebih terlihat seperti seorang siswa yang sedang belajar di sebuah negara yang aman. Sebenarnya, dia bisa dengan mudah menjadi wanita jika ia memakai celana pendek atau rok. Pada kenyataannya, kesan pertama yang terlihat itu tidak sepenuhnya benar. Lengannya yang ia gunakan untuk menggali salju ini dengan sekop bergetar karena kelelahan dan myalgia. “Sial!! Sebenarnya apa tujuan pekerjaan kita ini!?” Orang yang sedang kesal dan kemudian menyerah itu adalah seorang prajurit sejati dan berada di sebelah Quenser. Quenser nampak terkejut dan prajurit laki-laki yang dia temui di markas ini melemparkan sekopnya ke bawah. “Kan ada beberapa jenis tentara. Aku adalah seorang prajurit yang bekerja sebagai analis radar yang mengecek spesifikasi Object musuh untuk mencari kelemahannya. Aku tidak bergabung dengan tentara untuk mengaduk salju!” Prajurit pintar itu bernama Heivia. Walau Quenser tidak cocok dengan pola pikir militer,dia bisa bergaul denganya. (Yah... kita ‘kan hampir setipe.) Dengan pikiran yang ragu, Quenser berbicara. “Sepertinya tidak ada pilihan. Semua pertempuran dilakukan oleh Object, tapi orang-orang yang berada di tempat aman sana tidak ingin memberi uang pajak mereka jika tidak melihat hasil yang nyata. Waktu aku menonton CS News, aku melihat Konselor Flide sedang berkampanye mengenai penurunan pajak untuk mendapatkan suara di pemilu yang akan datang.” “Itulah yang aku maksudkan dari tadi,” kata Heivia. “Bahkan orang-orang di negara kita tahu kalau menggali di tempat bersalju seperti ini untuk merawat landasan pacu tidak ada gunanya. Aku sangat muak kalau berpikir ini hanya untuk pencitraan saja.” “Ya, pesawat jet tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan Object. Dalam perang sesungguhnya, Object sudah menghancurkan 1500 pesawat dan aku sangat yakin bahwa mereka semua telah lelah menghitung jumlah pesawat yang hancur itu sekarang.” Quenser menancapkan sekopnya ke tanah dan menyandarinya dengan kedua tangannya. “Lagi pula Object menggunakan anti laser anti-udara yang ditenagai reaktor bertenaga tinggi. Jet mungkin bisa terbang sampai kecepatan Mach 2 atau Mach 3, tapi tidak akan menang terhadap kecepatan cahaya. Saat Object sudah mengunci targetnya, mereka pasti tertembak jatuh. Aku dengar kalau unit lapis baja yang diceritakan di kelas sejarah selamat karena debu, kotoran dan benda-benda lainnya di tanah membiaskan laser itu, tapi di ketinggian dimana jet bisa unggul tidak ada gangguan yang bisa menghalangi lasernya. ” “Benda itu adalah monster setinggi 50 meter yang masih bisa bergerak bahkan setelah diserang nuklir. Pesawat tempur bagi Object tak lebih dari burung kecil dan serangga bagi benda itu. Merawat landasan pacu seperti ini hanya membuang-buang tenaga.” “Yah, aku dengar pilot terbaik dari unit angkatan udara cuma berjaga-jaga di dalam kokpit mereka sambil mendengarkan radio. Tapi aku ragu tank-tank dari unit lapis baja bisa lebih berguna dari mereka. ...Dan mengenai membersihkan permukaan landasan pacu ini. Apakah mereka tidak bisa memasang sekop raksasa di tank-tank itu dan mengerjakannya dalam sekali jalan?” “...Lalu apa yang kita lakukan ini...?” “Yah, aku lebih memilih pekerjaan ini daripada harus bertarung.” “Itu bukan cara berpikir seorang prajurit, tapi aku harus setuju denganmu,” kata Heivia sang prajurit yang setuju dengan apa yang dikatakan Quenser yang berasal dari rakyat sipil. “Kita bisa saja meninggalkan semua masalah perang ini kepada Object. Berkorban nyawa di dalam perang rasanya tidak ada gunanya lagi. Kita tinggal melihat dari jauh dan melihat Object membawa oleh-oleh kemenangannya. Orang-orang seperti kita yang ingin ikut berperang tidak akan ada artinya lagi.” “Apa kau seorang bangsawan, Heivia?” “Yah, jadi aku harus keluar dari sini dan menjadi seorang ‘prajurit yang terhormat’ untuk menunjukkan kemampuanku agar bisa menjadi kepala keluarga berikutnya. Sebenarnya, kalau aku tinggal di markas ini selama 3 tahun, aku bisa menghabiskan hidupku di dalam rumah mewah dan besar bersama dengan banyak pelayan.” Berbeda dari apa yang dia katakan, Heivia terlihat tidak senang Sepertinya dia tidak terlalu puas dengan kehidupan yang damai “Sepertinya kau juga punya cita-cita sendiri.” “Ya. Berbeda darimu, Heivia, aku hanya orang biasa. Aku harus mencari pekerjaan. Makanya aku magang di sini.” “Apa kau berharap bisa menjadi desainer Object?” “Belajar di tempat di mana Object ada katanya adalah jalan tercepat untuk mendapatkan kekayaan. Jadi kalau aku bertahan di sini selama 3 tahun, aku bisa mendapatkan semua pelajaran yang bisa didapat. Lalu aku bisa mendapat uang dan mendapat gelar ‘orang suci yang membantu pahlawan’ dengan membangun dan menjual Object kepada para pahlawan itu untuk dipiloti.” “Mahasiswa magang yang berhasil akan sangat dipuji oleh orang-orang karena banyak rintangan yang dilewati oleh mereka. Karena mereka semua tidak menjalani latihan sebagai seorang tentara, aku dengar banyak dari mereka yang mundur karena sakit dan kerja berlebihan. Mendengar itu semua membuatku ingat kalau ini masih sebuah medan perang.” “Ngomong-ngomong, apa kau menjalani latihan perang, Heivia?” “Yah, aku dapat latihan gaya lama saat aku mendaftar dulu. Sepertinya mereka ingin membuat tentara berotot dan memberi jiwa camaraderie selama 5 bulan latihan, tapi aku berakhir tanpa hasil. Aku belum pernah terjun ke perang sesungguhnya sejak aku melapor ke markas ini, bahkan kemampuan bela diriku sepertinya semakin tidak terasah.” “Aku sebenarnya sangat senang dapat menjalani hidup yang mengajarkan kita untuk tidak bertarung.” “Itu bukan cara berpikir seorang prajurit, tapi sekali lagi aku setuju dengan apa yang kau katakan.” Merasa bosan dengan apa yang mereka perbincangkan, Heivia mengganti subjek pembicaraan mereka. “Ransum bernutrisi dari militer ini rasanya sangat datar dan menjijikkan. Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh orang yang membuat ini? ...Ini lebih mahal dari daging tapi rasanya sangat buruk. Aku sangat tidak tahan.” “Bukannya mereka membuat itu tidak berasa agar semangat para tentara tidak berubah hanya karena apa yang mereka makan hari itu? Orang-orang memiliki selera yang berbeda soal makanan, jadi mereka tidak bisa membuat makanan yang disukai semua orang.” “Jadi mereka memberi kita makanan yang membuat kita membencinya? Brengsek!” “Makanan itu dibayar dari uang pajak, jadi kau tidak usah komplain. Aku rasa menangkap seekor rusa dan memanggangnya dengan sedikit garam akan lebih baik.” Quenser membuat komentarnya keluar jalur, tapi membuat Heivia terpaku di tempat itu karena beberapa alasan. Dia melihat Quenser dengan rasa kagum. “...Kau benar-benar seorang pelajar. Kau sangat jenius.” “Hey.” “Kau benar. Kalau kita tidak bisa memakan makanan yang enak, kita tinggal mencarinya sendiri.”
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information