Editing
High School DxD (Indonesia):Jilid 1 Life 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Larut malam itu, dan aku bersepeda menuju suatu rumah. Bukan rumah besar atau apartemen, tapi hanya sebuah rumah biasa. Ini pengalaman pertamaku, jadi apa yang harus kulakukan? Karena klien tidak hidup sendiri, bukankah keluarga klien melihatku? Toh, aku harus mengunjungi rumah itu untuk membuat kontrak. Aku diberi tahu sebelumnya bahwa manusia biasa tak bisa mendeteksiku, tapi apakah itu berlaku untuk situasi ini juga? Aku khawatir tapi aku sadar saat aku akan membunyikan bel. Pintu masuk terbuka. …Astaga, meninggalkan pintu terbuka di tengah malam. ''DEGUP'' Mendadak aku merasa tidak enak. Apa ini? Aku punya perasaan yang sangat buruk. Tapi aku sudah berjalan ke rumah. Aku melihat ke dalam dari pintu masuk. Tak ada cahaya di lorong. Ada tangga yang menuju ke lantai dua, tapi tak ada cahaya. Hanya ada satu ruangan di ujung lantai satu dengan cahaya, dan itu adalah cahaya redup. …Yah, ada sesuatu yang salah. Aku tak merasakan ada kehadiran manusia sama sekali. Apa mereka sudah tidur? Mustahil. Maka aku takkan merasa segelisah ini. Aku melepaskan sepatuku di pintu masuk dan dipegang di tanganku. Aku berjalan ke ruangan tanpa membuat suara. Aku Iblis, bukan pencuri. Aku sedang memikirkan alasan seperti itu. Aku melihat ke dalam ruangan dari pintu yang sedikit terbuka, dan kecerahan itu karena lilin. “…Halo. Aku Iblis dari Rumah Tangga Gremory… umm, apakah klien di sini?” Aku bertanya dengan tenang, tapi tak ada jawaban. Apa boleh buat, jadi aku memasuki ruangan. Ini adalah ruang tamu dan ada televisi, sofa, meja, dan semacamnya. Ini terlihat seperti ruang tamu biasa—. Kemudian aku berhenti napas. Mataku terpaku ke dinding. Dinding. Ada mayat dipaku ke dinding. Itu terbalik. …Seorang manusia. Itu adalah laki-laki. Apa dia orang yang tinggal di sini? Tapi kenapa…? Mayatnya telah dipotong dengan kejam. Sesuatu yang tampak seperti organ tubuh yang akan keluar dari lukanya… “''Uek''.” Aku memuntahkan sesuatu di dalam perutku. Aku tidak muntah saat melihat monster itu, tapi tubuhku bereaksi saat melihat mayat ini. Aku tak bisa bertahan melihat mayat ini lagi. Mayat itu melekat pada dinding dengan paku, membuat bentuk salib terbalik. Ada paku besar dan tebal ditancap ke telapak tangan masing-masing, ke kaki, dan di tengah-tengah tubuhnya. Ini tidak normal. Tidak normal sama sekali! Kamu tak bisa membunuh orang seperti ini dengan pikiran normal! Ada genangan darah di lantai dari tetesan darah yang jatuh dari mayat. Ada tulisan di dinding. “A-Apa ini…?” “Itu ditulis sebagai ‘Hukuman bagi mereka yang melakukan perbuatan buruk!’. Aku hanya meminjam kalimat dari orang penting.” Tiba-tiba suara seorang pria muda datang dari belakangku. Saat aku berbalik, ada seorang pria dengan rambut putih. Dia tampaknya orang asing dan tampaknya dia masih remaja. Dia berpakaian seperti seorang pendeta. Dia juga seorang ''bishounen''. Melihatku, pendeta itu tersenyum jahat. “Hmm hmm. Lihatlah, bukankah ini Iblis-kun!” Dia tampaknya benar-benar bahagia. Lalu, hal yang Buchou bilang padaku datang kembali ke benakku. —Jangan terlibat dengan orang-orang dari Gereja. Terutama Exorcist musuh terbesar kita. Mereka bisa dengan mudah melenyapkan kita karena kekuatan mereka didukung oleh doa Tuhan. Dia seorang pendeta, jadi dia berhubungan dengan Gereja. Gawat… Bahkan dia tahu bahwa aku Iblis, jadi aku berada di situasi terburuk, lagi? “Aku seorang pendeta~♪ seorang pendeta muda~♪ aku menebas orang bagai setan~, dan aku menertawakan mereka~♪ aku memotong kepala kalian para Iblis, dan terimalah santapanku~♪” Pendeta itu mulai bernyanyi. A-Aku tidak mengerti. Ada apa dengan orang ini!? “Namaku Freed Zelzan. Aku dari sebuah organisasi Pengusir Setan tertentu. Ah, cuma karena aku memperkenalkan diri bukan berarti kau juga harus. Aku tak mau mengingat namamu dalam ingatanku, jadi tolong jangan. Tenang saja, karena kau akan segera mati. Aku akan memastikan hal itu. Mungkin sakit pada awalnya, tapi kau akan merasa sangat enak sampai kau akan menjerit. Sekarang mari kita buka pintu baru ''-ZE''!” Aku belum pernah bertemu seseorang seperti dia sebelumnya. Ucapannya tak masuk akal. Jadi orang ini adalah Exorcist. Aku tengah dalam kesulitan. Tapi ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Aku menelan ludah dan bertanya padanya. “Hei, apa itu kau? Orang yang membunuh orang ini?” “Ya, ya. Aku membunuhnya. Karena~, dia adalah seorang kriminal biasa yang telah memanggil Iblis, jadi aku harus membunuhnya.” A-Alasan macam apa itu!? “Huh? Kau terkejut? Apa kau tidak melarikan diri? Itu aneh? Aneh sekali. Maksudku manusia yang berjanji dengan Iblis adalah sampah. Sampah memang. Tak bisakah kau mengerti? Tidak? Benarkah? Yah, kau adalah Iblis sampah, sih.” Orang ini gila! Bahkan kamu tak bisa mengadakan percakapan normal dengan dia! Tapi aku akan mengatakan apa yang harus kukatakan! “Bagaimana manusia bisa membunuh manusia lain!? Bukankah kau harus membunuh Iblis saja?” “Haaaaa? Apa-apaan itu? Iblis sepertimu menasehatiku? Hahaha. Aku akan menertawakan ini. Mungkin kau bisa mendapatkan hadiah karena lucu. Baiklah lalu, dengarkan dengan saksama dasar Iblis menyebalkan. Iblis juga menggunakan keserakahan manusia untuk bertahan hidup. Mengandalkan Iblis membuktikan bahwa kau bukan lagi manusia. Alhasil. Itu sebabnya aku menghabisinya~. Aku mencari nafkah dengan membunuh Iblis dan mereka yang berkontrak dengan Iblis. Itulah pekerjaanku.” “Bahkan Iblis takkan sejauh ini!” “Haa~~? Apa yang kaubicarakan? Iblis adalah sampah. Apakah kau tahu mereka adalah keberadaan menyebalkan? Apakah kau tahu ini adalah pengetahuan umum? Kau tak tahu? Astaga, kau harus memulai hidupmu kembali dari balita. Tunggu, tak berguna untuk mengatakan ini pada Iblis Reinkarnasi sepertimu. Ini seperti, aku harus membunuhmu! Hahahaha. Ini mengagumkan? Ini yang terbaik, bukan?” Pendeta itu menarik pedang tak berbilah, dan pistol. ''Booom''. Sebuah suara bergetar di udara. Pedang yang hanya bergagang berubah menjadi seperti saber cahaya. Apa itu? Sepertinya saber cahaya dari ''Gundam''. “Kau menggangguku, jadi aku bisa memotongmu? Bisakah aku menembakmu? Tak masalah? Baiklah kalau begitu. Sekarang aku akan menusuk jantungmu dengan ''pedang cahaya'' ini, dan aku akan membelah kepalamu dengan senjata keren ini! Astaga, aku sungguh akan jatuh cinta!” ''WUS!'' Pendeta itu berlari ke arahku! Dia menebaskan pedang cahayanya padaku. Oh, sial! Aku hanya berhasil mengelak, tapi rasa sakit mengarah kakiku. Ada asap yang keluar dari pistol si pendeta itu. Apa aku ditembak? Tapi aku tak mendengar suara tembakan. Lalu tiba-tiba aku merasakan nyeri lain pada kakiku lagi. “Guaaaah!” Aku jatuh berlutut sambil merintih. Kali ini, aku ditembak pada betis kiriku! Itu menyakitkan! Tapi aku tahu sakit ini! “Bagaimana!? Peluru spesial yang dibuat untuk Exorcist, ''peluru cahaya''! Dan tidak membuat suara sama sekali. Karena peluru cahaya. Situasi ini menghidupkan kita berdua, bukan?” Nyeri cahaya. Ya, ini adalah nyeri cahaya. Bagi Iblis, cahaya adalah racun. Usai terkena, nyerinya akan menjalari seluruh tubuh. “Mati, mati, Iblis! Mati Iblis! Berubahlah jadi debu dan lenyap sana! Ini semua untuk hiburanku!” Pendeta itu tertawa liar dan nyaris menghabisiku. “Tolong hentikan!” Lalu ada suara seorang wanita yang kukenal. Postur tubuh pendeta itu terpaku di tempat dia akan menyerangku, dan terlihat menuju ke arah suara itu berasal. Aku juga melihat ke arah yang sama. —! Seorang gadis ada di sana, dan aku kenal dia. “Asia.” Ya, Sister pirang itu berdiri di sana. “Wah, bukankah itu asistenku, Asia-chan. Ada apa? Apakah kau menyelesaikan penghalangnya?” “! ''K''-''Kyaaaaaaaaaaaa''!” Asia menjerit setelah melihat mayat yang dipaku ke dinding. “Terima kasih untuk jeritan menggemaskan itu! Oh ya, ini adalah kali pertama kau melihat mayat seperti ini, bukan, Asia-chan? Lalu lihatlah dengan hati-hati. Kita membunuh manusia yang tergoda oleh Iblis.” “…T-Tidak…” Dia kemudian melihat kami dan akan terkejut melihatku. “…Pastor Freed… orang itu…” Asia menatapku langsung. “Orang? Nggak, nggak. Sampah ini adalah Iblis. Hahaha, apa kau salah paham?” “-! Ise-san adalah… Iblis…?” Dia tampaknya terkejut karena mengetahui kebenarannya, dan tak tahu harus berkata apa. “Apa, apa? Kalian saling kenal? Wow. Ini adalah kejutan besar. Apa itu cinta terlarang antara Iblis dan Sister? Astaga? Serius?” Freed, pendeta itu, menatap Asia dan aku. …Aku tak mau dia tahu. Itu harus tetap seperti itu. Lebih baik bahwa dia tak tahu. Aku tidak berencana untuk menemuinya lagi. Aku hanya ingin dia menganggapku sebagai seorang siswa SMA baik yang tinggal di kota ini. Astaga, aku tak tahu harus berkata apa. Sungguh takdir busuk. Mata Asia membuatku merasa tak enak. Maaf. Maaf karena menjadi Iblis. “Ahaha! Iblis dan manusia tak pernah bisa hidup berdampingan! Terutama manusia dari Gereja dan Iblis adalah musuh terbesar! Apalagi, kami adalah kelompok sesat yang ditinggalkan oleh Tuhan. Asia-tan dan aku adalah manusia yang tak bisa bertahan tanpa dukungan Malaikat Jatuh-sama.” Malaikat Jatuh? Apa maksudnya? Bukankah pendeta dan biarawati bekerja demi Tuhan? “Nah sekarang, mengesampingkan itu, aku perlu untuk membunuh sampah ini dulu atau aku tak bisa menyelesaikan pekerjaanku, jadi aku datang. Apa kau sudah siap?” Pendeta itu menyodorkan pedangnya ke arahku lagi. Kalau aku ditikam oleh itu di dadaku, aku bakal terbunuh… meski aku bertahan, aku akan berakhir seperti klien yang dipaku ke dinding lalu tubuhku dipotong-potong. Perasaan takut mengontrol tubuhku saat memikirkan hal itu. Ini buruk. Situasi ini sangat buruk! Aku bakal dibunuh tanpa bisa menggerakkan tubuhku! Sementara aku memikirkan hal itu, Sister pirang itu berjalan di antara si pendeta dan diriku. Dia berdiri di depanku dengan menyebarkan lengannya seolah-olah dia melindungiku. Pendeta itu berekspresi masam saat dia melihat ini. “…Hei, hei. Kau serius? Asia-tan, apa kau tahu apa yang sudah kau lakukan?” “…Ya. Pastor Freed, aku mohon. Maafkan orang ini. Tolong biarkan dia pergi.” Aku menjadi terdiam setelah mendengar dia. Asia? Apa kamu melindungiku? “Aku tak tahan lagi… kamu tak bisa membunuh orang cuma karena mereka tergoda oleh Iblis dan kamu juga tak boleh membunuh Iblis. Itu salah!” “Haaaaaaaaaaaaaaaaaaah!? Jangan bicara omong kosong, jalang! Kau juga belajar bahwa Iblis adalah sampah di Gereja! Astaga, apakah ada sesuatu yang salah dengan otakmu!?” Freed kini berekspresi sedih. “Ada orang-orang yang baik, bahkan di antara Iblis!” “Tak ada, tolooooool!” “I-Itulah yang kupikirkan sampai saat ini… tapi Ise-san adalah orang yang baik. Kenyataan itu tak berubah bahkan setelah aku mengetahui bahwa ia adalah Iblis! Membunuh seseorang itu tak dimaafkan! Tindakan semacam ini! Tuhan takkan membiarkan tindakan itu!” Dia melihat mayat itu, dan dia tahu bahwa aku Iblis, sehingga dia pasti terkejut. Tapi Asia tidak mundur untuk mengucapkan keyakinannya kepada pendeta itu. Sungguh gadis berkemauan keras. Gadis ini menakjubkan. ''BAKI!'' “''Kyaa''!” Pendeta berengsek itu menyerang pipi Asia dengan pistolnya. Asia jatuh ke tanah. “Hei, Asia!” Aku menuju Asia yang terlempar. …Ada tanda memar di wajahnya. Si berengsek itu menyerangnya. “…Cewek Malaikat Jatuh itu bilang bahwa aku tak boleh membunuhmu. Tapi aku agak kesal. Karena aku tak bisa membunuhmu, daripada itu aku bisa memerkosamu? Kalau tidak, aku takkan bisa menyembuhkan hatiku. Tapi sebelum itu, aku perlu untuk menghabisi sampah yang ada di sana.” Pendeta itu mengarahkan pedang cahayanya padaku lagi. …Aku tak bisa lari sambil meninggalkan Asia di sini. Aku tak bisa meninggalkan dia di sini dengan dia yang baru saja membicarakan hal-hal menakutkan! Kalau aku melarikan diri, maka akan dengan Asia. Jadi aku harus berjuang… Bisakah aku melawannya menggunakan Sacred Gear-ku? Meskipun aku tak tahu efeknya? Aku juga bidak terlemah, [Pawn]. Aku punya peluang tipis untuk menang. Tapi aku harus… “Aku tak bisa meninggalkan seorang gadis yang baru saja membelaku. Datanglah!” Aku membuat postur tempur di depan si pendeta. Pendeta itu bersiul dan tampaknya sangat senang. “Eh? Eh? Serius? Serius? Kau akan melawanku? Kau bakal mati, lho? Kau bakal mati dengan banyak rasa sakit? Aku tak punya niat untuk membunuhmu tanpa rasa sakit, oke? Lalu. Mari kita lihat apa aku bisa membuat rekor baru untuk mencincang kecil-kecil!” Dia membicarakan sesuatu yang menyeramkan lagi. Tapi aku tak boleh bertindak menyedihkan di depan Asia! Pendeta itu melompat tinggi, —lalu lantai bersinar dalam warna biru dan putih. “Apa ini?” Pendeta itu curiga saat lantainya bersinar. Cahaya biru mulai membentuk sesuatu. —Itu adalah lingkaran sihir. Dan aku sudah melihat ini sebelumnya. Lingkaran sihir Rumah Tangga Gremory! B-Benar, kan…! ''KILAT!'' Lingkaran sihir itu muncul di lantai bersinar. Lalu orang yang kukenal muncul dari situ. Maksudku, Iblis. “Hyoudou-kun, kita datang untuk menyelamatkanmu.” Kiba tersenyum padaku. “Ara ara. Mengerikan sekali.” “…Pendeta.” Akeno-san dan Koneko-chan! Yap, teman-temanku. ''Kuu!'' Mereka datang untuk menyelamatkanku! Aku sangat tersentuh sampai rasanya aku ingin menangis! Hebat! Sesuatu seperti ini sungguh terjadi!? “Hyahou! Ini hadiah sekelompok Iblis!” Pendeta itu mulai menebas pedangnya. ''KAGIN!'' Suara logam menggema di ruangan. Kiba menahan serangan si pendeta itu dengan pedangnya. “Maaf. Dia salah satu dari kami! Kami tak bisa membiarkanmu menyentuh dirinya!” “Oh, oh! Iblis yang berkaitan dengan teman mereka? Apa kalian? Devil Squadron, Devil Rangers? Bagus juga. Aku bisa merasakan panas. Aku mulai bersemangat! Jadi bagaimana? Apa kau yang menyerang, dan dia yang menerima? Jadi, apakah kalian dalam hubungan semacam itu?” Mereka beradu pedang tapi si pendeta itu semakin sombong dan menjulurkan lidahnya sambil dia mengoyangkan lidah dan kepalanya. Orang itu meremehkan kami! Bahkan Kiba berekspresi sedih. Yep, orang itu sungguh menjijikkan. “…Dasar tidak sopan. Sulit untuk percaya kau seorang pendeta… oh, itu sebabnya kau adalah ‘Exorcist Liar’, kan?” “Iya, iya! Aku tidak sopan! Maaf saja! Itu karena aku liar! Aku diusir! Itu sebabnya, membenci Vatikan! Aku tak masalah selama aku bisa membunuh Iblis setiap kali aku menginginkannya!” Keduanya masih beradu pedang. Kiba berekspresi tenang, tapi matanya sudah menangkap musuhnya. Si pendeta itu, Freed, masih tertawa dan menikmati pertarungan. “Kau adalah tipe yang paling sulit untuk ditangani. Seseorang yang merasa mereka hidup dengan membunuh Iblis… orang yang akan membahayakan kami.” “Haaaaah!? Kau tahu, aku tak mau dikasih tahu itu oleh Iblis? Sekarang aku mencoba untuk hidup sama seperti orang lain! Aku bukan dalam posisi di mana hama sepertimu bisa berbicara padaku!” “Bahkan Iblis memiliki aturan.” Akeno-san tersenyum, tapi matanya serius. Dia menunjukkan tanda kemauan untuk melawan dan bermusuhan terhadap Freed. “Bagus. Aku suka mata bergairah itu. Onee-san, kau adalah yang terbaik. Aku bisa merasakan doronganmu ingin membunuhku. Apakah ini cinta? Tidak, kurasa itu adalah niat membunuh! Hebat! Ini bagus! Aku suka perasaan niat membunuh itu dan maksud untuk membunuh!” “Lenyap sana.” Orang yang muncul di sebelahku adalah gadis berambut crimson, —Rias-buchou! “Ise, aku minta maaf. Aku tak pernah menyangka bahwa Exorcist Liar akan mengunjungi rumah klien.” Buchou, meminta maaf padaku, menyempitkan matanya setelah melihat lukaku. “…Ise. Kamu terluka?” “Ah, maaf… aku ditembak…” Aku mencoba untuk menipu dirinya dengan tertawa. Ah, sepertinya dia akan marah padaku setelah ini. Maaf karena lemah, Buchou. Tapi Buchou tidak mengatakan apa-apa padaku dan memberikan ekspresi dingin pada pendeta itu. “Sepertinya kau telah mengawasi budakku yang lucu?” Suaranya rendah dan terdengar menakutkan. Wow, Buchou marah. Apakah aku alasannya? “Iya, iya. Aku telah bersenang-senang dengan itu. Aku berencana untuk memotong tubuhnya tapi aku diganggu dan berakhir sebagai mimpi.” ''BON!'' Sebuah bagian dari furnitur di belakang pendeta itu terlempar. Itu Buchou. Buchou menembak bola dari kekuatan iblis. “Aku memastikan bahwa aku tak pernah mengampuni mereka yang menyakiti budak-budakku. Terutama aku tak bisa memaafkan rendahan sepertimu merusak barang-barang pribadiku.” Intensitasnya menyebabkan atmosfer terasa beku. Niat membunuhnya mengintai di sekitar ruangan. Ada benda yang terlihat seperti gelombang kekuatan iblis di sekitar Buchou. “! Buchou, tampaknya ada beberapa Malaikat Jatuh menuju ke rumah ini. Kalau begini, kita akan dirugikan.” Sepertinya Akeno-san mendeteksi sesuatu dan memberi tahu kami. Malaikat Jatuh mendekat? Orang-orang dengan sayap hitam? Buchou memberikan tatapan lain pada pendeta itu. “…Akeno, kita akan kembali ke markas kita setelah kita membawa Ise. Persiapkan teleportasi.” “Ya.” Akeno-san mulai merapalkan mantra secepat Buchou mendesak dia. Teleportasi? Apa kita lari? Lalu aku melihat Asia. “Buchou! Kita harus membawanya juga!” Aku mengatakan itu pada Buchou. “Mustahil. Hanya Iblis yang bisa menggunakan lingkaran sihir teleportasi. Dan juga, lingkaran sihir ini hanya bisa meneleportasi diriku dan budak-budakku.” T-Tidak… mataku dan mata Asia bertemu. Dia hanya tersenyum padaku. “Asia!” “Ise-san, mari kita bertemu lagi.” Itu kata-kata terakhir kami di tempat ini. Saat berikutnya, Akeno-san selesai merapalkan mantra, dan lingkaran sihir di lantai mulai bersinar biru lagi. “Takkan kubiarkan kalian melarikan diri!” Pendeta itu datang menebas kami, tapi Koneko-chan melempar sofa menuju dirinya. Pada saat pendeta memotong sofa dengan pedangnya, kami sudah diteleportasi ke ruang klub. Aku tak punya waktu untuk memikirkan kesan teleportasi pertamaku melalui lingkaran sihir, dan aku hanya ingat senyum Asia terakhir itu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information