Editing
High School DxD (Indonesia):Jilid 25 Life.2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 2 === “Aku datang ke sini untuk menjemputmu.” —Orang yang dikirim oleh Sakra ke Kediaman Hyoudou adalah Cao Cao! Sambil didesak oleh Cao Cao, aku pergi menuju ruang bawah tanah tempat lingkaran sihir transportasi besar berada. Cao Cao lantas menyiapkan teknik sihir transportasi Hindu. “Tak kusangka kamu akan datang ke sini. Kamu cukup sibuk, ya.” Setelah aku mengatakan itu, Cao Cao mengangkat bahunya. “Pada dasarnya aku adalah pelopor Sakra. Jika aku diberitahu untuk ‘melakukannya’, maka aku tidak punya pilihan selain melakukan apa yang dia katakan.” Tim Golongan Pahlawan yang dipimpin oleh Cao Cao juga terus mendapatkan bintang di Turnamen. Dia masih kalah kadang-kadang jika kompatibilitas, dan faktor lainnya buruk, tapi ada dua pengguna Longinus Sacred Gear di tim yang telah mencapai Balance Breaker mereka. Karena Kantei (Guan Yu) adalah salah satu anggota, peluang mereka untuk menang pasti sangat tinggi. Itu adalah salah satu tim veteran yang dianggap sangat mungkin lolos ke babak utama. ...Karena babak kualifikasi mendekati tahap akhir, meskipun itu adalah perintah Sakra, sampai dia menjemputku adalah... entah bagaimana, aku merasa kasihan padanya. Sepertinya Cao Cao selesai dengan persiapan dan sambil mengikat tanda dengan kedua tangannya, dia berteriak ‘Ha!’ penuh semangat. Lingkaran sihir transportasi Iblis benar-benar berubah menjadi lingkaran sihir transportasi Hindu. sambil menyebabkan getaran ringan di tanah “Gogogogo”, gerbang batu dua pintu muncul dari lantai! Gerbang batu itu memiliki simbol-simbol dewata di pintu. Cao Cao lalu meletakkan kedua tangannya di pintu dan mendorongnya sekaligus. Sisi kami dibanjiri oleh cahaya menyilaukan dari sisi lain gerbang yang terbuka. Tapi, kami tidak tahu apa yang ada di sisi lain pintu karena cahaya yang menyilaukan. “Baiklah, haruskah kita pergi kalau begitu?” Sambil didesak oleh Cao Cao, aku berjalan menuju ke pintu ketika aku mencoba menghalangi cahaya dengan tanganku. —Dan, yang terbentang di depan adalah pantai berpasir. Aku bisa mendengar bunyi memuaskan dari air yang beriak ‘Sa-sa-’. Tapi, apa yang ada di depan mataku, bukanlah laut biru, tapi laut yang luas, putih seperti susu! Apa yang ada di balik pintu adalah pantai berpasir dan laut putih seperti susu! Menebak dari informasi sebelumnya, aku mengerti bahwa ini adalah “Lautan Susu”! I-Ini adalah Lautan Susu huh~! Ini warna nasi matang! Seakan ditarik oleh laut, aku berlari ke pantai, tapi tiba-tiba— “Yo—, Sekiryuutei.” —Dan, seseorang memanggilku dari belakang. Ketika aku berbalik, ada seorang pria yang mengintimidasi berdiri di sana dengan rambut pendek dan kacamata hitam bulat, kemeja aloha, dan seuntai tasbih di lehernya. —Itu Sakra! Secara naluriah aku mengambil jarak darinya sambil aku bersiap bertarung, tapi ketika aku menyadari ‘Ha!’, Aku melepaskan sikap bertarungku. ...Karena sepertinya dia selalu memancarkan niat kekerasan dari tubuhnya, tanpa sadar aku memasuki posisi bertarung. Lalu aku menyapanya untuk pertama kali. “S-Sakra….san! H-Halo.” Dia menunduk dengan geli ketakutan. “Aku tidak menyangka kau akan datang-ze .Yah, karena kau di sini, santai saja.” Sambil dia mengatakan itu, dia menjentikkan jemarinya dan dua kursi kayu mendadak muncul di dekatnya. Sakra lalu duduk di salah satu kursi itu. “Selamat datang di Lautan Susu. Nah, silakan duduk.” Dewa Perang mendesakku untuk duduk di kursi. ...Aku duduk di sebelahnya dengan cemas. K-Karena aku tidak pernah berbicara langsung dengan Dewa ini, aku merasa takut, atau lebih tepatnya tak tahu bagaimana menghadapinya…. Bagaimanapun, semua yang kami dengar dari Azazel-sensei yakni dia adalah seseorang yang memiliki ideologi berbahaya. —Memikirkan itu, dan mempertimbangkan hanya Turnamen, aku diberitahu bahwa saat ini dia tidak terlalu berbahaya karena dia mungkin bisa melawan Shiva-san... Jujur saja, karena aku tak mendengar apa-apa selain hal-hal buruk tentang dia, aku tidak tahu Dewa macam apa dia sebenarnya. Ini pada dasarnya adalah pertemuan pertama kami. Setelah duduk di kursi, Sakra berkata pada Cao Cao yang berdiri di belakangnya. “Cao Cao, tolong mulai persiapan yang tadi.” “Baiklah, baiklah, Dewa yang suka memerintah manusia.” Sesuai dengan perintah Sakra, Cao Cao... memegang ember di tangannya saat dia meraih langit, dan mulai bekerja di pantai berpasir. Apa yang akan dia lakukan? Sementara aku memperhatikannya dengan saksama, Sakra mulai berbicara di sebelahku. “Bagaimana turnamennya?” Turnamen, ya. Ini topik yang cocok untuk Dewa Perang, kurasa. “.....Yah, ada saat-saat dimana aku bersenang-senang dan berjuang, kurasa.” Setelah menjawab seperti itu, Sakra tertawa sambil dia berkata “Karena musuhmu berikutnya adalah Typhon dan yang lainnya, aku benar-benar iri, kau tahu?” Yah, untuk seorang Dewa yang mana seorang maniak perang, aku yakin dia meneteskan air liur dalam pikiran untuk menghadapi musuhku yang berikutnya. Mereka semua adalah makhluk supranatural yang terkenal. Tapi, Sakra meletakkan tangannya di dagunya, dan tiba-tiba terlihat tidak senang. “Saat ini aku setengah bahagia dan setengah terkejut.” “Terkejut?” “Saat ini, tim sekelas Dewa mundur satu demi satu, kan? Itu tidak bisa ditolong.” Ya, itu seperti yang Sakra katakan, karena babak penyisihan telah berakhir, tim dengan Dewa tiba-tiba mulai WO atau mundur. Inilah yang telah berubah di antara tim yang berpartisipasi dalam turnamen. Itu tidak termasuk semua Dewa, tapi semua dewa yang bersifat budaya, artistik, emosional, dan bukan petarung mulai menurun satu demi satu. Sakra juga berkata “Yah, selain makhluk sekelas Dewa, ada juga beberapa tim lemah yang mundur.” Setelah masuk ke tahap tengah, ada juga banyak tim selain makhluk sekelas Dewa yang mundur secara bertahap, dan itu semakin meningkat. Sakra lantas bertanya “Apa kau tahu alasan di balik mundurnya mereka? Itu mudah. Itu alasan yang sama dengan tim lemah. —Mereka menjadi takut pada Iblis super kuat dan jenis mereka serta Longinus.” Ketika aku mengintip melalui sisi kacamatanya, matanya dipenuhi dengan kekecewaan. Sakra melanjutkan “Bagi Dewa, Iblis dan makhluk tak dikenal adalah musuh terbesar mereka. Ini bahkan lebih menyulitkan daripada pertarungan antara Dewa yang baik dan yang jahat. Dengan kata lain, Dewa lemah itu menjadi takut pada orang-orang yang mengamuk di turnamen. Mungkin kau tidak merasakannya, tapi pertarungan antara Vali Lucifer dan Crom Cruach, pertarungan antara adik perempuan Lucifer yang diselimuti kekuatan Balor dan Fenrir, kekuatan Iblis dan Sacred Gear kelas Longinus jelas telah mencapai selevel Dewa. Dan itu pasti mengejutkan para Dewa yang belum berperang beberapa lama.” Rumor itu tentu saja sampai padaku juga. Pertandingan antara tim Rias dan tim Vali memiliki dampak yang kuat pada makhluk supranatural. Aku juga bersemangat oleh pertarungan antara Heavenly Dragon dan Evil Dragon legendaris. Tapi, melihat pertandingan itu, wajar saja kalau orang lain akan merasa takut. Apalagi, pertarungan antara Fenrir yang melepaskan kekuatan yang dekat dengan puncaknya dan adik Sirzechs Lucifer, Rias, yang diselimuti kekuatan Balor, memiliki dampak yang sangat besar pada para petinggi dari setiap mitologi. “Dari sana, sekelompok Iblis yang benar-benar tidak terduga muncul dan bahkan Dewa Asura Mahabali itu dihajar. Aku tertawa sangat keras, tapi ada juga beberapa Dewa yang tidak bisa tertawa usai melihatnya.” Seperti yang Sakra katakan, Iblis misterius yang tiba-tiba muncul kemarin—tidak sulit untuk membayangkan bahwa orang-orang di atas kami terkejut oleh bagaimana Balberith dan yang lainnya mampu mengalahkan Pangeran Dewa Asura. —Aku tidak menyangka bahwa orang sekuat mereka akan muncul di era ini. Itu adalah jawaban dari Dewa yang menanggapi wawancara untuk sebuah majalah informasi dari publikasi mitologi tertentu. Selain itu, ada juga beberapa pengguna Sacred Gear yang mulai mengamuk. Hasilnya jauh berbeda dari apa yang kami harapkan di awal turnamen, di mana tampaknya mereka akan menjadi orang yang dihajar. Aku pribadi merasa bahwa karena turnamen internasional ini yang terbuka untuk semua mitologi, berbagai orang dan individu berbakat yang benar-benar tidak diketahui sampai saat ini tersebar luas dan mulai masuk ke wilayah yang tidak diketahui. Sakra lalu berkata “Tentu saja, kekuatan milikmu yang menyimpan ketidakbatasan juga merupakan ancaman bagi makhluk sekelas Dewa. Kekuatan itu pasti akan mampu menghancurkan Dewa yang tidak mahir.” Aku tahu pasti bahwa Infinity Blaster-ku dilihat sebagai sesuatu yang berbahaya oleh semua tim. Namun, ada sesuatu yang rumit dalam diskusi ini yang bahkan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. “...Para Dewa menjadi takut dan mundur... huh,” aku mendesis pelan. ...Ketika aku menjadi Iblis, aku sangat percaya bahwa Dewa adalah makhluk jauh sekali dan sesuatu yang mustahil aku raih. Sakra lalu tertawa ironis dan berkata, “Sebagian besar makhluk sekelas Dewa ini. Aku yakin karena mereka adalah Dewa, dan karena mereka adalah makhluk supranatural, mereka terombang-ambing oleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam turnamen. Sebaliknya, yang keluar adalah monster dari generasi baru. Dewa yang sebagian besar aslinya bukan petarung. Misalnya, mereka hanya memerintah untuk panen dan bisnis yang baik. Untuk dewa-dewa seperti mereka, monster seperti kau tidak memberikan apapun selain ketakutan.” Sakra lalu—memiliki pandangan kesedihan di matanya. “...Pada akhirnya, makhluk sekelas dewa yang tersisa adalah mereka yang bertipe petarung, termasuk aku. Yah, itu menjadi sangat mudah dimengerti. Sebaliknya, kebenarannya yaitu aku terkejut oleh para dewa lainnya. …Untuk menyegel Trihexa, Dewa terkuat dari masing-masing mitologi ada di sana.” Dewa ini adalah... sepertinya aku hanya ada satu hal yang aku pahami darinya. Sakra benar-benar hanya suka bertarung. Aku merasa dia mirip dengan Vali dan Crom Cruach. Tidak, dia merasakan hal yang sama dengan mereka. ….Tunggu, semua pria di sekitarku seperti itu! Kenapa aku yang sangat menyukai Oppai akhirnya mendengar pendapat mereka tentang perang secara serius!? Cao Cao tampaknya telah menyelesaikan pekerjaannya, lalu berjalan padaku yang bermasalah dan berkata “Persiapannya hampir selesai.” Tatapan Cao Cao diarahkan pada kolam plastik mini yang terletak di salah satu sudut pantai berpasir! Jadi ember itu untuk mengisi kolam ini ya! Bukan itu saja, bahkan desain kolam plastik pun... adalah “Chichiryuutei Oppai Dragon”! Itu adalah merchandise karakter yang memiliki gambar-gambar anime. ...Itu mungkin contoh yang dikirim oleh Rumahku. Aku bisa mendengar bunyi byar-byur dari air laut seperti susu yang dibawa dengan ember, dari waktu ke waktu. Hal yang membawa ember itu adalah tujuh bola Balance Breaker milik Cao Cao. Tujuh bola membentuk bentuk tangan dan terbang di langit untuk membawa ember diisi air laut bolak-balik. ...Sampai dia menggunakan Balance Breaker-nya dengan cara seperti itu. Yah, Balance Breaker Cao Cao memang tenang. Aku menatap dengan bingung ketika aku melihat kolam plastik yang sedang diisi. “O-Omong-omong, apa yang aku lakukan di Lautan Susu ini?” Ketika aku bertanya pada Sakra seperti itu—. “—Aduk Lautan Susu.” Aku meragukan pendengaranku usai menerima jawaban seperti itu. “....Eh? Aduk... Lautan Susu?” Mengaduknya!? Lautan Susu... air laut ini? Sementara aku masih merasa bingung, Sakra tertawa. “HAHAHA, wajahmu menjadi aneh, tahu? Bukan, bukan, maksudku dengan mengaduk Lautan Susu adalah upacara kuno yang tercatat dalam mitologi Hindu. Jika Lautan Susu harus diaduk oleh Dewa, hal tertentu mungkin akan disucikan.” Saat dia mengatakan itu, Sakra mengambil botol kecil dari sakunya yang berisi cairan emas bersinar. “—Benda suci ini adalah obat ajaib yang bernama Amrita.” Obat ajaib Amrita! Entah mengapa, nama itu seperti obat yang akan membuatmu bersyukur! Sakra lalu melanjutkan sambil melihat kolam plastik. “Yah, itu awalnya dilakukan dalam skala mitologis, tapi... karena aku hanya akan membuat minumanmu, kita tidak perlu melakukan sejauh itu. Jika setidaknya menjadi motivasi maka itu bagus. Jadi daripada seluruh lautan, hanya kolam renang anak ini saja sudah cukup.” Setelah Cao Cao selesai mengisi kolam, dia pindah ke tahap berikutnya. Cao Cao memasukkan berbagai benda ke dalam kolam. Sakra lalu mulai menjelaskan “Pertama, masukkan semua tanaman di sini dan biji tanaman itu. Selanjutnya, tangkap Kurma si kura-kura raksasa legendaris—tempatkan anaknya di kolam itu.” Tiba-tiba, di dekat kaki Sakra, ada kura-kura berukuran sekitar lima puluh sentimeter! Ada tonjolan aneh yang tumbuh di punggungnya. Saat kura-kura itu didorong, ia masuk ke kolam dan duduk di tengah. Selanjutnya, Sakra tiba-tiba meraih ular yang melingkar di punggungnya. Karena kepalanya seperti naga, aku yakin itu naga timur. Sakra lalu membungkus naga yang telah dia tangkap di kepala ke tonjolan yang tumbuh dari belakang kura-kura. “Jika aku membungkus naga Hindu, Vasuki, di sekitar benda yang tumbuh di punggung Kurma...” Setelah selesai membungkus naga di sekitar kura-kura, Sakra memberi isyarat untuk memberikan kepalanya kepadaku ketika dia membisiki. “Nah, Sekiryuutei akan memegang kepala dan Cao Cao akan memegang ekornya. —Dan, tarik itu.” Mengikuti perintah Sakra, aku memegang kepala dan Cao Cao memegang ekornya. “......A-Apa ini?” Situasinya telah berevolusi ke titik dimana aku tidak yakin apa yang harus kukatakan. Sakra tertawa dengan semangat “HAHAHA, seperti yang aku katakan, kan? Ini adalah versi kecil dari ‘Aduk Lautan Susu’. Nah, jangan mengeluh dan tarik.” ....Sepertinya kami tidak punya pilihan selain menarik. Warna putih susu dari air laut dan tanaman, biji tanaman yang dimasukkan ke dalam kolam, dan di tengah-tengah semua itu adalah kura-kura... di mana seekor naga yang mirip ular melilit punggung kura-kura itu ditarik secara berlawanan. antara Cao Cao dan aku, dan kami membuat kura-kura berputar ke samping. ...Ketika atmosfer telah menjadi begitu aneh sehingga kami tidak bisa mengatakan apa-apa, Cao-Cao mendesah “Duh, karena aku diberitahu untuk menjadi partner Sekiryuutei, aku mematuhi perintahnya sampai sekarang, tapi aku tidak berharap bahwa kita akan berakhir melakukan ini... Menjadi Pelopor Sakra bukanlah sesuatu yang ingin kmau lakukan.” “Aku tidak yakin, tapi aku minta maaf. Tidak, tapi serius, aku tidak mengerti apa-apa.” Aku tidak punya pilihan selain meminta maaf! Karena! Sebuah tempat bernama ‘Lautan Susu’ terdengar sempurna bagiku, dan karena aku mendengar bahwa dia punya rencana untuk menguatkan aku, aku datang ke sini. Tapi kami pun menarik naga berbentuk ular ini! Apakah ini benar-benar kegiatan mitologis!? Apakah obat ajaib benar-benar akan dibuat!? Aku meragukannya! Sakra lalu menguap. “Teruslah mengaduk selama satu atau dua jam, dan itu akan berakhir setelah warna menjadi gelap. Sampai saat itu, aku akan tidur dulu-ze.” Di pantai berpasir yang subur di tepi Lautan Susu, Sakra mulai tidur sejenak sementara Cao Cao dan aku terus menarik naga itu—. Sudah hampir dua jam sejak Cao Cao dan aku mulai mengobrol dan menarik naga....Air laut di dalam kolam—warna putih susu menjadi lebih terkonsentrasi dan ada sedikit emas, yang secara bertahap bersinar! Luar biasa! Meskipun aku berada dalam situasi setengah yakin dan setengah ragu, warnanya berubah menjadi emas! Sakra terbangun dari tidurnya. Dia memeriksa situasi di dalam kolam sambil menguap. “OK OK. Warnanya telah berubah dengan baik. Edisi sederhana Amrita kini sudah selesai.” Sebuah cangkir yang mirip guci lalu muncul di tangan Sakra. Sambil mengisi cangkir dengan air laut yang ada di kolam, dia menjelaskan “Yang asli konon sebagai obat ajaib keabadian. Suatu efek yang akan membuat Dewa pun merasa bersyukur jika mereka meminumnya. Karena itu, Dewa Hindu berperang dan bertarung lama sekali. Itu waktu yang menyenangkan. Ada perang besar karena segelas susu, kau tahu?” Hanya karena segelas susu, Dewa Hindu memulai perang…. Obat ajaib keabadian Amrita, huh. Aku tidak tahu bahwa perang telah dimulai karena Lautan Susu ini. Sakra lalu memberikan cangkir itu padaku, setelah minatku pada peristiwa mitologis itu terusik. “NIh, minumlah.” “Eh!? I-ini, kalau aku benar-benar meminumnya!? Aku, menjadi abadi!?” Aku merasa terkejut! Tidak, dia tentu saja memanggilku ke sini untuk ini, tapi aku tidak menyangka bahwa aku datang akan benar-benar membuat obat ajaib keabadian! Tentu saja, jika aku menjadi abadi, entah bagaimana aku bisa melakukan sesuatu biarpun musuhku adalah Dewa, tapi...! Sambil memegang cangkir di tanganku, Sakra mendesah saat dia melihat ekspresi bingungku. “Ini edisi sederhana, jadi tidak ada banyak efek, kau tahu. Jika ada, maka para Dewa akan memperebutkannya lagi. Sebagai bagian dari perjanjian, kita tidak bisa membuat yang asli.” Ah, jadi yang baru saja aku buat tidak banyak berpengaruh, huh. ...Aku merasa lega selain merasa kecewa pada saat yang sama... Sakra lalu melanjutkan “Aku mengatakannya, kan? Jika itu menjadi motivasi bagimu, maka itu sudah cukup.” “Motivasi ya. Entah mengapa, Anda berpikir bahwa sepertinya semua kekuatanku adalah karena aku termotivasi.” Aku bergumam seperti itu. Sama seperti Azazel-Sensei yang berada di bagian atas daftarku, semua orang yang melatihku selalu memberiku masalah, atau bahkan situasi yang sulit, sehingga itu akan menjadi ‘motivasi’ bagiku. Kekuatan yang ada di dalam diriku luar biasa, tapi karena aku sendiri lemah, sebuah ‘motivasi’ diperlukan untuk membawa kekuatan asli keluar, dan aku telah mengalaminya berkali-kali. Setiap kali, kekuatanku yang sebenarnya muncul, tapi... Sakra lalu tertawa “Yah, itu masalahnya. Karena kau ‘terlalu lemah’, setiap kali kau menemukan dinding, kau membutuhkan sesuatu yang akan menjadi motivasi bagimu untuk dapat memecahkan dinding.” Dia benar! Ya, itu betul! Karena aku lahir di lingkungan manusia normal, aku butuh beberapa persiapan untuk bisa menggunakan kekuatan Ddraig dan Ophis! Namun, Sakra menambahkan “Tapi, sejujurnya, aku tidak mengerti satu pun dari orang-orang yang menjagamu, mulai dari Azazel.” “Tidak mengerti?” “Orang-orang seperti kau harusnya peringkat B terbaik, tapi ketika kau memikirkannya, kau menghasilkan keajaiban tiga tingkat S dari pelepasan kekuatan yang tidak diketahui beberapa kali. Seberapa pun terampilnya seseorang sebagai peneliti supranatural, aku yakin mereka bahkan tidak tahu penyebab pastinya. Itulah mengapa kau tidak punya pilihan selain mengandalkan motivasi untuk mencari kemungkinanmu.” ...Aku mengerti, itu mungkin mengapa Azazel-sensei selalu berbicara tentang meningkatkan kekuatanku dengan merasakannya. Maksudku, aku mendapat kekuatan karena payudara, dan bahkan dibangkitkan dengan kekuatan Ophis dan Great Red. Bahkan pemimpin Grigori tidak punya pilihan selain mengakui bahwa metode penguatan seperti itu hanya bisa diselesaikan hanya dengan merasakannya. Tapi, semua metode yang didorong Sensei padaku ternyata cukup bagus. Sungguh, aku tidak bisa mengatakan bahwa itu adalah sesuatu yang menakjubkan, Sensei. Tapi, kali ini bukan Sensei, tapi Sakra. “...Jadi, ini adalah apa yang akan menjadi ‘motivasi’-ku kali ini?” Sementara Sakra melipat kacamatanya dan memasukkannya ke dalam saku dadanya, dia berkata “Ketika mengenaimu, itu semua tentang payudara, payudara dan lebih banyak payudara. Aku takut itulah yang akan membantumu mencapai kekuatanmu di lain waktu. Jadi, itulah kenapa aku memanggilmu ke sini.” “...Dan, satu hal lagi. ...Mengapa Anda memilih untuk membantuku?” aku bertanya ...Sampai Kaisar Langit yang konon memiliki ideologi berbahaya melakukan sesuatu untuk membantuku. Sebelum turnamen ini dimulai, jika aku harus memilih, aku akan berpikir bahwa kami adalah musuh. Sampai dia membantuku di sini, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu dan aku takut akan itu. Sakra dengan terus terang berkata “Huh, alasannya sederhana, tahu? —Ketika kita bertanding di babak utama, tidak akan cukup hanya dengan armor hitammu, itu terlalu membosankan. Jika kita akan bertanding, aku ingin melawanmu ketika kau serius, dan ketika kau sedang dalam kondisi terbaikmmu, tanpa merasa ada beban. Untuk mencapai itu, aku bahkan akan menggunakan mitos jika aku harus.” Mata Dewa Perang yang dikenal sebagai Sakra dipenuhi dengan semangat juang. ...Dewa ini juga salah satu orang di sekitarku yang mana seorang maniak perang! “Anda mungkin menyesalinya, tahu?” Aku membalas dengan lelucon yang tidak pantas. Sakra lalu membuat wajah senang yang belum pernah kulihat sebelumnya. “Kau pikir aku akan kalah dan merasa menyesal? HAHAHA, itu mustahil. Selama aku bisa melawanmu sampai akhir, aku baik-baik saja kalah, paham?” Ini adalah Dewa Perang Sakra yang dikabarkan, ya. Dewa yang bahkan bisa menikmati kekalahan selama dia bisa bertarung dengan serius... Tentu, bahkan cara dia berpikir tentang Dewa yang berhenti di tengah turnamen berbeda. Sakra dan aku menegaskan keinginan satu sama lain untuk bertarung. Sakra mendesakku dengan cangkir di tangannya. Setelah mengambil napas dalam sekali, aku mempersiapkan diri dan minum obat ajaib Amrita sekaligus. ...Aku meminumnya, tapi tidak ada yang terjadi. Rasanya seperti obat biasa, meskipun esensinya adalah susu itu sendiri. Cara itu meluncur ke tenggorokanku juga lumayan. Karena itu air laut, aku pikir itu akan menjadi asin…. “....Tidak ada yang terjadi?” Aku berkata dengan ragu. Namun, setelah Sakra menegaskan bahwa aku meminumnya, dia berbalik dan sepertinya dia mencoba kabur. “Cao Cao, hati-hati supaya dia tidak kehilangan kesadaran.” Kata Sakra kepada Cao Cao. ...Jadi aku tidak kehilangan kesadaran? Apa yang dia—. Tepat pada saat itu ketika aku berhenti berpikir—. Dokun. Dadaku berdetak sangat keras—itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, dan aku merasakan sakit luar biasa di seluruh tubuhku. “—G-Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” INI SAKITTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT! …Apa ini….!? Di dalam kepalaku, lenganku, kakiku, bagian dalam perutku, semuanya sakiiiiiiiiit... pada tingkat yang mustahil! Aku tidak bisa berdiri... aku pingsan di tempat, dan berusaha berjuang melawan rasa sakit! “Arrrrrrrrrrrrrrrgggghhhhhhhhhhh! Apa iniiiiiiiiiiiiiiiiiii!?” Aku menggaruk dadaku! D-Dadaku sakit...! Kepalaku juga... Rasa sakit itu tidak bisa dipercaya....! Tangisan bahkan mulai meluap dari mataku, hidungku menjadi berair, dan aku bahkan mulai ngiler karena rasa sakit yang luar biasa! Tanpa menengok ke belakang, Sakra berkata “Awalnya memang dimaksudkan untuk menjadi minuman Dewa. Meskipun kau berasal dari mitologi lain, itu pasti racun yang mematikan jika Iblis meminumnya.” ….Ra-Racun mematikan….! ….Ini, efek Amrita... rasanya seperti tubuhku akan terkoyak........! Namun, rasa sakit ini... aku bukan satu-satunya yang merasakannya. [Guaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa! Kuh! O-Obat ajaib itu mencapai aku meski aku berada di Sacred Gear huh......! Nuooooooooo!] Ddraig yang tinggal di Sacred Gear-ku juga... dia juga berteriak! Sepertinya obat ajaib itu tidak hanya mempengaruhiku, tetapi juga makhluk yang berada di dalam Sacred Gear........! Jeritan dan tangisan dari diriku dan Ddraig bergema di pantai berpasir yang dikelilingi oleh riak tenang Lautan Susu. ...Sambil Ddraig dan aku menderita di pantai berpasir ...Sakra mengatakan satu hal lagi. “Tapi, cobalah untuk melampauinya. Wajar bagimu yang diberkahi oleh payudara, kan?” ...Karena rasa sakit yang luar biasa, aku hampir kehilangan kesadaran, tapi aku mati-matian mencoba untuk menghentikan itu terjadi... Rasanya seolah-olah aku tenggelam ke bagian bawah pusaran abadi rasa sakit ekstrim—
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information