Editing
Kamachi Crossover 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== '''(10 Menit Kemudian) Di dalam armor merah dan rok pendek berwarna putih, Holy Swordswoman Beatrice diam-diam mengintip melalui pintu masuk ruang tamu sambil menganggukan kepalanya secara perlahan. “Bagus, bagus. Aku tidak menyangkal kalau aku kesepian, tapi Boo Boo yang membuat teman itu begitu mengagumkan.” “U-u-um, Beatrice? Bukankah kita punya hal yang lebih penting untuk dicemaskan? Maksudku, jelas ada sesuatu yang salah di sini. Ini memang terlihat seperti Jepang, tapi kok kesannya begitu berbeda. Dan bukankah aneh kalau seluruh perlengkapan, penampilan, personalitas kita terjebak di bentuk Tanah Nir walau kita sudah kembali ke Bumi? Juga, semua orang bisa saling mengerti satu sama lain walau menggunakan bahasa yang berbeda. Aku merasa kalau ruang-dan-waktu sudah jatuh ke dalam botol Klein...” Penyihir Putih Filinion si sapi berkacamata adalah orang yang mengacaukan kesenangan Beatrice. Dia adalah seorang wanita gempal yang mengenakan sweater rajutan, celana pendek, jubah, dan topi penyihir. Wanita muda dengan penampilan pucat yang memberi kesan bodoh, membuat orang berpikir kalau menjilatnya akan terasa seperti memakan mentega murni. Dan jika kelompok Holy Swordswoman dan Penyihir Putih yang sudah disetarakan itu ada di sana, pasti ada satu orang lagi yang tergabung bersama mereka. Si Anggota ketiga itu memakai pakaian pendeta dengan belahan rok yang lebih panjang daripada ''chinese dress'' di kedua sisi rok ketatnya, bahkan belahan itu terus naik hingga melebihi pinggulnya. Dia itu sama sekali tidak bisa menggunakan sihir penyembuhan dan bagian tertentu dari tubuhnya tidak dapat digambarkan terlalu banyak untuk menjaga privasi, tapi ada sedikit bocoran nih, dadanya! Ya, dada yang sangat DATAR itu adalah milik Pendeta Petarung Armelina. “Ahh... Tapi tempat ini sangat menenangkan. Futon itu lebih baik daripada kasur. Orang tuaku memakai lantai tatami sih, jadi aku agak tidak tahan dengan bau plitur seperti ini.” Saat temperatur tubuh Armelina mulai naik secara stabil dan kepalanya berayun ke depan dan belakang, seorang anak sekolahan berambut jabrik bernama Kamijou Touma sedang menundukkan kepalanya dari jarak yang agak jauh dari mereka. “Hi, semuanya. Di sini tongkat nasib buruk favorit kalian, Kamijou Touma. ...Kali ini apa yang terjadi? Ini jelas-jelas bukan Academy City, ah tadi aku sedang mencuci piring dan air di rumah masih menyala!!” “Tunggu dulu, Touma, pertama-tama kita harus menyelidiki fenomena misterius yang menimpaku. Ya, aku baru saja membuka cup puding dan mau menancapkan sendok kedalamnya ketika aku dilempar ke dalam ruang dan waktu!” “Diam kau! Sial, dasar suster nggak berguna!!” [L-lompat!?] “Kalau kau mau bergabung dalam percakapan, setidaknya pekenalkan dirimu dulu! Begitu tata caranya!! Ada banyak hal yang bisa kau jelaskan: pakaian berwarna putih itu, rambut silvermu yang panjang dan lurus, atau dada menyedihkan milikmu yang tidak punya harap—bbyiruwhaheh!?” Saat dia baru saja menceramahi biarawati yang ada di hadapannya, Tuan Putri yang sedang mengenakan special suit menendangnya di pantat, tongkat metal Armelina melayang ke arahnya, Misaka Mikoto menembakan petir, dan Aika memberikan tanda serang pada liger putih (blasteran dari kombinasi singa dan macan putih) yang dia jadikan sebagai tempat duduk. Untuk beberapa alasan, kucing besar itu membutuhkan lebih banyak penjelasan daripada si #3 yang sedang mengenakan seragam perempuan anak SMA atau hikikimori dalam bikini bergaris hijau dan putih. “Kh. Kenapa aku tidak merasa kesal setelah dipaksa keluar dari tempat tertutupku yang begitu indah? Ini adalah pertama kalinya bagiku untuk menginjakan kaki di sini, jadi kenapa rumah bergaya Jepang misterius ini terasa seperti rumah sendiri?” Quenser, Heivia, Lu Niang Lan, dan Shiroyama Kyousuke juga berada di sana, tapi mereka itu cuma kumpulan bocah ingusan atau wanita tua, jadi mereka bukanlah sumber masalah. Kecuali... “Aku merasa kalau aku melupakan sesuatu yang tidak boleh kulupakan.” Si bocah berambut jabrik memang selalu mengeluhkan nasib sialnya, tapi yang benar-benar terkena kutukan sial tujuh turunan adalah Shiroyama Kyousuke. “Ketika sesuatu yang aneh terjadi padaku, makhluk super kejam dan putih menyilaukan itu pasti terlibat. Heh heh. Heh hah heh! Ah ha ha ha ha ha, sialaaan!!” Anak laki-laki itu tertawa sendiri, jadi semua orang secara naluri menjaga jarak darinya. “Ahh, sekarang kita sudah cakep dan bersih.” “Squeal<ref>Suara babi</ref>... Ketika aku terlalu hangat, hidungku jadi pilek dan kepalaku terasa mendidih...” Ada uap yang mengepul dari kepala Shinobu muda ketika dia berjalan dengan babi abu-abu sehabis mereka dimandikan. Dia pasti sudah dilulur, disikat, dan didetoksifikasi dengan beberapa jenis perawatan kecantikan karena Boo Boot terlihat lebih mengkilap dari sebelumnya. Kemudian Shinobu memeluknya erat-erat dan berbicara. “Okay, waktunya menjelaskan peraturannya!!” Ini tidak terlihat bagus. Semua orang berkumpul di sekitar Shinobu yang baru berusia 6 tahun lalu duduk untuk mendengarkan. “Di Turnamen Anti Ngantuk No 1, kalian nggak boleh tidur! Tertidur dan kau kalah! Itu saja!!” “Gampang banget!” “Dan apa maksudnya dengan ‘tidur’? Aku melihat banyak sekali ranjang empuk di sini, jadi apakah kita membicarakan yang begitu-begitu-...agwah!?” Quenser memberi respon singkat dan Heivia malah menambahkan yang tidak-tidak, jadi Zashiki Warashi dengan yukata merah menendang anak laki-laki itu di ulu hati, tebasan karate menghantam tengkuknya sebelum dia terjatuh, dan kemudian pukulan telak ke dadanya. Bocah berusia 6 tahun itu menatap mata si babi. “Itu semacam?” “Suara jeritan?” Beatrice bersiap untuk mengatakan tidak perlu khawatir sambil membuat senyum sederhana di wajahnya, tapi... “Jika kalian tidak paham sesuatu, tanya saja sama Beatrice! Beatrice itu pintar dan akan memberitahukan semua hal yang ingin kalian ketahui!! Heh heh!!” “Tidak, jangan tanya mengenai hal ini! Kh, tapi kalau melihat Boo Boo memujiku seperti itu, aku tidak ingin berkata kalau aku tidak tahu!!” Walau masih dirundung kebingungan, mereka mulai membahas detail-detailnya. Kamijou mengangkat tangannya duluan. “Bagaimana cara kita menentukan Sang Juara Anti Ngantuk? Apa kita semua akan naik ke atas futon?” “Naik ke atas futon setelah matahari terbenam hanya dilakukan oleh anak-anak!! ...Kakek pernah berkata kalau pria dan wanita dewasa terjaga sampai malam.” ''Jadi dia biang keladinya,'' pikir si Zashiki Warashi sambil membuat catatan mental untuk nanti. “Jadi kita bisa berjalan-jalan sesuka kita, gitu?” tanya Mikoto sambil meletakan jari telunjuknya di dagu rampingnya. “Tapi kalian nggak boleh pergi ke luar!” Shinobu muda menggembungkan pipinya. “Kalian nggak boleh pergi keluar setelah mandi. Nanti kalian bisa masuk angin kayak anak kecil!!” “Hmm. Jadi pada dasarnya, kita harus melawan rasa kantuk kita di dalam rumah? Jangan remehkan kemampuan seorang hikikimori dalam begadang, anak kecil.” Aika merangkumnya ke dalam bikini bergaris, tapi Lu Niang Lan, si cantik dibalik ''chinese dress'' merah yang sudah dimodifikasi, terlihat bingung. “Tapi kenapa kita harus repot-repot melakukan ini?” “Yeah, aku juga sudah mengantuk. Hooaaamm... Kurasa efek berpindah melalui ruang dan waktu pada tubuh jauh lebih buruk daripada mengalami jetlag. Kepalaku terasa pusing seperti habis begadang seharian.” Si Penyihir Putih meringkuk ditempat walaupun lantai lobi berwarna kalem itu terbuat dari kayu. Dia bersikap seenaknya sendiri dan menjadi sangat tak berdaya. Lawan jenis mungkin akan merasakan hatinya berdebar ketika melihat sikapnya yang ceroboh dan cuek, tapi si Holy Swordswoman dan Pendeta Petarung yang berjenis kelamin sama dengannya merasa sangat kesal. Mereka ingin menendangnya. Dan Semua orang juga berpikiran sama. Orang yang menolak untuk berpartisipasi dalam “permainan” diluar akal sehat ini akan menjadi contohnya, jadi“pemakaman” macam apa yang telah disiapkan seorang bocah berusia 6 tahun untuk situasi ini? Si sapi ini akan memberitahu mereka. “Munyah?” Kemudian terjadi sesuatu. Sebuah kain putih melilit pergelangan kaki kanan Filinion. Tapi mereka tidak bisa melihat ujung lain kain itu. Kain itu terus merentang seperti tak berujung. Sebuah kain putih. Putih=White. White Queen. Tunggu… “Tu-tu-tu-tu-tunggu! Apa ini!? Beatrice, ada sesuatu yang menarikku ke...!?” Filinion mengulurkan tangannya dengan bingung ketika pergelangan kakinya diseret sesuatu, tapi dia tidak sadar kalau dia terlihat seperti sedang ditangkap oleh alien berbadan aneh dari abad 80-an. Kemudian Shinobu berbicara. “Oh, ruang terlarang berada di bawah sana.” Dengan teka-teki sejelas itu, Fillinon menghilang di ujung lorong. Mereka mendengar suara pintu yang dibuka kemudian tertutup. Tapi kemudian... “Ngwaaaahh!? Abah, ababababa! Ap-Apa ini!? Ini sangat putih! Apa massa amorf berwarna putih ini!? Tunggu...aku, aku...!!!???” “Hee hee hee. Ah ha ha. Sekarang kau tidak bisa lari, kakak. Tidak ada moral, standar, atau keadilan di sini. Layaknya anemone yang menangkap ikan kecil atau tanaman pemakan serangga yang memakan lalat yang terperangkap, aku akan mencaaabik-cabikmu dan membuatmu menjadi milikku.” “Eek! Siapa monster berambut twintail ini!? Hentikan, tunggu! Kau tidak cuma memegangku! Ini tekanan langsu-...adbchabergerh!!!??” “Tch. Saat kulihat lebih dekat, ini hanyalah perempuan gempal dengan rambut pirang. Kau sama sekali tidak terlihat seperti kakakku.” Setelah terdengar suara seperti ada sesuatu yang diludahkan, sesuatu meluncur keluar dari ujung lorong. Benda itu melambangkan seseorang dan benda itu sudah peot di sana-sini seperti tisu bekas. Itu adalah sepasang kacamata dengan lensa yang pecah dan bagian tengahnya bengkok hingga membentuk sudut siku-siku. Figur Quenser menjadi gelap seperti ada lampu yang meneranginya. “Ba-bagaimana bisa kau melakukan itu pada kacamata!? Itu bahkan tidak akan berakhir seburuk itu dengan ribuan trik kacamata seperti mencari kacamatmu ketika benda itu sedang berada di dahimu, melihat seseorang dari atas kacamata bukannya melalui lensa, atau kecripatan krim putih di seluruh lensa ketika kau mencoba memasak! Glup...!!” Kyousuke terlihat lebih depresi daripada sebelumnya dan memberikan penjelasan yang paling akurat. “Itu adalah puncak kejahatan dari kelas Unexplored yang berada di atas dewa. Hanya melihat kebenaran itu saja bisa membuat kalian gila, jadi apa kalian benar-benar yakin untuk mencari tahunya sendiri? Kalian semua akan berakhir seperti orang itu yang telah kehilangan kacamata dan lensanya.” Tidak ada yang bisa menanggapi hal itu Tidak ada yang menginginkan gelar kosong itu. Tidak kewajiban ataupun simpati di sini. Ketika mereka tidak mengerti detail-detalinya, sejenis kegelapan putih memenuhi ruangan terlarang. Itu seperti memanggil sebuah lubang hitam yang hanya ada untuk menghancurkan tubuh manusia. Shinobu mudah bisa memanggil eksistensi bukan manusia, jadi dia telah memasang semua ini, terpancing bersama Kyousuke, dan menggeterkan tongkat pancingnya. Jadi apa yang akan terjadi sekarang? Mereka baru saja menerima demonstrasi yang begitu mengerikan. Mereka bahkan tidak berani bertanya tentang apa yang telah terjadi pada si Penyihir Putih. Hanya satu hal yang mereka ketahui dengan pasti. Tertidur dan mereka mati. Jadi ayo kita mulai perlombaannya☆!
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information