Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 5
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===5-2=== Gadis itu sedang duduk di batu trotoar, memeluk lututnya dan menekan-nekan ponselnya. Untuk sejenak, aku berpikir-pikir apa mau memanggilnya. Tapi dalam keraguanku, malah dia yang akhirnya menyadari keberadaanku. “Oh, Hikki, kamu telat! Semua orang sudah pergi, k'mu tahu?” “Oh, ya. Maaf, Aku teralihkan oleh kecintaan dalam hatiku pada robot… jadi, persisnya kemana mereka semua pergi?” “Saize.” Murid SMA di Chiba benar-benar mencintai Saize. Itu adalah restoran keluarga yang menonjol di Chiba dari zaman dahulu kala – men, apa itu terlalu berlebihan. Namun, makanannya murah dan lezat jadi itu tidak mengejutkan. “Tidakkah kamu ikut pergi?” Aku menanyakannya tiba-tiba. “Huh?!” Yuigahama mengedip. “Oh, k'mu tahu, aku agak sedang menunggumu, Hikki. Macam… Aku akan merasa tidak enak jika kamu ditinggalkan sendiri, k'mu tahu.” Selagi dia bermain-main dengan jarinya, Yuigahama melirik padaku dengan ragu-ragu. Melihatnya seperti itu, aku tersenyum tanpa berpikir. “Yuigahama, kamu begitu baik.” “Huh?! Um, apa?! I-Itu sama sekali tidak benar!” Yuigahama melambaikan tangannya dengan liar, wajahnya merah terang, mungkin karena matahari yang terbenam itu. Aku tidak tahu mengapa dia menyangkalnya, tapi aku tahu Yuigahama itu seorang gadis yang baik. Dia itu orang yang baik, pikirku. Itulah mengapa aku harus memberitahunya dengan terus terang. “Kamu tahu, kamu benar-benar tidak perlu mengkhawatirkan diriku. Aku menyelamatkan anjingmu karena kebetulan saja, dan ditambah lagi aku mungkin akan menjadi seorang penyendiri dalam SMA meskipun kecelakaan itu tidak pernah terjadi. Tidak perlu begitu mengkhawatirkannya. Itulah apa yang selalu kukatakan.” Aku tidak pernah benar-benar mengutarakan kata-kata itu, tapi aku mengenal diriku dengan cukup baiknya untuk mengetahui bahwa itu benar. Aku mungkin – tidak, pasti - tidak akan dikelilingi oleh teman walau aku memasuki SMA dengan biasa. “K-Kamu ingat, Hikki?” Yuigahama menatapku dengan tampang terang-terangan syok, matanya melebar. “Tidak, sebenarnya aku tidak mengingatnya. Hanya ketika ada satu kali kamu datang ke rumahku untuk berterima kasih padaku. Komachi memberitahuku tentang itu.” “Oh, benar… Komachi-chan memberitahumu…” Yuigahama tertawa lemah, sebuah senyuman kosong terbentuk di wajahnya. Dia menurunkan kepalanya dengan sembunyi-sembunyi. “Maaf, kelihatannya kamu bersusah payah menunggu demi diriku. Yah, mulai sekarang kamu tidak perlu mengkhawatirkanku lagi. Aku dari awal merupakan seorang penyendiri dan kecelakaan itu tidak ada hubungannya dengan ini. Kamu tidak perlu merasa tidak enak denganku atau melakukan sesuatu karena merasa ada kewajiban untuk melakukannya.” Aku berhenti sejenak, dan kemudian aku meneruskannya. “Jika kamu baik padaku karena khawatir akan perasaanku, maka hentikan itu.” Selama sejenak di sana, aku begitu sadar betapa kasarnya aku berbicara. Aku sudah kira-kira menghardikkan kata-kata itu padanya. Aku heran mengapa aku bertingkah begitu. Itu bukanlah sesuatu yang perlu sampai merasa jengkel. Aku menggaruk kepalaku sebagai cara untuk menyembunyikan kejengkelanku. Itu adalah sebuah tindakan menyedihkan yang sia-sia saja. Keheningan berdenting di antara kami, sebuah kelanjutan kesunyian barusan, dan itu membuatku muak. Ini adalah yang pertama kalinya aku tidak bisa menahan keheningan ini. “Yah, uh, um…” Kami berdua membuka mulut kami, dengan sia-sia mencoba untuk membentuk kata-kata yang kami tahu seharusnya kami katakan, tapi tidak ada yang keluar. Selagi kata-kata kami beradu dengan satu sama lain, Yuigahama membuat tawa riang yang palsu. “Um, k'mu tahu, bagaimana aku mengatakannya? Itu benar-benar bukan begitu. Kamu tahu?” Selagi dia terus tertawa, dia melihat ke bawah dengan tajam, wajahnya meliuk-liuk karena pedih. “Maksudku, benar-benar bukan seperti itu…” Aku tidak bisa melihat ekspresinya setelah dia menundukkan kepalanya. Dan namun dia berkata dengan begitu lemahnya, suaranya bergetar sedikit. “Itu bukan – bukan seperti itu… sama sekali bukan seperti itu…” gugamnya. Yuigahama telah selalu menjadi gadis yang baik, dan dia mungkin akan terus menjadi gadis yang baik seumur hidupnya. Jika kenyataan itu kejam, maka kebohongan itu baik hati. Dan jadi kebaikan hati itu sendiri merupakan sebuah kebohongan. “Um, yah, lihat,” mulai Yuigahama. Dia menyentak naik kepalanya dan menatap padaku. Matanya terkaburkan oleh air mata, dan namun dia masih menatapku dengan penuh tekad tanpa memalingkan pandangannya. Akulah yang harus memalingkan pandanganku. “…kamu idiot.” Dan dengan itu, Yuigahama berpaling dan berlari. Tapi setelah beberapa meter, langkah kakinya mulai melemah dan dia melambat sampai kira-kira sedang berjalan lesu. Aku melihatnya sampai dia menghilang, dan kemudian aku tiba-tiba berpaling. Yuigahama mungkin telah pergi ke Saize di mana semua orang telah menunggu. Tapi itu tidak ada hubungannya denganku. Aku benci bersama dengan orang-orang. Dan aku benci gadis baik. Mereka mengikutimu kemanapun kamu pergi dan namun mereka selamanya di luar jangkauan, seperti bulan yang menyinarimu dari langit malam. Jarak antara dirimu dengan mereka itu tidak dapat ditempuh. Kamu tidak dapat berhenti memikirkan mereka setelah satu sapaan sederhana dan jantungmu berdebar-debar ketika kamu mengirim SMS pada mereka. Ketika mereka meneleponmu, kamu menatap dengan bodoh pada catatan panggilanmu sepanjang hari. Tapi aku tahu bagaimana itu bekerja. Itulah apa kebaikan hati itu. Aku hampir selalu lupa bahwa mereka yang baik padaku itu juga baik dengan orang lain. Itu tidak seperti aku tidak merasakan kebaikan hati mereka atau apa. Tidak, aku merasakannya. Kamu bahkan bisa mengatakan aku merasakannya terlampau banyak. Dan karena itu, aku mendapatkan reaksi alergi. Aku sudah menjalani itu semua sekali. Seorang penyendiri yang terlatih itu sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera. Pernyataan cinta sebagai penalti karena kalah bermain gunting-batu-kertas, surat cinta palsu yang ditulis laki-laki yang mencatat apa yang didiktekan para gadis pada mereka – Aku tidak mau berurusan dengan itu semua. Aku adalah veteran perang. Tidak ada orang yang lebih hebat kalah daripada diriku. - Selamanya menyimpan harapan dan selamanya salah memahami situasi – pada akhirnya aku baru menyerah bergantung pada harapan palsu. Dan jadi aku akan selamanya membenci gadis yang baik hati. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | '''Mundur ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 4|Bab 4]] | '''Kembali ke''' [[Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteru (Indonesia)|Halaman Utama]] | '''Lanjut ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Catatan Penulis|Catatan Penulis]] |- |}
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information