Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 6 Bab 5
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===5-2=== “Aku datang untuk mengumpulkan permohonan voluntirku…,” kata Hayama pada Yukinoshita ketika dia melihatnya. “Permohonan di sebelah kanan, di belakang,” sahutnya, sembari jemarinya terus mengetik. Dia akan mendapat nilai nol kalau melayani pelanggan seperti itu, tapi, yah, ini Yukinoshita, jadi sudah biasa. Sepertinya Hayama memahaminya dengan cukup baik, karena dia pergi ke bagian permohonan dengan ucapan "Terima kasih." yang lancar. Sekarang Hayama sudah selesai melakukan tugasnya, tapi anehnya, dia masih disini. Dia malah beranjak ke arahku. "...Jumlah kalian semakin sedikit ya?" Oh, itu. “Ya, begitulah.” “Hmm…” Dia mengusap-usap rambut di tengkuknya sambil berpikir. ''Hei, kalau rambutmu itu menganggumu, potong saja.'' Tapi seperti biasa, setiapkali dia berada di dekatku, aku anehnya merasa jengkel... "Jadi... apa yang kamu perlukan?" tanyaku, karena tidak tahan lagi, dan dia tersenyum lebar padaku. “Oh, tidak ada apa-apa. Aku cuma menunggu berkasku diperiksa. Dia bilang dia akan melihatnya apakah ada yang kurang atau tidak." ''Itu saja? Jadi kenapa dia berdiri persis di sampingku?'' heranku, tapi aku lalu sadar bahwa dia bawaannya seperti itu. Aku tidak tahu mengapa, tapi tipe-tipe seperti ini akan membentuk kelompok meskipun mereka tidak perlu melakukannya. Kurasa ketika mereka melihat wajah yang mereka kenal, mereka tidak sanggup menahan diri untuk tidak menghampirinya. Mungkin akan lebih kurang menjengkelkan bagiku untuk menganggapnya seperti kebiasaan seekor anak anjing. Sementara itu, kami mendapatkan tamu lagi, dan lagi. Bukan hanya kelompok voluntir yang perlu mengisi formulir permohonan pertunjukkan mereka; kelas dan klub juga perlu melakukannya. Untuk voluntir, kami juga harus memperhatikan jadwal penggunaan panggung dan masalah perlengkapan, yang merupakan bagian dari tugas Humas, tapi para OSIS menangani semua permohonan itu. Untuk hal-hal yang berkaitan dengan makanan dan minuman, bagian Kesehatan dan Sanitasi yang akan menanganinya, dan mereka yang akan mengevaluasi dan memberi perizinan. Batas tenggang untuk permohonan sudah hampir tiba, dan itu berkontribusi dalam jumlah pengunjung yang lebih banyak dibanding biasanya hari ini. Tapi waktu kedatangan mereka semua tidak pas, karena tidak ada cukup orang di setiap bagian permohonan, jadi situasi mulai menjadi kacau. Itulah ketika kami mendapat beberapa pemohon yang tidak tahu mau kemana. Seorang gadis yang terlihat bingung, mungkin anak kelas satu, yang tidak tahu mesti bagaimana datang untuk bertanya. Pada Hayama... ''Pada'' Hayama. "Um... aku mau mendaftar voluntir..." “Permohonan untuk kelompok voluntir ada di sebelah sana." Dia membantunya dengan begitu lancarnya, seakan dia sendiri bagian dari komite. Tentu saja, itu memancing kesalah-pahaman, jadi semua orang yang datang dengan permohonan mereka diberitahu, ''Oh, tanya Hayama, tanya Hayama sajaǃ'' “Aku tidak tahu cara mengisi ini... Apa boleh tolong bantu aku mengisinya?” “Ya, kalau kamu tidak keberatan dengan bantuanku.” ''Aku rasa gadis ini datang minta bantuan karena itu kamu, Hayama.'' Selagi Hayama menjelaskan kepadanya dengan lebih terperinci, suatu barisan terbentuk di belakangnya. “Bantu aku,” kata Hayama padaku. “Ah, hei—” Sebelum aku menyadarinya, aku sudah dipaksa membantunya. Apa gadis-gadis yang dioperkan padaku sekilas terlihat kecewa? Ya, pasti. Hayama dan aku sama-sama menjadi sibuk, dan kami menangani antriannya sebisa mungkin. Meguri juga bergegas membantu, dan kami bertiga menangani permohonan mereka sampai akhirnya gelombang keramaian tersebut usai. “Maaf ya. Terima kasih atas bantuannya!” Ketika situasinya mereda untuk sementara waktu, Meguri menuangkan teh. Untuk Hayama... ''Untuk'' Hayama. Yah, dia pasti merasa tidak enak karena yang bukan anggota komite sepertinya membantu kami. ''Tapi, um, aku juga bekerja di luar tugasku, tahu... hiks.'' Hayama berterima kasih pada Meguri sembari menyesap minumannya dan lalu bertanya, "Apakah kalian cukup tenaga?" “Aku tidak tahu paham semua situasinya," kataku. "Kami para bawahan sudah cukup sibuk dengan tugas kami sendiri." “Jadi kamu di bagian mana?” “Dokumentasi,” sahutku. “Ah.” Kelihatannya itu masuk akal buatnya. “Cocok sekali.” ''Kamu mau ajak berantam disini?'' Setelah melihat situasinya sendiri, Hayama sepertinya memiliki gambaran kasar apa yang sedang terjadi. Dia mengangguk dengan tatapan seperti sudah tahu segalanya. “Oh begitu. Pasti sulit, ya.” “…Oh, tidak juga.” Tidak ada masalah. Malah kebalikannyaː Masalahnya disini adalah karena tidak ada masalah disini. Yukinoshita menangani hampir semuanya sendirian. Dia punya kemampuannya, dia punya cukup kuasa untuk itu sebagai wakil ketua, dan lagipula, karena tidak terlibat dengan acara kelasnya dan klubnya, dia punya banyak waktu. Meskipun hampir setengah dari komite tidak hadir, dia mampu untuk menutupi pekerjaan mereka semua. “Tapi dari apa yang kulihat, Yukinoshita mengerjakan hampir semuanya.” Hayama berpaling ke belakang dan mencoba untuk memancing perhatian Yukinoshita. Yukinoshita terus diam untuk sejenak, tapi dia tidak sanggup melawan tatapan hangat Hayama. Itu terlihat seakan dia sedang menunggu jawaban. Jadi dia berkata, "...Ya, ini cara paling efektif." “Tapi sebentar lagi kamu akan kewalahan.” Kalimat itu diucapkan dengan keras tidak seperti Hayama Hayato yang biasanya. Meguri bereaksi dengan perubahan suasana tersebut dengan cemas. Satu-satunya suara di ruangan itu hanyalah ''tak tak tak'' dari papan ketik. “…” Itu benar. Yukinoshita tidak bisa membantahnya. “Kamu sebaiknya mulai meminta bantuan orang lain sebelum terlambat," kata Hayama. “Iyakaħ? Tapi aku tidak setuju,” kataku, dan Hayama menatapku dengan tajam, menungguku melanjutkannya. "Banyak hal memang jadi lebih cepat ketika Yukinoshita melakukannya sendiri. Lebih sedikit kerugiannya, dan itu suatu nilai plus, kan? Lagipula, mempercayakan orang dengan tugasnya itu melelahkan. Dan ketika kamu jauh lebih mampu dibanding mereka, itu lebih melelahkan lagi." Kami-atau setidaknya ''aku''-tidak bisa mempercayakan orang untuk mengerjakan sesuatu. Jika sesuatu tidak berjalan baik untukmu dan dirimu sendiri, kamu hanya bisa menyalahkan dirimu, dan kamu tidak akan ada niatan untuk membuang tanggung jawab. Kamu tidak bisa membuat dirimu menyalahkan orang lain untuk itu. Dan bukan karena baik hati atau rasa tanggung jawab. Karena kalau cuma dirimu, kamu bisa pasrah, tapi kalau orang lain yang mengerjakannya untukmu, kamu tidak bisa pasrah. Menjalani hidupmu berpikir ''Kalau saja kemarin dia melakukan ini atau kalau saja dia menyelesaikan tugasnya dengan benar'' itu berat, menyakitkan dan menyedihkan. Kalau akan jadi seperti itu, alangkah baiknya kerjakan saja sendiri. Karena kalau cuma ada penyesalanmu sendiri, kamu cukup meratapinya saja dan selesai. Hayama memincingkan matanya sedikit dan lalu menghela pendek dengan sedikit rasa kasihan. "...Apakah ini akan berhasil jika kamu melakukannya seperti itu?" “Hmm?” “Jika semuanya berjalan lancar, tidak apa-apa, tapi sekarang ini, kalian tidak sanggup menangani semaunya, dan semua ini tidak akan bertahan lama sebelum hancur. Yang paling penting itu adalah membuat ini berhasil, kan? Kalau begitu, kalian harus mengubah cara kalian melakukannya." “Ngh…” ''Datang-datang dengan argumen logismu, huh, Hayama? Tunggu dulu, bukankah itu tempat yang terkenal dengan teh hitamnya? Dia meng-assam, maksudku menggasak argumentasiku dengan mudah. <ref>Ceylon – Lelucon homonim Jepang. Japanese hononym joke. Argumen logis (正論, seiron) dan Ceylon (セイロン, Ceylon). Ceylon adalah nama lain dari Srilanka. Assam merupakan negara bagian di timur laut India. Ceylon dan Assam sama-sama terkenal dengan tehnya.</ref> Selagi aku mengerang, aku mendengar “Kamu...benar.” yang pelan. Sepertinya ucapannya tersebut menusuk tepat pada Yukinoshita. Tangannya saat ini sudah berhenti mengetik. Tapi Yukinoshita tidak punya orang yang bisa dia andalkan. Jika Yuigahama ada disini, mungkin situasinya akan berbeda. “Jadi... aku akan membantumu,” kata Hayama. “Tapi kamu tidak bergabung ke dalam komite” Meguri mencoba untuk menolaknya. Hayama tersenyum sambil menyahut "Tidak, aku cuma akan membantu mengoordinir kelompok voluntirnya. Sebagai perwakilan mereka." Usulannya itu menarik. Tidak seperti kelas dan klub, yang memiliki perwakilan dan sistem yang jelas untuk memberi mereka arahan, kelompok voluntir dan pertunjukkan mereka bervariasi dalam susunan anggota dan isi pertunjukkannya, dan menangani mereka satu per satu pasti akan menjadi rumit. Jika kelompok tersebut dapat menangani itu sendiri, maka beban pada bagian Humas-beban pada Yukinoshita, blak-blakan saja-akan bisa jauh berkurang. Dan sebenarnya, masuk akal jika para peserta voluntir mengoordinir pertunjukkan mereka sendiri. Meguri terlihat khawatir sejenak, tapi kemudian dia mengangkat kepalanya dan tersenyum dengan malu. "Jika cuma itu saja, baiklah. Kami akan senang jika kamu dapat membantu kami melakukannya." “Bagaimana?” tanya Hayama pada Yukinoshita. Dia meletakkan tangan pada dagunya dan menimbangnya sejenak. “…” “Meminta bantuan orang lain juga penting, Yukinoshita,” Meguri menegurnya dengan baik-hati. Hayama dan Meguri tidak sepenuhnya salah. Itu menabjubkan. Menyentuh hati. Sungguh suatu persahabatan yang indah. Semua itu sangat baik sekali bagi semua orang yang terbiasa meminta bantuan. Mereka dapat mengandalkan orang lain tanpa ragu. Untuk bekerja sama dan bekerja bersama-samaː Itu adalah sesuatu yang sungguh menabjubkan. Tapi aku tidak akan memuji tindakan tersebut dengan begitu saja. Maksudku, coba pikir saja. Jika berpartisipasi dengan kelompok itu menabjubgkan, jika itu adalah suatu hal yang sungguh baik, maka apa bekerja sendirian itu hal yang buruk? Kenapa kamu harus menolak orang yang bekerja keras sendirian? Aku tidak bisa membiarkan ini. “...Aku yakin itu penting untuk bisa meminta bantuan orang lain, tapi saat ini, ada orang yang cuma bisa meminta bantuan. Tidak masalah kalau cuma meminta bantuan, tapi beberapa orang cuma memperalatmu." Kalimatku terdengar lebih agresif dibanding yang kuduga. Ketika aku menyadari Meguri terlihat pucat, aku mengubahnya menjadi lelucon. Aku tidak mau mendapat rasa bersalah karena menakuti seseorang yang riang dan jelita. "Intinya, itu, um... Ohǃ Ya, seperti orang-orang yang melemparkan pekerjaannya padaku. Wah, parah sekali itu mah. Aku tidak bisa bersantai-santai sekarang ini... tapi aku tidak akan memaafkan mereka yang sedang bersantai saat iniǃ" “Kamu jahat sekali, yah?" Meguri membalasnya dengan riang. Dia menganggap apa yang kukatakan sebagai lelucon. “Aku akan membantumu juga.” Hayama tersenyum masam. Yukinoshita menghela dengan sangat pelan. “Benar—sepertinya banyak beban berpindah ke bagian dokumentasi, jadi aku akan mempertimbangkan kembali pembagian tugasnya. Karena Shiromeguri-senpai juga merasa itu bagus, aku akan menerima bantuanmu. Aku berterima kasih padamu... Maaf." Matanya masih menatap ke arah komputernya. Tidak jelas untuk siapa dia meminta maaf. Aku dapat menanggapinya bahwa Yukinoshita bersikap seperti itu karena diriku, tapi aku tidak sedang berusaha untuk membela dirinya. Tidak ada juga alasan baginya untuk meminta maaf padaku. Aku hanya benar-benar tidak bisa melihat orang yang membuang pekerjaan mereka pada orang lain agar mereka bisa bersantai. Aku benci melihat orang-orang yang berusaha dengan rajin diperlakukan seperti itu. Aku tidak bisa memalingkan mata ketika orang-orang yang benar-benar bekerja keras mengatasi masalah di hadapan mereka terjebak mengatasi semua tugas-tugas mereka. Itu saja. Maksudku, aku sendiri juga tidak banyak membantu. Malah, aku menciptakan suatu tugas baruː membagi ulang beban pekerjaannya. Aku memang sangat tidak berguna. "Oke, mari kita bekerja keras," "Aku juga akan mencoba memanggil orang-orang yang bisa kupanggil." Hayama tersenyum lebar, dan Meguri mengangguk dengan bersemangat.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information