Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid20 Bab 9
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== "–Kau sudah menunggu cukup lama, Claire." "Nee-sama!" Terkapar di tanah, Claire membelalakkan matanya. Dan melihat kemunculan kobaran api merah– Rubia Elstein, memegang sebuah pedang besar membara di tangannya. Percikan api terpancar dari rambut merahnya sebahu yang mulai berkobar. ''(...Nee-sama sedang marah.)'' Hal itu juga berlaku bagi Claire. Setiap kali emosinya meledak, bagian dari tubuhnya akan memancarkan api. Ini merupakan karakteristik dari elementalis yang membuat kontrak dengan roh-roh api. "–Kau menerobos penghalang angin milikku, sang Penguasa Angin?" Belphal bertanya. "–Siapa kau?" ''"Apa kau lupa pada hawa kehadiranku, Belphal?"'' Yang menjawab bukanlah Rubia, tapi pedang besar yang ada ditangannya. Mendengar itu, Belphal membelalakkan mata birunya. "...! Mungkinkah pedang itu–Volcanicus!?" "Apa yang kau katakan?" ''"Terimakasih karena sudah menjagaku di Kota Raja Iblis, gadis kucing neraka."'' Mendengar suara Claire yang terkejut, pedang ap itu berbicara pada dia. –Gak salah lagi. Ini adalah suara dari Elemental Lord Api yang dia temui di kota Raja Iblis. Api miliknya gak akan kesulitan menembus penghalang milik sang Penguasa Angin. "Apa kau sudah gila, Volcanicus–" Suara sang Penguasa Angin dipenuhi dengan kemarahan. "Sebagai seorang Elemental Lord yang agung, kenapa kau membantu anak buah Elemental Lord Kegelapan?" ''"Yang gila itu kau, Belphal. Terpengaruh oleh kekuatan dari para Malaikat, pikiranmu dikendalikan oleh Alexandros."'' "...! Gak masuk akal!" Badai ganas berputar-putar di kaki Belphal. "Elemental Lord Kegelapan adalah musuh bebuyutan kita, kelima Elemental Lord Agung, dan harus sepenuhnya dimusnahkan!" "–Sudah pasti, ini nggak bisa diselesaikan dengan percakapan." Rubia menyiapkan pedang besar membara itu–elemental waffe Ragmarok–dengan kedua tangannya. Dengan api didalam bilahnya, pedang itu memancarkan cahaya merah. "...Berani-beraninya seorang manusia rendahan menggunakan Elemental Lord Api!" Belphal menghentak tanah. Dia melepaskan kekuatan tombak sihir Brionac yang diselimuti angin ganas. "—Nee-sama!" Pedang api itu berdengung. Menghadapi tusukan yang sangat cepat, Rubia menggunakan sisi lebar pedang itu untuk menepis tombak sihir tersebut. Saat tombak dan pedang tersebut bersilangan berulang kali, elemen api dan angin yang berbenturan menyatu, menjulang naik ke langit. Serangan beruntun sang Penguasa Angin menyerang layaknya badai, tapi Rubia bisa membaca masing-masing serangan itu. Setelah membuat kontrak dengan Elemental Lord Api, intuisi princess maiden miliknya pada dasarnya mendekati bisa melihat masa depan. "Kenapa... Kenapa Penguasa Api yang agung, digunakan oleh seorang manusia...!" "Karena aku adalah Ratunya..." Rubia mengayunkan pedangnya. Tebasan pedang merah itu meninggalkan goresan dangkal pada pipi sang Penguasa Angin. "....Ratu kau bilang?" Lalu, sang Penguasa Angin tiba-tiba menghentikan pergerakannya. "...A...pa... ini....?" Menyentuh pelipisnya, dia menunjukkan ekspresi kesakitan. "Kayaknya ada yang aneh dengan Penguasa Angin–" Claire bergumam. "–Suara para princess maiden." "......?" Claire berpaling kearah suara itu, dan melihat Fianna, yang telah mendekat tanpa dia sadar, merapal sihir penyembuh untuk Claire dan Rinslet. Cahaya suci yang hangat mulai menyembuhkan cideranya. "Suara para princess maiden?" "Apa maksudmu?" "Para princess maiden di alam manusia saat ini sedang mempersembahkan doa mereka pada para Elemental Lord. Pasti Reicha yang memimpin dan mengatur mereka." Fianna, yang indera princess maidennya sangat kuat, kemungkinan merasakannya. ''"Ya, aku juga merasakannya. Doa dari ratusan ribu princess maiden–"'' Segel mawar biru milik Rinslet bersinar dan suara Iseria bisa terdengar. Diatas, Rubia bisa terlihat mendominasi sang Penguasa Angin. Kekuatan angin pada badai ganas itu tampak sudah melemah. "Suara dari para princess maiden telah menyentuh sukma sang Penguasa Angin..." Lukanya sembuh, Claire mengangkat Flametongue dan berdiri. "Sekaranglah kesempatannya, ayo segera selesaikan!" Menghentak tanah untuk melompat, dia merentangkan sayap Einherjar. Dia menuju ke pertempuran ganas antara Rubia dan Belphal. Mengayunkan Flametongue dalam gerakan mengalir yang lembut, dia masuk kedalam pertempuran mereka. "Claire—" "Nee-sama, ayo bertempur bersama!" Dihadapkan dengan Claire yang mendekat, Rubia hanya mengangguk. Pedang api Ragnarok menghasilkan api yang melahap angin. Menargetkan sang Penguasa Angin yang berusaha menghindar, Claire secara akurat mengayunkan Flametongue untuk memulai serangan ganas. Mungkin seseorang akan menggambarkan ini sebagai resonansi antara dua princesa maiden yang memiliki intuisi luar biasa, atau pemahaman solid yang berasal dari hubungan keluarga? Meskipun baru pertama kalinya menari pedang bersama, kakak beradik itu bekerjasama sebagai kombinasi yang sempurna. "Dengar itu, Elemental Lord Angin? Suara para princess maiden!" "....diam... Diam!" Sang Penguasa Angin berteriak emosional. Sosoknya mulai terpecah. "...!?" Mirip dengan pergerakan seketika, ini mungkin merupakan sihir yang mengandalkan kekuatan angin. Ratusan Penguasa Angin melayang di langit dan melemparkan tombak sihir mereka secara bersamaan. "Thunderstorm of Brionac!" Ratusan tombak sihir diarahkan pada mereka berdua yang ada di tanah. "Ratu yang menguasai sihir es memberi perintah. Dengan ini segeralah terbentuk–Winter Gulf!" Hampir bersamaan dengan ucapan dia, sebuah penghalang es berkilauan biru muncul didepan kedua cewek itu, menangkis badai tombak itu. Ini merupakan sihir yang dirapal oleh Rinslet! "Rinslet!?" Claire berteriak teekejut. Dia nggak pernah menyangka Rinslet bisa bertahan dari tombak sihir milik sang Penguasa Angin menggunakan sihir roh– "Doa dari para princess maiden dipersembahkan pada semua Elemental Lord, lho?" Rinslet mengangkat tangan kirinya, menunjukkan segel roh mawar es yang bersinar terang. Ini merupakan segel Elemental Lord Air, Iseria Seaward. Doa dari para princess maiden juga memberi dia kekuatan. "Iseria, apa kau juga memihak anak buah Ren Ashdoll!?" Ratusan Belphal berteriak marah. ''"Kau mungkin juga akan berubah pikiran setelah memakan kue buatannya."'' Suara Iseria terdengar. "Tentunya aku bersedia memasak untuk Tuan Belphal juga." "Terkutuk–" Retakan muncul pada penghalang es yang memblokir tombak sihir angin. Meskipun mereka berdua adalah avatar, dibandingkan dengan Belphal yang masih memiliki kekuatan Elemental Lord, Iseria berada dalam situasi yang sangat gak diuntungkan karena terpisah dari sebagian besar kekuatannya. "....A-Aku nggak boleh kalah." Rinslet menggertakkan giginya dan menuangkan divine power pada segel roh miliknya. Lalu, Rinslet terselimuti cahaya suci. "...Yang Mulia!?" Fianna telah mengaktifkan Save the Queen. Dengan kekuatan dari elemen suci yang melapisi diatasnya, penghalang es tersebut melenyapkan tombak-tombak sihir itu. "....Apa?" Klon-klon Penguasa Angin tampak terkejut. "Ayo lanjutkan, Claire–" "Ya, Nee-sama!" Rubia dan Claire menyerang bersamaan. Tebasan-tebasan berwarna merah menebas tak beraturan. Flametongue yang mengamuk menghapus para klon Penguasa Angin. Klon-klon itu merupakan ilusi yang diciptakan menggunakan angin. "–O tombak sihir Brionac, perlihatkanlah kekuatan suci engkau!" Klon Penguasa Angin mengayunkan tombak mereka, menghasilkan tornado ganas. Kilatan petir bercampur didalam penghalang angin. "...! Kalau begitu mustahil mendekat!" Lalu.... "–O angin ganas, mengamuklah!" Ray Hawk, yang dilemparkan Ellis, menghantam pusat penghalang angin tersebut. Angin puyuh melubangi penghalang angin tersebut. "—Scarlet!" Claire mengeluarkan api Einherjar. Terselimuti kobaran api, dia dan Rubia menembus penghalang angin itu bersama-sama. "...Ohhhhhhhhhhhhhhhhh!" Di pusat penghalang tersebut, Penguasa Angin berteriak. Yang ini pasti yang asli. "Claire, kupercayakan apiku padamu–" Rubia meraih tangan Claire. Saling berpegangan, kedua tangan itu menyala dengan api biru. "Dimengerti, Nee-sama!" Claire menghasilkan dua api berbeda di masing-masing tangannya! "Api itu, mungkinkah api kuno–" Sang Penguasa Angin yang terkejut, mengerang. End of Vermilion dan Absolute Zero–itulah yang diwariskan dalam keluarga Elstein. Api sejati, yang dicuri dari Dunia Lain, lalu berujung jatuh ke tangan ras manusia. Kedua api itu sekarang ada di tangan Claire. "....Jadilah arang!" Api yang dilepaskan Claire menelan sang Penguasa Angin.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information