Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid20 Final Chapter
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== "...Mmm... Ughhh... Ooh..." Keesokan harinya, dibawah sinar matahari, Kamito membuka matanya. ...Puyeng banget. Kayaknya dia ketiduran sambil masih memakai seragamnya tadi malam. Karena permohonan yang keras kepala dari Ellis bersama Rakka dan Reishia, Kamito meminjam pakaian princess maiden dari Fianna untuk menampilkan tarian pedang. Itulah hal terakhir yang dia ingat. Meskipun para roh di pesta itu kelihatan cukup senang– ....Kamito yakin dia gak akan melakukannya kalau dia nggak mabuk. Dibesarkan oleh Sekolah Instruksional, Kamito gak pernah mabuk sebelumnya. Dengan mengedarkan divine power melalui saluran-saluran di seluruh tubuhnya, dia bisa menghilangkan alkohol. Tapi teknik ini gak mempan terhadap Dragon Wine yang dibawa Leonora. Ini adalah anggur yang dipersiapkan untuk para roh. Pesta itu bahkan menyambut kedatangan agung dari sang Raja Naga, yang mendesak Kamito untuk meminum Dragon Wine. Gak bisa menolak sang raja Dracunia, Kamito minum sepuas hatinya, dan beginilah ujung-ujungnya. Tanpa ingat apapun, dia berhasil kembali ke kamarnya di asrama Kelas Gagak dan jatuh tertidur. ''(Apa-apaan sih yang kulakukan...)'' Saat Kamito mencengekeram kepalanya, tenggelam dalam kebencian terhadap dirinya sendiri... Boing. Boing. Dia merasakan sesuatu yang lembut pada perutnya, seperti sebuah kantong air. "...!?" Kamito segera mengangkat selimutnya. Tepat seperti yang dia duga, didalamnya– "...E-Est!?" Roh pedang telanjang cuma memakai kaos kaki selutut telah menyelinap diam-diam ke tempat tidurnya. "Est, bukankah sudah kubilang kamu jangan menyelinap ke tempat tidur...?" Kamito mengelus rambut putih peraknya dan mengingatkan dia lagi. Dia tau dia selalu memanjakan Est, tapi dia harus lebih ketat soal ini. "Tidak, Kamito–" Akan tetapi, Est menggeleng tanpa ekspresi. "Tadi malam, kamu lah yang membawaku ke tempat tidur." "....Apa benar begitu....?" Wajah Kamito berkedut. ...Dia sama sekali gak tau. Meski ingatannya sangat kabur, setelah menampilkan tarian pedang seraya memakai pakaian princess maiden, dia sepertinya tidur sambil memegang Est dalam wujud pedang tanpa melepaskannya. "M-Maaf...." Kamito meminta maaf. "Bukan cuma itu." "Huh?" Mendengar Est bergumam pelan tanpa ekspresi diwajahnya, Kamito mau tak mau bertanya. "Saat kamu tidur, Kamito, kamu terus menarik-narik kaos kakiku saat aku kembali ke wujud manusia." "...A-Aku melakukan itu!?" ...Sial. Dia sama sekali gak punya ingatan soal itu. ''(....Tidak, kurasa aku mimpi main tarik-tarikan sama Est.)'' Mata ungunya yang jernih menatap erat Kamito. "Kamito... Kamu punya banyak rasa frustasi, kan?" "...Ohhhhhhhh, Est, aku lah yang salah!" Kamito segera bersujud di kasur untuk meminta maaf. Meskipun itu terjadi tanpa niat secara sadar, dia gak pernah menduga kalau dirinya sampai melakukan sesuatu seperti itu– ....Gak heran kalau Est marah. "Tidak, Kamito. Aku adalah pedangmu, jika itu adalah keinginanmu... Lakukanlah." Est mengibaskan rambut putih-peraknya yang panjang dan berdiri. Kulit pucatnya, seputih salju, terpampang jelas didepan mata Kamito. Pipinya begitu merah sampai-sampai seseorang gak akan bisa mempercayainya bahwa itu adalah pipi dari roh pedang dengan afinitas baja. "...E-Est!?" Kamito hanya bisa menahan nafasnya. Dia memperhatikan saat Est memegang kaos kakinya dan mulai menurunkannya. Saat sampai di mata kaki, Est berhenti sejenak, menatap Kamito. "....Apa kamu yakin melepas kaos kakimu, Est?" Dihadapkan dengan keraguan Kamito, Est mengangguk. "Ya, Kamito. Perhatikanlah diriku seutuhnya–" Dia mengangkat kakinya dan melepaskan kaos kakinya. Jari-jari kaki sehalus mutiara. Kaki telanjangnya yang menggemaskan, putih dan selembut susu, sepenuhnya terlihat kali ini. "....Bagaimana...., Kamito?" Masih dalam postur kakinya terangkat, Est malu-malu memalingkan tatapannya. Mungkin karena rasa malu yang teramat sangat, pundaknya gemetaran. "U-Uh, sangat manis.... Begitu cantik." Kamito menatap dengan seksama dan menjawab. Est langsung menarik kakinya kedalam selimut. [[image:STnBD V20 BW09.jpg|thumb]] "Uwah, jangan menatapnya seperti itu." "G-Gak boleh?" "....Bukannya gak boleh." Takut-takut, Est mengeluarkan lagi kaki telanjangnya dari selimut... Manis sekali. "A-Aku nggak keberatan, kalau kamu menyentuhnya sedikit." "Eh—" "Ijin khusus. Bagaimanapun juga, aku adalah roh terkontrakmu–" Est memalingkan kepalanya ke samping dan dengan lembut mengulurkan kaki mungilnya. "Est..." Kamito menahan nafasnya dan membelai jari-jari kaki Est. Sebuah sensasi lembut. Dingin saat disentuh. "Uwah... Geli, Kamito." Est menjerit pelan. ...Kenapa? Est yang biasanya saja sudah menggemaskan, tapi dia tampak lebih menggemaskan sekarang. Mungkin masih ada efek yang tersisa dari Dragon Wine yang diminum semalam. Kepalanya masih berkabut, Kamito mencoba meraih telapak kaki Est. "K-Kamito, jangan... Uwahhhh!" Est memejamkan matanya erat-erat dan mencengkeram sudut selimut. Lalu– "Fufu, sepertinya kamu sedang bersenang-senang." "Uwah..." Tiba-tiba, bulu hitam legam memblokir pandangan Kamito. Dia menoleh ke belakang, dan melihat Restia berdiri disana seraya sayap hitamnya direntangkan. "R-Restia!?" "Roh kegelapan—!" Est buru-buru bersembunyi dibelakang Kamito, menyembunyikan kaki telanjangnya. "Ya ampun, aku juga ingin melihat kaki Nona Roh Pedang...." Restia tertawa kecil dan menggendalikan sayapnya dengan lincah, berusaha mengangkat selimutnya. "....! Roh kegelapan, apa kau ingin dimusnahkan dari muka bumi ini?" "Lihat sedikit saja." "Gak boleh." Dengan Restia berusaha menangkap dia, Est yang telanjang bulat memeluk Kamito, gak mau melepaskan dia. "H-Hei...!" Saat mereka bertiga bergulat di kasur... "Sheesh, kenapa pagi-pagi begini sudah berisik sekali kah... Tunggu–Huaah, a-apa, a-apa yang kalian lakukan?" Datang untuk membangunkan Kamito, Claire membeku. Bulu-bulu hitam berhamburan. Est yang telanjang bulat. Kamito, yang dipeluk erat oleh dia. Bahkan Restia, karena pergumulan di kasur, pakaiannya sudah melorot sampai bahunya. "K-Kalian, kalian......" Suaranya bergetar. Kobaran api langsung muncul pada kuncirnya. "T-Tunggu, ada alasan untuk ini–" Kamito tergagap. ...Meski dia ingin menjelaskan, dia gak bisa mendapatkan apapun yang meyakinkan untuk menjelaskan situasi saat ini. "D-Dasar mahluk bejat, jadilah arang!" Untuk yang pertama kalinya setelah sekian lama, suara ledakan Fireball kembali terdengar di kamar itu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information