Editing Shin High School DxD (Indonesia):Jilid 1 Life.5 (section)

=== Bagian 2 ===
Setelah mengalahkan Nyx dan para Iblis, kami menyerahkan Nyx yang ditangkap kepada Dewa Olympus — Apollon-san. Hukuman Nyx masih harus ditentukan, tetapi Beelzebub-sama mengatakan bahwa menyegelnya sudah dijamin. Karena kami sudah selesai bertarung, kami kembali ke kediaman Hyoudou di mana Ingvild berada. Rossweisse-san, yang sedang mencari mantra pencucian otak yang Nyx rapalkan pada Ingvild, menghela napas lega.

“….Aku sudah membatalkan kutukan Nyx. Menurutku dia sudah tidak apa-apa”

“Ooh!”

Kami semua berteriak senang! Hebat! Pertarungan ini tidak sia-sia! Ingvild berterima kasih pada kami,

“…Terima kasih semuanya. ...Meskipun aku tidak yakin bagaimana aku harus berterima kasih...”

Semua orang menjawab dengan ‘Tidak apa-apa, tidak apa-apa’ meskipun mereka memiliki pertarungan yang intens. Tiba-tiba, cahaya memancar dari telapak tanganku saat itu membuat sesuatu muncul.

—Itu adalah kotak yang berisi [Evil Piece]-ku. Itu adalah sesuatu yang kuterima ketika aku menjadi Iblis Kelas Atas. Di dalamnya ada bidak-bidak yang belum pernah aku gunakan. Kenapa tiba-tiba muncul di telapak tanganku sendiri? Meskipun aku bingung, ada satu bidak yang bercahaya crimson ketika aku membuka kotaknya. —Itu adalah bidak [Queen].

“—Hm. ...[Evil Piece]-ku...”

Tubuh Ingvild juga memancarkan cahaya crimson pucat seolah menanggapi ini. [Evil Piece] dan tubuh Ingvild bersinar dalam sinkronisasi. Menyaksikan fenomena ini, Rias berkata,

“[Evil Piece]-mu pasti memberitahumu bahwa dia telah menemukan pasangan yang cocok.”

—.

…Serius? Jadi ini terjadi juga, ya... [Queen]-ku—. Ketika aku melihat Ingvild, tatapan kami bertemu. Rias tersenyum ketika dia bertanya,

“Sekarang, apa yang akan kamu lakukan? Iblis Kelas Atas, Hyoudou Issei. Itu dipenuhi oleh perasaan di waktu aku sebelumnya. Sebagai hasilnya, aku diberkati dengan budak terbaik. Tapi, orang yang memutuskan ini adalah kamu. Kamu sendiri. Dan kemudian, dia sendiri.”

...Dengan perasaan, ya. Takdir ini mungkin diputuskan ketika aku bertemu dengannya di taman. Aku mungkin ditolak... Tapi meski begitu, aku memilih untuk percaya pada takdir ini dan bidakku. Aku berkata kepada Ingvild,

“Ingvild. Kalau boleh, maukah kamu menjadi budakku? Meskipun kita baru bertemu sebentar...bidakku meresponsmu, dan aku juga merasa bahwa kamu cocok. Meski seperti kata Rias, itu semua hanya berdasarkan perasaan.”

Itu cara berbicara yang mengerikan, tapi Ingvild bertanya padaku.

“Bisakah aku bernyanyi kalau aku ada di bawahmu?”

Aku menjawab sambil tersenyum.

“Tentu saja kamu bisa. Sepuas hati. Meskipun hal ini terjadi lagi, aku akan menyelamatkanmu. Jadi, bisakah kamu biarkan aku mendengar suaramu lagi?”

Dia mengulurkan tangan ketika menjawab sebagai jawaban atas perkataanku.

“—Ya. Aku ingin hidup di zaman ini denganmu, Ise.”

Bidak [Queen]-ku semakin dekat ke sisinya. Ketika Ingvild menerimanya, itu tenggelam ke dadanya. Sayap Iblis lantas muncul dari punggungnya. Apalagi dia punya delapan sayap. Rias heran.

“Dan hebat sekali, delapan sayap. Sudah diduga dari keturunan Leviathan sebelumnya.”

Dia juga terkejut bahwa sayapnya telah muncul. Dia berkata dengan ekspresi gelisah,

“Bagaimana kamu menghilangkan ini?”

Itu benar, ketika aku pertama kali melebarkan sayapku, aku tidak tahu bagaimana menutupnya dan bertanya pada Rias tentang hal itu jika aku mengingatnya dengan benar. Melihat Ingvild seperti itu, aku tersenyum—.