Editing
Shin High School DxD (Indonesia):Jilid 2 Life.2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
=== Bagian 2 === Beberapa hari setelah pertunjukan [Oppai Dragon] berakhir, pertandingan pertama dari Rating Game World Tournament pun dimulai. Sebagian besar anggota tim [Sekiryuutei of the Blazing Truth] kami, serta Rias dan tim lainnya, [Rias Gremory], berkumpul di ruang pelatihan di lantai dasar lantai satu yang kami ubah menjadi ruang Audio Visual selagi kami duduk di depan monitor besar. Meskipun mereka kalah, Sona Sitri-senpai dan budak-budaknya juga hadir untuk melakukan penelitian. Jumlah orang ini ada di sini untuk menyaksikan pertandingan pertama turnamen. Saat ini, kecuali Bina-shi dari tim kami dan Crom Cruach dari tim Rias, semua orang hadir. <<Sekarang! Pertandingan pertama ''main draw'' Rating Game World Tournament [Azazel Cup] akan segera dimulai!>> <<Tim [Vajra] yang dipimpin Sakra-senshu dan Tim [Asura] yang dipimpin Mahabali-senshu! Karena keduanya adalah kandidat pemenang, Anda tidak mampu berpaling sesaat pun!>> Para komentator yang ditampilkan langsung memegang mik. Saat teman-temanku memperhatikannya dengan saksama, pertandingan pertama—pertarungan antara Dewa, Tim [Vajra] vs Tim [Asura] yang dipimpin oleh Sakra dan Mahabali telah dimulai! Aturan Game untuk ''main draw'' ini jelas dan sederhana. Itu untuk mengalahkan [King] lebih dulu—. Itu berarti aturan khusus yang bisa dilihat di penyisihan seperti [Dice Figure], [Object Break] sudah tidak ada. Hal ini mengakibatkan kedua tim bertarung langsung di ''field'' yang sudah disiapkan. Siapa pun yang mengalahkan [King] duluan yang akan menang ... pertandingan tidak bisa lebih sederhana. Tapi, sekarang setelah aturan yang rumit itu lenyap, kemampuan dan taktik menjadi sangat penting bagi setiap tim untuk mencari cara mengurangi kekuatan bertarung lawan. Ya, otak tim kami, Ravel, memang mengatakan bahwa solidaritas dan kemampuan individu akan berarti segalanya bagi semua tim kecuali untuk tim Kelas Dewa. Yap, kecuali Kelas Dewa!! Aku menyaksikan pertarungan yang tidak dapat dipercaya pada monitor raksasa. Mungkin karena anggota kedua tim semuanya adalah Dewa! Para peserta dari kedua tim bergerak dengan kecepatan super sehingga mungkin orang biasa tak bisa mengikuti gerakan mereka. Ketika salah satu dari mereka menunjukkan diri mereka dan menangani yang lain secara langsung, gelombang kejut menghasilkan begitu banyak kekuatan destruktif sehingga pukulan dahsyat diberikan ke ''field'' itu sendiri! Meskipun ada gunung di ''game field'', karena tabrakan antara para Dewa, gunung dan hutan dihancurkan, dan kawah diciptakan di seluruh tanah yang luas. ''Dooooon! Doooooooooooon!'' —Ledakan yang terdengar intens bergema di layar saat gempa besar terjadi .... Seseorang dari salah satu tim membuat pemandangan menghilang hanya dengan melepaskan aura Dewa dari tangan mereka! “Aura kuat itu membuatku merinding.” Perkataan Sona-senpai sudah cukup untuk mewakili segalanya. Tim [Vajra], yang [King]-nya Sakra, meminta bawahannya [Empat Raja Langit] ikut serta. [Empat Raja Langit]—keempat pria kuat ini sering muncul di ''manga'' atau ''game'' sebagai sekutu atau rival. Nama-nama itu berasal dari Empat Dewa Pelindung. Jikoku-ten, Koumoku-ten, Tamon-ten, dan Zouchou-ten; mereka adalah empat Dewa. Menjadi bawahan Sakra, Dewa Perang, mereka pasti memiliki kekuatan luar biasa. Seperti Sakra, mereka tetap tak terkalahkan di turnamen saat mereka mengalahkan lawan yang kuat pada saat yang sama. Tim [Vajra] awalnya terdiri dari Sakra dan Empat Raja Langit, dan bidak-bidak kosong diberikan kepada para Dewa Gunung Meru. Anggota lain, selain dari lima Dewa termasuk Sakra, bisa dikatakan bebas dan fleksibel .... Yah, aku yakin selama Sakra dan Empat Raja Langit hadir, mereka akan menginjak-injak turnamen. Atau setidaknya sampai penyisihan—. Tapi, karena Sakra akan bertarung melawan Pangeran para Asura dan yang lainnya, ia menggunakan bidak-bidak bebas itu pada anggota penting. Ravel berkata. “... Bidak terakhir [Vajra] adalah Arjuna. Dia adalah putra Sakra—Indra, yang dikenal juga sebagai Pahlawan Besar.” Pada saat yang tepat, putra Sakra juga ditampilkan di layar. Pria muda itu tidak seperti Sakra karena dia tampak menyegarkan. Dia tampak seperti seorang pria berusia awal dua puluhan dan dia sangat tampan! Tidak seperti ayahnya, yang biasanya mengenakan kacamata hitam dan kemeja aloha, Arjuna-san pergi bertarung dengan mengenakan armor. Sang putra juga pergi untuk bertarung melawan para Asura dari Tim [Asura] langsung dan tampil baik. Tim [Asura] yang dipimpin oleh Dewa Mahabali terdiri dari para Asura. Para anggotanya adalah Dewa Asura (semuanya memiliki enam tangan) yang berkumpul di sekitar Kakek Dewa Mahabali, Dewa Prahlada. Pemimpin [Asura], Dewa Mahabali, saat ini bertarung melawan Sakra di tengah ''field'' bersama dengan Dewa lainnya. Dewa Mahabali melepaskan aura dewata, berani dan mempesona sementara dia juga berubah menjadi bentuk 6-lengan dan memegang senjata di semua tangannya. Menurut desas-desus, dikatakan bahwa semua senjatanya adalah senjata Dewa yang kuat. Kali ini, Sakra tidak mengenakan kemeja aloha yang biasa. Sebagai gantinya, dia mengenakan armor Buddha dan memegang senjata Vajra yang menjadi nama tim mereka. Berbeda dengan Vajra ajaib yang digunakan para bhikkhu, yang dipegang Sakra adalah senjata dewa. Itu bisa digambarkan sebagai Vajra asli, peninggalan legendaris yang mengendalikan petir. Hanya dengan menggerakkan Vajra dengan ringan, Sakra bisa membuat petir raksasa yang menutupi hampir seluruh ''field'' muncul. Langit sepenuhnya tertutup petir. Jeritan bisa terdengar dari seluruh ''field'' saat retakan mulai muncul di semua tempat. Akeno-san menggigil dan berkata. “... Petirnya berada pada level yang sangat berbeda dibandingkan dengan milikku dan Ayahku.” Akeno-san adalah putri salah satu atasan dari kader Malaikat Jatuh yang bernama [Lightning]—Barakiel. Meskipun mereka berdua bisa melepaskan kilat petir yang cukup besar, memang benar bahwa petir yang dibuat Sakra menggunakan Vajra jauh lebih unggul dibandingkan dengan Akeno-san dan ayahnya. Tidak, aku bahkan mengatakan bahwa ukuran dan kekuatannya saat ini tak ada bandingannya. Kelas Maou atau bahkan Kelas Dewa pasti akan menderita cedera parah jika mereka disambar itu. “... Omong-omong soal Dewa, Vritra pernah disambar sekali ...” Salah satu dari Lima Great Dragon King, [Prison Dragon] Vritra yang tinggal di dalam Saji, disambar petir Sakra sekali. Petir yang membakar Dragon King Vritra—. Tapi, Pangeran para Asura, Dewa Mahabali berada ... pada level yang sama sekali berbeda. Bahkan setelah terluka dan menerima petir Sakra, dia masih berhasil melakukan serangan balik dengan marah. Semua serangan Dewa Mahabali sangat kuat sehingga gelombang kejut yang dihasilkan oleh tebasan Pedang Dewatanya cukup untuk meledakkan gunung di ''field''! Xenovia berkata sambil menelan ludah. “... Menyaksikan semua serangan ini, ini benar-benar terasa seperti pertempuran skala mitologis.” Sama seperti apa yang dikatakan Xenovia, medan dan pemandangan ''field'' terempas oleh serangan dari mereka ... film dan grafik CG seperti lelucon dibandingkan dengan mereka. Rias berkata. “Dan aku sudah mendengar bahwa mereka telah memperkuat daya tahan ''field'' sejak penyisihan. Jadi bagi mereka untuk dapat menghancurkan ''field'' ... sekali lagi, kita bisa melihat betapa menakutkannya Dewa Perang dan Dewa para Asura.” ... Sial. Setiap serangan mereka terasa sekuat gerakan andalan Dragon Deification-ku, [Infinity Blaster]! Ddraig, yang ada di dalam diriku, berkata. [Partner. Orang-orang yang kamu tonton berdiri paling puncak di antara mitologi. Mereka adalah perwujudan yang terkuat. Tapi, kita sudah bertarung melawan Vidar dengan armor Midgardsormr dan Raja para Monster, Typhon, dan kita menang melawan mereka. Kita juga telah menaklukkan Evil Dragon, Apophis, dan Dewa Purba, Nyx. Percaya dirilah.] ... Yah, kamu ada benarnya ... pertarungan antara para Dewa yang unggul dalam pertempuran itu benar-benar hebat sekali ... [Jangan cemas, aku akan ada di sana ketika saatnya tiba. Apa itu belum cukup?] Aku tak tahu harus berkata apa kalau kamu mengatakan itu! Itu adalah keluhan dari salah satu dari Dua Heavenly Dragon terkuat—Sekiryuutei-sama. [Tapi, yah, aku juga cukup kerepotan kalau ada beberapa yang datang.] ... Benar. Itu akan tergantung pada kombinasi denganku serta solidaritas antara rekan-rekanku. [Kukuku.] Ddraig tertawa. Kenapa kamu tertawa ...? [Kalau itu kamu yang dulu, kamu akan gemetar dan kehilangan harapan setelah melihat ini. Tapi, sekarang, meskipun kamu takut, kamu masih berjuang untuk menemukan cara untuk mengalahkan mereka ... itu karena kamu masih percaya bahwa ada harapan, kan?] ... Jauh sekali. Itu masih jauh. Tapi kalau aku bersamamu .... Kalau aku dengan teman-temanku ...! —Aku merasa kita bisa menghadapi lawan mana pun! [Itu keren. Siapa pun yang datang pada kita, kita hanya harus menunjukkan kepada mereka [Welsh Dragon], yaitu kamu dan aku, partner.] Saat aku memperdalam ikatan dengan partnerku, pertarungan antara para Dewa juga akan segera berakhir. Sementara Dewa Mahabali menyerang Sakra, sepertinya dia akan mencapai batasnya juga ketika kekuatan dan frekuensi serangannya turun. Namun, mata Dewa Mahabali masih bersinar cemerlang saat dia mengisi aura dalam jumlah besar ke dalam pedang dewatanya dan melepaskannya ke arah Sakra. Kedua [King] bertemu di langit di tengah ''field''! Dewa Mahabali berteriak. [Indra!] Pertarungan jarak dekat yang tak teramati antara Vajra milik Sakra dan senjata dari keenam lengan Dewa Mahabali telah dimulai! Setiap kali serangan terjadi, aura dewata menutupi seluruh langit. Ada saat ketika Sakra dihajar oleh pedang kuat Dewa Mahabali! —Lengan kiri Sakra terputus! Ooooh! Dewa Mahabali memotong lengan Sakra! Teman-temanku yang menonton menjadi bersemangat dan ada juga yang melompat! Aku juga terkejut dan berdiri! Sementara Sakra sudah memotong lengannya, dia masih mengayunkan Vajra ke arah Dewa Mahabali dan menyetrum seluruh tubuhnya! Sakra tampak—bahagia dari lubuk hatinya. [HAHAHA! Kau memberiku perlawanan yang lumayan!] Komentator berteriak. <<Oohh! Mahabali-senshu! Dia memotong satu lengan Sakra-senshu!>> Para penonton yang ditampilkan di layar juga sangat bersemangat—. Dewa Mahabali mungkin telah mencapai batasnya setelah mengambil lengan Sakra ketika tubuhnya goyah menerima petir Vajra. Sakra tidak membiarkan kesempatan itu begitu saja. Ketika dia mengisi jumlah maksimum aura dewata pada Vajra-nya, dia melepaskannya pada Dewa Mahabali sekaligus! Kilatan petir menutupi seluruh ''field''—. Dewa Mahabali—menderita banyak kerusakan di seluruh tubuhnya. Asap keluar dari tubuhnya. Lalu, dia jatuh sambil kehilangan kesadaran. Sakra terbang ke bawah dengan tenang. Kamera menunjukkan tanah yang hancur sebagai hasil dari pertempuran mereka. Dewa Mahabali tengah berbaring di tanah dengan wajah tertunduk. Sakra berdiri di samping Dewa Mahabali yang dikalahkan dan berkata. [—Ini skakmat, huh. Setidaknya sesuai dengan aturan Turnamen.] Sakra mengambil lengannya yang terputus dan ketika dia meletakkannya kembali di tempat itu terputus—itu kembali normal. Dewa Mahabali tersenyum masam. [... Itu masih belum cukup, huh.] Pangeran para Asura diselimuti cahaya kekalahan. Sakra berkata kepada Dewa Mahabali, yang diselimuti cahaya pengunduran diri. [Tapi kita tidak akan tahu hasilnya saat kita bertarung berikutnya.] Dewa Mahabali tersenyum puas usai mendengar Sakra, yang seharusnya menjadi musuh ayahnya. [... Hmph. Senang rasanya diberi tahu sesuatu seperti itu oleh musuh bebuyutan.] Lalu, Dewa Mahabali menghilang ke cahaya pengunduran diri. Penyiar berkata. <<Pengunduran diri [King] dari Tim [Asura] sudah dikonfirmasi.>> Usai mendengar itu, komentator berteriak. <<[King] dari Tim [Asura] Mahabali-senshu telah mengundurkan diri! Kemenangan jatuh ke tim [Vajra]! Tim yang telah memenangkan pertandingan pertama dari ''main draw'' adalah [Vajraaaaaaaaaaaaaa]!>> [Yeaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!] Usai komentator mengumumkan pemenangnya, para penonton juga benar-benar bersemangat. Kemenangan Sakra, ya. Tapi ... Sakra juga tidak keluar tanpa cedera. Sakra terlihat menderita beberapa luka di sana-sini di tubuhnya, seperti yang terlihat di layar. Demikian juga, bawahannya, Empat Raja Langit, dan Arjuna juga menderita luka. Pertandingan yang ditakdirkan itu bukan kemenangan satu sisi. Ravel berkata. “Biarpun itu adalah tim Sakra yang belum pernah kalah sampai saat ini, mereka masih menerima luka pada ''main draw'', huh.” Irina menjadi bersemangat dan menambahkan. “Aku bisa melihat tekad Pangeran para Asura.” Yah, aku juga merasakan itu. Aku merasa bahwa selama pertandingan yang ditakdirkan ini, meskipun mereka adalah musuh, baik Sakra dan Dewa Mahabali saling menantang dengan sekuat tenaga. Saat pertandingan pertama berakhir, kami juga mengakhiri kumpul-kumpul kami. Ketika semua orang berdiri dari tempat duduk mereka, Ravel berkata kepadaku. “Ise-sama, mari kita bersiap untuk kamp pelatihan.” “Ah, benar.” Lantas, pertandingan pertama Rating Game World Tournament [Azazel Cup] berakhir dengan kemenangan untuk Tim [Vajra], yang dipimpin oleh Sakra. Sekarang, sudah waktunya bagi kami untuk memulai persiapan kamp pelatihan untuk pertandingan mendatang!
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information