Editing
Tokyo Ravens (Indonesia):Volume 1 Chapter 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 2=== Harutora berlari lurus di malam hari. Hujan deras tidak juga berhenti, guntur mulai bergemuruh, kilat saling menyambar sepanjang malam. Mangabaikan cuaca buruk, Harutora berlari sendirian di tempat konstruksi yang telah diubah menjadi medan perang sihir. Dia berlari mengejat Suzuka. Pada saat yang sama, ia berlari berusaha menghentikan Suzuka. Pikirannya kosong, ia tidak bisa memikirkan apapun dan terus bergegas ke depan. Napasna tidak menentu, dan ia merasakan jantungnya robek, rasa sakit menjalar keseuruh tubuhnya. Rasa sakitnya telah ditiadakan dengan jimat penyembuh untuk mengobati luka dan kelelahan, dan setiap kali efeknya habis, ia mengeluarkan yang baru dan tidak pernah berhenti berlari. Dalam kegelapan, lampu jalan di setiap sisi bersinar redup. Dia hampir tidak bisa melihat langkah kakinya sendiri dalam hujan deras ini, dan hanya bisa melihat samar-samar jalan di depannnya. Dia sudah lupa berapa lama waktu berlalu, seberapa jauh ia berlari, ia hanya bisa mendengar suara guntur dan napasnya yang terengah-engah. Terus berlari dalam hujan, sepanjang malam dibawah kilatan petir, bergerak maju pada jalan yang tidak diketahui. Tidak berhenti berlari. Tangannya mencengkram jimat Hokuto yang ditinggalkannya setelah menghilang. Dia berusaha untuk tidak memikirkan Hokuto saat ini, berusaha agar pikirannya tidak kehilangan konsentrasi. Pikirannya tidak sengaja pudar bersama pernapasannya yang kacau. Saat ia tersandung, jatuh ke jalan, kenangan dalam dirinya meledak satu-persatu seperti longsoran salju, membuatnya teringat akan hari itu. Penampilan Hokuto tidak pernah berubah sejak pertama kali mereka bertemu. Tubuhnya kurus, namun memiliki kekuatan yang luar biasa. Kakinya cepat, dan bahkan bisa menangkap Touji yang berlari sekuat tenaga. Dia tidak suka membicarakan tentang dirinya sendiri, tidak pernah menyebutkan keluarga ataupun teman-temannya. Hanya sekarang, ketika ia terluka namun tidak ada setetes darah pun yang mengalir, ia bahkan memblokir kaki baja laba-laba sekaligus melemparkan sihir pada saat yang sama. Dia menghilang seperti asap ketika ia berbaring di pangkuan Harutora, mengatakan padanya agar ia lari. Dia tidak menjadi mayat, tetapi berubah menjadi jimat shikigami sebagai gantinya. Berpikir bahwa hal seperti itu bisa terjadi. "... Siaal!!" Harutora kehabisan napas, berteriak 'bodoh' dalam hatinya. "... Kenapa dia shikigami?" Pemikiran bahwa Hokuto yang ini adalah palsu mulai muncul. Dan Hokuto yang sebenarnya mungkin berada ditempat lain. Tapi ia tidak bisa terus menipu dirinya seperti ini. "Aku telah berbohong padamu, aku minta maaf kerena selama ini aku menipumu." Hokuto telah mengatakan ini. Mungkinkah semuanya palsu? Keberadaannya juga palsu? Dan kenangan bersamanya juga palsu? Semua waktu yang telah ia lalui bersamanya, setiap kata-katanya, semuanya merupakan kebohongan -Mungkinkah ia telah ditipu? Jika semuanya merupakan kebohongan. Jika keberadaan Hokuto merupakan kebohongan dari awal. Jika memang ia tidak pernah ada ... ...'Harutora, aku mencintaimu. Petir menyambar dan guntur bergemuruh. Harutora ingin berteriak sekeras yang dia bisa, tapi napasnya saat ini telah habis, bahkan ia tidak bisa berteriak dalam hatinya. Ia hanya melangkah maju, berlari dalam keputus asaan, berpikir untuk berlari sampai ujung dunia. Hujan. Malam. Petir. Guntur. Pandangannya mulai kabur, kesadarannya memudar, ia bahkan tidak bisa merasakan gerakan kakinya sendiri. Seolah-olah tubuhnya sudah lama kehabisan energi dan hanya bergantung pada jiwanya untuk terus berjalan. Hanya bergantung pada jiwanya. Kilatan petir membelah langit, diikuti oleh gemuruh guntur, dan udara bergetar dengan intens. <i>Benar juga, kemana jiwa Hokuto pergi? Dia juga memiliki jiwa kan? Jika dia seperti itu - Jika shikigami memiliki jiwa, aku ingin bertemu dengannya sekali lagi bahkan jika dia palsu. Semuanya akan baik-baik saja jika aku melihatnya lagi. Jika jiwanya berkeliaran disuatu tempat sampai sekarang ...</i> Kemudian. Harutora berhenti. Dia tidak tahu berapa lama ia telah berjalan. Ketika ia menyadarinya, ia tidak lagi melihat lampu jalan yang bersinar redup. Hujan yang terus jatuh membasahi bumi, seolah-olah semua cahaya telah menghilang. Di ujung kegelapan, dari sisi lain, sedikit kabur, titik cahaya dapat terlihat berpendar samar. Seperti jiwa. "....Hokuto?" Tapi, itu bukan jiwa. Itu adalah cahaya lentera. Harutora tahu bahwa ia telah mencapai tempat tujuannya. Sebuah jalan kecil lurus, mengarah pada jalan menanjak untuk mengakses bukit di belakangnya. Ada tangga batu di sisi jalan, dan atap kayu kuno dipinggir tangga batu tersebut, dengan lentera tergantung di bawah atap menghasikan cahaya berkabut dalam hujan. Guntur berkelebat, menerangi lentera di bawah atap itu. Simbol keluarga, Pentagram dapat terlihat pada lentera itu. Diikuti dengan kata 'Tsuchimikado'. Harutora berdiri sejenak, menghirup napas melihat sumber cahaya. Kemudian ia berjalan lebih dekat seolah untuk mengusir kegelapan. Dia berdiri disamping lentera, melihat tangga batu. Langkah nya yang terjal dalam kegelapan, menyatu dengan suasana pohon-pohon yang rapat di kedua sisi, memberikan kesan menakutkan. Dua titik cahaya berinar seperti fatamorgana dibagian atas lentera. Harutora menaiki tangga batu. Suara hujan mulai melemah, diikuti suara pohon dan rumput saling bergesekan sebagai gantinya. Dia melangkah menaiki tangga batu satu demi satu, langkah demi langkah. Jalanan yang gelap, hanya dengan mengandalkan cahaya dari kilatan petir. Dia akhirnya mencapai puncak bukit. Sebuah pintu dapat terlihat di ujung tangga batu. Dengan simbol pentagram mirip dengan lentera yang di bawah dikedua sisi pintu tersebut. Dia perlahan membuka pintu. Di sisi lain pintu adalah kediaman utama keluarga Tsuchimikado, yang seakan tersembunyi dalam kegelapan malam. "...." Dia sudah lama tidak berkunjung ke tempat ini. Tidak ada lampu listrik dapat terlihat, dan juga tidak tampak seorangpun dapat terihat. Tapi ada suatu perasaan kehadiran, seolah-olah rumah ini sendiri bernafas. <i>Apakah Natsume tiba di rumah dengan selamat?</i> Harutora sedikit cemas. "... Tutup pintu nya, aku diruangan Bellflower ..." Untuk sesaat dirinya berpikir bahwa ia salah dengar. Tapi, ia tidak keliru. Seekor kupu-kupu terbang ke arahnya. Dengan suara murni menuntun Harutora memberikan suasana menyeramkan. Kupu-kupu di hadapannya adalah shikigami dengan suara Natsume. Sepertinya, ia memang telah berada dirumah. Harutora memegang erat-erat jimat Shikigami di tangannya, setelah itu mengikuti kupu-kupu itu.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube Γ Cursed Γ Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information