Editing
-SLASHDØG- (Indonesia) Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== "Sae......Baa-chan......" Ketika ia terbangun, itu kamarnya sendiri yang ia lihat. Kamar itu gelap. ——Ia bermimpi. Waktu yang dihabiskan dengan dua orang tercinta tidak lagi ada——. Tobio menyeka air mata yang tanpa sadar ia tumpahkan. Hanya menggeser tatapannya, ia melihat tampilan jam di dalam kamar. Sudah sekitar tengah malam. ......ia masih lelah. Biarkan dia terus tidur seperti ini sampai pagi. Besok ada sekolah, jadi akan lebih baik untuk mandi di pagi hari. Mandi——. Benar juga, ada sebuah 'telur' di kamar mandi. Pada saat itu Tobio ingat 'telur', serta insiden dengan monster, dan juga mengingat masalah Natsume. ——Pergi tidur. Dengan cara itu, Tobio menetapkan pilihannya. Sendirian, dia hanya ingin tidur sampai pagi tanpa pertimbangan hal lain. Dia menutup matanya, mematikan kesadarannya. ............ ......Tapi, sungguh ia bertanya-tanya. Pikirannya beramai-ramai. Kesadarannya tak akan benar-benar menutup. Ada beberapa jenis sensasi yang membungkus tubuhnya. Tobio perlahan-lahan membuka matanya. Kamar itu gelap. Satu-satunya suara yaitu dari jarum jam alarm yang berdetak dalam keheningan. Pikirannya gelisah. Sekarang kenapa begitu? Tiba-tiba ia melihat ke arah tirai tertutup. Ia mencapai ke arah itu dengan tangannya. Dengan sedikit ditarik, ia melihat keluar. "——!" Pada saat itu, tubuh Tobio menegang. ——Dari celah di tirai, ada seseorang mengintip kedalam. Ia menutup tirai dengan panik. ......Tidak, mustahil! Ini lantai lima kompleks apartemen. Selain itu, jendela di samping tempat tidur tidak ada balkon. Di sisi lain dari jendela itu tidak ada apa-apa. Tobio keluar dari tempat tidur, dan dengan hati-hati mengulurkan tangan ke tirai lagi. Dengan kuat, ia menarik tirai untuk melihat keluar jendela. ——Tapi tidak ada seorang pun di sana. Seperti sebelumnya, ia membayangkan itu? Setelah melihat orang-orang semacam itu di malam hari, apa sekarang ia mendapatkan halusinasi aneh? Tobio membuka jendela, hanya mengeluarkan kepalanya, dan dengan gelisah melihat sekeliling. Tapi, tidak ada perubahan. Tak ada seorang pun di sana. Tobio menghela napas panjang dengan lega. Pada saat itu——. POTA....... Sesuatu jatuh ke kepala Tobio. Ia menyentuhnya dengan tangannya. ......Itu semacam cairan lengket. ......Cairan itu telah jatuh dari atas? ''"......temu......"'' Melihat kearah suara, pada saat itu tiba-tiba Tobio mendongak. ''"Ketemu kau."'' Dia mendongak dengan wajah yang tersenyum tipis. Seorang anak laki-laki murung yang usianya sama——sesuatu seperti laba-laba besar dengan beberapa kaki menempel ke dinding kondominium dengan postur terbalik. Dari mulut laba-laba itu, ada air liur lengket yang menetes. "——!" Tobio yang terkejut, segera menarik kepalanya masuk ke kamar, bermaksud untuk menutup jendela. ——Tapi monster laba-laba itu mencegah jendela tertutup dengan kakinya. Merasa takut kekuatan yang kuat yang tengah dipancarkan melalui jendela, Tobio buru-buru mengambil langkah mundur dari tempat itu. Si anak laki-laki, sementara itu, masuk perlahan-lahan melalui jendela disertai dengan si monster laba-laba. Ketika dia berdiri di tengah kamar, dia menatap Tobio sembari menunjukkan senyum tipis. ''"Ketemu kau. Pengkhianat."'' Dengan bahasa yang patah-patah, anak laki-laki itu bilang begitu. Diikuti si monster laba-laba yang berbalik ke arahnya dengan kilatan aneh di matanya. ——Utsusemi. Benar, makhluk di depannya sama seperti Sasaki saat malam itu. Seseorang dengan kedok para murid yang telah membawa seekor monster. ......Bisa saja orang ini juga telah menjadi murid SMA Ryoukuu? Dia bukan seorang kenalan. Tapi, itu mungkin teman sekolah. Itu juga kalau kata-kata Natsume bisa dipercaya. Setelah kadal adalah laba-laba, huh...... Tobio tampak merasa ironis bahwa tak satu pun dari mereka adalah makhluk yang layak dihadapi. ......Pokoknya, ia akan dibunuh dalam situasi ini. Di depan mata anak laki-laki itu, monster laba-laba itu melepaskan kekuatan yang tak terlukiskan dengan uraian nyata. Dengan semua niat membunuh diarahkan padanya, Tobio langsung dapat menghargai itu. Dengan tubuhnya didominasi oleh rasa takut, Tobio mulai berlari menuju pintu kamar. Sesuatu seperti jaring laba-laba menuju kakinya, tapi entah bagaimana ia bisa membuka pintu sambil menghindari itu. Setelah melakukannya, ia mulai melewati ruang tamu dan lari menuju pintu masuk. Segera, ia mencoba untuk melarikan diri. Ini adalah pilihan terbaik dengan tingkat kelangsungan hidup tertinggi. Tobio tiba di pintu masuk, melepaskan rantai, dan membuka pintu——. Di sisi lain pintu, seorang anak perempuan berdiri di sana. Di sampingnya, apa yang tampak seperti monster katak raksasa muncul dari sudut. ''"Ketemu kau."'' Bicara kata-kata seperti itu, tangan perempuan itu mengulur. Menanggapi itu, katak yang muncul dari sudut membuka mulut sangat besar. Sama seperti si monster kadal yang ia lihat di malam hari, lidahnya sampai mempunyai sesuatu seperti cakar menyerupai taring nan tajam. Sesuai dengan instruksi perempuan itu, lidah katak itu menuju Tobio! "Keparat!" Sambil memaki, Tobio segera membungkukkan tubuhnya. Dia merasa ada pergeseran udara sambil lidah aneh itu memotong udara yang melewatinya. Dia nyaris saja berhasil menghindarinya. Setelah nyaris saja lolos dari serangan itu, ia tidak berniat melakukan itu lagi. Utsusemi, perempuan ini juga! Tobio entah bagaimana membenarkan postur tubuhnya, tapi ada langkah kaki mendekat dari belakang——. Melihat ke belakang, anak laki-laki dan makhluk dengan kedok laba-laba raksasa itu telah mencapai pintu ruang tamu. Perempuan dan monster katak juga menyerang dari pintu masuk. ——Ia terjebak di antara mereka. Utsusemi perempuan dari depan, Utsusemi laki-laki dari belakang. Keduanya secara bertahap mendekat. Di tengah lorong dari pintu masuk ke ruang tamu, Tobio berada di jurang keputusasaan. ——Ia akan dibunuh dalam situasi ini. Tanpa ampun dua orang Utsusemi telah beringsut lebih dekat. Mereka mempunyai tampilan teman sekelas yang tidak ia kenal. Mungkinkah ia telah berkenalan dengan mereka sebelum kejadian itu? Selain terbunuh oleh seorang teman sekelas, terbunuh oleh teman sekelas yang tidak ia kenal itu sangat tidak menyenangkan. Dalam keadaan ini, Tobio memiliki pengalaman yang beredar seperti itu. ——Tapi, pintu kamar mandi mendadak melompat ke mata Tobio. Pada saat itu tiba-tiba ia teringat. Di bak kamar mandi——adalah 'telur' itu! Benar juga, ia menempatkan 'telur' itu di sana. ——Kamu tidak ingin ia mati. Kata-kata Natsume terulang dalam pikirannya. Sisa waspada, Tobio terus mengecilkan jarak ke kamar mandi sedikit demi sedikit. Saat ia mengulurkan tangannya ke arah pintu kamar mandi, kedua Utsusemi mengulurkan tangan mereka untuk mengarahkan monster mereka. Pada saat kedua monster itu mengarahkan niat membunuh mereka padanya, Tobio yang di antara mereka buru-buru bergerak untuk membuka pintu kamar mandi. Mengambil kunci, ia membuka pintu ke kamar mandi. Sesaat kemudian, ia mendengar suara keras dari belakang. Melihat dari atas bahunya, ia melihat apa yang tampak tentakel Utsusemi telah menembus pintu kamar mandi. Sudah diduga, bila darah dagingnya tersambar olehnya tidak akan hanya meninggalkan lubang udara untuk dilewati. Buru-buru, Tobio membuka tas yang ia simpan di kamar mandi. "……Ini kan" Tobio melihat isi tasnya, tak bisa berkata-kata. 'telur' itu, yang seukuran softball——sudah retak. Retak? Sejak kapan? Tidak seharusnya retak di sini! Sembari Tobio bertanya-tanya, tapi yakin bahwa 'telur' itu retak...... hanya cangkang keras yang tersisa, meski ia tak bisa mengonfirmasi apakah ini adalah bukti bahwa sesuatu telah menetas. (......Ti, tidak mungkin! Minagawa Natsume pasti mengatakan ini sangat penting! Tanpa ini, aku akan dibunuh!) Tobio cepat-cepat mencari dibagian dalam kamar mandi, tapi isi dari 'telur' itu tak terlihat. Sementara itu terdengar konyol, dari intuisi Tobio bahwa elang Minagawa Natsume datang dari 'telur' tersebut——atau ia membayangkan bahwa akan ada beberapa makhluk lain di dalam. Dan dengan demikian, ia berpikir begitu ketika ia mampu melawan Utsusemi yang menyerang. Tapi bukannya telur itu......kosong? Mustahil, apa Minagawa Natsume bilang itu bohong? Atau mungkin, mungkinkah ia telah diberi 'telur' kosong karena kesalahan? Untuk Tobio yang telah memikirkan 'telur' itu sebagai harapan terakhir, sedikit demi sedikit ia mengatasi keputusasaan. Tanpa ampun dari belakang, suara kerusakan progresif dari pintu terdengar. ......Tidak mungkin melarikan diri. Semua yang tersisa untuk dilakukan adalah menunggu untuk dibunuh. Ambruk di sana, Tobio gemetar sewaktu menghitung mundur pada kematiannya. ——Kini, waktunya. ——DOKUN. Dengan jantungnya berdebar keras karena takut dan tegang——denyut yang sangat berbeda dan debaran jantung terjadi di tubuhnya. Di tubuhnya——ia mencapai perasaan yang mirip dengan sesuatu yang dihasilkan dari kedalaman, yang sampai sekarang tidak pernah ada. DOKUN-DOKUN. Sedikit demi sedikit, meskipun, dari jantung Tobio yang tentu saja——seluruh tubuhnya mulai tampak berdenyut, dan sensasi hangat terasa. Memang, ada 'sesuatu' yang tak terlihat di jantungnya——. Apa identitas ini 'sesuatu' itu, ia tidak tahu, hanya perasaan "Segera dia akan ada di sini", itu yang bisa ia mengerti. Denyut jantung ini tidak berhenti. Bahkan meningkat pesat. Bersamaan dengan perasaan "Sesuatu akan ada di sini sebentar lagi" yang mendekat, ada juga perasaan bahwa itu mungkin sebuah ilusi——tidak, pasti ada sesuatu yang muncul dari tubuh Tobio. Sementara itu dari belakang, suara keras terdengar. Mungkin itu pintu yang hancur. Dari sana, melalui lubang di pintu, wajah kedua Utsusemi muncul. Dia telah terkepung. ''"Ketemu kau."'' Setelah mengatakan itu, wajah itu menarik diri. Lidah monster itu membentang menembus lubang di pintu dan mencoba untuk membuka kuncinya. Kedua Utsusemi tampaknya telah bekerja sama. Tapi, seakan dalam menanggapi jantungnya yang telah menembus sementara itu, menjadi semakin cepat. Tobio meletakkan tangannya di shower kamar mandi. Dia menyalakan pemanas air dan meletakkan tangannya di keran. Utsusemi laki-laki itu disertai dengan laba-laba masuk melalui pintu kamar mandi yang kini terbuka. Begitu menyadari kehadirannya, matanya menyipit dengan senang hati. Si laba-laba besar menggeliat sembari mengarah padanya. Tobio menghadapi si laba-laba, dan disemprot dengan air panas shower yang telah dipanaskan sampai suhu maksimum. Di depannya terkena air panas shower, si laba-laba itu sepenuhnya menderita sakit segera. Serangan balik telah mencapai balas dendam——.Pikiran sekilas seperti itu, seperti dari sisi Utsusemi laki-laki itu, Utsusemi perempuan muncul dengan si monster katak. Begitu perempuan itu melihat kamar mandi yang Tobio pegang dan keadaan laba-laba, dia menyembunyikan setengah tubuhnya di balik pintu kamar mandi. Lidah si katak dengan taring di ujungnya berubah menjadi cambuk, berayun lurus ke arahnya. Tobio secara naluriah menghindar ke sisi, akan tetapi hasilnya lidah si katak itu memutuskan shower yang ia pegang. Dengan kamar mandi kehilangan ujungnya, dengan begitu selang ini menyemprot air panas penuh semangat. Tak bisa menangani bermandikan air panas, Tobio terpaksa menghentikan air itu segera. Sembari Tobio mencoba untuk menghindari air panas di lantai kamar mandi, lidah si katak menyerang. Tobio yang terkejut meletakkan kakinya di air mendidih di lantai, dan terasa panas segera sambil kakinya terpeleset. Untungnya karena terpeleset ia menghindari serangan langsung lidah itu...... tapi ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam bak mandi. Dalam rasa sakit yang memukul pinggangnya di bak mandi, Tobio menutup matanya. Ketika ia membuka matanya, katak itu sedang menatapnya dari depan. Dari belakang, si monster laba-laba merangkak di sepanjang dinding kamar mandi saat sedang waspada. Niat membunuh——. Tidak salah lagi itu sedang dipancarkan dari kedua tubuh yang bernafsu darah murni. Ini adalah apa yang dirasakan Tobio dengan seluruh tubuhnya. Untuk dibunuh——. ......aku tidak ingin itu. ......Ini, berakhir yang bahkan aku tidak tahu alasannya...... aku tidak ingin itu sama sekali ......! Aku tidak ingin mati——. Aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati, aku tidak ingin mati. ......Seseorang, tolong aku. Itu ketika ia terisi dengan pikiran itu. Tobio diserang oleh serangan detak jantung yang keras. ......Dokun. DOKUN! Jantungnya berdetak sangat keras sampai dia berpikir orang lain pasti akan mendengarnya juga. ——bio. ——pa. ——Tobio. ——Tak apa-apa. Pada saat ini, dalam situasi ini, dapat dikatakan bahwa apa yang tiba-tiba muncul kedalam pikiran Tobio——adalah suara nenek. Dengan wajah kusut nan basah, neneknya mengatakan. ——Tobio. Kamu adalah anak yang diberkati. Seorang anak yang dicintai lebih dari yang lain. ——Karena itu, Obaa-chan ingin kamu menjadi lebih sedikit bahagia, Tobio. ——Jadi karena itu, Obaa-chan, hanya sesaat, menempatkan segel pada Tobio yang diberkati. ——Tapi kamu tahu, Obaa-chan yakin bahwa suatu hari nanti kamu akan melihat lebih banyak hal menyakitkan daripada sekarang. ——Ingat saja ini, Tobio. Dirimu yang lain yang ada di dalam dirimu akan menyelamatkanmu ketika tidak ada orang lain yang bisa. Ketika ia masih muda, neneknya memeluknya erat-erat, dan bergumam dengan begini. Kata-kata itu, meski menjadi kata-kata yang masih tidak ia mengerti, yang diukir pada kedalaman jiwa Tobio. ——Kamu ini unik dengan dunia ini, karena "_____" telah memilihmu. ——Kalaupun itu hanya imitasi dari cangkang "___". Tak terdengar——kata yang tidak ia ingat, namun meski begitu, meski kenyataan, suara neneknya memberi Tobio rasa fana nostalgia. DOKUN——. Dia dipukul dengan getaran besar mencolok. Untuk sesaat, ia kehilangan sensasi di tubuh dan kesadarannya menjadi kabur...... tapi segera ia pulih kembali pada keadaan aslinya. Tetapi, saat berikutnya, sesuatu yang terbang pada kecepatan tinggi dan melewati pipi Tobio juga telah mendarat di dalam bak mandi. Didepan matanya, wajah monster katak dengan lidah menggantung——tertikam oleh apa yang tampaknya menjadi pedang. Pedang telah diperluas ke langit-langit sambil menusuk si katak. Monster katak itu dengan cepat terbanting ke langit-langit kamar mandi. Melihat itu, memahami bahwa ada bahaya, monster laba-laba lenyap dari pandangan Tobio. Dia sendiri jatuh ke dalam bak mandi. Di belakangnya——adalah bagian bawah bak mandi. Apa yang baru saja melompat keluar dari sana? Setelah mendapatkan kembali postur tubuhnya, Tobio menatap di mana pedang itu berasal. ——Dari bayangannya sendiri, sebilah pedang tajam telah muncul. Sembari Tobio menyaksikan dengan napas tertahan, bayangan yang ia proyeksikan menggeliat seolah-olah memiliki suatu tujuan. Bayangan itu secara bertahap mengambil bentuk——penampilannya mengagetkan Tobio. Apa yang muncul dari bayangan itu yaitu anak anjing dengan bulu hitam. Dahi anak anjing itu menonjol tajamnya——pedang telah tumbuh dari sana. Anak anjing itu melompat dari bak mandi, mengeluarkan pedang dari si katak itu menembus ke langit-langit. Si monster katak jatuh ke lantai, masih hidup meskipun sejumlah besar darah mengalir dari wajahnya. Si monster katak, wajahnya masih berlubang, kembali menyerang dengan taring tajam lidahnya yang telah digunakan pada Tobio——hanya saja dilemparkan pada si anak anjing itu. *Zashu~*, sebuah suara memotong terdengar di kamar mandi. ——Daging yang berceceran. Lidah monster itu, dan bahkan seluruh tubuhnya, diiris menjadi potongan, dagingnya tersebar di seluruh kamar mandi. Si anak anjing itu melompat segera dan mencincang si katak dengan bilah pedang di dahinya......!! Sistematis, si anjing hitam pekat melompat dari dinding ke dinding kamar mandi, langsung mengiris si monster katak, dan sekarang pergi menuju si monster laba-laba itu. Dengan hilangnya monster katak itu, Utsusemi perempuan kehilangan kesadaran dan jatuh segera. Pada arah laki-laki itu, si monster laba-laba yang menemaninya, saat menilai situasi menjadi berbahaya, mulai menarik diri. Si anak anjing tidak membiarkan ini, tumbuh sepasang pedang seperti sayap dari punggungnya untuk menutup jarak. Tobio terheran dengan serangkaian kejadian ini. ......Dari bayangannya sendiri, si anak anjing......lahir? Bukannya 'telur', yang muncul dari bayangan? Anjing ini bisa menumbuhkan pedang. Pedang itu, langsung mengubah si monster katak menjadi potongan daging. Meskipun fenomena itu melebihi imajinasi terus terjadi satu per satu, si anak anjing hitam di depan matanya memberinya perasaan kuat akan 'sesuatu'. Sama seperti sebelumnya, perasaan itu berdenyut——yang tidak berbeda daripada si anjing ini. Si anjing hitam kecil ini yang ia panggil sendiri. Tidak, ia memanggil si anjing ini......? Sambil Utsusemi laki-laki itu mundur, si anjing hitam, tidak gagal untuk menyadari, menutup jarak dalam sekejap mata. Si anjing hitam, seperti peluru hitam, ditembak tepat melewati sisi si monster laba-laba. Ketika semua telah mereda, si monster laba-laba yang telah mengikuti si laki-laki itu kehilangan kekuatannya. Menyerang, dan tubuh si laba-laba terbelah dua. Setelah kehilangan si laba-laba, si laki-laki itu secara dramatis jatuh segera seperti si perempuan sebelumnya. Dengan waktu kurang dari satu menit, si anak anjing telah menghabisi dua monster itu. Dan tiba-tiba terdiam. Utsusemi tidak bergerak. Setelah beberapa saat, apa yang tampak seperti persegi sihir muncul lagi di bawah Utsusemi dan monster itu, yang kemudian menghilang dalam kilatan cahaya. ......Tersisa Tobio dan si anak anjing saja di kamar mandi. Si anak anjing menggoyang-goyangkan telinganya, dan mulai menggunakan hidungnya. Mungkin menyadari sesuatu, si anak anjing dengan penuh semangat melompat dari kamar mandi. Sembari si anak anjing meninggalkan kamar mandi, Tobio mengikutinya. Dia terjebak dengan si anak anjing di ruang tamu. Melihat ke bawah di tempat kejadian, Tobio sudah kehilangan kata-kata. Saat makhluk hidup berbulu besar telah menunggu di tengah ruangan. Jendela ruang tamu telah rusak. Makhluk itu memiliki bulu, seperti serangga yang kepala, dada, dan perut dibagi menjadi tiga, ia juga memiliki enam kaki, tapi kepala, daripada seperti serangga, itu tampak lebih seperti reptil. Makhluk aneh yang seperti tubuh ngengat dengan kepala kadal. Tentu saja, titik utamanya adalah si laki-laki di sampingnya yang menyerbu ruangan itu. Tetapi, bahkan monster semacam itu, si anak anjing hitam yang telah menumbuhkan pedang itu siap tanpa takut sama sekali. Si anak anjing bergegas masuk tanpa ragu-ragu. Untuk menghindari tujuannya, si monster sedikit naik——tapi si anak anjing langsung bereaksi dengan menendang dinding untuk terus mengejarnya. Sibuk mengejar terus-menerus, dalam sekejap dua kaki si monster telah dipotong. Karena sebagian besar tubuhnya, manuver monster bersayap ini terbatas di dalam ruangan. Sejalan dengan itu, tubuh kecil si anjing hitam itu sangat bagus untuk manuver. Cara itu, metode si anak anjing itu akan berakhir melalui taktik. Dengan begini sementara Tobio menggenggam situasi, si laki-laki pemilik monster itu tampak telah menginstruksikan monster itu dengan luas, memotong gerakan tangan. Monster berbulu itu melepas kilatan sinar di matanya, dan sambil anak anjing itu meluncurkan serangan kedua——dia dengan sengaja membiarkan kepalanya terserang! Yang berarti bahwa pedang si anak anjing itu akan dengan mudah menembus ke dalam dada monster itu, tetapi juga memungkinkan monster itu untuk dengan erat menangkap si anak anjing itu dengan sisa empat kakinya. Dengan tindakan mereka, dia mengepakkan sayap dan bergegas keluar dari dalam ruangan. ——Si anak anjing dibawa keluar! Gawat. Tempat ini sebuah apartemen lantai atas. Mengandaikan bahwa harapannya itu benar, tujuan monster itu——tampaknya untuk menjatuhnya dari ketinggian. Monster itu bermaksud untuk menjatuhkan si anak anjing dari ketinggian di langit. Kalaupun itu adalah anjing yang bertunas pedang tajam, bila dijatuhkan dari ketinggian begitu......!! Tobio, khawatir tentang si anjing itu, memutuskan untuk menargetkan laki-laki yang mempekerjakan si monster berbulu. Setelah entah bagaimana mendapatkan beberapa jarak, ia dengan cepat melemparkan pot terdekat dengan sekuat tenaga ke punggung laki-laki itu, memukul tubuhnya. Setelah mengeluarkan suara tersedak, laki-laki itu jatuh secara dramatis di mana dia berada. Setelah mengonfirmasi ini, Tobio segera berlari ke balkon. Pikiran akan keberadaan si anak anjing yang dibawa ke langit itu mengganggu dirinya. Setelah berada di balkon Tobio melihat sesuatu dibawah sinar rembulan——itu adalah monster yang terbang di udara di depan apartemen sambil memegang si anak anjing itu. Kalau bukan empat kaki itu memegang si anak anjing yang menusuk dadanya, dia akan jatuh tepat pada saat itu——. *Bashu~*, bergema di langit malam, suara hancur terdengar. Bayangan di mata Tobio, adalah pedang raksasa yang muncul dibawah sinar rembulan. Tobio dengan jelas menyaksikan saat kemunculannya. Dengan begitu, sebelum monster itu hendak menjatuhkannya, tubuh anak anjing itu memancarkan cahaya lemah. Saat berikutnya, si anak anjing itu telah mengalami transformasi menjadi sebilah pedang raksasa, yang menembus tubuh monster bersayap dan tersebar. Pedang besar jatuh di atap depan apartemen. ......Tobio mengambil napas. Di bawah sinar rembulan di depannya, ada sebilah pedang yang tidak teratur terjebak di atap sebuah gedung apartemen. Pikiran Tobio teringat karena itu. ——Kamu membuangnya karena membenci anjing itu, Tobio. Suatu hari, anak itu telah memilihmu tanpa kecuali......tidak, tampaknya ia mungkin memilihmu kalaupun itu tidak jelas. Ahh, Baa-chan. Ini adalah apa yang disebut, kan? Tapi, itu——. ——Seekor "anjing"? Tobio menekankan tangan di dadanya yang berdenyut sangat kuat. Alasannya seperti itu, ketakutan. Atau, mungkin, bahwa ia tidak pernah berharap dirinya mencapai kekuatan tersebut——. "......Milikmu sangat keren." Dari belakang ia mendengar pihak ketiga mengeluarkan suara tercekik. Dia terkejut melihat penampilan Minagawa Natsume masuk penglihatannya di atap apartemen. Dia telah menyatakan di jalan luar restoran keluarga dia akan datang untuk berkunjung. "Kamu baik-baik saja? Aku sedikit terlambat." Dia menatapnya sambil khawatir. Tobio duduk di tempat, pikirannya lelah, dan menjawab, "Entahlah." Ketika cahaya memudar, saat ia memeriksa untuk memastikan tuan monster bersayap itu, ia menelan kata-kata "Aku berharap kamu akan datang sedikit lebih cepat." Elang itu kini bertengger di sofa yang menghadap ruangan, serangkaian serangan tadi kini berakhir tenang. "Aku juga terkejut. Setelah berkomunikasi denganmu di restoran keluarga sore ini, aku akan datang dan membicarakan sesuatu lebih lanjut denganmu, tapi kamu sedang diserang ketika aku sampai kemari. Dengan mereka bertiga. Yang pasti sangat sulit untuk pertempuran kedua." Natsume sembari mengatakan itu. Datang diserang oleh tiga orang, dan dari sudut pandang gadis ini satu-satunya kata untuk menggambarkan itu adalah "sulit". Natsume mengeluarkan suara yang mengatakan, "Imutnya!" Dia saat ini memegang anak anjing itu. Ketika berubah menjadi bilah pedang, anak anjing hitam itu akhirnya tertahan di atap apartemen, sehingga elang Natsume membawanya kembali kemari. Sembari elang itu ke atap, si anak anjing itu kembali pada tampilan aslinya. ——Bilah-bilah pedang muncul dari tubuhnya! Tapi, meskipun Tobio yang mengkhawatirkan Natsume memegang anak anjing itu di tubuhnya kini bebas dari bilah-bilah pedang itu. Mengibaskan ekornya seperti anak anjing normal, sedang menjilati Natsume. Tubuh kecil anak anjing berbulu hitam legam terkandung kekuatan memotong monster-monster. Mengeluarkan bilah-bilah pedang dari seluruh tubuhnya, ia telah menunjukkan kekuatan yang sangat luar biasa. "Yah, ayo kita pergi dari sini." Natsume membuat usulan tersebut. "Memikirkan aku berharap untuk tetap tinggal di sini sebentar saja, tapi mau bagaimana lagi. Silakan berkemas dulu, tapi cuma kebutuhan dasar saja. Lawan kita tahu tentang rumahmu. Selain itu, kalaupun kamu pernah mengalahkan mereka, setelah satu jam, ada kemungkinan setelah tiga puluh menit mereka akan menyerang lagi?" Tobio sepakat bahwa bahaya hanya berlalu sementara. "......Dengan keributan seperti ini, aku ingin tahu apakah seseorang melaporkannya." Tobio berbicara dengan keras akan pemikiran semacam itu. Benar, jendela rusak, dan kamar mandi hancur sampai ke pintu. Dengan suara mengganggu seperti itu tidak akan mengejutkan bila warga terdekat mulai gempar. Namun, Minagawa Natsume menggeleng. "......Mereka menyelesaikan persiapan sebelum serangan, sehingga keributan seperti itu tidak terjadi. Semua orang akan tetap tertidur lelap." ......Dia tidak bisa memahami pentingnya apa yang telah dia sebutkan dangan begitu tenang. Itu diluar kemampuan pemahaman Tobio. Namun, ini tidak bisa dikatakan lelucon, karena rasanya seperti ketidaknormalan ini hanyalah keadaan saat ini. Natsume kembali tersenyum dan mengatakan. "Karena aku tahu tempat yang bagus untuk bersembunyi dari mereka, ayo kita pergi ke sana." "Tempat untuk bersembunyi?" "Yup, itu tempat aku tinggal sekarang. Disanalah tempat yang bisa menghabiskan waktu dengan aman setelah melarikan diri dari Utsusemi. Makanya, karena aku akan memberitahumu banyak hal yang perlu kamu ketahui, kamu harus siap-siap untuk pergi!" Mendorong punggung Tobio, Natsume buru-buru mendesaknya. "Benarkah ada yang tempat yang bagus? Maksudku, kalau kita berbenah——" "Dah! Karena itu, pergi siapkan barang-barangmu!! Tidak aman di sini! Kalau kamu mencoba mengeluh, Onee-san akan menyeretmu ke sana dengan celana dalammu." Sudah diduga, kata peledak Natsume pikirkan memang meresahkan, Tobio menghentikan pertanyaan dan memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk mengambil barang-barangnya. Tobio dan Natsume berjalan di larut malam. Tobio membawa dua tas besar, satu di bahunya dan yang lain di tangannya. Tas-tas besar ini, kembali ke rumah telah diisi dengan barang-barang yang diperlukan saja, sedang dibawa saat ia mengikuti Natsume, yang berjalan di jalanan malam hari. "Bagaimanapun, akan lebih aman untuk meninggalkan daerah penduduk." Sembari Tobio membawa barang-barang berat, dia melakukan yang terbaik untuk bersaing dengan kecepatan Natsume. ——Di belakang Tobio, si anak anjing mengikuti saat Tobio berlari. Tiba-tiba Natsume melihat ke belakang. Ekspresinya berubah secara dramatis. Dia mengarahkan pandangan tajamnya ke arah Tobio. Matanya, meskipun, itu adalah fokus pada apa yang ada di belakang Tobio. Sembari Tobio melihat melihat ke belakang, ia melihat si anjing hitam itu telah mengikuti dirinya mengarahkan perhatiannya pada kegelapan hanya malu dari cahaya lampu, dan memamerkan taringnya dengan mengancam. Seperti menatap jalan gelap dengan mata menyipit, menunjukkan sosok yang mendekat muncul. "Tidak mungkin……" Ujar Tobio cemas sembari menelan ludah. "Eeh, pengunjung." Utsusemi——. Anak laki-laki dekat di bawah lampu, melihat dengan tanpa emosi menakutkan, sehingga menimbulkan perasaan bahwa dia tidak punya semangat. Dengan suara merayap di sampingnya, seekor monster ular muncul mendadak dari sudut. Tobio dan Natsume menghindari tatapan satu sama lain. Perlu untuk menentukan tindakan selanjutnya. Melarikan diri, atau melawan. Tapi sebelum mereka bisa melakukannya, tiba-tiba ada sebuah fenomena seperti api di sekitar tubuh si ular! Dengan ular berkobar dengan ganas di jalanan yang gelap, tubuhnya menggeliat, pengendalinya mundur untuk menghindari dia berubah menjadi arang——. Saat Tobio kehilangan kata-kata atas kejadian ini, Natsume, setelah melihat fenomena tersebut, mendesah lega. Dengan kematian si ular, teman sekelas yang menyertainya——Utsusemi itu juga ditransfer pergi oleh persegi sihir. Dengan fenomena yang telah diverifikasi, suara langkah kaki yang mantap terdengar. Muncul dari kegelapan, seorang gadis pirang aneh melangkah ke cahaya. Juga, alasan dia tampak aneh, dia mengenakan jubah dan topi runcing. Meskipun dia tampak asing, dia berpakaian seolah-olah itu adalah cosplay penyihir. Dia menemukan dirinya terpesona oleh penampilan mengejutkan paling menakjubkannya. Meski sulit untuk menilai dengan asing, mungkin usianya......sama seperti diri Tobio. Gadis berpakaian seperti penyihir itu, menetapkan mata birunya pada Tobio dan Natsume, berbicara. "Kamu lambat, Natsume. Kebetulan kamu ingin bertemu denganku?" Natsume bersikap menyesal sekali dan mengatakan, "Maaf, maaf," gadis itu. Dia fasih berbahasa Jepang. Rupanya ia kenalan Minagawa Natsume... Dimulai dengan fenomena pembakaran, dengan semua rangkaian kejadian itu terus terjadi satu per satu, pemahaman Tobio tak bisa bersaing dengan itu semua. Natsume mendekati bingungnya Tobio, mengambil salah satu tas dari tangannya. "Ayo. Mereka akan menyerang daerah sepi ini. Karena kita tidak bisa pergi ke daerah-daerah berpenduduk, kita harus meninggalkan daerah ini secepatnya." Menanggapi nada serius Natsume, Tobio mengangguk, dan mereka bergegas pergi.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information