Editing
High School DxD (Indonesia):Jilid 1 Life 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Kami bertiga berjalan menuruni tangga di bawah altar. Sepertinya listrik bekerja di sini juga. Dengan Kiba di depan kami, kami berjalan ke depan. Setelah tangga, ada lorong. Kadang-kadang ada pintu di kedua sisi dinding. Jadi ini adalah ruang bawah tanah huh. Koneko-chan menunjuk ke ujung dengan mengatakan, “Mungkin pada akhir lorong ini… aku bisa mencium bau orang itu…”. Jadi Asia di sana. Lalu semangatku naik. Tunggu aku, Asia. Aku akan segera ke sana! Saat kita pergi lebih jauh ke dalam, pintu besar muncul. “Itu?” “Mungkin. Aku yakin ada sekelompok Exorcist dan Malaikat Jatuh di dalam. Apa kalian siap?” Koneko-chan dan aku mengangguk pada Kiba. “Baiklah. Lalu kita akan membuka pintu—” Saat Kiba dan aku akan membuka pintu, pintu terbuka dengan sendirinya. Sementara membuat suara besar, bagian dalam tempat ritual menjadi terlihat. “Selamat datang. Para Iblis.” Malaikat Jatuh, Raynare, berbicara dari ujung ruangan. Ruangan ini penuh dengan pendeta. Mereka semua memiliki pegangan pedang yang membuat pedang cahaya di tangan mereka. Aku menatap gadis yang melekat pada salib dan berteriak. “Asiaaa!” Asia melihat suaraku dan menatapku. “…Ise-san?” “Ya! Aku datang untuk menyelamatkanmu!” Aku tersenyum padanya dan air mata turun dari matanya. “Ini reuni menyentuh, tapi sudah terlambat. Ritualnya sudah selesai.” Ritualnya selesai? Apa maksudnya— Tiba-tiba, tubuh Asia mulai bersinar. “…Aaah, ''iyaaaaaaaaaaaa''!” Asia menjerit. Dia terlihat sangat kesakitan. “Asia!” Aku mencoba meraihnya, tapi para pendeta itu mengelilingiku. “Aku tidak akan membiarkanmu ikut campur!” “Iblis sialan! Aku akan menghancurkan kalian!” “Maju! Pendeta menyebalkan! Aku tidak punya waktu untuk melayani kalian semua!” ''BAN!'' Sebuah suara besar. Saat aku melihat, Koneko-chan memukul salah satu pendeta. “…Jangan menyentuhku.” Kiba juga menarik pedang kegelapannya. “Sepertinya aku harus pergi dengan kecepatan penuh. Aku benci pendeta. Kalau ada sebanyak ini, maka aku takkan menahan melahap cahaya kalian.” Mata Kiba menjadi tajam dan aku bisa merasakan kedinginan darinya. Kegelapan menunjukkan niat membunuh sangat padat. Ini akan menjadi perang habis-habisan. “''Iyaaaaaa''…” Pada saat yang sama, cahaya besar keluar dari tubuh Asia. Raynare membawanya ke tangannya. “Ini dia! Ini dia kekuatan yang sudah lama kudambakan! Sacred Gear! Dengan ini, aku akan dicintai!” Dengan ekspresi sukacita, Raynare memeluk cahaya itu. Kemudian cahaya terang menyelubungi ruang ritual. Saat cahaya itu berhenti, ada Malaikat Jatuh memancarkan cahaya berwarna hijau dari tubuhnya. “Ufufu. Ahahahahahaha! Akhirnya aku memilikinya! Kekuatan tertinggi! Dengan ini, aku bisa menjadi Malaikat Jatuh tertinggi! Dengan ini aku bisa membalas semua orang yang meremehkan aku!” Malaikat Jatuh itu tertawa besar. Aku tak memerhatikan dan langsung pergi ke Asia. Para pendeta berusaha untuk menghentikanku, tapi Kiba dan Koneko-chan membantuku dengan mengalahkan mereka. Pedang Kiba menelan pedang cahaya para pendeta, dan Koneko-chan memukul pendeta yang telah kehilangan senjata mereka dengan satu serangan kuat. Kombinasi mereka berdua luar biasa, dan sangat jelas bahwa itu bukan jenis kombinasi yang hanya dengan beberapa hari latihan. “Terima kasih, kalian berdua!” Asia, yang melekat pada kayu salib. Tampak tak bernyawa. Tidak, seharusnya dia baik-baik saja! Aku membuka ikatan di tangan dan kakinya, dan memeluknya dalam pelukanku. “…I-Ise-san…” “Asia, Aku datang untuk membawamu kembali.” “…Ya.” Suaranya sangat kecil saat dia menjawab, dan itu tidak terdengar hidup. Hei, hei! Seharusnya dia baik-baik saja, kan? Dia tidak akan… “Itu sia-sia saja.” Raynare membuat seringai seolah-olah dia menolak pikiranku sekali lagi. “Pemilik Sacred Gear yang diambil dari tubuh mereka akan mati. Gadis itu akan mati.” “—! Kembalikan Sacred Gear-nya!” Aku berteriak padanya, tapi dia hanya tertawa. “Mustahil aku mengembalikannya. Kau tahu, aku pun menipu atasanku untuk mendapatkan ini? Aku akan membunuh kalian semua dan menghapus semua bukti.” “…Keparat. Kau berbeda dengan Yuuma-chan yang kuingat.” Mendengar itu, ia mulai tertawa keras. “Fufufu, itu cukup menyenangkan. Waktu aku berkencan denganmu.” “…Kau pacar pertamaku.” “Ya, melihat itu sangat lucu. Sangat menyenangkan untuk bermain-main dengan orang yang tidak memiliki pengalaman dengan seorang wanita.” “…Aku serius menjagamu.” “Ufufu, ya, kau menjagaku. Saat aku dalam kesulitan kau berhasil mengurus itu segera dan memastikan aku tak terluka. Tapi apakah kau tahu bahwa aku melakukan semua itu dengan sengaja? Karena lucu untuk melihat wajahmu saat kau panik.” “…Aku memastikan aku merencanakan kencan pertama kita dengan hati-hati. Untuk memastikan itu akan menjadi kencan yang hebat.” “Ahahaha! Ya! Itu adalah kencan biasa! Berkat itu, aku sangat bosan!” “…Yuuma-chan.” “Ufufu, aku memilih nama itu agar aku bisa membunuhmu. Indah, bukan? Ya kan, Ise-kun?” Kemarahanku melewati batasnya. Kemudian aku berteriak marah padanya: “Raynareeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!” “Ahahahahaha! Aku tak ingin bocah busuk sepertimu memanggil namaku!” Raynare mencemooh. Aku memiliki begitu banyak kebencian dalam diriku sampai isi perutku berubah hitam. Aku tak tahu siapa pun yang merupakan sampah besar dari dirinya. Dia sungguh orang yang sepatutnya disebut iblis. “Hyoudou-kun! Formasi kita tidak beruntung sambil kita melindungi gadis itu! Cepat pergi ke atas! Kami akan membuat jalan untukmu! Sekarang, cepat!” Kiba mengatakan itu saat mengalahkan para pendeta. Dia benar. Masih ada banyak pendeta yang tersisa, sehingga akan ada batas untuk melawan Malaikat Jatuh di sini sambil melindungi Asia. Aku melototi Raynare, dan kemudian pergi sambil membawa Asia. “Koneko-chan, kita akan membuat jalan keluar untuk Hyoudou-kun!” “…Baik.” Keduanya mulai mengalahkan para pendeta yang mencoba untuk menghalangi jalanku. Berkat bantuan mereka, aku bisa sampai ke pintu masuk ruangan ritual segera. “Kiba! Koneko-chan!” “Kamu pergi duluan! Kami akan mengurus ini di sini!” “…Pergilah.” “Tapi!” “Pergi saja!” Sialan! Kiba! Koneko-chan! Kalian berdua berlagak berlebihan! Tapi sekarang aku akan harus bergantung pada mereka. Iblis seniorku. Mustahil mereka akan mati di tempat seperti ini! “Kiba! Koneko-chan! Saat aku kembali, panggil aku ‘Ise’! Pastinya! Kita adalah kawan!” Itulah yang kukatakan pada mereka. Rasanya seperti mereka berdua tersenyum. Aku meninggalkan tempat ini dan langsung pergi ke lorong.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information