Editing
Kagerou Days:Volume 3 Children 1 Indo
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===(Pengalaman Skydiving Pertama Shintaro!)=== Rambut coklat yang berantakan dan rompi putih, dari belakang dia sepertinya sekitar 11 tahunan. Thermometer dan alat-alat medis berhamburan dilantai, dan ditengah, anak lelaki itu merangkak untuk membantu kakinya agar bisa berdiri, tapi dia tidak bisa. “Hei, hei, apa yang kau lakukan!! Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi kau harus berbaring dulu.....!” Aku menjongkok di samping bocah itu dan mengulurkan tanganku, tetapi dia menepis tanganku bagaikan takut. Saat aku melihat wajahnya untuk pertama kali, wajahnya dibasahi dengan air mata. Dibalik matanya yang berair, seperti ada kebencian untuk sesuatu yang kejam yang membuatnya menderita, mengeluarkan perasaan yang gelap dan berat. “Siapa kau.....jangan...hentikan aku.....!” Anak lelaki itu berdiri dan badannya terhuyung-huyung, tapi dia menstabilkan gerakannya dan berjalan ke pintu keluar sendirian. “Hiyori....Aku harus ke tempat Hiyori.....” Anak lelaki itu berbisik seperti sedang menghayal, dan berjalan keluar dari ruangan tanpa mendengarkan nasehat apapun. Aku dengan cepat mengejarnya, sesaat anak lelaki itu keluar dari ruangan, dia berhadapan dengan pemuda berambut putih itu. “Ini semua salahmu......Ini semua tidak akan terjadi jika kau tidak ada.” Anak lelaki itu melototi pemuda berambut putih itu dengan sangat tajam dan air mata kembali berguguran. Pemuda berambut putih itu tetap tidak berkata apa-apa sampai akhir. Dia memberikan muka yang seperti kebingungan, tapi dia hanya berdiri dan tidak berkata apa-apa. “Cukup.....Aku harus pergi.....harus pergi....” Sesaat dia menyelesaikan perkataannya, anak lelaki itu dengan cepat mengubah arah badannya dan kabur. Sudah terlambat, anak lelaki yang berlari melewati koridor rumah sakit yang gelap, menghilang ke kegelapan. “Apa yang kamu lakukan Master??!! Jika kamu tidak mengerjarnya dia akan kena masalah?!!” "Oh oh oh oh. Aku tau. Ah, kakiku tidak bisa bergerak lagi….." Benar juga, pada saat genting tadi, kakiku 'yang sedikit lebih kuat dari seledri’ gemetaran dengan menyedihkan. "BAAAAHHHH!!! DASAR! MEMANGNYA MASTER ANAK RUSA APA??!! Kenapa Master sangat tidak berguna saat hal-hal penting seperti ini…….!" "Be, berisik!! Jujur ini semua salahmu!! JANGAN MEREMEHKAN TUBUH LANGSINGKU!!" Bersamaan kami berdua berdebat tak berguna, anak lelaki itu sudah jauh pergi. Dihitung dari kecepatannya berlari, kurasa dia bisa kabur dari area Rumah Sakit cukup dengan beberapa menit. Jika begitu, dia akan benar-benar keluar dan kami akan benar-benar tidak mengetahui keberadaannya sama sekali. “Panggil suster....tapi sepertinya sudah terlambat......Hei, bisakah kau lakukan sesuatu!! Biarpun dia sepertinya membencimu tapi dia masih kenalanmu, kan??!! Jika ini terus berlangsung kita tidak akan tau dimana dia berada selanjutnya??!!” Mendengar pertanyaanku, pemuda berambut putih itu mengangguk dan dengan muka yang kebingungan, berbicara sedikit lebih cepat tetapi masih dengan intonasi yang lambat dan stabil. “Hibiya....sepertinya..marah....karena..aku..... Aku...harus..melakukan ..sesuatu...bi..bisakah kau...ikut denganku..?” Ritme bicaranya agak berantakan, tapi sepertinya Hibiya adalah nama dari anak lelaki yang baru saja kabur. Orang ini sepertinya juga merasakan adanya masalah dengan caranya sendiri. Berkata “ikut denganku”, wajah datar orang ini agak berubah, matanya terisi dengan sedikit semangat. “Ah, ah, maaf, maaf, bukannya aku tidak ingin ikut denganmu, hanya saja kakiku tidak bisa bergerak sekarang....” “Kenapa Master langsung berkata kaki Master tidak bisa bergerak. Master cuma pemalas yang kekurangan olahraga kan. “Apapun yang kau katakan sekarang aku benar-benar tidak bisa lari....uhm, eh?” Seperti ingin menutupi kalimatku, pemuda berambut putih itu muncul di depanku. Badanku langsung merasa tekanan gravitasi yang tidak pernah kualami sebelumnya. "WoahwOOAAAHHH?!!" Seperti mengangkat anak bayi, pemuda itu dengan santai mengangkatku dan membawaku di pundaknya “Maaf, ini akan sedikit sakit.....” Setelah dia berkata itu dengan pelan, bersamaan dengan suara ledakan, pemandangan koridor bergerak kebelakang dengan kecepatan tinggi. Pemuda itu setengah berjongkok dan dengan pose seperti itu dia melompat bermeter-meter, dan aku membutuhkan 1,5 detik kemudian untuk menyadari apa yang terjadi. "GYAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!" Aku tidak mengeluarkan suara untuk sementara waktu, tapi setelah melihat situasinya kembali, aku meneriakkan seluruh suaraku keluar. “Tu, tu-tu-tu-turunkan aku....OHOK!!” Aku berusaha keras mengatakan sesuatu, tetapi terpotong oleh benturan besar saat mendarat, udara menggantikan kata-kata yang akan keluar dari mulutku. “Ma, maaf, kumohon tunggu sebentar lagi.” Selanjutnya, bukan gerakan super cepat melewati koridor lagi. Tanah tiba-tiba jauh dariku. Saat aku menyadari ini adalah lompatan yang sangat tinggi, aku hampir pingsan. Aku berusaha menghentikan keinginanku dan melihat ke HPku yang kupegang dengan erat. Ene menggunakan sesuatu yang seperti bantal untuk menutupi kepalanya, menutup matanya dengan erat, seperti berusaha menahan benturan selanjutnya. “INI RASANYA ANEEEEEEEEEEEEEEH!!!!!” Bersamaan aku berteriak dengan udara yang terpotong, kami melompat ke angkasa yang dingin. Atap Rumah Sakit terbaring dibawah mataku. Atap jendela yang terbuka dimana kami melompat mulai mengecil [[File:Shintaro Skydiving.jpg|thumb|Bersamaan aku berteriak dengan udara yang terpotong, kami melompat ke angkasa yang dingin.]] Inikah rasanya skydiving? Tidak, lebih tepatnya ini lebih terasa seperti ketakutanku kepada roller coaster yang kunaiki tadi. Aku merasa saat aku akhirnya mendarat di tanah, aku akan jadi seperti setelah mengendarai roller coaster. “Ketemu.....!” Bisik pemuda itu. Mungkin untuk mengurangi benturan saat mendarat untukku, dia melepaskanku dari pundaknya dan membawaku di ketiaknya. Lalu, setelah indra preasa beratku hilang untuk sesaat, sekarang tanah yang keras mendekat dengan kecepatan tinggi. Otakku terus menerus mengulang 'Apapun yang terjadi ketinggian ini adalah sesuatu yang akan membuat kematian. OKE' dan berdoa kepada Tuhan, lalu seperti Ene tadi, aku menutup erat mataku. ‘DUAK!!’ suara yang nyaring bersamaan rasa gravitasi yang kuat. Benturannya lebih ringan daripada yang kuperkirakan. Tapi benturan itu cukup untuk membuat perutku serasa tercampur aduk. Setelah aku terlepas dari perasaan benturan dasyat tadi, pemuda itu dengan khawatir bertanya. "Kau tidak apa-apa?" "UhhaaaAAA!!!" Seperti menjawab pertanyaannya tadi, aku yang masih dipeluk mengeluarkan napas lega. "u…. uuuooo……" Dan seperti biasanya aku muntah. Sial. "kyahhh!!! Menjijikkan, jangan dekati aku!!!" "Haaa….. haaa…. dasar, harusnya kau lebih khawatir denganku, Ene….." “Maaf, tapi aku harus bergegas. Maaf membuatmu terkejut....’ Membawa lelaki dewasa dan melompat bermeter-meter cuma untuk kecepatan, seberapa banyak tipe orang seperti ini yang bisa kita temukan di dunia ini. Aku lepas dari pegangan pemuda itu dan berdiri, terhuyung-huyung sambil melihat mukanya. Aku menyadari mata dari pemuda tanpa ekspresi ini bercahaya warna pink terang. “Matamu.........badanmu mempunyai sesuatu juga kah. Apa sih yang terjadi sebenarnya. Aku sudah menduga kemungkinan hal ini. Dari warna matanya dan tingkahnya yang aneh, sepertinya dia juga orang yang memiliki kemampuan, sama seperti Momo dan Mekakushi Dan. Aku sudah terbiasa ddengan hal seperti ini karena Momo dan Ene, tapi bertemu dengan orang-orang aneh seperti ini dalam sehari itu tidak biasa. Omong-omong, mata apasih itu? Kurasa lebih baik aku tidak terlalu menyelidikinya hanya karena penasaran.... “Kau itu apa......” “Master!! Anak itu sudah keluar dari Rumah Sakit??!!” Aku berhenti berpikir dan melihat ke arah yang ditunjukkan Ene. Di jalan yang panjang di depan pintu masuk Rumah Sakit, ada anak lelaki berlari. Dan anak itu sangat dengan dengan pintu keluar area Rumah Sakit. “Hibiya....Kita akan kehilangan dirinya jika ini terus berlanjut...!!” Pemuda itu berkata dan memegang tanganku seperti ingin membawaku lagi. “GAHH! GAKGAKGAKGAGAK!!!AKU TIDAK BISA LAGI!! Kumohon LEPASKAN AKU!!!” “Ma, maaf, aku tidak akan melakukannya lagi....” Saat aku menolaknya, pemuda itu bergetar dan melepaskan tanganku. Biarpun aku berhasil menghindari pertunjukkan teriakkan yang bisa terjadi lagi, anak lelaki itu masih berlari ke jalan. Akan menyusahkan jika dia berhasil kabur. “Tidak...aku tidak....bisa. Aku takut...melakukannya..sendirian....jadi aku...tidak bisa....wuwu....” Pemuda itu melakukan hal yang tidak bisa dibayangkan selain sikapnya yang pendiam, dan membungkukkan kepalanya dengan lemah. Dan sekali lagi aku melihat ke arah anak lelaki yang berlari ke arah pintu keluar. Biarpun aku ingin mengejarnya, kakiku sama sekali tidak bisa bergerak. Saat aku ingin menyerah, aku tiba-tiba mendapatkan ‘ide’. Aku bergegas berbicara kepada Ene. “Hei Ene! Telpon Momo!!” “Eh? Telpon (1)imouto-san? .....Ah! Begitu yah!! Siap!!” Seperti mengerti, Ene menepukkan kedua tangannya dan dengan tangan kananya menggambarkan silang, layarnya langsung berubag menjadi mode telpon untuk menelpon Momo. Setelah sekitar 2,5 detik kemudian, layarnya menunjukkan tanda hijau besar ‘MEMANGGIL’ “Ah~ Heiii, (2)onii-chan? Apakah onii-chan sudah selesai dengan urusan Ene-chan~?" “Sudah selesai, tapi ada hal yang lain yang harus dilakukan...Momo, kau dimana sekarang?" “Eh? Uhmmm~ Sebentar....Dimana kita sekarang (3)danchou-san? Ah, terima kasih. Ah, onii-chan? Kami sekarang ada di depan Rumah Sakit. Di bawah pohon disamping.....Areee, ada apa dengan anak itu, larinya cepat banget.” “Heiiii!!! Hentikan anak yang lari itu sekarang juga!! Kumohon!!” "EHHH??? KENAPAA??!!" "INI PENTING!!! KUMOHOOON!!!" "PENTING?!! Uhm~ OKE…… Ngerti! Akan kucoba!!" Momo memutus telponnya, muncul tanda ‘AKHIR DARI PANGGILAN’ di layar HPku. ᕦ(ò_óˇ)ᕤ TL NOTE : *(1) Imouto-san = Adik perempuan *(2) Onii-chan = Kakak laki-laki *(3) Danchou-san = Ketua
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information