Editing
No Game No Life:Volume 5 Bagian 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Part 3=== Disana – tempat ini kemungkinan berada dalam salah satu kubus yang mereka lihat dari kejauhan sebelumnya. Tempat dimana mereka berada sekarang ternyata lebih luas dan megah daripada Perpustakaan Nasional Elchean yang dimonopoli oleh Jibiril sendiri – tempat ini perpustakaan raksasa. Dan langit-langit tinggi telrihat menjulang hingga setinggi sepuluh lantai, dan interior didesain seperti reruntuhan kuno, dengan pillar dan tangga yang terbuat dari batu, persilangan koridor dan jalan yang melengkung dengan tanaman rambat tumbuh dimana-mana. Dan - benda yang terlihat seperti 「Pillar」 itu ternyata adalah rak buku. Di sisi lain, ada banyak kenang-kenangan acak tersebar di seluruh tempat, tangga dan jalan diatur dalam gaya yang mustahil terdapat dimana-mana seperti lukisan M. C. Escher - dan apa yang menerangi mereka adalah, kaca patri raksasa<ref>TL Note: Kaca Patri (Stainned Glass) kaca dekoratif yang biasanya dipasang di gereja</ref> yang jelas tidak ada di tembok manapun, serta lampion melayang yang jumlahnya tak terbatas. Tempat ini bagaikan mimpi namun elegan - tapi perpustakaan ini tempat penghujatan Tuhan, benar-benar tidak dapat dipahami oleh kaum Imanity. Tetapi, kesamping hal tersebut sekarang, Sora berbicara sambil menunjuk sesuatu di atas: “…Jibril, itu sepertinya kerjaanmu, kan?” Itu sepertinya efek dari udara yang sangat banyak yang Jibril harus pindahkan demi Sora dan lainnya. Perpustakaan (semacam) terlihat dirusak oleh angin yang kuat, dan banyak buku menari-nari di udara dalam pola spiral. Namun Jibril menoleh ke arah tersebut dengan senyum di wajahnya dan berkata: “Jangan kuatirkan itu, Masters, pemiliki tempat ini adalah pencipta dari 《Hukum Kesetaraan Buku》.” Sora menolah ke arah buku yang menari, dan teringat mengapa Jibril harus mengambil alih Perpustakaan Nasional ELchean - atau lebih tepat, alasan mengapa dia harus meninggalkan Avant Heim. Dikarenakan fakta bahwa mereka harus mengoleksi terlalu banyak buku, buku-buku melampaui Avant Heim - dan mereka memilih menyelesaikan dengan menyetujui 《Hukum Kesetaraan Buku》 atas nama pengeliminasian buku-buku yang tidak penting. “Bukunya adalah buku milik Flügel, Aku seorang Flügel, jadi bukunya adalah bukuku.” Tiga konjugasinya membuktikan idealisme Giant-nya, dan dia melanjutkan dengan senyum di wajahnya: <ref>TL note: Giant mereferensikan ke karakter dari Doraemon, karena alasan Giant meminjam barang ke orang lain adalah “Barangmu adalah milikku, dan barangku adalah milikku.”</ref> “Walaupun kecelakaan kecil ini diakibatkan olehku - apakah itu sengaja? Aku percaya bahwa dia harus mempertimbangkan semua faktor-faktor ini sebelum dia dapat 「Memutuskan」, tapi tentu dia orang yang sangat baik dan toleran, mampu untuk memaafkan kesalahanku, tentu. Bahkan, jika ada buku yang berada dalam deposit yang tidak dapat digandakan, produksi ulang dan hanya satu-satunya di dunia, begitulah cara kerjanya ♥” Jadi dia hanya dapat merusak buku-buku tersebut karena dialah yang memilikinya. - Omong-omong, mengenai 《Hukum Kesetaraan Buku》 yang lalu, Jibril benar-benar tidak dapat memaafkan eksistensinya. Setelah itu – “Aaaaaahhh~! Buku-buku! Semua buku-buku yang belum aku selesaikan<nowiki>~~~~</nowiki>!!” Semua orang melihat ke sumber raungan ini. Sementara yang berdiri disana adalah - “…Whoa…” Bahkan Shiro tidak dapat berbuat apa-apa selain terpesona, dan orang yang berdiri disana adalah - gadis muda yang luar biasa cantik. Halo berputar-putar di kepalanya, dan sayap terentang dari pinganggnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang Flügel seperti Jibril. Akan tetapi pola yang tergambar di udara oleh putaran halo-nya, lebih rumit daripada milik Jibril. Perbedaan paling mencolok diantara mereka adalah dia hanya memiliki satu tanduk keluar dari rambut hijau-giok-nya. Sayapnya yang terlihat seperti tenunan benang cahaya dikepakkan di udara, dan penampilannya, yang dia tampakkan, terlihat luar biasa suci. Tapi penampilannya baik saat terbang dan berjuang untuk mengumpulkan semua buku yang terbang di udara maupun ekspresinya yang terlihat akan menangis, benar-benar berbeda dari tabiat Jibril yang dingin saat pertama kali mereka bertemu - malahan dia sangat manis sekali. - Fiuh, Fiuh… Dia dengan sengaja terengah-engah, kemudian mendarat di sebelah Jibril dan berkata: “Ugh~ Jii-chan kamu jahat-nyan~” Ekspresi menyedihkan tampak di raut wajahnya yang dengan segera berubah menjadi sebuah senyum malaikat. “Apakah ini seperti yang aku pikirkan-nyan? Apakah ini keisengan yang orang-orang mainkan pada orang tercintanya-nyan? Aww~ Jii-chan sudah lama sekali tidak jumpa~~ nyaaaaa!?” Jibril dengan cerdas ''teleport'' menjauh demi menghindari sergapan-terbang-nya yang mengarah padanya. Pada saat melihat dia jatuh di tumpukan buku, Jibril berkata dengan sopan di belakang Sora: “- Masters, Aku akan memperkenalkan dia padamu, dia adalah salah satu pengecut yang menyetujui 《Hukum Kesetaraan Buku》, kepala dari 「Dewan Delapan Belas Sayap」 Avant Heim, 「Duta Penuh Para Bersayap<!--Full Representative of the Winged-->」 yang memiliki hak untuk membuat keputusan akhir mengenai urusan negara –“ Dia menghela nafas dan melanjutkan - “Azrael-senpai.” - Dia memperkenal si gadis tanpa ekspresi dengan setengah badannya terkubur dalam buku-buku pada Sora. … “…Bagaimana aku menjelaskan ini.” “Para Flügel…menarik…” Gadis tersebut adalah Duta Penuh dari ras yang berperingkat ke-enam, membawa maut bagi siapapun di masa lalu dan dulunya adalah senjata pemusnah-Dewa<!-- TL to Editor : Senjata Pemusnah yang digunakan oleh Dewa , bukan pemusnah dewa-->? Sora dan Shiro bergumam sendiri, dikarenakan ekspetasi mereka dihancurkan seluruhnya. - Saat ini, gadis muda tersebut yang terkubur dalam tumpukan buku tadi, mungkin karena dia baru ''teleport'', dia sudah memeluk Jibril dengan erat sambil menggerayanginya dengan pipinya dalam jangka waktu yang sangat singkat hingga tidak seorang pun yang disana sadar. [[File:NGNL5 101.jpg|thumb]] “Nyan~ Jii-chan jahat sekali~ Aku sudah lama sekali tidak berjumpa denganmu, tapi kamu masih saja tetap dingin<nowiki>~~~~</nowiki> tapi! Tidak apa-apalah!!” “Azrael-senpai tetap saja menyebalkan seperti biasa.” Jibril berbicara dengan senyum menghiasi wajahnya meskipun pipinya sedang digerayangi. - Kendati Jibril biasanya akan menanggapi dengan sarkastik, kali ini dia langsung mencercanya, yang mana sangat langka. “Nyan~ Aku sudah katakan aku bukan senpai-mu, panggil aku nee-san, neeeeee-saaaaaannnn~~!!” Azrael melayang-layang di udara, menggambarkan bentuk angka delapan di sekitar Jibril. “Jibril bukanlah contoh yang cukup baik namun apakah benar-benar ok untuk Duta Penuh para Flügel adalah orang yang seperti ini?” “…Nii…apakah kamu memiliki hak…untuk mengatakan itu?” Shiro melihat dengan dingin ke arah Sora, bagaimanapun semua orang yang ada disana mengabaikan kalimat tersebut. Di lain pihak, Jibril berbicara dengan dingin sembari diganggu, dilecehkan dan pipinya digerayangi: “Azrael-senpai, Aku punya permintaan untuk hari ini, mohon ijinkan Masters melihat-lihat perpustakaan –“ “Aku menolak-nyan~ kecuali kamu memanggilku Nee-san, Aku akan menolak semua permintaanmu~ ♪” Jibril menjawab ditengah ke-frustasi-an: “Jika kamu jelaskan mengapa kamu menggerayangi pipiku, dan mengijinkan Masters untuk melihat-lihat perpustakaan, Aku akan mempertimbangkan hal itu.” “Karena Jii-chan manis! Penjelasan usai, dan aku mengijinkan mereka-nyan!! Nah, sekarang panggil aku Nee-san ♥ -“ Dia berbicara sambil menerjang ke arahnya, sembari Jibril ''teleport'' menjauh dari jangkauan tangannya. “Jadi Masters, Aku sudah memperoleh ijinnya, silahkan melihat-lihat dengan bebas perpustakaan ini. Ini adalah perpustakaan pribadi dari 「Duta Para Bersayap」, diantaranya adalah buku-buku yang tak terhitung yang diperoleh melalui hukum terkutuk dengan cara mengambil buku milik orang lain, jadi tidak ada satupun tempat lain yang memiliki informasi lebih banyak daripada disini.” “K-kamu jahat!! Jii-chan kembali ke janji Nee-san denganmu-nyan~!?” Azrael terlihat hancur, dan suaranya dilapisi oleh syok yang teramat sangat. Jibril membalas dengan senyum sempurna sekali lagi. “Aku tadi bilang bahwa aku akan mempertimbangkan hal itu, dan setelah beberapa pertimbangan, aku memilih tidak ♪” “Waaaah~ Jii-chan dulu tidak pernah menipu seperti ini-nyan~ - dan salah siapakah ini-nyan?” - Memandang<nowiki>~~~~</nowiki> Matanya yang berhiaskan air mata menusuk Sora. Kekuatan dalam mata itu seolah-olah membuat pandangan itu cukup untuk membunuh. “Senang bertemu denganmu, Aku Sora, ini adalah adik perempuanku Shiro, mohon bantuannya.” “…Sama-sama…” Mereka berdua benar-benar mengabaikan pandangannya karna mereka sudah biasa oleh Jibril. Melihat reaksi mereka, Azrael mengeluarkan ketertarikan “Oh?”, sembari Sora menunjuk pada Azrael. “Apakah yang dia maksud dengan Nee-san? Jibril, kamu adalah saudari dari Duta Penuh Para Flügel?” “Ya-nyan ♥” “Bukan ♪” Keduanya membalas tanpa ragu-ragu - dan dengan senyum yang benar-benar mirip seperti saudari - mereka membalas dengan jawaban yang benar-benar berkebalikan. Jibril menghela nafas dan melanjutkan: “Para Flügel tidak dapat ber-reproduksi, kami tidak memiliki saudari, saudara, orang tua, yang ada hanyalah urutan kami diciptakan.” “…Ah, jadi itu kenapa kamu memanggilanya dengan Senpai.” Yang berarti, dia diciptakan lebih dahulu daripada Jibril. “Juga, Azrael adalah 「Duta Para Bersayap」, bukan 「Duta Para Flügel」.” “…Apakah ada bedanya?” “Dia hanya 「Senator」 dari 「Dewan Delapan-Belas Sayap」 belaka dengan sembilan anggota, termasuk dirinya.” Saat ini disebutkan, Sora teringat apa yang dia katakan sebelumnya. Dia teringat bahwa sebelum Jibril menjadi milik Sora, dia adalah anggota dari 「Dewan Delapan-Belas Sayap」. “Pada dasarnya, dia memegang komando hanya pada saat keadaan darurat terjadi, dan 「Hak」 lainnya -“ Yang berarti - Jibril menggelengkan kepada dan tersenyum kecut. “Dia tidaklah hebat maupun cerdas, jadi kamu tidak perlu menghormatinya seperti apapun.” “…Kamu sangat jahat, sekalipun pada sejenismu, huh, kamu benar-benar tidak berubah sama sekali…” Mungkin karena dia tidak senang dengan tanggapannya, Azrael menggembungkan pipinya untuk menunjukkan penolakannya. “Bukan bagitu-nyan!! Kita semua diciptakan oleh Artosh, jadi ayah kita adalah Artosh, dan yang diciptakan paling awal adalah aku, Nee-san! Yang paling akhir diciptakan, Jii-chan, adalah adikku! Bukankah ini fakta tak tertulis-nyan!?” <ref>TL note: Artosh adalah salah satu dari Old Deus (Rangking Pertama).</ref> Saat mendengar perkataannya, senyum kecut Jibril berubah menjadi seperti cemoohan, dan dia melanjutkan: “- Dia mengajukan usul seperti itu pada salah satu pertemuan, yang langsung saja ditolak oleh semua anggota dewan, begitulah bagaimana kecerdasaannya yang memilukan.” “Ka~rena~ Jika aku tidak melakukan itu, Jii-chan tidak akan pernah memanggilku Nee-san~ nyan~!” “Semua orang tahu itu, yang menyebabkan mereka menolaknya, kecuali kamu mengatakan padaku bahwa ini adalah pertama kalinya kamu mendengar hal ini?” Suara Jibril masih tetap saja dingin, selagi Azrael memelukkan sekali lagi dan mulai memamerkan adik kecil perempuannya dengan senyum di wajahnya. “Jii-chan dia adalah~ diantara anak-anak yang diciptakan dalam masa Perang Raya, dia adalah 「Unit Akhir」-nyan ♪” Dia tertawa gembira, sementara Jibril menghela nafas ditengah keputus-asaan. “Anak-anak yang diciptakan pada masa akhir, karna mereka diciptakan saat Artosh-sama sedang dalam kekuatan penuh, memiliki keuatan yang tidak dapat dideskripsikan oleh anak-anak sepertiku yang diciptakan pada masa pertengahan perang-nyan~!! Bagimanapun~ anak-anak yang kuat semua bertarung di garis depan – jadi semua meninggal pada 「Pertempuran Terakhir」…” Semangat Azrael sesaat turun, dan jika orang yang dipeluknya kebetulan adalah seorang Imanity, orang itu jelas akan meletus seperti balon. Dia melanjutkan sambil memeluk satu-satunya saudarinya yang masih hidup. “Jii-chan adalah satu-satunya unit tahap-akhir yang selamat setelah「Pertempuran」, dan dia juga adalah 「Unit Akhir」! Dia adalah adik semua orang, dan betapa imouto-manis-nya dia-nyan! Sudah selayaknya dibuat hukum untuk memanggil dia itu, jadi mengapa tidak seorangpun paham?” Dia sekali lagi mulai berterbangan dengan pola angka delapan dengan gembira. Jibril menyipitkan matanya dalam kejijikan, yang mana sangat langka, namun - “…Jibril…untuk berurusan dengannya…rekaman berharga…yang mengganggu…” Shiro berbicara sambil mengangkat ''smartphone''-nya, dan mulai mengambil video para malaikat. Sementara itu, Sora sedang merenungkan pertanyaan lain. Dia mengamati secara seksama kepolosan dam senyuman gembira Azrael - “…Merepotkan sekali, kalau begini terus aku perlu mengubah rencana…” Dia bergumam pada dirinya sendiri dengan kecewa. - Memandang. Mendengar suara pelan yang di keluarkan, Azrael tetap tersenyum - tapi kemudian melihat ke arah Sora dengan pandangan tajam. “- Jadi, apakah kamu orang yang telah merebut Jii-chan kami yang tersayang-nyan?” “Hah, untuk berkata seorang perjaka merebut kekasih orang lain, pertanyaanmu sangat sulit untuk dijawab.” Sora membalas marah, dengan kepalanya mendongak dan dadanya membusung, pada saat yang sama terlihat bermartabar, tragis dan kuat. Azrael melangkah mendekat. “Oh -….” “…Hah?” Sangat tidak mungkin untuk bereaksi pada gerakan itu, seolah langkah tersebut mengabaikan semua batasan akan jarak. Langkah itu sendiri membutuhkan beberapa saat sebelum Sora dan Shiro menyadari apa yang telah terjadi, dan mereka menjerit kekagetan. - Secepat itu. Sebuah getaran tanpa suara keluar dari badan Jibril yang menyebabkan perpustakaan bergempa. Sora inisiatif mencurigai bahwa dia menggunakan sihir, bagaimanapun setelah mendengar apa yang mereka berdua katakan setelah itu - “…Senpai, jika kamu bahkan hanya menyentuh sehelai rambut dari kepala Master – Aku hanya akan bilang, mungkin kamu ingin mempertimbangkannya.” “Masa sih~ Jii-chan tidak perlulah kamu begitu tegang~ Lagipula ada 「Sepuluh Ikrar」-nyan.” - Sora menyadari, dia telah melepaskan sedikit sekali 「Niat Jahat」 saja. Seberapa banyak tepatnya Jibril menahan kekuatannya dalam keadaan normal - Saat mereka mendapatkan secercah penglihatan mengenai 「Kekuatan Sejati」Jibril, Sora dan Shiro merasakan keringan dingin turun turun dari pipi mereka. Dan Azrael tidak terlihat mempermasalahkan 「sedikit niat jahat」, malah dia berbalik menghadap Sora. Dengan mata hijau-giok-nya - mata yang benar-benar berbeda dari Jibril - dia berkata sambil melihat sepintas ke arah Sora: “Aku ingin membuat semua jelas.” “- Yeah, apa itu?” - Pandangannya kali ini, benar-benar tidak dapat dibandingan dengan pandangannya yang lalu. Perasaan kebencian yang dahsyat tiba-tiba memenuhi ruangan, menyebabkan udara di perpustakaan memebeku, memeberikan impresi pada mereka bahwa bahkan alam semesta itu sendiri terpengaruh. Jika mereka gagal menjawab dengan benar - mereka akan langsung mati. Dunia ini memiliki 「Sepuluh Ikrar」. Jibril sedang menunggu perintah mereka di samping. - Walaupun begitu, mereka tidak bisa relax. Pandangan Azrael memberikan impresi mereka seperti itu, setelah itu dia berkata: “Sepanjang kamu memerintahkannya, Jii-chan akan memanggilku 「Nee-chan ♥」 kan-nyan?” … …? Tanda bahaya yang salah - tidak, Sora merasa sebuah perasaan mendalam yang memberikan dia impresi bahwa sepanjang dia dapat relax, rohnya sendiri akan keluar darinya. Alasan sebenarnya mengapa dia dapat masih dapat berdiri hanyalah karena Shiro mencengkram tangannya dalam ketakutan. Bagaimanapun, Azrael mengabaikannya dan melanjutkan dengan emosional. “B-bahkan seperti dia menjilat kaki seorang E-Elves, dia dapat menyukai aku - atau mandi bersamaku atau sesuatu! T-Tidak, aku tidak akan memaksanya untuk melakukan sesuatu seperti itu!! Contohnya kamu dapat mempersilahkan aku untuk menonton atau hal lain –“ - Bagaimana bisa dia mengetahui itu? Sora merasa curiga, namun dia mengeluarkan ''smartphone''-nya dari kantong dan membalas: “…Jika kamu mau video Jibril sedang mandi, Aku punya beberapa –“ “Aku akan mempertaruhkan bidak ras Flügel untuk itu! Berikan itu padaku-nyan!!” - Sebuah suara yang keras tak terkira terdengar di tempat setinggi dua puluh ribu kaki<ref>TL note: 1 kaki ~ 30 cm ~ 1/3 m</ref>. “Azrael-san, mohon tenang, kamu tidak memiliki hak untuk melalukan itu. Untuk mempertaruhkan bidak ras, kamu perlu berunding dengan 「Dewan Delapan-Belas Sayap」 kan? Aku pikir permintaanmu akan ditolak mentah-mentah lagi ♥” “U-ugh~~…! – Nyan?” Nada suara Jibril memperlihatkan sedikitpun ketakutan meski ada sedikit tambahan (cekikikan) di akhir kalimat, namun Azrael - “Tunggu sebentar-nyan… suara-suara gemuruh roda gigi datang dari kepalaku! Otakku sekarang ini sedang bekerja dalam kecepatan cahaya, ini adalah saat paling aktif setelah dahulu kala, dua puluh enam ribu tahun-nyan!” - Azrael membiarkan umurnya yang luar biasa panjang terselip begitu saja sambil terlihat seperti mempertimbangkan sesuatu. Akhirnya dia tiba-tiba mengangkat kepalanya, sepertinya mendapatkan sebuah ide. “- Ah iya-nyan!! Kamu…namamu Sora kan!?” “Ah, iya.” “Aku akan menjadi milikmu juga-nyan! Pertimbanganku menunjukkan bahwa jika itu terjadi aku akan bisa mandi bersama Jii-chan!!” “Ide terburuk yang kamu punya dalam dua puluh enam ribu tahun, selamat atas kerja keras untuk itu, Azrael-san.” Jibril menyenyumkan sebuah senyum yang bahkan tidak dapat dideskripsikan dengan kata sifat dingin, seperti ada sedikit kekecewaan juga penghinaan ke Azrael. Namun - Shiro melirik diam-diam ke arah kakaknya. Azrael dengan santainya mempertaruhkan kebebasannya sendiri sebagai kondisi - seperti Jibril dahulu, hanya saja dia bukan Duta dari Flügel, dan walaupun jika mereka memperolehnya, mereka tidak akan dapat mendapatkan ras Flügel. Meski tidak akan mudah untuk mengalahkan Flügel dalam sebuah game. Azrael bahkan menyangka bahwa dia dulu 「Sengaja Kalah」, juga itu akan menjadi keputusan yang menguntungkan untuk memilikinya sebagai aset. Juga, niat kakaknya termasuk menyerap para Flügel juga. Dalam pikiran yang berturut-turut ini, Shiro melirik ke kakaknya hanya untuk memastikan kecurigaannya - “…?” Dia mendapati bahwa Sora telah benar-benar kehilangan ketertarikan dan tenang, setelah itu dia melirik dengan curiga ke arah Azrael. Wajahnya masih memiliki senyum yang mempesona - sebuah senyuman yang terlalu sempurna. “…Ah…” – paham dengan arti ekspresi kakaknya, Shiro mengangguk sedikit. Sora tiba-tiba menghela nafas, berbalik arah dan berjalan menjauh. “…Sangat langka bagimu untuk mengatakan hal-hal semacam itu, namun hal semacam ini sebaiknya menunggu saatnya nanti…” “Eh~~… badan bugil Jii-chan –“ Azrael menolak untuk menyerah, dan Sora menggenggam tangan Shiro dan meludah. “…Aku membual pada Steph sebelumnya bahwa aku akan mendapatkan tiga ras, namun sepertinya sekarang aku harus meminta maaf padanya.” Memandang ke arah Azrael, Sora - meliriknya dengan pandangannya penuh kekecewaan dan berkata: “- Yang ini tidak berguna, Jibril saja cukup.” Mengabaikan lirikan Azrael, Sora dan Shiro melanjutkan ke rak buku yang bergunung. “Jadi Jibril, kita bisa melihat-lihat buku-buku disini kan?” “…Yes, Azrael-senpai telah mengijinkannya.” Sora mengangguk dan mengamati sekitarnya. Buku, buku, buku… itu adalah sebuah kota raksasa yang dibuat dengan hanya buku saja. Dan sejauh mata memandang, dia dapat melihat bahwa dibalik buku yang tak terhitung, ada - tulisan dari beberapa bahasa yang dia tidak tahu. “Karna ekspetasiku yang sebenarnya dihancurkan, kita harus berusaha keras… lupakan, ayo coba yang terbaik, Shiro.” “…Mm.” Keduanya setuju dan menghilang di dalam tumpukan buku-buku, sambil dua Flügel melihat mereka pergi dalam diam.
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information