Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===3-3=== Seorang pria keren yang datang dari semua orang yang ada. Dia begitu kerennya sampai-sampai kamu tidak bisa menyebutnya seorang “pria keren” belaka lagi. Rambut coklatnya dibuat agak seperti ''perm''<ref> Gaya rambut yang kaku. </ref>. Tanpa sedikitpun rasa gelisah, dia menatap lurus padaku melalui bingkai kacamatanya yang modis, dan untuk beberapa alasan dia menyeringai ketika mata kami bertemu. Tanpa berpikir sama sekali, aku memaksakan sebuah seringaian sebagai balasannya. Dia itu pria yang begitu kerennya sampai-sampai aku secara insting membungkuk padanya. “Maaf datang pada waktu yang tidak pas. Aku memiliki sebuah permintaan untuk kalian.” Setelah meletakkan tas Umbro enamelnya di atas lantai dengan gaya “Di sini tidak apa-apa 'kan?” yang begitu alamiah, dia menarik sebuah kursi yang menghadap Yukinoshita. Semua yang dia lakukan memancarkan pesona santainya. “Men, Aku kesulitan membujuk klubku untuk membiarkanku pergi. Aktivitas klub ditangguhkan menjelang ujian, jadi aku pikir aku harus bertemu kalian hari ini tidak peduli apapun yang terjadi. Maaf.” Orang-orang yang membutuhkan sesuatu bertingkah seperti itu. Dia bahkan tidak menyadari aku sedang akan menuju ke rumah ke kebebasan. Itulah mengapa aku itu seorang ninja, kurasa. Dia bilang aktivitas klub sangat sibuk, tapi klub kami tidak melakukan apapun dan tidak ada tanda bau badan di dalam ruangan ini. Malahan, ada bau jeruk nipis tertentu yang menyegarkan melayang-layang di udara. “Cukup,” Yukinoshita berkata datar, memotong percakapan riang pria itu. Aku mendapat perasaan dia bertindak agak semacam lebih tajam dari biasanya. “Kamu datang kemari karena kamu ingin sesuatu, bukankah begitu? Hayama Hayato-kun.” Nada dingin Yukinoshita tidak mengoncang senyuman Hayama Hayato sedikitpun. “Ah, kamu benar. Kalian menyebut ini Klub Servis, bukan? Hiratsuka-sensei mengatakan bahwa aku sebaiknya datang kemari jika aku perlu saran, jadi…” Setiap kali Hayama berbicara, sehembus angin yang menyegarkan meniup dari jendela untuk beberapa alasan tertentu. Astaga, apakah dia memiliki kendali atas anginnya atau semacamnya? “Maaf waktunya tidak pas. Jika kamu, Yui dan yang lain ada rencana, aku akan datang lagi lain kali…” Setelah mendengar namanya, Yuigahama tersenyum tegang. Kelihatannya bahkan orang-orang pada tingkatan sosial yang lebih tinggi dariku pun tidak bisa lari dari koneksi Hayama. “Bukan masalah besar. Aku tidak keberatan sama sekali. Kamu adalah kapten klub sepak bola yang selanjutnya, Hayato-kun. Tidak heran kenapa kamu begitu lama datang kemari!” Tapi satu-satunya yang berpikir begitu adalah Yuigahama. Yukinoshita tidak merasa terkesan, sementara Zaimokuza duduk dengan diam dengan tampang galak dan sok penting di wajahnya. “Ahh, Aku seharusnya meminta maaf padamu juga, Zaimokuza-kun,” kata Hayama. “Huh?! A-ahem! Er, Aku sendiri tidak benar-benar keberatan, uhh, Aku lebih baik pergi sekarang…” Dan hanya dengan membuka mulutnya, Hayama dengan segera melenyapkan suasana tidak ramah itu. Setelah Hayama menyelesaikan karyanya, itu seakan Zaimokuzalah yang melakukan sesuatu yang salah. Zaimokuza terbatuk berlebih-lebihan. “H-Hachiman, sampai jumpa nanti!” katanya dengan buru-buru, dan kemudian dia benar-benar pergi. Tapi bahkan selagi dia melarikan diri, sebuah senyuman terpampang di sepanjang wajahnya. …Aku begitu mengerti apa yang dia rasakan sampai-sampai terasa menyakitkan. Aku jujur saja tidak tahu mengapa begini, tapi anak SMA terasingkan seperti diriku menciut saat berkontak dengan anak populer. Kami selalu memberikan jalan bagi mereka di lorong kelas, dan ketika mereka berbicara dengan kami, sekitar 80% kata-kata kami tergagap selama berbicara. Dan itu bahkan tidak seakan kami cemburu atau benci dengan mereka. Pada hari-hari ketika mereka mengingat nama kami, kami akan merasa agak senang. Orang-orang seperti Hayama tahu namaku dan siapa aku. Mengetahui hal itu membuatku mendapatkan kembali sedikit harga diriku. “Kamu juga, Hikitani-kun,” kata Hayama. “Maaf aku menyita waktumu.” “…gah, sudahlah.” Dia hanya salah mengucap namaku! Alas, kasihannya harga diriku. “Ya, jadi apa yang ente mau?” Aku menyembur dengan berang, tidak karena aku sedang secara tidak sadar menyalurkan kemarahanku akan kesalahan pengucapan namaku atau semacamnya. …tidak, sungguh! Aku asli tertarik pada masalah Hayama. Itu jujur saja susah untuk membayangkan pria yang begitu populer dan dicintai secara luas itu akan memiliki masalah. Aku sama sekali tidak memiliki motif tersembunyi seperti ingin mengetahui titik lemahnya sehingga aku bisa menertawainya. “Ah. Yah, tentang itu,” kata Hayama, dengan perlahan mengeluarkan telepon gengamnya. Setelah menekan tombolnya dengan gesit, dia mengakses pesan teks dan menunjukkanku layarnya. Di sampingku, Yukinoshita dan Yuigahama menjulurkan leher mereka untuk menatap layarnya. Dengan tiga orang berdesak-desakan di sekitar sebuah layar seukuran telapak tanganmu, aku menjadi pusing. Mereka berdua wangi. Tapi sesaat setelah aku menjauhkan diriku untuk membiarkan mereka berdua menatap layarnya dengan damai, Yuigahama dengan lembut berkata, “Ah…” “Ada apa?” tanyaku. Yuigahama mengeluarkan telepon gengamnya sendiri dan menunjukkannya padaku. SMSnya memiliki pesan yang sama persis dengan yang sebelumnya. Kamu bisa mengatakan itu dipenuhi dengan konten yang tidak mengenakkan. Dan itu juga bukan hanya satu pesan teks. Setiap kali Yuigahama menggerakkan ujung jarinya, dia menggulir terus sederetan besar kata-kata penuh kedengkian yang tiada hentinya. Apa itu semua akun ''spam''? Aku ingin tahu. Pesan teks dari masing-masing alamat emailnya semata-mata terdedikasikan untuk mengolok-olok orang-orang tertentu. Seperti, “Tobe tergabung dalam sebuah geng yang berkeliaran di sekitar ''arcade'' dan mengerjai orang-orang dari SMA West.” Atau, “Yamato itu bajingan yang berpacaran dengan tiga orang sekaligus.” Dan bahkan, “Ooka bermain dengan kasar dalam pertandingan latihan hanya untuk menumbangkan pemain ulung sekolah lain.” Secara keseluruhan, sensasi yang kudapat dari teks-teks yang kebenarannya diragukan ini terus bertambah. Dan selain sumber originalnya, yang merupakan sebuah alamat ''spam''. pesan-pesan tersebut diteruskan oleh teman-teman kelas. “Hei, ini…” Yuigahama mengangguk tanpa suara. “Aku menyebutnya semalam, kamu tahu? Bahwa ini sedang beredar di dalam kelas kami…” “Pesan berantai, begitu ya,” Yukinoshita, yang diam dari tadi, melantunkan. Seperti yang dimaksud namanya, sebuah pesan berantai merupakan sejenis pesan teks yang beredar kemana-mana seperti sebuah rantai. Di sekitar akhir pesannya, akan ada sebuah perintah untuk “teruskan ini kepada lima orang” atau sesuatu semacam itu. Itu seperti “surat terkutuk” pada masa lampau: “Jika kamu tidak meneruskan surat ini kepada lima orang dalam tiga hari, kamu akan dikutuk”, blah blah. Kurang lebih merupakan pesan semacam itu. Sambil melihat pesan-pesan teks itu lagi, Hayama tersenyum getir. “Semenjak ini mulai beredar, suasana di dalam kelas terus dan semakin tegang. Ditambah lagi, aku geram karena ini temanku yang sedang mereka katakan.” Pada saat itu, Ekspresi Hayama mirip dengan ekspresi Yui sebelumnya; dia muak dengan niat buruk orang-orang yang tidak mau menunjukkan wajah mereka. Tidak ada kejahatan yang lebih memuakkan dari kejahatan dari orang yang tidak dapat kamu lihat. Jika seseorang mengejekmu di depan wajahmu, kamu bisa langsung membalas mengejek mereka. Atau kamu bisa menyalurkan kemarahan dan stresmu yang terpendam pada benda-benda lain. Emosi berat semacam itu merupakan sebuah sumber energi besar, yang dapat kamu gunakan untuk hal-hal positif. Tapi ketika perasaan marah, iri dan picik tersebut tidak diarahkan padamu, kamu tidak dapat mengumpulkan emosi yang kuat. Kamu hanya bisa merasakan perasaan tidak enak yang samar. “Aku ingin menghentikannya. Bagaimanapun juga itu benar-benar tidak dapat kuterima,” tekan Hayama, sebelum menambahkan dengan riang, “Oh, tapi aku tidak mau ini berubah menjadi semacam sebuah pemburuan penyihir. Aku mau tahu bagaimana menyelesaikan hal ini dengan damai. Aku ingin tahu apakah kalian dapat membantuku.” Itu dia. Hayama baru saja mengeluarkan kemampuan pamungkasnya: “''The Zone''”. Izinkan aku untuk menjelaskan. “''The Zone''” merupakan sebuah kemampuan unik yang hanya dimiliki para riajuu paling sejati, dan ciri utamanya adalah kemampuan untuk dapat mengendalikan sekeliling seseorang. Tidak seperti para riajuu cetek itu (HA!) yang berkeliaran dan pamer kepada teman idiotik mereka, riajuu sejati asli puas dengan dunia nyata. Karena itu, mereka tidak meremehkan siapapun – mereka baik kepada orang yang diremehkan. Dasarku untuk menentukan dari antara kedua tipe riajuu ini adalah “Apakah kamu baik pada Hikigaya Hachiman?” Hayama itu pria yang baik, kurasa. Maksudku, dia berbicara padaku, kamu tahu? (Meski dia salah mengucapkan namaku.) Untuk menyimpulkannya, kamu dapat menyebut “''The Zone''” aura unik yang hanya dimiliki orang baik dan karismatik. Jika aku sedang bersikap baik, aku akan mengatakan mereka adalah orang baik yang dapat membaca situasinya, tapi jika aku harus mengatakannya seperti apa adanya, mereka hanya tidak memiliki pendapat mereka sendiri. Jika aku sedang bersikap seperti seorang bajingan, aku akan mengatakan mereka itu sampah-sampah pengecut. Yah, namun aku memang berpikir mereka itu orang-orang yang baik. Dihadapkan dengan kemampuan spesial Hayama, Yukinoshita menggaruk dagunya selagi berpikir sejenak, dan kemudian dia membuka mulutnya. “Jadi singkatnya, kamu ingin kami menyelesaikan masalahnya?” “Mmm, kurang lebih.” “Kalau begitu kita harus menemukan pelakunya,” ujar Yukinoshita. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information