Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 3 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===3-3=== Kami menyelinap keluar dari zona burung dan masuk ke dalam zona hewan kecil. Ini adalah zona yang mengelompokkan hewan peliharaan seperti hamster, kelinci dan musang feret bersama. Komachi benar-benar asyik di Tempat Membelai Hewan, yang dibuktikan oleh semua suara ooh dan aah yang dibuatnya dan bagaimana dia terus menolak untuk bergeming satu incipun dari tempat dia berdiri. Yukinoshita, di sisi lain, memiringkan kepalanya setelah usaha berusia-singkat untuk membelai hewan-hewannya. Kelihatannya sensasi bulu mereka bukanlah sensasi yang sedang dia cari. Dia lebih terobsesi dengannya daripada yang kukira… Omong-omong, hewan-hewan itu mengambil langkah seribu setiap kali aku pergi ke dekat mereka. Yah, sialan. Jangan bilang aku juga dibenci oleh hewan kecil. “Komachi, ayo terus jalan…” “Eeek, sungguh imut! Aku hampir menginjaknya! Oh, huh. Onii-chan, kamu bisa jalan duluan. Aku mau tetap disini sedikit lebih lama.” “Itu begitu…” Alasan dia merasa hewannya imut tidak imut sama sekali. Apa gadis ini baik-baik saja? Karena aku menerima izin Komachi dan semacamnya, aku memutuskan untuk pergi. Jika aku mengingatnya dengan benar, zona anjing ada di depan dan zona kucing mungkin setelah itu. “Oke, Yukinoshita. Zona setelah zona berikut adalah zona kucing. Maaf, apa kamu bisa menjaga Komachi untukku?” “Aku tidak benar-benar keberatan, tapi aku percaya Komachi-san sudah cukup besar untuk menjaga dirinya sendiri. Apa kamu tidak bertingkah terlalu overprotektif?” “Tidak. Itu dinamakan mengawasi dirinya supaya dia tidak menginjak hewan-hewannya.” “Aku ''tidak'' menginjak mereka,” potong Komachi. “Oh, Yukino-san, kamu tahu kamu juga boleh pergi duluan dan melihat kucing-kucingnya, bukan?” “Oh, b-begitukah? Y-Yah, karena kita sudah datang sejauh ini…” kata Yukinoshita, berdiri dengan buru-buru. Sebetapa inginnya dia melihat kucing sialan itu? “Baiklah kalau begitu, mari kita pergi.” Kemudian, mengabaikan eksistensiku sepenuhnya, dia dengan berani melangkahkan kaki pada wilayah asing. Tapi persis ketika kata “zona anjing” masuk ke dalam pandangan, dia menatapnya dengan syok beberapa kali. “Ada masalah?” tanyaku. “Tidak ada apa-apa…” Yukinoshita melambankan langkah kakinya, dan kemudian dengan perlahan dia berjalan mengelilingiku sehingga dia berada di belakang punggungku, membiarkanku untuk jalan terlebih dulu. ''Sial, dia mendapat punggungku!''<ref> Terjemahan literal. Ori : Got your back, arti asli : watch your back (Awas kamu!). Got your back (Kena/Dapat kamu!)</ref> Gawat sudah aku! Pikirku, tapi pada saat yang sama aku tidak merasakan niat jahat apapun darinya. -Oh benar, itu karena anjingnya. Dia ''benar-benar'' tidak suka mereka, huh. “Aku cukup yakin kamu sudah tahu ini, tapi kamu tahu, mereka itu hanya anak anjing.” Karena acara ini juga berfungsi sebagai suatu tempat jual beli, terutama tipe-tipe hewan peliharaan terpajang yang tidak asing lagi – kucing dan anjing – merupakan anak anjing dan anak kucing. Itu semua begitu menyedihkan, tapi ''itulah'' bisnis. Aku tidak tahu apakah kata-kataku sampai padanya, tapi Yukinoshita mengalihkan pandangannya. “Anak anjing bahkan lebih pa… A-Aku hanya mengatakan hal ini supaya jelas mengenainya, tapi itu tidak seakan aku tidak cocok dengan anjing atau semacamnya, kamu dengar? Itu… itu hanya bukan keahlianku<!--strong suit/forte-->, bisa kamu bilang begitu.” “Kamu tahu, dalam masyarakat itu sama saja berarti tidak cocok dengannya.” “Itu masih di dalam batas kesalahan.” Yang benar saja…? Yah, kalau dia bilang begitu. “Hikigaya-kun… apa kamu di pihak anjing?” “Aku netral. Aku memutuskan untuk tidak bergabung pada pihak atau golongan manapun.” Petarung asli tidak bergabung pada kelompok-kelompok. Penyendiri akan selalu menentang seluruh dunia. Semua cerita “Aku lawan dunia” itu seperti sesuatu dari film Steven Seagal, jadi aku benar-benar mirip dia. Tapi tidak ada segelintirpun rasa persetujuan di wajah Yukinoshita. “Aku anggap itu berarti tidak ada orang yang mau menerimamu?” “Kurang lebih. Tapi terserahlah, ayo kita jalan.” Dia sebenarnya kurang lebih benar, jadi aku tidak menyuarakan keberatan apapun. Berdebat verbal dengan Yukinoshita hanya akan memberikanku penderitaan dan kesengsaraan, jadi aku memutuskan untuk mengurangi kerugianku dan terus berjalan. “Aku pikir sudah pasti kamu di pihak anjing,” gugam Yukinoshita dengan segan selagi dia mulai berjalan di belakangku. “Huh? Mengapa?” tanyaku, melihat ke balik bahuku. Tapi jawaban Yukinoshita tidak menawarkan banyak hal di segi petunjuk. “Itu karena kamu begitu berusaha mati-matian.” Apakah ada suatu saat dimana Yukinoshita melihatku berusaha mati-matian untuk sesuatu? Hanya satu hal yang terpikirkan. Mungkin dari ''saat itu.'' Pertandingan tenis Totsuka. Ya, aku benar-benar berusaha mati-matian saat itu. Aku bertarung sekuat tenaga demi Totsuka. Maksudku, dia begitu imut dan semacamnya. Pada saat itu, Totsuka begitu berharga seperti seekor Chihuahua<!--had been all precious like a Chihuahua-->, jadi aku akan menganggap diriku di pihak anjing, memang. Kalau begitu, mungkin benar untuk mengatakan aku di pihak Totsuka. Aku rasa aku ''terlalu'' mencintai Totsuka. Selagi aku menggaruk kepalaku, berpikir “''Oh, gawat sudah aku''<!--now I’ve done it-->”, Yukinoshita menepuk bahuku berulang kali. “Bisakah kamu tolong cepat jalan?” “Oh, baik.” Disemangati oleh Yukinoshita, Aku berjalan melewati sebuah gerbang murahan dengan “Zona Gong Gong” terpampang padanya. Sebuah kerumunan besar calon pembeli terkumpul di sudut toko hewan peliharaan, berbaur dengan satu sama lain. Kelihatannya banyak pelanggan ada di sana – para anjing itu menarik perhatian sebanyak itu. Biakan berukuran-kecil seperti Chihuahua, Dachshund, Shiba Inu dan Corgi berada di nomor satu dalam daftar, diikuti oleh biakan standar seperti Labrador, Golden Retriever, Beagle, Bulldog dan seterusnya. Pembiak yang menjelaskan semua hal itu berbicara dengan begitu berwibawanya sampai dia terlihat seakan dia sendiri juga memiliki silsilah, ada apa dengan semua titel-titel yang sulit dimengerti, seperti ''GRAND CHAMPION'' dan ''FESTIVAL NOMINEE'' serta ''WORLD SELECTION'' dan ''GOOD DESIGN''. Dari detik pertama kami memasuki zona anjing, Yukinoshita menolak untuk membuka mulutnya. Dia begitu diam sekali sampai aku hampir menyangka dia berhenti bernafas. Semua yang diperlukan untuk membuatku merasa begitu resah adalah seseorang yang bungkam seribu bahasa di dalam keramaian yang hiruk-pikuk. Serius, terlalu ribut di sekitar sini. Terutama dengan semua gadis-gadis memekik yang sedang menjepret-jepret foto. …dan tunggu, itu Hiratsuka-sensei di sebelah sana. Mari cukup berpura-pura aku tidak melihatnya. Sensei… tolong pergilah berkencan atau semacamnya ketika anda sedang libur. ''Meh, setelah kami keluar dari sini kami bisa bergegas dan pergi ke tempat kucing'', pikirku, tapi pada saat itu Yukinoshita membuat suara tersentak singkat. Persis di depan kami pada barisan kami<!--Just ahead of us in our line of us--> ada sebuah seksi dengan “Tempat Menata” tertulis disana. “Hm, apa?” tanyaku. “Apa mereka memproses foto?” “Tidak. Mereka menata anjing, menyisir rambut mereka dan mengeluarkan kemilau dalam bulu mereka. Itu dikenal luas sebagai mendandani.” Mendandani… Up Jaja Uma? Itu sebuah manga super terkenal.<ref> Dia sedang membicarakan judul Jaja Uma Grooming Up!, manga tentang kuda.</ref> Selagi aku sedang memikirkan empat kakak beradik di Peternakan Watarai, Yukinoshita meneruskan. “Untuk mengatakannya pada bahasa sehari-hari, itu adalah sebuah salon,” katanya dengan merendahkan. “Eh, begitu ya? Sungguh mewah. Aku yakin Shogun Kelima akan menyetujuinya <ref>Shogun Kelima, Tokugawa Tsunayoshi, adalah shogun kejam yang terkenal akan tingkah eksentrik dan tiraninya. Dia juga menyukai anjing (Pernah sampai kota Edo menjadi bau karena anjing), dan itulah mengapa dia disebut Kaisar Anjing. </ref>.” “Tidak hanya mereka mendandani, di sana ada juga kelas untuk pelatihan kepatuhan. Mungkin kamu seharusnya mencobanya?” Dia baru saja dengan santai menaruhku pada level yang sama dengan seekor anjing tanpa perasaan apapun<!--without so much as blinking-->. Aku sudah terbiasa dengannya sekarang, jadi terserahlah. Selagi kami sedang membuat diskusi tak berguna kami, sepertinya seekor anjing baru saja selesai ditata. Seekor Dachshund dengan mantel panjang berderap keluar, mulutnya menganga lebar. Jadi, uh, apa yang terjadi dengan pemiliknya? “T-Tunggu, Sable! Anak nakal, kamu tidak mengenakan rantaimu!” Dachshund yang terlepas itu memalingkan kepalanya atas perintah itu, hanya untuk mengabaikannya dengan riang. Kemudian dia berlari menuju pintu keluar seperti sebuah peluru – dengan kata lain, menuju kami. Meskipun dia hanyalah seekor anjing. “H-Hikigaya-kun. A-Anjing itu…” Yukinoshita sedang dalam keadaan panik, tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Dia melihat sekeliling dengan liar dan tangannya terayun kesana-kemari<!--all over the place-->. …itu langka untuk melihatnya bereaksi seperti ini. Sebuah perubahan yang agak menyenangkan, sungguh, jadi aku terggoda untuk membiarkannya saja, tapi suara yang dibuatnya begitu menjengkelkan sekali<!--pain in the arse-->. “Lihat sini,” kataku, menangkap anjing itu pada tengkuk lehernya. Aku tidak sia-sia setiap hari menangkap kucing kami setiap kali dia geram padaku dan mencoba untuk melarikan diri. Menangkap hewan dengan tangan adalah sebuah talenta khusus milikku. Anjing itu melihatku dengan mata murung, tapi setelah dia mengatasi keterkejutannya, dia menaikkan hidungnya ke arahku dan menciumi bauku sebelum menjilati jariku dengan antusias. Kaget, aku melepaskan anjing itu tanpa berpikir. “Oops, Aku membiarkannya terlepas…” “Ugh, kamu tolol,” kata Yukinoshita dengan menghina. “Kalau kamu melepaskannya…” Tapi jangankan melarikan diri, anjing itu bermain-main dengan kakiku dan berguling-guling dengan santai. Dia menunjukkanku perutnya, lidahnya mengibas-ngibas. Ada apa dengan anjing ini…? Dia tentu terlampau suka padaku. “Anjing ini…” Yukinoshita melirik anjing itu dengan teliti dari balik punggungku. Um, itu benar-benar bukanlah makhluk hidup yang begitu menakutkan, menurut pendapatku… “S-Sable! Aku minta maaf sekali!” Pemiliknya, yang berlari cepat ke dalam pandangan, memegang anjingnya pada lengannya dan menundukkan kepalanya sambil meminta maaf terus menerus. Gaya rambutnya, yang terikat<!--bunch up--> seperti sebuah bakso, mengayun-ayun mengikuti gerakannya. “Aku minta maaf untuk apa yang Sable-” “Wah wah, bukankah kamu Yuigahama-san<!--if it isn't-->,” ucap Yukinoshita, membuat pemiliknya itu mendongak ke atas dengan kebingungan yang jelas terpampang di wajahnya. Gaya rambut itu, suara itu, tingkah lakunya itu – tidak salah lagi. Itu adalah Yuigahama. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information