Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 9 Bab 7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===7-3=== Setelah sebuah penjelasan kasar mengenai garis besar acara kolaborasi Natal dan situasinya sekarang ini, kami menuju ke pusat komunitasnya seperti yang terjadwal. Entahkah di dalam ruangan ataupun dalam perjalanan ke sana, satu-satunya percakapan yang kami buat itu berhubungan dengan bisnis. Sejauh mengenai jumlah kata dalam percakapan-percakapan tersebut, aku mendapat perasaan bahwa percakapan-percakapan dangkal yang kami buat sebelumnya memiliki lebih banyak jumlah katanya… Selagi aku mendorong maju sepedaku, mereka berdua mengikutiku dari belakang, berjalan dengan biasa. Setelah berjalan maju untuk beberapa saat, Isshiki dapat terlihat di pintu masuk pusat komunitas itu. Kelihatannya dia sedang menungguku dengan rajin hari ini. Aku mengunci sepedaku di area parkir sepeda dan Isshiki menyadari bahwa kami sedang menuju ke arahnya. Isshiki membuat tampang terkejut. Pandangannya bolak-balik beralih antara kami bertiga. “Yui-senpai dan Yukinoshita-senpai…? A-ada apa?” “Aah. Aku meminta mereka untuk membantu.” Setelah jawaban yang sangat singkat, aku berjalan ke dalam pusat komunitas itu. Isshiki mengangguk selagi dia mengikutiku. Dan yang mengikuti di belakang adalah Yukinoshita dan Yuigahama. “Haa, Begitu ya… Ah, er, itu akan sangat membantu.” Isshiki menampilkan senyuman riangnya pada Yuigahama dan Yukinoshita. Yuigahama menjawab “yahallo” dengan satu senyuman. “Iroha-chan, aku berharap untuk dapat bekerja sama denganmu!” Setelah Yuigahama mengatakan itu, di sampingnya yang mengangguk meniru dia adalah Yukinoshita. “Kelihatannya situasinya tidak begitu bagus.” “Ya, itu beeeeenar.” Selagi dia mengatakan itu, Isshiki menyerahkanku kantong plastik toko swalayan itu. Selagi aku berpikir “dia tentu cepat terbiasa dengan ini, huuuh?”, Aku dengan patuh mengambilnya dari tangannya. Ketika aku melakukannya, Yuigahama dan Yukinoshita menghentikan kaki mereka. “……” “……” Ketika aku berpaling ke belakang pada suara langkah kaki yang menghilang itu, mereka berdua sedang melihat kantong plastik toko swalayan itu terus menerus. Yuigahama tercengang sementara Yukinoshita sedang melihatinya dengan tatapan dingin. “Ada apa…?” “Tidak, tidak ada apa-apa.” “Ah, uh huh. Benar, benar, tidak ada apa-apa.” Ketika aku menanyakan mereka, Yukinoshita tiba-tiba melepaskan tatapannya dan Yuigahama mengayunkan tangannya sedikit di depan dadanya selagi dia tertawa. Dengan tatapan tidak mengenakkan itu, kami menaiki tangganya. Yuigahama terus menerus melihat sekelilingnya seakan dia sedang melihat pada sesuatu yang langka sementara Yukinoshita terus berjalan dengan rasa ketidak-tertarikan. Dan kemudian kami sampai pada Ruang Seminar dimana rapatnya akan digelar. “Terima kasih untuk kerja keras kaliaaaaan.” Isshiki pergi ke dalam selagi dia mengatakan itu dengan nada yang ringan dan kami mengikuti setelahnya. Ketika kami melakukannya, perhatian terpusat pada Yukinoshita dan Yuigahama. Isshiki bergerak dengan cepat ke arah Tamanawa dan sedang membicarakan tentang sesuatu. Dia mungkin memberitahunya bahwa dia memperoleh lebih banyak penolong. Tamanawa menganggukkan kepalanya dengan senang hati mendengar itu. Sementara itu, aku menjatuhkan kantong plastik toko swalayan itu dengan suara duk di sebuah kursi yang kosong dan segera mengosongkan semua isinya keluar. Yukinoshita dan Yuigahama yang melihatnya dan juga para anggota OSIS membantuku. Di sana, Yuigahama yang sedang berfokus pada minumannya membuat sebuah seruan “ah” dengan suara kecil. Ketika aku mengikuti ke tempat yang sedang dilihatinya, Orimoto ada di sana. Orimoto sedang melihat kami bertiga dengan matanya menyipit. Oh iya, aku benar-benar lupa Orimoto ada di sini… Ketika aku melihat ke arah Orimoto lagi ingin tahu reaksi semacam apa yang akan dibuatnya, aku sedikit khawatir. Tapi Orimoto tidak datang kemari dan hanya membuat sapaan kecil. Ketika dia melakukannya, Yuigahama membungkukka kepalanya dengan panik. Yukinoshita hanya menatap balik. Yah, mereka mungkin tidak memiliki kesan yang cukup bagus dengan satu sama lain, huh… Kami sendiri bahkan tidak yakin jarak yang sesuai di antara kami, jadi memikirkan tentang bagaimana jarak Orimoto itu tidak mungkin. Cukup jujur saja, kami sudah mencapai batasan kami. “Omong-omong, kenapa tidak kalian duduk dulu…?” Aku berkata begitu pada Yuigahama dan Yukinoshita. “Ah, oke.” “Baiklah kurasa.” Setelah mereka berdua mengangguk, aku duduk di tempat biasaku sementara Yuigahama duduk di sebelahku dan Yukinoshita duduk di tempat yang akan biasanya diduduki Isshiki. Dia mengambil tempat duduk kehormatan seakan itu wajar, seperti yang bisa kalian duga dari Yukinoshita-san. Isshiki datang kembali dan kebingungan. “H-Huuuh? Tempat duduuuuuku…” Saat dia mengatakan itu dengan suara kecil, dia berdiri di dekat Yukinoshita.<!--loiter around--> Menyadari hal itu, Yukinoshita mulai berdiri. “Ah, Maafkan aku. Tempat duduknya pastilah sudah ditetapkan.” “Ah, tidak, tidak, tidak apa-apa. Aku akan jauh lebih santai jika aku pergi ke sebelah sana.” Isshiki mengatakan itu, menghentikan Yukinoshita, dan duduk di tempat duduk di samping wakil ketua. Ketika semua orang mengambil tempat duduk mereka. Tamanawa pergi ke posisinya yang mirip tempat duduk sang moderator. Dia kemudian membuka Macbook Airnya dan melihat ke arah semua orang yang hadir. “Apa semua orang sudah di sini? Mari kita mulai kalau begitu.” Tamanawa memberikan arahannya. Semua orang membungkuk selagi berkata “berharap dapat bekerja sama denganmu” dan konferensinya dimulai. Hari ini adalah hari kami akan akhirnya memutuskan hal-hal yang perlu kami lakukan untuk acara Natalnya… seharusnya. Aku mengingatkan Tamanawa sebelumnya, namun apa yang terjadi setelahnya adalah satu hari istirahat. Kalau kami tidak memutuskan itu semua sekarang, keadaannya akan benar-benar buruk. Orang yang memulai konferensinya, tentu saja, adalah orang di posisi mirip-moderator itu, Tamanawa. Ketika dia memanggil pada OSIS SMA Kaihin Sogo, mereka mulai membagikan kertas print-out. “Setelah menjalani BRAINSTORMING yang lalu, aku mencoba untuk berpikir sedikit.<!--do a little thinking-->. Aku membuat sebuah RANGKUMAN jadi silahkan membacanya.” Kelihatannya hari libur semalam itu bertujuan untuk membuat ini. Judul rangkumannya bertuliskan “Acara Konser Natal”. Tertulis di bawahnya adalah isi rencananya. Ini lebih mirip sebuah proposal dibanding rangkuman, tapi aku tidak menghiraukannya dan terus membaca. Pertunjukan ACARA KONSER yang melingkupi berbagai GENRE musik dengan KONSEP “The Music Connecting Now”. Sebuah KONSER yang meliputi MUSIK KLASIK, ROCK BAND, JAZZ, hymne, GOSPEL dan selama waktu istirahat, sebuah drama dengan tema pada SUARA NATAL, dan sebuah drama MUSIKAL yang digubah. Sebuah ACARA NATAL dengan SEMUA GENRE menampilkan sinergi maksimum dari musik dan drama. …Aku membacanya sekilas. Saat aku membaca lagi<!--on my next read-->, aku memutuskan untuk membacanya dengan perlahan dengan waktu sepanjang mungkin. Tapi isi yang tertulis tidak berubah. Hei, hei, ini bahkan bukan sebuah proposal yang menyatukan, ini hanyalah sebuah angan-angan. Tapi dia memang sudah pasti menggabungkan semua pendapat-pendapat yang diajukan. Di notulennya terdapat orkestra, tapi itu malah tertulis sebagai musik klasika jadi itu adalah sebuah masalah mengenai skalanya. Juga, aku tidak begitu yakin tentang perbedaan antara hymne dan gospel, tapi karena dia menuliskan keduanya ke dalamnya, itu pastilah berbeda, huh… Yang lain tertulis seperti apa adanya dan saat melihatnya sekilas menunjukkan bahwa itu semua merupakan keseluruhan proposalnya. Tapi setelah menggabungkan setiap pendapat yang ada, ukurannya telah melembung sampai ke tingkatan yang mengejutkan. Itu bukan masalah tentang tidak memungkinkan sebab itu bahkan tidak terlihat memungkinkan. “Bagaimana itu?” Tamanawa bertanya tanpa terutama mengarahkannya pada siapapun dan semua orang bersama-sama membuat respon seperti “mmm, mungkin baguuuuus”, “terlihat lumayan menarik”, “terlihat benar-benar mengasyikkan”. Kata-katanya itu positif dari luar, tapi tidak seperti mereka itu semua sama-sama menyetujuinya.<!--all universally in agreement.--> Alasan kenapa ada suatu persetujuan setengah-hati yang penuh dengan ketidak-jelasan adalah karena melarang<!--restricting--> penolakan pendapat orang lain. Antara itu atau mereka sebenarnya sama sekali tidak serius memikirkan tentang ini. Namun, jika begini terus, kami tidak akan pernah bisa memutuskan apa-apa. Di sinilah dimana kami perlu menunjukkan faktor-faktor tidak memungkinkan yang akan menghalang hal ini bisa terwujudkan secara realistis selagi mengarahkannya ke arah pemotongan isi acaranya. “Skalanya sedikit terlalu besar di sini. Juga, apa ada orang yang bisa main musik?” “Ya, itulah kenapa kita akan mempertimbangkan ALIH DAYA<ref> pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain. </ref> untuk itu.” Tamanawa terlihat seperti dia sudah menduga pertanyaan itu dan menjawab tanpa ragu-ragu. “Untuk MUSIK KLASIK dan JAZZ, ada LAYANAN pembuatan KONSER PRIBADI. Kalau untuk BAND, kami ada murid-murid di sekolah kami yang bisa melakukannya. Kalau kita bisa meminta klub teater untuk drama dan drama MUSIKALnya, aku rasa itu seharusnya dapat berhasil<!--work out-->. Juga, GOSPELnya… Aku rasa gereja?” Jawaban yang dia berikan adalah SERAHKAN PADA ORANG<ref> </ref>. Bisakah kamu menyebut ini acara kita…? Tidak seperti alih daya itu sesuatu yang buruk. Mengenai bagian-bagian yang tidak dapat dilaksanakan dan hal-hal yang lebih terspesialisasi, seringkali lebih baik untuk meminta orang-orang yang sesuai untuk menangani pekerjaan itu daripada membuat upaya yang buruk untuk melakukannya. Jika kita bisa cukup menyerahkannya pada orang lain untuk melakukannya<!--get it done-->, maka itu bukanlah suatu masalah besar. Masalah sebenarnya adalah apakah rencana itu realistis sama sekali tidak. Ketika hari dan tanggal kalendernya terlintas dalam pikiranku, aku berbicara. “Jadi, bisakah kita mendapat JADWAL LAYANAN pembuatan tersebut?” Aku tidak merasa mereka akan sebegitu nekadnya untuk datang pada hari sebelum acara demi kami. Lagipula, pekerjaan mereka mungkin akan sama sibuknya melihat musim Natal ini.<!--just as busy--> “Kita akan memastikan itu dengan mereka mulai sekarang.” Tidak, kita perlu melakukannya jauh-jauh hari<!--ahead of time--> kalau tidak… Tidak peduli bagaimana kamu memikirkannya, jauh dari kue beras di udara <ref> </ref>. Itu lebih seperti suatu ilustrasi yang gagal dimana kue berasnya dipersonifikasi dan berubah menjadi karakter moe “Mochimi-chan (dada besar)”. Tamanawa menambahkan kata-katanya seakan mempertimbangkan sesuatu dari ekspresiku. “Aku ingin mendapat suatu KONSENSUS dari semua orang dulu, kamu tahu. Kita akan memikirkan DESAIN UTAMAnya dan setelah itu, aku rasa kita bisa mulai membicarakan tentang dimana kita sebaiknya mulai MENGELEMINASI hal-hal untuk yang pertama kalinya.” “Kon… ele?” Yuigahama sedang memiringkan kepalanya. Yah, aku akan menjelaskan arti kata-kata tersebut padanya nanti karena melakukan sesuatu tentang konferensi itu lebih diprioritaskan. Aku mencoba menyerang dari sudut yang berbeda kali ini. “Uh, jadi dari awalpun, apa ini benar-benar sesuatu yang akan dilakukan anak SMA? Aku merasa seakan desain rencananya sudah melewatkan hal-hal pentingnya dari awal.” “Itulah kenapa itu soal ‘sekarang’. Kita hanya perlu untuk menunjukkan pada mereka seperti apa murid SMA sekarang dan menghapuskan GAMBARAN STEREOTIP yang TERTANAM mengenai para murid SMA.” “Gambaran, stereo… ter?” Yuigahama sedang memiringkan kepalanya lagi. Yah, aku akan menjelaskan arti kata-kata tersebut padanya nanti… tidak, dia seharusnya paling tidak tahu apa arti gambaran. Pokoknya, meninggalkan penjelasan pada Yuigahama untuk nanti, masalahnya adalah Tamanawa. Terus terang saja, aku akan cukup menyelesaikannya dengan memberitahu Tamanawa “lihatlah pada kenyataan”, tapi mengatakan itu pada seseorang yang tidak melihatnya itu sepenuhnya tidak ada gunanya. Jika ada sesuatu yang bisa aku lakukan, maka itu pastilah untuk dapat membuatnya perlahan-lahan menyerah dengan menunjukkan batu sandungan dan halangan yang tidak dapat diatasi. Untuk itu, aku ada sesuatu yang diam-diam sudah kupersiapkan. Hari itu, aku menyiapkan kertas neraca yang kuserahkan pada Tamanawa. Yang tertulis di sana adalah bermacam-macam biaya urusan konser itu. Selagi aku memastikan angkanya dengan teliti sekali<!--in great detail-->, aku menanyakan Tamanawa. “Jadi, katakanlah kita memesan sesuatu dari luar, apa yang akan kita lakukan mengenai anggarannya?” Menurut perhitungan awalnya, aku ingat harga pasaran untuk seorang penghibur acara akan mencapai sekitaran 30.000 yen sampai 40.000 yen sejam. Dan jika kamu mempertimbangkan ke dalamnya orang-orang yang diperlukan untuk musik klasik dan jazz, maka jumlahnya akan berlipat ganda. Ditambah lagi, jika kamu menambah jumlah pernghibur acaranya, maka biayanya akan naik sesuai dengan proporsinya. Terlebih lagi, gospel akan memakan cukup banyak biaya juga tergantung dari harga mereka. Jika kami akan mengikuti semua dari apa yang ada di dalam proposal itu, maka anggaran sekarang ini tidak cukup mendekati. Tapi jawaban Tamanawa tidak begitu berbeda dari sebelumnya. “Itulah kenapa konferensi ini bertujuan untuk memikirkan bagaimana membuat itu semua bisa.” Ketika dia mengatakan itu, tidak ada apa-apa lagi yang bisa kukatakan. Tidak seperti rencana yang dipikirkan Tamanawa itu tidak bagus. Mempertimbangkan bahwa kita memiliki cukup waktu dan tenaga bantuan dan bersama dengan suatu anggaran, maka itu tidak masalah. Kemungkinannya itu adalah sesuatu yang bisa direalisasi. Tapi tiga faktor tersebut kurang dalam situasi sekarang ini. Ketika aku terdiam, tidak ada orang lain lagi yang keberatan dan konferensinya berlanjut untuk mendiskusikan bagaimana membuatnya acaranya menjadi kenyataan dan bagaimana mengatur anggarannya. Aku rasa itu akan lebih menyantaikan bagi mereka untuk mengurangi hal-hal yang perlu mereka lakukan setelah mereka menetapkan anggarannya. Tapi pada saat mereka bersantai, mereka akan berakhir tidak memiliki cukup waktu dan mereka akan berakhir mengurangi bahkan lebih banyak hal lagi. Aku dapat dengan mudahnya melihat masa depan itu berputar dan aku membuat suatu helaan kecil. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information