Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid19 Bab 1
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== "Guh, ooh... Ah...!" Berteriak sekeras yang dia bisa, Kamito terbangun dari ranjangnya. Kasurnya berderak keras. "Huff... Huff... Huff... Huff..." Dia menatap keringat ditangannya lalu mengamati sekelilingnya. Dinding putih polos. Rak-rak kristal roh dan obat-obatan tersusun rapi. ....Sebuah tempat yang familiar. Sebagian dari pekerjaannya di Sylphid Knight, Kamito sering membawa siswi yang kalah dalam latihan. Ini adalah fasilitas pengobatan di bangunan sekolah. ''(....Betul juga. Setelah melawan malaikat itu, aku pingsan–)'' Segera memahami situasinya, Kamito menghela nafas lega. Apa Greyworth yang membawaku kesini? Duduk, Kamito menyentuh tulang rusuknya yang sakit. Tulang-tulang retak yang disebabkan serangan malaikat itu telah sembuh. Itu semua berkat kemampuan penyembuhan miliknya yang menakjubkan–, atau lebih tepatnya, regenerasi–meski masih sedikit sakit sih. Itu juga berkat perlindungan dari Est, roh baja, bahwa tubuhnya baik-baik saja. Kalau dipikir-pikir lagi, kecepatan pemulihan tubuhnya terlalu cepat. "Guh...!" Menutupi mata kirinya, Kamito mengerang. Gelombang demi gelombang, bagian dalam bola matanya terasa sakit. "Jangan kuatir, Kamito—" Suara lembut menggema di gendang telinga Kamito. Jari-jari pucat yang halus dengan lembut menggenggam tangan Kamito. "Restia..." Dia berbalik dan melihat mata berwarna senja tersenyum pada dia. Mengenakan gaun hitam, roh kegelapan yang cantik. Versi Restia yang dia lihat di mimpi barusan, dengan mata tajam dan tenang dari seorang ratu kejam dan dingin, kontras dengan ekspresi cewek manis yang dia lihat sekarang ini. "Kamu bertemu dia di mimpimu barusan, kan?" "...Ya." Kamito mengangguk pelan pada pertanyaan Restia. Karena kontrak diantara mereka, para elementalis dan roh terkontrak mereka bisa berbagi ingatan yang sama dari mimpi yang dialami. Terlebih lagi untuk mimpi yang jelas barusan. Pada akhirnya, apa itu mimpi dari Kamito, atau Restia? ''(...sialan, itu adalah hal yang sama, gak peduli dari sisi mana.)'' Dia merasa betul-betul jijik. Gimanapun juga, fakta bahwa Ren Ashdoll sang Elemental Lord Kegelapan ingin mengendalikan jiwanya tetap gak berubah. "Yang terjadi dalam mimpi itu.... Apa itu asli?" "Itu adalah kejadian dari Perang Roh yang terjadi 6000 tahun lalu." Restia mengangguk dan menjawab. "Dipusat Astral Zero, pertempuran akhir terjadi diantara Ren Ashdoll dan lima Elemental Lord. Faksi Elemental Lord mengalami korban yang besar, sedangkan Elemental Lord Kegelapan dikalahkan. Pada akhirnya, dia disegel di celah diantara alam manusia dan Astral Zero–" "Tapi segelnya gak sempurna...?" "Ya. Tanpa disadari oleh para Elemental Lord, dia menggunakan kekuatannya sendiri dan berhasil bereinkarnasi menjadi ras paling lemah, manusia–" Simbol semerah api yang bersinar muncul di kedalaman mata Restia. Sebuah simbol pedang dan bulan. Itu sangat identik dengan segel roh Restia Ashdoll. ''(....Tidak. apa yang tercermin pada matanya adalah cahaya yang berasal dari mataku.)'' Dia merasakan gelombang rasa sakit lagi dari dalam bola matanya. "....Kenapa segel rohmu ada di mataku, Restia?" "Bukan, itu bukan segel roh punyaku, Kamito." "......?" "Itu adalah segel roh dari Ren Ashdoll sang Elemental Lord Kegelapan. Setelah bangkit, dia ingin membuat kontrak denganmu." "Apa?" Restia mencondongkan tubuhnya di ranjang dan membelai kelopak mata Kamito dengan lembut. "Menanggapi kebangkitan dari musuhnya, sang Sacred Maiden, kurasa dia juga mulai bangkit." "H-Hei, Restia!?" Tubuhnya yang seringan bulu ditekankan pada Kamito, yang mana memblokir pandangan mata. Tangannya yang lembut dilingkarkan pada bagian belakang kepalanya, memeluk Kamito dengan erat. Ujung rambut Restia yang tergerai kebawah menyentuh pipinya. Bulu-bulu hitam dengan lembut menyelimuti punggungnya. Saat di Sekolah Instruksional, dia sering memeluk Kamito seperti ini. [[image:STnBD V19 BW01.jpg|thumb]] "Jangan kuatir Kamito. Aku adalah pedangmu. Aku nggak akan menyerahkanmu pada dia." "Restia..." Tangan kirinya agak menanas. Rasa sakit di dalam matanya perlahan-lahan menghilang. Mungkin melalui segel roh kontrak mereka Restia menekan kekuatan Ren Ashdoll. Tangan yang memblokir pandangannya dipindahkan. Bulu-bulu hitam lembab memancarkan kegelapan. Dengan senyum nakal muncul di wajah Restia, menatap Kamito, dia sangat cantik, pikir Kamito. Lalu. "Fufu, aku nggak keberatan kalau kau masuk, Nona Kucing Neraka." "Hyah!?" Kamito mendengar jeritan dari luar ruangan. Lalu ada suara sesuatu jatuh ke lantai. "Claire? A-Apa yang kau lakukan?" Masih di ranjang, duduk, Kamito bertanya terkejut. Dengan kuncirnya bergoyang-goyang, Claire dengan panik memunggut kaleng-kaleng yang jatuh. "....N-Nggak ada. Kudengar kau pingsan, Kamito, jadi aku datang untuk menjengukmu!" Membawa setumpuk kaleng ditangannya, Claire masuk ke ruangan. Pipinya berwarna agak kemerahan. ''(Apa dia melihat Restia memelukku erat-erat....?)'' Meskipun gak ada yang dia pikirkan, Kamito merasa cukup malu. "Umm, apa lukamu udah baikan sekarang?" Claire berdeham dan bertanya. "Ya, sepertinya aku sudah cukup baikan." "Benarkah? Baguslah kalau begitu." Claire menghela nafas lega. Dia gak bilang apa-apa meskipun kontak mata dengan Kamito. Simbol yang ada di mata kirinya telah menghilang. Kamito menatap Restia untuk memberi tanda "Jangan membahas soal mata kiri." ....Dia gak mau Claire kuatir. Restia mengangguk sambil memasang penampilan "Aku tau." "Kau pasti lapar. Ini, aku bawa banyak makanan dari asrama Kelas Gagak." Berkata begitu, Claire menaruh kaleng-kaleng yang ada di tangannya ke ranjang. Rebusan daging rusa ditambah ikan. Buah dengan sirup manis. Kaleng-kaleng ini merupakan barang-barang mewah dan terdapat bahasa roh pada labelnya karena makanan ini digunakan sebagai persembahan untuk para roh. "Ah, sempurna. Aku bingung mau makan apa." Kamito mengambil sejumlah kaleng buah dan menyusunnya di rak disamping ranjang. "Umm, roh kegelapan...." "Ada apa?" Claire berpaling sambil mengulurkan kaleng. "U-Umm, makasih atas bantuanmu. Semua itu berkat jimat yang kau berikan padaku." "...Huh?" "Jadi, ini hadiah untukmu. Kurasa gak ada roh yang benci makanan kaleng, kan?" "Ya ampun, hadiah–" Menggeleng, Restia tersenyum. "Yang harusnya berterimakasih itu aku. Karena kau, aku bisa segera ke tempat Kamito." "H-Hei, sudah terima saja!" "Fufu, baiklah. Terimakasih." Restia menerima kaleng itu, terlihat senang. Kayaknya mereka berdua ini, yang memiliki masa lalu yang rumit, hubungan mereka telah lumayan membaik tanpa sepengetahuan Kamito. "ngomong-ngomong, kaleng apa Ini?" "Sarden ikan kembung. Itu cukup populer bagi para roh di Akademi lho." "Ikan kembung...." "Apa, kau gak suka ikan?" "Bukan begitu, aku akan memakannya. Yah meski jarang sih aku makan ikan...." Claire menatap Kamito lagi. "A-Awalnya, aku berpikir aku harus membawa sesuatu untukmu." "Gak apa-apa. Ini udah cukup." ".....! M-Mmmm....." Kuncir Claire sedikit bergoyang. "Baiklah, berikan sendok itu padaku. A-Aku akan menyuapimu." "N-Nggak perlu, sudah kubilang aku baik-baik saja! Aku bisa makan sendiri...." "Apa, kau gak puas denganku?" Saat Claire cemberut.... "Hei hei, apa Kazehaya Kamito ada disini~?" "...?" Sebuah suara terdengar. Apa yang muncul secara tiba-tiba adalah seorang cewek manis, Kira-kira berusia 10 tahun, memakai gaun berwarna hitam dan putih. Rambut peraknya mengingatkan pada baja. Matanya berwarna merah seperti darah. Kulitnya seputih lilin. Tangan dan kakinya sangat ramping. Dari kepala hingga kaki, dia adalah seorang cewek yang cantik. "....S-Siapa kau!?" Claire berteriak penuh kewaspadaan, memanggil Flametongue ditangannya. Tindakannya mungkin tepat. Meskipun cewek itu tampak cukup manis– ''(.....Aku betul-betul gak merasakan hawa kehadirannya.)'' Kamito menatap cewek itu. Dia ini bukanlah orang biasa. Akan tetapi, cewek itu sepenuhnya gak terpengaruh oleh tatapan serius Kamito. "Mbah itu menyuruhku datang. Dia menyuruhku memanggil Kazehaya Kamito saat dia bangun." "....M-Mbah?" "Kamito, dia adalah seorang roh–" Restia berbisik di telinga Kamito. "Seorang roh?" Roh yang bisa berwujud manusia sepenuhnya merupakan mahluk tingkat tinggi di Astral Zero. Bahkan bagi Kamito, dia bisa menghitung dengan satu tangan roh-roh seperti itu yang dia temui. Kenapa roh seperti ini ada disini? "Kiheeheehee, kau benar, roh kegelapan. Kita bersilangan pedang di negara naga, kan?" "Negara naga.... Jangan bilang–" Kamito akhirnya ingat. Di Kadipaten Naga Dracunia, apa yang bersilangan pedang dengan Restia adalah– "Kau roh terkontraknya Greyworth?" "Bingo~!" Cewek itu tertawa, menunjukkan taringnya. "Aku Vlad Dracul sang roh iblis. Senang bertemu denganmu!"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information