Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Kamito naik ke atas mimbar, menimbulkan beberapa suara bisik-bisik dalam kelas. Bahwa seorang Kontraktor Roh laki-laki telah masuk, rumor sepertinya sudah menyebar luas. Tapi mereka jarang sekali mendapat kesempatan bertemu laki-laki sebaya, jadi mereka tak bisa menyembunyikan rasa penasaran dan kecemasan terhadap Kamito. “Apa itu Kontraktor laki-laki pertama-----“ “Wajahnya kelihatan jahat ya, seperti dia ingin membunuh seseorang.” “Sepertinya dia sudah memperkosa Claire Rouge.” “Ap-apa itu memperkosa?” “Ng-nggak tahu.......tapi katanya itu sesuatu yang cabul!” “Tapi menurutku.......wajah garangnya itu kelihatan keren banget♪” “Jangan tertipu dengan penampilan luarnya. Karena setiap laki-laki itu binatang buas!” “Juga ada rumor kalau dia suka berkencan dengan Ellis Fahrengart.” “Eeh, dengan Pemimpin Ksatria yang super-serius itu? Tapi.......kencan itu apa?” “Nggak tahu sih............tapi itu sesuatu yang tidak bermoral.” ............*bisik*bisik*bisik* ''...........dari tadi mereka ngomong nggak jelas melulu'' Melihat sekeliling ruang kelas yang lebih mirip teater opera, Kamito hanya bisa mengeluh. Jumlah siswanya mungkin sekitar empat atau lima belas. Mereka semua dibesarkan layaknya Tuan Putri. Hampir semuanya memandang Kamito dengan ekspresi tertarik, meski sisanya kelihatan agak takut. ''Yah......memang reaksi yang normal dari mereka'' Bagaimanapun juga, saat seseorang mendengar tentang Kontraktor Roh laki-laki, hal pertama yang ada dalam kepala mereka adalah tentang Sang Raja Iblis yang membawa kehancuran dan kekacauan sepanjang benua.............imej yang sangat sangat sangat buruk. Didalam ruang kelas sambil dihujani tatapan tajam bak jarum, Kamito mendapat hasrat untuk segera melarikan diri. Diantara para gadis dengan tatapan tajam itu ---- datang dari gadis berambut merah yang duduk di barisan terdepan. Tatapan Claire yang bisa membakar manusia itu sudah terkunci pada Kamito. “Bakar, terbakar, membakar....” Dia komat kamit dengan bentuk bentuk kata berbeda. Tampaknya – sejak beberapa saat yang lalu, ia masih sangat marah,--- sudah jelas. Karena itulah, Kamito bercermin tentang apa yang sudah ia perbuat padanya. ''Kalau aku nggak minta maaf baik-baik padanya nanti....'' “Bakar jadi arang, bakar jadi arang, bakar jadi arang......” Entahlah apa dia bisa diampuni meski sudah meminta maaf. “Jangan berisik! Tenanglah! Apa kalian, bocah-bocah mau kehilangan kredit?” Profesor yang bertugas Freya Gandol, memukul meja dengan absensi kelas, dan ruang kelas seketika menjadi sunyi. Dia bukan guru kemampuan praktikal namun pengajar khusus, dan juga anggota Agensi Penelitian Roh yang bepergian di beberapa wilayah <Hutan Roh> sepanjang benua untuk melakukan pekerjaan mereka. “Baiklah, kamu, lekas selesaikan perkenalan dirimu!” Kacamata yang dikenakan oleh wanita cantik itu memberikan kesan intelektual, namun ketika membuka mulutnya, warna sejatinya akan langsung terekspos. Singkat kata dia mempunyai kepribadian yang mempesona meski cukup galak. Setidaknya dia bukan orang jahat. Kamito melangkah ke depan podium, dan memperkenalkan dirinya. “Kazehaya Kamito, enam belas tahun. Seperti yang kalian lihat aku adalah Kontraktor Roh laki-laki..... tapi jangan takut, kuharap kita semua bisa berteman dengan akur, terimakasih.” Kata-kata yang simpel, tapi tak ada lagi yang ingin dia katakan. '''Untuk rahasia yang tak bisa ia katakan''', ada banyak--- Reaksi siswa lainnya adalah....... “Biasa saja ya?” “Iya.....biasa saja. Nggak kelihatan seperti Raja Iblis.” ........Oh? “Entah mengapa, aku jadi jatuh cinta padanya♪.” “Tatapannya juga lembut, bikin kamu ingin melindunginya!” Kelas yang sempat tenang mulai berisik kembali. ''Pe-perasaan manis dan menyenangkan apa ini?'' Karena reaksi tak terduga dari para gadis, Kamito dibuat terpana. Ia pikir kalau ia akan disambut dengan tatapan dingin atau bahkan tatapan tak suka. Namun, reaksi yang ia dapatkan dari para gadis barusan terasa begitu ringan. Menebak keraguan Kamito, Nyonya Freya berbisik kedalam telinganya. “Ah, para Tuan Putri disini punya rasa berbeda tentang rakyat jelata. Apalagi, mereka menangani hal-hal yang tidak biasa bagi manusia normal; yakni ‘Roh’. Ketimbang mengkritik dirimu sebagai Kontraktor Roh laki-laki, mereka hanya penasaran melihat anak laki-laki yang sebaya.” ''Oh, jadi begitu rupanya----'' Kalau memang begitu, mungkin semua hal akan jadi lebih mudah. “U, ummm, Kamito....kamu...” Dan salah satu gadis dengan malu malu mengangkat tangannya, “Hm? Ya, apa?” “Um, umm, apa makanan kesukaan kamu?” “Eh? Apa saja.......nggak ada yang khusus, tapi aku suka ''Gratin''.” “Cukup biasa!” “Dia hanya pria biasa!” “Kukira dia akan mengatakan ''Nyoitamori''[http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Seirei_Tsukai_no_Blade_Dance:Buku1_Catatan_Penerjemah#Bab_3 [2<nowiki>]</nowiki>]!” “Manisnya!” <nowiki>*</nowiki>bla*bla*bla* ...........Apa ini. ''Nyoitamori''? Mulai dari gadis itu, satu demi satu gadis lain mulai menghujani pertanyaan ke arah Kamito. “Dimana kampung halamanmu?” “Apa tiga ukuranmu?” “Bagian mana yang pertama kamu bilas saat mandi?” ..........Tuan Putri, itu sudah pelecehan seksual. Namun, salah satu yang mengajukan pertanyaan itu tampak merona hingga ke ujung telinganya. “Apa kamu sudah menentukan kelompokmu?” “Kelompok?” “Tentu saja kelompok untuk <Festival Tarian Pedang Roh> yang akan datang!” “Aa----“ <Festival Tarian Pedang Roh> yang akan diselenggarakan dua bulan mendatang akan diformat menjadi kelompok tempur lima orang. Kamito tak mungkin ikut serta seorang diri, ia harus mendapatkan empat Kontraktor Roh lainnya dan membentuk tim. “Sampai sekarang, aku belum punya kelompok. Aku mau mencari anggota kelompok yang lain.” Dalam dua bulan, apakah dia bisa menemukan rekan-rekan timnya, ia sendiri tak tahu. “Apa benar kalau kamu sudah menjinakkan <Roh Tersegel> Pedang yang belum seorangpun bisa mengontraknya?” “Eh?” Alis Kamito mengerut karena kaget. Sepertinya peristiwa tadi pagi sudah menyebar luas ke seluruh Akademi. Apa apaan ini--- “Iya, dan akulah yang menjinakkan Kamito ini yang menjinakkan Roh Tersegel itu!” Berdiri dengan perlahan, Claire membusungkan dadanya yang nyaris tidak ada itu dengan bangga. “.........Sudah kuduga. Kamu rupanya.” Para Tuan Putri dalam kelas nampak kegirangan. “Kamito, apa hubunganmu dengan Claire?” “Majikan dan Roh budaknya!” “Omong Kosong! Jangan menjawabnya untukku!” Kamito lekas memprotes jawaban Claire yang meletakkan tangannya di pinggangnya. “Apa, Roh Budak tak tahu diuntung!” “Sejak kapan aku menjadi Roh Budakmu?” Menyaksikan interaksi diantara keduanya, gadis-gadis dalam kelas semakin nampak kegirangan. Situasi kelas hampir diluar kendali. Pukulan Nyonya Freya menghantam mejanya. Kelas mendadak tenang kembali. “Arg, gadis-gadis, cukup sudah! Kamu, lekas pilih tempat duduk yang kamu sukai!” “Y-ya.” Nyonya Freya menunjuk ke arah beberapa tempat duduk kosong di belakang kelas. Kamito segera menuju arah yang ditunjuknya. Tentu saja, dia ingin duduk sejauh mungkin dari Nona Berambut Merah itu. Ia mulai berjalan menuju salah satu kursi kosong di pojok belakang kelas. Di saat itulah. Pyach!* cambuk kulit tiba-tiba membelit lehernya. “Arg!” Dengan leher terikat, dengan cara itu, ia tertarik mundur ke belakang. “*uhuk*uhuk*! Apa yang kamu lakukan!?” “Mau pergi kemana kamu? Tempat dudukmu ada di sebelahku!” “Hah? Siapa yang mau duduk di kursi berbahaya itu? Uooohhh....” Sambil lehernya ditarik keras-keras, Kamito terus berusaha bergerak maju. “Hm, masih mau melawan juga. Akan kutunjukkan siapa Majikanmu disini.” <nowiki>*</nowiki>Kres*kres*kres*kres*.........! Kamito mencoba mengendurkan cambuk, Claire dengan hati hati membetulkan posisinya dan mencegah Kamito lolos. “Sss....sia.....lan......” Ia tak bisa bernafas. Makin sedikit dan makin sedikit oksigen yang mengalir masuk ke otaknya. <nowiki>*</nowiki>Fyuuushhhh* suara terpaan angin seketika, tubuh Kamito tiba-tiba terlepas. “Ooowaahhh.........” Kamito kehilangan keseimbangannya dan jatuh sepanjang anak tangga. Apa yang sebenarnya terjadi---- “....h?” Menoleh, di hadapannya terdapat panah es yang berdiri menancap di lantai. Bukan panah logam. Jelas itu adalah panah es yang bersinar karena cahaya matahari. ''........Apa ini, senjata elemental?'' Sama seperti cambuk api Claire, Kekuatan Roh ditransformasi kedalam bentuk senjata. Lantas siapa yang melakukannya........? “Memalukan sekali, Claire Rogue......” Suara elegan terdengar dari bagian teratas ruang kelas. Kamito masih terduduk di lantai, melihat ke arah datangnya suara--- Gadis pirang seperti platina kelas tinggi yang sangat cantik, berdiri dengan tangan di pinggangnya. Tuan Putri elegan yang hanya ada dalam lukisan terkenal. Kulitnya seputih salju di musim dingin. Warna pupilnya hijau emerald yang bersinar kemilau. Senyuman tenang muncul di wajahnya,tampak memandang rendah Claire. “....Ap-apa maumu, Rinslet Laurensfrost!?” Claire menggerutu dengan suara dalam. Warna berbahaya muncul di mata merah rubynya, sepertinya dia bisa mengigit kapan saja. “Menyerahlah, karena dia sudah bilang kalau dia mau duduk di sebelahku.” <nowiki>*</nowiki>Hmmp* menyibakkan rambut platinanya, ujar sang Tuan Putri. Aku kan belum mengatakan apa-apa – yang jelas dia sudah menolongku. Kamito hampir berdiri ketika sang Tuan Putri pirang dengan anggun berjalan menuruni tangga. Ia merunduk di hadapan Kamito, dan menatapnya lekat-lekat seperti mengevaluasi harganya. Karena Tuan Putri yang cantik mempesona itu menatap ke arahnya, mata Kamito secara otomatis menoleh ke arah lain. “Hmm, wajahnya nggak jelek-jelek amat.” Rinslet mengangguk dengan puas dan, “Hey, kamu, apa kamu mau jadi pelayanku?” “Eh?” “Tiba-tiba, dia mengatakan sesuatu yang tak terduga.” “Ja-jangan sentuh dia sesukamu! Pr-pria ini adalah Roh Budakku!” Claire berlari sepanjang anak tangga dan segera merebut lengan kanan Kamito. “Sejak kapan aku jadi milikmu?” “Diam!” Claire tiba-tiba menarik narik tangannya. Lengan atas Kamito menyentuh dadanya, jantung Kamito berdetak tak menentu. Meskipun nyaris '''tak berisi''' – dia tetap saja wanita berumur 16 tahun. Hanya perasaan elastis saja yang diperlukan dan akan membuat jantung berdetak lebih cepat. Tapi... <nowiki>*</nowiki>***Fyuuunnnnn**** Di tangan yang lain, '''terasa perasaan lain yang lebih luar biasa'''. “Ah, dia bukan milikmu, kan?” Rinslet merebut tangan kiri Kamito erat-erat dengan kedua tangannya. Berbeda dari aset Claire yang kosong, di bagian yang lain terasa......sesuatu yang sangat berbeda. ''Tu, tu, tunggu, ini kan...........'' Ditekan dari dua arah disertai perasaan lunak, wajah Kamito mendadak menjadi panas. “Le-lepaskan,bodoh!” “Apa yang kamu bilang, dada rata!” Kilatan petir muncul dari dua Tuan Putri yang saling menyeringai satu sama lain. <nowiki>*</nowiki>Funyu*----Fukyon*---Funyuuunnnnn* ........Meski terasa sangat nyaman, kalau mereka tak segera melepaskannya, jantung Kamito akan meledak. Dan, di saat itulah, “Owawawawah, nyo-nyonya, jangan beri kesulitan pada Tuan Siswa Pindahan itu!” Dari atas ruang kelas, gadis muda berpakaian maid berlari turun. ''...ha? maid?'' Kamito melebarkan matanya, menganalisa penampilan gadis itu. Rok panjang dengan renda renda. Potongan rambut bob hitam pendek. Bando putih yang sangat cocok dengannya bersandar di atas kepalanya. Dilihat dari manapun juga, dia adalah maid yang ideal. ''........Kok ada maid di akademi ini?'' Karena dia memanggil Rinslet sebagai ‘Nyonya’, mungkin dia adalah maid si gadis pirang itu. Tapi sepertinya, dia tampak memiliki kepribadian yang lebih normal. Tanpa ragu, setidaknya dia akan ikut campur dalam kekisruhan ini. Kamito memasang harapan tinggi padanya,tapi di saat itu..... “Tuan Putri......kyaaaahhhh!!!” Maid itu jatuh. Di tengah tengah anak tangga. Situasi jatuh yang mengesankan. “Carol!?” Wajah Rinslet menjadi pucat. ''........Sial!'' Kamito melepaskan pegangan di kedua tangannya dan melompat dengan menendang lantai. “Hiaaaahhhhhhh!!!!” Entah bagaimana ia berhasil menangkap tubuh maid yang jatuh sambil berteriak itu. Ia membelit tangannya disekitar gadis muda itu untuk mencegah kepalanya terluka, dan mereka jatuh bersamaan di tangga. Dua orang yang saling berpelukan sambil menggelinding akhirnya terhenti. “........hm, kamu nggak apa-apa.......?” Dan, usai membuka mulutnya ---- pikiran Kamito mendadak beku. Di depannya, fuyon*----- terdapat sensasi yang sangat lembut. Dibawah pakaian maid yang rapi dan manis itu, terdapat melon yang lebih besar daripada Rinslet. [[Image:STnBD_V01_103.jpg|"U......um, .........uaah, maaf! air mata mulai muncul di pelupuk mata hitam gadis itu. |thumb]] “U......um,.........uaaahhh, maaf!” <nowiki>*</nowiki>Fuwa*----- air mata mulai muncul di pelupuk mata hitam gadis itu. <nowiki>*</nowiki>Kaatsu* wajahnya merona merah, dengan panik, ia mencoba untuk berdiri. “He....hei....mo....mogugugugugu..........” Hidung Kamito tertekan dan terus tertekan oleh dadanya. (Aku dalam masalah...............nggak bisa bernapas!) “Kyaaaaaaaaaahhhhhhh!!!!!” Melihat dua orang yang saling bertindihan, para gadis muda di ruang kelas berteriak dengan sekuat tenaga. “Me, mesum!” “Sudah kuduga, dia itu binatang buas!” “Reinkarnasi Raja Iblis!” “Ng-nggak! Aku.........mogugugugugugu.............” Berusaha sekuat tenaga membela diri, suaranya tertelan oleh payudara yang besar dan bulat itu. Gogogogogogogo........! “............?” Tiba tiba suara berkobar terdengar dari atas. ...........Gempa bumi. Mungkin. Entah kenapa sensasinya sangat, sangatlah buruk. Melihat dari lembah payudara----- Di ujung sana, sosok Claire memegang cambuk api yang membara. “R-r-roh erotis ini.......!” “Tunggu! Aku tak bisa apa-apa dalam situasi ini!” “Di-diam! Berubahlah menjadi batubara!” ''Kenapa ujung-ujungnya selalu begini?'' Saat Kamito hanya bisa berdoa dalam hati, cambuk api berayun ke arahnya tanpa ampun. <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | Back to [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab2|Bab 2]] | Return to [[Seirei Tsukai no Blade Dance Indonesia|Halaman Utama]] | Forward to [[Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab4|Bab 4]] |- |}
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information