Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid1 Bab7
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== “Sulit dipercaya. Aku nggak menyangka kalau kamu adalah <Roh Tersegel> dari Pedang itu.” Telah meninggalkan asrama wanita dan berjalan di tepi taman Akademi, Kamito melirik gadis yang tengah berjalan di sampingnya. Tentu saja, dia tidak telanjang lagi. Saat ini, dia mengenakan seragam Akademi Areishia. Roh dengan wujud manusia mempunyai tingkatan tertinggi di Astral Zero. Sehingga mudah dipahami kalau Kamito tak segera menyadari identitas sejati gadis itu. “Maksudku, kamu bisa merekonstruksi pakaianmu sendiri. Kenapa kamu telanjang?” “Kupikir kamu akan lebih senang seperti itu. Atau haruskah aku menunjukkan kaki telanjangku?” Sepertinya Roh ini akan malu kalau memperlihatkan kaki telanjangnya. Suatu bentuk rasa malu yang aneh. Kamito menghela nafas, dan mencoba memilah milah topik pembicaraan dengan Est. --Kembali ketika Est meresonansikan kehendak kuat Kamito, dan dipanggil dalam bentuk Senjata Elemental. Namun, di saat yang sama ketika Kamito kehilangan kesadarannya, jalur[http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Seirei_Tsukai_no_Blade_Dance:Buku1_Catatan_Penerjemah#Bab_7 [4<nowiki>]</nowiki>] itu kembali tertutup, dan ia akhirnya tak lagi bisa kembali ke Astral Zero. “Kenapa jalur itu nggak bisa terhubung? Bukannya kita sudah menjalin kontrak?” “Salah satu faktornya adalah keberadaan diriku yang sangat kuat, tapi alasan utamanya mungkin adalah kamu, Kamito sendiri.Tanpa sadar, Kamito menolak menjalin kontrak denganku.” “...........” Kamito menyadari hal itu. Matanya tertumbuk pada tangan kirinya yang terbungkus sarung tangan kulit. Ketika berusaha menyelamatkan Claire, Kamito berusaha keras untuk tak memikirkannya. Namun tak bisa dibantah, keberadaan ''dia'' masih menghantui hati Kamito. “.......Maaf, bukannya aku menolak membuat kontrak denganmu. Ada hal lain yang lebih rumit.” Tak mampu kembali ke Astral Zero memberi beban tersendiri bagi Roh. Namun, kebanyakan kekuatan Est masih tertinggal di Astral Zero, sehingga pada saat ini dia tak mampu menampilkan kekuatan sejatinya. Mungkin Est yang mengambil bentuk gadis muda, membuat pikiran Kamito bertambah stress. “Bukan masalah. Aku capek terus disegel kedalam pedang. Sudah ratusan tahun sejak aku datang ke dunia ini. Aku memutuskan untuk menikmati semuanya disini. Anu,Kamito—“ Est menarik lengan seragam Kamito. “Rasanya aku mendapatkan kesan yang baik tentang kamu.” “..........Kesan baik?” “Artinya aku mungkin suka padamu.” “Ah, jadi..........terima kasih.” Kamito hanya bisa merona malu-malu dan membuang tatapannya. Meski ia adalah Roh Tersegel dengan kekuatan luar biasa, penampilannya adalah gadis cantik. Menerima pernyataan cinta secara tiba-tiba........Kamito bingung bagaimana meresponnya. “Tapi saat kamu disegel kedalam pedang, bukankah kamu sudah menolak membuat kontrak dengan semua Kontraktor Roh?” “Ya, Kamito. Sejauh ini, aku sudah menolak 53 orang Kontraktor Roh.” “Lantas kenapa Roh level tinggi sepertimu mau memilihku?” Est menatap Kamito dengan sepasang mata ungu jernihnya, “Karena aku merasa – kalau kita berdua mirip.” “.......Apa maksudmu?” “Kamito.” Est tiba-tiba mengacungkan jari telunjuknya dan dengan lembut menekan bibir Kamito. “Jangan ungkit-ungkit rahasia wanita.” “....!” Reaksi yang sangat tak terduga. Jantung Kamito berdetak kencang karena sentuhan lembut dari ujung jarinya. Kemudian, roknya berayun seiring dia menoleh kedepan. Ia berlari ke depan dengan halus. Datang agak jauh dari asrama, Kamito akhirnya sampai di gedung sekolah Akademi. Apa Claire sudah disini? Setelah diusir dari kamar Rinslet, Kamito lekas menuju kamar Claire. Namun ia tak berada dalam kamarnya. Mungkin dia sudah pulih, dan mulai masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Akan bagus kalau memang begitu—namun entah kenapa perasaan Kamito semakin cemas. Sambil berjalan bersama Est sepanjang koridor, Kamito mendengar suara bisik-bisik berdatangan dari segala arah. “Lihat. Lihat. Bukannya dia siswa laki-laki pindahan itu?” “Nggak kusangka. Ternyata dia sudah punya cewek.” “Ceweknya cantik ya......apa aku pernah melihat siswi sepertinya di Akademi ini?” “Hei. Apa benar kalau kelompok Ellis kalah duel melawan cowok itu?” “Atau jangan-jangan dia hanya ingin bermain-main dengan semua gadis di Akademi ini?” “Mesum......atau mungkin, binatang buas.” “Memang hewan buas.” “Betul, hewan buas.” “Musuh semua kaum wanita.......” <nowiki>*</nowiki>Bisik*Bisik*Bisik* ........Kepala Kamito semakin pusing. Ia menjadi target bisikan mereka dan bisa mendengar semuanya. “Apa Kamito memang binatang buas?” Est meluncurkan serangan tak terduga. Tapi, dia tak bermaksud buruk. Cling—terdengar suara pedang dicabut pada saat itu juga. “—Kazehaya Kamito. Dasar laki-laki bejat!” “....” Tanpa waktu untuk menoleh, pedang telah menempel di depan lehernya. Kamito menoleh dengan ragu-ragu, dan sedikit demi sedikit memindahkan bidang pandangnya pada— Gadis berambut kuncir kuda, sang Ketua Ksatria yang tengah berdiri di belakangnya, mengeluarkan aura pembunuh mengerikan. “E.....Ellis?” “Aku sudah salah menilaimu, kamu maniak seks! Beraninya kamu bermain main dengan gadis lugu ini!” “.......Dengar dulu.” Kamito mendesah, dan berbicara dengan tatapan malas. ”Kali ini kesalahpahamanmu sudah melewati kesabaranku. Cewek ini adalah Roh Terkontrakku.” “........Apa?” Ellis mengangkat alisnya dengan ekspresi shock. “Kamu bilang gadis ini adalah Roh Pedang yang menghabisi Roh Sihir dengan sekali tebasan?” Ellis dengan wajah tak percaya menatap Est untuk sesaat, kemudian menoleh pada Kamito lagi. “Sungguh kebohongan yang menyedihkan, Kazehaya Kamito!” Clang—Pedangnya semakin ditekan ke arah leher Kamito. Namun beberapa saat kemudian, mata kaku Est mulai melebar. Pedang yang ditodongkan pada leher Kamito nampak seperti melunak dan membengkok secara misterius. “Apa ini?” “—Teriakan[http://www.baka-tsuki.org/project/index.php?title=Seirei_Tsukai_no_Blade_Dance:Buku1_Catatan_Penerjemah#Bab_7 [5<nowiki>]</nowiki>] – sebagai Roh Pedang, aku bebas mengendalikan pedang apapun. Jadi, apa kamu bisa mempercayai ucapan Kamito?” “........!” Ellis, dengan wajah shock, meneliti pedangnya yang bengkok. Roh Sihir juga bisa melakukan fenomena yang sama, namun Est dapat membengkokkan pedang itu bahkan tanpa mengangkat jarinya. “Begitu........maaf kalau sudah meragukanmu.” Ellis meletakkan pedangnya, dan meminta maaf secara serius dengan membungkukkan badannya. “Nggak. Sebenarnya, aku nggak menganggapnya sebagai Roh.” Kamito mengangkat bahunya dan menggeleng kepalanya. Meski gadis ini terlihat keras kepala hampir sepanjang waktu, ada juga saat saat dia menjadi seseorang yang penuh kehormatan. “Ngomong-ngomong, apa kabar dua yang lainnya? Rekanmu dari Ksatria Sylphid itu—“ “Maksudmu Rakka dan Reishia? Mereka sudah siuman pagi ini. Kalian sudah menghajar mereka habis-habisan. Mereka perlu beristirahat sejenak sebelum bisa mengendalikan Roh lagi.” “Maaf........sekali menggunakan Senjata Elemental, aku kesulitan mengontrol kekuatanku.” “Itu kan duel, jadi nggak masalah. Biar jadi pelajaran berharga buat mereka.” Ellis berdehem sejenak lalu— “.......Aku minta maaf.” “Hmm?” “Aku bilang aku minta maaf. Aku tidak menyukaimu hanya karena kamu seorang laki-laki. Jadi aku merasa harus meminta maaf padamu.” Dengan pipinya merona kemerahan, ia menatap mata Kamito. “Saat kamu menghadapi Roh Sihir untuk menyelamatkan Claire Rogue, kamu terlihat sangat.......sangat keren. Jujur saja waktu itu aku juga gemetaran karena takut.” “Aku sudah pernah menangani Roh beringas sebelumnya. Cuma soal pengalaman.” Kamito, menggaruk belakang kepalanya, seolah merasa sangat malu. “Kamito, jangan acuhkan aku, aku cemburu.” Ujar Est, sambil menggembungkan pipinya. “Oh maaf....” Kemudian Kamito mengingat tujuannya datang ke tempat ini. “Ellis, apa kamu tahu dimana Claire berada?” “Bukannya Claire Rogue masih mengunci dirinya dalam kamar? Kehilangan Roh Terkontrak sepertinya menjadi pukulan berat baginya.” “Tapi dia nggak ada di kamarnya. Apa kamu punya petunjuk.........?” “Hmm.......” Ellis menaruh tangannya di dagunya dan mulai berpikir sejenak. “Kalau dipikir-pikir, Upacara Kontrak <Roh Militer> akan diselenggarakan di Kota Akademi siang ini.” “Upacara Kontrak?” “Ah, pesertanya direkrut diantara para siswa Akademi untuk membuat kontrak dengan Roh Militer.” Singkat kata, itu adalah perekrutan Militer—tutur Ellis. Sebagai ganti Roh kuat yang disediakan oleh pihak Kerajaan Orudeshia, Akademi menyerahkan siswa-siswanya. Sekali siswi itu menjalin kontrak dengan Roh Militer, ia akan menjadi bagian tentara Kerajaan, dan sebagai biaya Roh Militer yang kuat, ia harus mematuhi perintah dari Kerajaan dan kapan saja harus siap turun ke medan perang jika Kerajaan membutuhkannya. “Meskipun ada banyak masalah untuk menjadi personel militer, ada banyak peserta sukarela yang hanya ingin menjalin kontrak dengan Roh kuat. Dari sejak awal, hampir semua siswa Akademi ini berniat untuk bergabung dalam pasukan Militer Roh Kerajaan Orudeshia.” “Dengan begitu banyak peserta, bagaimana mereka memilih calon kandidat?” “Tentu saja—Tarian Pedang Roh.” Format pertarungannya adalah bebas untuk semua jenis pertarungan. Juga berfungsi sebagai demonstrasi kekuatan militer Kerajaan pada publik, Tarian Pedang akan diselenggarakan di arena Kota Akademi, bukan di Astral Zero. “Sudah kehilangan Roh Terkontraknya, mungkinkah dia masih bisa berpartisipasi dalam upacara itu?” “Namun, tanpa Roh Terkontrak, mengikuti kompetisi Tarian Pedang itu—“ Kamito berhenti sejenak dan menelan sisa ucapannya. Mustahil—tapi dia sendiri juga tidak yakin. Menampilkan Tarian Pedang tanpa Roh Terkontrak, tindakan semacam itu sama saja dengan bunuh diri. Tanpa kekuatan Roh, sama sekali tak ada peluang menang melawan Kontraktor Roh lainnya—fakta yang sangat sederhana. Namun Claire sekarang— Kamito mengingat bagaimana ekspresi Claire yang diguyur hujan pada hari itu. “.....Ellis, dimana upacara itu akan diselenggarakan?” “Kalau kuingat-ingat, kamu tinggal berjalan lurus sepanjang jalan raya Olivier—Eh, Kamito?” “—Paham, Ellis. Makasih banyak buat informasinya!” Kamito meraih tangan Est dan mulai berlari. ''Jangan coba memikul semuanya sendirian, bego!''
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information