Editing
Sword Art Online Bahasa Indonesia:The Day Before
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 3=== Jadi ini tempat yang salah. Hal itu adalah penjelasan yang paling masuk akal, jadi aku meminta maaf kepada Asuna dan menuruni bukit, mencari-cari di padang rumput terdekat selama dua jam. Namun tidak hanya rumah kayu, aku bahkan tidak dapat menemukan percabangan jalan yang mengarah ke jalan kecil yang lain. Mendaki bukit yang pertama kudaki dengan melankolis, sekali lagi aku memandang sekitar. "......Ada di sini, aku yakin..." Tak terpikirkan kata-kata itu keluar dari mulutku. Taman luas yang begitu halus (meskipun hanya lahan kosong tanpa rumah), dimana hutan lebat pohon konifer membentang; terlihat pilar-pilar menjulang tinggi yang menunjang lingkar luar Aincrad di luar rerimbunan pohon dan di ujungnya adalah langit yang membentang tanpa batas. Pemandangan ini masih segar dalam ingatanku meskipun telah berselang satu setengah tahun. Tapi rumah kayu yang kucari itu tidak ada. Aku ragu bila melakukan ini akan mengubah keadaan, aku mencoba berjalan kepusat dari lahan kosong tersebut, namun rumah tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda sama sekali. Ketika aku berdiri di sana terpaku kebingungan, suara berderak seseorang melangkah melalui semak terdengar, berhenti tepat di belakangku. Aku tidak tahan untuk membalik badan. Mari kita pindah kerumah kayu di lantai duapuluh dua, hanya kita berdua, adalah lamaranku kepadanya. Jika rumah kayu itu tidak ada, bukannya lamaran pernikahan ini hanya menjadi sebuah janji kosong saja? "Asuna... –Aku tidak bohong. Rumah itu benar-benar ada di sini." Kata-kata itu keluar dengan lemah, dengan kepalaku tertunduk lemas. Mendekatiku dengan cepat, Asuna menepuk bahuku sebelum ia memegang dan mengangkat wajahku dengan telapak tangannya. Mata cokelat itu tidak berubah sama sekali, tetap berkilauan dengan cahaya lembut. "Bukankah sudah jelas, aku mempercayaimu." Dia memberikan pernyataan sederhana itu, melepaskan tangannya dari wajahku, mundur beberapa langkah dan melanjutkan. "Rumah itu pasti sudah hancur karena kondisi sistem tertentu. Sayang sekali, tapi sungguh, ini benar-benar tempat yang indah, jadi aku senang sekali kamu membawaku kesini." Dia berputar di atas rumput yang berkilauan zamrud, roknya berkibar. Pemandangan sinar matahari sore yang menyinari rambutnya yang panjang dan pelindung dada peraknya, memantulkan apa yang tergantung di pinggangnya, sarung Rapier yang berkilauan, «Lambent Light», sangat indah digunakan untuk video promosi untuk game ini tanpa perlu melakukan editing apapun. —Dan aku ragu jika Asuna membaca apa yang aku pikirkan, namun setelah ia berhenti memandang wajahku, ia meraba kantong saku yang ada di pinggangnya lalu berbicara. "Hei, kita telah datang sejauh ini, jadi ayo ambil beberapa foto untuk memperingati hari ini. Aku telah membawa kristal foto." "Ah, aah... Ya benar..." Aku merespon sambil tersenyum, namun karena merasakan sesuatu dari nada bicara serta ekspresiku, tampaknya hal tersebut meninggalkan keprihatinan di wajah Asuna. "Apakah kamu begitu syok? Karena rumah itu telah menghilang..." "Eh, tidak, tidak sama sekali, bukan karena itu kok..." Aku menjaga wajah dan tanganku tetap diam seperti air, namun kegelisahan tidak meninggalkan wajah Asuna. Jika masalah rumah menghilang adalah penyebabnya, tak akan mungkin untuk menghilangkannya dari dalam pikiranku dengan begitu mudah, jadi aku menyerah dan mengangguk. "Well... aku memikirkan berbagai macam hal dalam pikiranku hari ini. Tapi hal-hal tersebut tak akan berjalan tanpa rumah itu disini, jadi..." "Oh? Hal seperti apa?" Hal ini sulit dijelaskan karena sepasang mata yang menatapku dengan sungguh - sungguh, akan tetapi tak ada gunanya malu sekarang ini karena aku telah melamarnya. Setelah mengosongkan tenggorokanku, aku mencoba menjelaskan sistem dengan bijaksana. "Mari kita mulai. «Pernikahan» dalam SAO cukup sederhana jika kamu mengingat caranya. Menggeser tab Komunikasi dari Main Menu, menekan tombol Pernikahan di bagian bawah dari berbagai macam pilihan undangan lalu arahkan ke anggota lain party... dengan itu, pernikahan telah selesai jika anggota party menekan tombol OK. Tak perlu mengirim dokumen ke kantor pemerintah..." "Kamu bahkan tak perlu datang dan menyapa ke rumahku, 'Tolong ijinkan aku menikahi putri anda!', huh." Karena Asuna menyerobot perkataanku, aku tak bisa membayangkan jika berhadapan dengan situasi tersebut (bukan bermaksud menyebut orang yang bisa memerankan peran ayah, ketua KoB, Heathcliff), membuatku tersetrum sampai ke punggungku, menyebabkanku menggigil. Melihat hal tersebut, sang anak perempuan... bukan, Asuna terkikih, jadi setelah mengeringkan tenggorokanku, aku kembali ke topik utama. "Ba-Bagaimanapun juga! Itu karena proses pernikahan hanya berlangsung sekitar lima detik, well, bagaimana aku mengatakan ini ya, aku ingin membuat pernikahan ini membekas di ingatan Asuna selamanya; itulah yang aku pikirkan. Namun sayangnya, kita tak bisa membuat upacara pernikahan besar, jadi setidaknya, aku berharap untuk membeli rumah baru yang pantas dan membayangkan jika menikah di depan rumah itu adalah hal terbaik, jadi..." Kurang lebih kalimat terakhir yang aku ucapkan terdengar seperti bisikan sambil aku menatap ke bawah, namun entah bagaimana aku bisa menyelesaikan perkataanku lalu menghela nafas. Secara tiba - tiba, aku menerima ijakan berkecepatan tinggi yang membuatku goyah pada kakiku. Dampak yang tak diharapkan membuatku terjatuh pada punggungku, diatas rumput, namun tampaknya Asuna tidak berencana mengirim pukulan setelah mendarat di atasku; ia berbaring di dadaku lalu membisikkan sesuatu. "......Aku senang." "Eh, tidak, well, itu hanya hal yang aku pikirkan." "Makanya, aku senang. Setelah semuanya, Kirito-kun telah berfikir sejauh itu dan bekerja keras untuk mencari rumah tersebut untukku." Ketika aku melihat lebih teliti, tetes air mata mengalir turun dari mata Asuna ketika ia tersenyum tepat dihadapanku. Untuk merespon hal ini, aku menekan dadaku mendekatinya, memeluk tubuh langsingnya dengan kedua tanganku. Kita tetap berada dalam posisi itu, saling malu satu sama lain selama lebih dari dua menit di padang rumput sambil angin sepoi-sepoi bertiup, suara Asuna menggema di telingaku. "Ini cukup." "Eh...?" "Aku merasa seperti aku telah diberi berkah sekarang ini. Jadi, haruskah kita menyelenggarakan pernikahan di tempat ini dan kita cukupkan untuk pencarian rumah hari ini? Kita bisa mencari sebuah rumah lain waktu." Memang benar jika cahaya matahari sore yang menyinari lantai bagian atas telah berwarna cukup kekuningan. Malam hari tampaknya akan tiba sekitar sejam atau dua jam lagi. "Aku pikir... kamu benar juga." Aku berdiri secara lembut sambil memeluk Asuna dan memeriksa taman hijau yang tumbuh, seolah mengelilingi hutan konifer. Jika kita tetap mencari rumah itu, kita mungkin bisa menemukan rumah pemain lain yang memenuhi syarat menjadi «sebuah rumah terpisah tanpa monster walaupun berada di area bagian luar, sebuah tempat yang jarang dikunjungi tamu». Hal ini tak seperti kita tak bisa meminta pertolongan Argo si broker <ref>Broker, orang yang menjual suatu informasi</ref> informasi. Meskipun dia si «Tikus», ia mungkin tak akan menjual koordinat tempat tinggal kita yang baru, mungkin. Karena itu, seperti yang Asuna katakan sebelumnya, kita tak perlu memfokuskan mendapat rumah kayu itu. Kebun rumput ini cukup memberi kenangan tersendiri; bahkan jika SAO diselesaikan, kenangan tersebut tetap tersisa dalam diri Asuna—lalu, kenangan jangka panjang untukku akan datang. ......Tetapi. Itu ya itu, ini ya ini. Sesuatu hal masih kacau dalam pikiranku, sesuatu yang benar-benar tidak berhubungan dengan pernikahan. Jika aku harus mendiskripsikannya, aku akan mengatakannya sebagai sesuatu yang mirip dengan quest yang belum terselesaikan, dengan pemecahan yang masih belum ditemukan meskipun telah mengerahkan segala upaya, hingga quest tersebut tak tersentuh dalam window. "......Kirito-kun?" Lamunanku menghilang ketika namaku dipanggil tiba-tiba. Sebelum aku menyadarinya, pikiran, «Aku bisa mengatakan apa yang kamu pikirkan secara tepat», tercermin pada ekspresi Asuna yang berapa dalam pandanganku dan tubuhku menjadi kaku sekali lagi. "Y-Ya?" "...Kamu mungkin sedang memikirkan, itu ya itu dan ini ya ini, atau sesuatu seperti itu kan." Gulp. Sebuah wajah yang berisi emosi tertentu tampaknya akan terbentuk, karena itu aku berinisiatif untuk membuat sebuah poker face <ref>Poker face, ekspresi wajah yang tidak menunjukkan ekspresi apapun</ref>. "Eh, ap-apa sih yang kamu bicarakan?" "Aku mengerti, kamu tahu. Tentang hasratmu untuk menemukan alasan dibalik hilangnya rumah tersebut yang seharusnya berada disini." —Dan begitulah, tampaknya aku tak berbakat untuk membuat wajah poker. Menolak hal tersebut lebih lanjut dalam situasi ini akan memperdalam penghinaan yang aku pelajari dengan mudah, jadi aku mengakuinya dengan mengangguk. "Well, kalau begitu, iya deh... Kamu lihat, ini terlalu aneh, jika rumah milik pemain menghilang dengan sendirinya. Kamu tadi bilang jika hal tersebut disebabkan oleh sistem, tetapi tidak ada GM dalam SAO, jadi itu tak mungkin terjadi jika rumah tersebut dirubuhkan melalui perintah pengaturan. Jika dikatakan menghilangnya rumah tersebut disebabkan program pembersih, tampaknya rumah yang memiliki durability <ref>Durability, daya tahan benda dalam SAO</ref> tak terbatas akan membusuk ataupun hancur karena gempa bumi maupun letusan gunung berapi yang terjadi di dalam Aincrad... juga, jika disebabkan penyebab lain yang masuk akal... biar aku jelaskan..." Aku hampir memasuki mode dugaan ketika aku berbicara, tetapi jari telunjuk Asuna menghentikan mulutku. "Baiklah, berhenti sebentar! ...Well, kita telah bersama dalam jangka waktu lama. Aku mengerti jika kamu bukanlah orang yang meninggalkan masalah seperti itu sendiri, setidaknya..." Sebelum Asuna bisa menyelesaikan anggukan ringannya, aku menghentikan sikapnya. "La-Lalu, aku tahu jika ini adalah waktu istirahat kita yang berharga, tetapi bisakah aku... menyelidikinya sebentar? Asuna perlahan melunak karena ia tahu akan berakhir seperti ini dan bagaimana masalah ini akan mengubah sudut pandang kedatangan kita kesini, sebelum mengambil nafas dalam-dalam lalu mengatakan hal ini. "Kamu kuberi waktu hingga malam hari untuk menyelidiki masalah ini!"
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information