Editing Mushoku Tensei (Indonesia):Volume 5 Chapter 6 (section)

===Bagian 5===
Dan dalam sekejap mata, seminggu berlalu.

Ini waktunya kami berangkat, kami di pintu gerbang Adventurer Distrik ini. Aku sudah berada di kereta, dan sama seperti aku berpikir 'Baiklah, mari kita pergi' Paul datang untuk melihat kami.

"Rudi. Ini akan baik-baik saja untuk tinggal hanya sedikit lebih lama, kamu tahu?"

Untuk beberapa alasan Paul telah mengatakan sesuatu dengan santai, tapi itu sedikit terlambat sekarang.

"Jika kita terus mengatakan" Hanya sedikit "," Hanya sedikit ", sepertinya kita akan berakhir tinggal selama satu tahun."

"Kau dan Norn belum berhasil berbaikan setelah semua."

"Ini tidak akan terlambat untuk khawatir tentang itu setelah aku menemukan tiga lainnya."

Selain itu ... Aku melirik Eris.

Eris telah tertangkap tengkuk lehernya, dan menatap tajam Paul dengan ekspresi iblis.

Aku berpikir bahwa ia akan cepat berubah pikiran tentang hal-hal yang seperti ini, tetapi tidak tampak seperti itu yang terjadi.

"Hal ini tidak hanya aku yang ingin bertemu keluarga mereka, kan?"

"Aku mengerti. Tapi keluarga Boreas kemungkinan besar ..."

"Tolong hentikan."

Saat ia berbicara dengan ekspresi yang rumit, aku menyela Paul dengan tanganku.

"Ada kemungkinan bahwa informasi hanya belum sampai, dan ketika kami kembali ke wilayah Fedoa, baik Philip-sama dan Sauros-sama sudah kembali juga."

"... aku mengerti. Itu benar. Tapi Rudi."

Paul berbicara dengan ekspresi serius.

"Jangan terlalu optimis Mengenai Philip dan yang lainnya kembali ke rumah dengan selamat,. Dengan skala bencana itu, siapa tahu apa yang terjadi."

"Apa maksudmu?"

Paul merendahkan suaranya sedikit dan berkata.

"Maksudku demi melindungi dirinya, saudara Philip mungkin telah mendorong semua kesalahan ke salah satu dari dua orang itu."

Ketika aku mendengar ini, tentu, itu tampaknya seperti itu mungkin yang akan terjadi.

Feodal tuan Sauros, dan walikota Philip.

Dua dari mereka yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut.

Bahkan jika mereka kembali dengan selamat, beban kehilangan wilayah mereka dan warga negara mereka akan mengikuti mereka di sekitar.

Aku tidak tahu bagaimana bangsawan bertanggung jawab menurut hukum Asura.

Namun, setidaknya, setelah dua dari mereka kembali dengan selamat ke kampung halaman mereka, mereka mungkin tidak akan bisa memamerkan kemampuan mereka sebagai penguasa.

Ada juga kemungkinan bahwa tempat di mana saudara Philip telah melarikan diri mungkin telah ditutup, dan mereka mungkin akan dibunuh demi menghancurkan mereka secara politik. ★

"Jika terjadi sesuatu, lindungi Ojou-sama. Mungkin juga ada orang-orang yang bertindak atas kehadiran kaum bangsawan, tapi itu tidak ada alasanya bagimu untuk khawatir tentang hal itu."

"Aku mengerti. Aku akan mengingat peringatan itu."

ekspresiku menegang, dan aku mengangguk.

Paul membuat tampilan bangga, dan mengangguk juga.

"Juga, mengenai penulis surat itu, tampaknya Shera tidak tahu."

"Aku mengerti..."

"Dia bilang bahwa dia tidak berpikir itu akan menjadi orang yang berbahaya sekalipun."

"Aku mengerti. Tolong sampaikan terima kasihku kepadanya."

Paul mengangguk tegas.

Dan kemudian, melihat ke belakang, dia memanggil gadis yang berada di sana.

"Ayo, Norn. Katakanlah selamat tinggal kepada Onii-chanmu."

"... Tidak mau."

Norn bersembunyi di balik Paul.

Setengah dari wajahnya yang mengintip keluar. Dia benar-benar menggemaskan.

Di masa depan, dia mungkin akan tumbuh menjadi seorang wanita cantik seperti Zenith.

"Norn. Aku tidak tahu berapa tahun kemudian, tapi mari kita bertemu lagi."

"... Tidak mau."

Bahkan sampai akhir, Norn tidak akan mengubah wajahnya untuk menatapku.

Sambil tersenyum getir, aku kembali ke kereta.

Seperti itu, aku meninggalkan Milishion dan memulai perjalananku.

Bagian 6 [ sunting ]
--'''Sudut Pandang Paul'''--

Rudeus telah meninggalkan perjalanannya.

Seperti biasa, dia anak yang luar biasa.

Tanpa syarat ia memutuskan pada satu hal, maka, terus mengambil tindakan selanjutnya.

Elinalise telah mengatakan bahwa aku hidup dengan cepat, tapi aku ingin tahu apa yang akan dia katakan jika dia melihat Rudeus.

Aku ingin bagi mereka untuk bertemu, tapi ...

Tidak, itu akan benar-benar lebih baik jika mereka tidak bertemu.

Aku tidak ingin menjadi papa Elinalise atau apa pun itu.

Dan ketika aku sedang berpikir tentang hal-hal seperti ini, bahuku dipukul.

Ketika aku berbalik untuk melihat, aku menemukan seorang pria berwajah monyet nyengir.

"Yo, Paul. Selesai mengucapkan selamat tinggal kepada anakmu?"

"Gisu ..."

aku belum bisa berterima kasih kepada manusia berwajah monyet ini dengan cukup.

Kalau bukan karena dia, hubunganku dengan Rudeus mungkin masih terasing.

"Aku sudah dalam perawatanmu, ya?"

"Jangan khawatir."

Setelah mengatakan itu, aku tiba-tiba menyadari bahwa Gisu mengenakan pakaian untuk bepergian.

"Apa ini, Gisu? Ke mana kamu berencana pergi?"

"Aku belum memutuskan, tapi masih ada banyak tempat-tempat yang belum dicari lagi, kan?"

Dengan kata-kata itu, aku menyadari bahwa Gisu akan terus membantu dengan pencarian.

Aku cukup shock.

Gisu seharusnya yang paling bermasalah dengan pencarian dari pihak kami.

Dia tidak memiliki kemampuan berkelahi, dan meskipun dia jack-of-all-Trade,<ref>'''Jack Of All Trade''' orang yang bisa segalanya yang udah liat Light Novel/manga Moonlight Scluputor pasti tau</ref> pada saat yang sama ia tidak bisa berbuat apa-apa; pihak lain tidak akan membiarkan dia, karena dia tidak mampu mandiri untuk melindungi diri dengan baik, dan dia adalah seorang pria yang tak punya pilihan selain menyerah pada menjadi seorang petualang.

Ini tidak akan aneh jika ia adalah orang yang paling membenci ku.

"Mengapa kau akan sejauh ini dengan pertimbanganmu, dan membantuku mencari?"

Ketika aku menanyakan hal ini, sudut mulutnya melengkung seperti biasanya senyum nihilistik nya.

"Kamu akan membawa sial , kau tahu."

Dengan jawabannya biasanya, ia berbalik dengan wajah-monyetnya dariku.

Aku membawa tanganku ke pinggulku dan tersenyum pahit.

Orang ini percaya begitu banyak takhayul bahwa aku tidak bisa melacak mereka semua.

Namun, untuk beberapa alasan aku merasa senang, dan aku melihat Gisu sampai aku tidak bisa lagi melihat punggungnya.

"Baik."

Aku mengangkat suaraku dalam raungan, dan memberi Norn gendongan punggung.

Aku dipenuhi dengan antusiasme.

Pertama aku harus memastikan migrasi besar-besaran dari pengungsi ini sukses.

Setelah itu, aku pasti akan menemukan keluargaku.

Setelah memutuskan itu, aku kembali ke kota.