Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===3-4=== “Baik, aku akan serahkan ini pa-” kata Hayama dengan riang sampai rasa syok terpampang di wajahnya. “Huh?!” Namun dalam sekejap, dia mendapatkan kembali ketenangannya dan tersenyum. “Ahem, kenapa kamu perlu melakukan itu?” dia menanyakan Yukinoshita dengan kalem. Menghadapinya, Yukinoshita, yang ekpresi dinginnya merupakan kebalikan 180 derajat dari ekspresi Hayama, mulai berkata dengan pelan, seakan sedang berhati-hati memilih kata-katanya. “Mengirim pesan berantai… itu merupakan sebuah tindakan keji yang menginjak-injak harga diri seseorang. Selagi mereka bersembunyi di bawah kedok anonim, mereka memfitnah orang lain demi tujuan utama melukai mereka. Menyebarkan kata-kata fitnah itu merupakan perbuatan yang jahat. Keingin-tahuan yang sehat itu tidak masalah, tapi untuk terus menyebarkan kata-kata fitnah… kecuali kamu membasmi akar penyebabnya, tidak akan pernah ada hasilnya. Sumber: diriku.” “Apakah itu dari pengalaman pribadi…?” tanyaku. Aku harap dia berhenti memakai kalimat penuh implikasi. Yukinoshita berbicara dengan kalem, tapi aku bisa melihat api hitam berkobar di balik topeng keramah-tamahannya. Kamu mungkin bisa mengatakan dia sedang memancarkan aura hitam. [[Image:YahariLoveCom_v2-093.png|thumb|200px]] “Sungguh, aku heran apa yang menyenangkan dari menyebarkan pesan untuk menunjukkan kejijikanmu terhadap seseorang. Dan aku rasa tidak ada manfaatnya dari apa yang dilakukan Sagawa-san dan Shimoda-san…” “Jadi kamu membereskan mereka semua…” Yuigahama berkata dengan senyum yang agak tegang. Hal-hal seperti inilah yang menegaskan betapa pandainya Yukinoshita dan betapa menakutkannya dirinya sebagai seorang musuh. “Men, SMPmu begitu mengikuti perkembangan zaman,” ucapku. “Tidak ada yang seperti itu terjadi di sekolahku.” “…itu karena tidak ada orang yang meminta alamat teleponmu.” “Kenapa, kamu! Bodoh! Aku ada kewajiban untuk merahasiakannya! Tidakkah kamu tahu tentang UU Perlindungan Informasi Pribadi?!” “Itu sebuah interpretasi legal yang baru…” ucap Yukinoshita yang tercengang sambil menjentikkan rambutnya ke belakang bahunya. Tapi ya, alasannya mengapa aku tidak begitu terlibat di dalam drama SMS ini mungkin karena apa yang dia katakan itu. Aku tidak pernah dimintai alamat teleponku. Itulah yang membedakan Yukinoshita dengan diriku. Dia telah dihadapkan dengan rasa benci yang terang-terangan sementara aku tidak pernah. Entah mengapa, aku rasa jika itu terjadi padaku, aku tidak akan pernah menemukan pelakunya. Aku akan langsung pulang ke rumah dan menangis pada gulingku. “Bagaimanapun juga, orang yang melakukan tindakan yang begitu keji ini tidak diragukan lagi layak untuk dibasmi,” lanjut Yukinoshita. “Sebuah mata untuk sebuah mata, sebuah gigi untuk sebuah gigi<ref> An eye for an eye, a tooth for a tooth. </ref>– balas dendam adalah prinsipku.” Yuigahama bereaksi seakan dia telah mendengar frasa itu entah dimana sebelumnya. “Oh, kami mempelajari itu pada pelajaran sejarah dunia hari ini! Itu dari Magna Carta, benar?” “Itu Kode Hammurabi,” Yukinoshita menjawab dengan mulus, sebelum berpaling pada Hayama. “Aku akan mencari pelakunya. Aku yakin semua yang diperlukan untuk menghentikan mereka adalah dengan aku pergi berbicara dengan mereka. Aku akan menyerahkan sisanya untuk ditangani sesukamu. Atau apa itu tidak sesuai dengan keinginanmu?” “…uh, itu tidak masalah,” kata Hayama dengan pasrah. Sebenarnya, pikiranku sama dengan Yukinoshita. Jika pelakunya sampai bersusah-payah mengganti alamat telepon mereka, itu karena mereka tidak mau identitas asli mereka diketahui dan takut ditangkap. Kalau begitu, mereka mungkin akan berhenti pada saat kedok mereka terbongkar. Singkatnya, menemukan pelakunya merupakan cara tercepat untuk menyelesaikannya. Yukinoshita menatap dengan dekat pada telepon gengam yang diletakkan Yuigahama di atas meja. Kemudian dia meletakkan tangannya pada dagunya untuk merenung. “Kapan pesan-pesannya mulai beredar?” “Akhir pekan lalu. Benar, Yui?” jawab Hayama, dan Yuigahama mengangguk. …hei nah, Hayama. Kamu baru saja memanggil Yuigahama dengan nama depannya. Aku tidak mengerti bagaimana anak-anak terkenal ini saat bergaul bisa dengan santai memanggil para gadis dengan nama depan mereka. Jika itu aku, aku pasti akan tergagap-gagap. Kenyataan bahwa Hayama bisa mengutarakan hal palsu yang begitu memalukan ini selagi masih bersikap hormat membuatku agak geram. Apa, apa dia itu orang Amerika atau semacamnya? “Jadi itu tiba-tiba dimulai minggu lalu, begitu ya,” Yukinoshita merenung. “Yuigahama-san, Hayama-kun, apakah sesuatu terjadi di kelas minggu lalu?” “Tidak ada yang terpikir,” kata Hayama. “Ya…” kata Yui. “Itu hanya seperti biasa.” Mereka berdua melihat satu sama lain. “Aku akan menanyakanmu hanya supaya lengkap, Hikigaya-kun,” kata Yukinoshita. “Apakah kamu memperhatikan sesuatu?” “‘Hanya supaya lengkap’, katamu…” Aku berada di kelas yang sama, terima kasih banyak. Tapi yah, karena aku melihat dari tempat yang berbeda dari mereka berdua, ada hal-hal yang hanya bisa kuperhatikan. …jadi minggu lalu, huh? Itu berarti sesuatu terjadi akhir-akhir ini. Sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini, sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini, aku terus berpikir dalam diriku, tapi tidak ada yang muncul dalam pikiranku. Untuk sekarang, aku memuaskan diriku dengan ingatan memanggil Totsuka dengan nama depannya. Itu terjadi semalam. <div style="text-align: center;">''Kukumpulkan keberanianku''<br/>''Ketika aku memanggil ‘Saika’''<br/>''Dia begitu imut, dan begitulah''<br/>''Hari yang dikenal sebagai semalam itu''<br/>''Hari peringatan Saika''</div> Oh ya, mengapa aku berbicara dengan Totsuka semalam? Segera sesaat aku memikirkan itu, aku ingat. “Semalam. Orang-orang sedang berbicara mengenai kelompok mereka untuk tur tempat kerja.” (Benar, dan sebagai tambahan logis untuk pemikiran itu, Totsuka itu imut.) Segera setelah aku mengutarakan itu, Yuigahama tiba-tiba sadar. “Ooooh, itu dia. Itu karena pengelompokkannya.” “Huh? Sungguh?” Hayama dan aku berkata serentak. Mendengar itu, Hayama menampilkanku senyumannya dan berkata, “Kita kompak,” walaupun aku serius tidak memperdulikannya. Semua yang bisa kukatakan adalah, “Uh, ya…” Tapi secara paradoks <ref> Pernyataan yang, meski terdengar masuk akal dari dasar yang dapat diterima, berakhir pada kesimpulan yang kelihatannya tidak maskuk akal, tidak dapt diterima secara logis, atau berkontradiksi. </ref>, Hayama tambah Hachiman sama dengan Pria Keren Riajuu. QED. Akhir dari pembuktiannya. (…apa itu bahkan masuk akal?) Hayama memalingkan pandangannya pada Yuigahama. Ketika dia melakukannya, Yuigahama tertawa malu-malu. “Er, kamu tahu, ketika kamu membentuk kelompok untuk kegiatan seperti ini, itu akan mempengaruhi hubunganmu setelahnya. Beberapa orang dapat benar-benar tersinggung…” Hayama dan Yukinoshita melihat pada Yuigahama yang sedikit muram dengan bingung. Hayama tidak pernah dikucilkan dan Yukinoshita tidak tertarik pada hal-hal semacam itu, jadi mereka berdua tidak ada yang mengerti. Tapi aku mengerti apa yang Yuigahama maksudkan. Itu karena kata-kata tersebut datang dari Yuigahama-lah, yang memperhatikan orang lain dan menerima tingkah aneh dan rumit mereka semua, sehingga aku bisa mempercayainya. Yukinoshita terbatuk untuk mengembalikan percakapannya pada topiknya. “Hayama-kun, pesan-pesan tersebut menulis mengenai temanmu, katamu. Dengan siapa kamu membentuk kelompokmu?” “Oh, uhhhh… sekarang setelah kamu mengatakannya, aku masih belum menentukannya. Aku rasa aku akan berakhir mengucilkan salah satu dari mereka bertiga.” “Aku rasa aku tahu siapa yang melakukannya sekarang…” Yuigahama berkata dengan ekspresi yang agak gundah. “Apakah kamu berkenan untuk memberikan penjelasan pada kami?” tanya Yukinoshita. “Mmm, yah kamu tahu, singkatnya, seseorang yang biasanya dalam geng itu akan terkucil, k'mu tahu? Hanya satu orang dari satu kelompok berempat yang akan ditinggal. Dan orang itu akan merasa super tidak enak akan itu.” Suaranya bergetar dengan penuh emosi. Mendengar itu, semua orang terdiam. Jika kami akan pergi menangkap pelakunya, maka hal pertama yang perlu kami lakukan adalah memikirkan motif mereka. Jika kami bisa menemukan persisnya apa yang membuat mereka melakukan tindakan semacam itu, maka tentu saja kami bisa menanganinya. Memikirkan tentang itu dalam kasus ini, motifnya mungkin supaya mereka tidak terkucilkan. Dalam kelas kami, Hayama merupakan bagian dari satu kelompok berempat. Oleh karena itu, jika mereka harus membuat satu kelompok bertiga, seseorang akan dikucilkan. Tidak ingin itu terjadi, mereka tidak punya pilihan selain untuk menendang keluar salah satu. Itu mungkin apa yang dipikirkan pelakunya. “…jadi tidak diragukan lagi pelakunya ada di antara mereka bertiga.” Segera setelah Yukinoshita menyatakan kesimpulan itu, Hayama bergejolak, yang jarang baginya. “T-Tunggu sebentar! Aku tidak mau berpikir pelakunya ada di antara mereka. Dan bukankah pesan itu mengatakan hal-hal yang buruk tentang mereka bertiga semua? Tidak mungkin itu salah satu dari mereka.” “Huh, apa kamu bodoh? Apa kamu baru lahir semalam atau semacamnya?” kataku. “Itu jelas dia berbuat begitu supaya tidak ada orang yang akan mencurigainya. Jika itu aku, aku tidak akan memfitnah salah satu mereka dengan sengaja untuk menjebak dia.” “Hikki, itu benar-benar keji…” kata Yuigahama. Itu kejahatan kerah putih. Sebuah kejahatan kerah putih, kataku. Hayama mengigit bibirnya dengan kesal. Dia mungkin tidak pernah menyangka hal ini bisa terjadi sebelumnya: bahwa ada rasa benci persis di hadapannya, atau perasaan gelap yang berkobar di balik topeng senyum mereka yang dipercayainya. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information