Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 2 Bab 4
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===4-4=== Program rehabilitasi Kawasaki Saki dimulai keesokan harinya. Setelah sekolah, aku pergi ke ruangan klub dimana Yukinoshita sedang menunggu dengan angkuh. “Kalau begitu, ayo kita mulai.” Yuigahama dan aku mengangguk mendengar kata-katanya. Oh, dan untuk beberapa alasan, Totsuka juga berada disana. “Totsuka, kamu tidak perlu memaksa dirimu untuk datang kemari.” Maksudku, itu sangat menyakitkan harus menahan tirani Yukinoshita. Tanpa diragukan lagi dia hanya berada disini karena Yukinoshita telah memberinya tatapan maut. Tapi Totsuka menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. “Tidak, tidak apa-apa. Aku juga mendengar apa yang terjadi. Ditambah lagi, aku tertarik dalam apa yang kamu dan yang lain lakukan, Hachiman… Aku akan senang untuk pergi bersama kalian jika aku tidak menghalangi kalian.” “Be-begitu ya. Kalau begitu… tolong pergi bersamaku.” Aku mengatakan bagian “Tolong pergi bersamaku” secara refleks seperti pria kekar yang mempesona. Lihat, maksudku, apa lagi yang bisa kamu katakan ketika dia mencengkram lengan baju kausmu, melihat ke arahmu dengan mata menengadah dan berkata dia ingin pergi bersamamu? Aku sedang mengambil alih situasinya seperti pria jantan! …oh tunggu, Totsuka itu seorang laki-laki. Sial. Karena aktivitas klub ditangguhkan selama ujian semester, lapangan sekolahnya kosong setelah pulang sekolah. Selain kami, ada beberapa murid lain yang sedang belajar sendiri-sendiri di dalam sekolah, dan juga tipe-tipe Kawasaki Saki yang sedang diceramahi karena terlambat. (Omong-omong, kamu akan dipanggil ke ruang staf untuk diceramahi jika kamu terlambat lebih dari lima kali dalam sebulan.) Hiratsuka-sensei mungkin sudah menahan Kawasaki Saki dan sedang memberinya ceramah panjang lebar selagi kita berbicara. “Aku sudah memikirkannya dan aku yakin bahwa Kawasaki-san sebaiknya menyelesaikan masalahnya dengan tangannya sendiri,” ujar Yukinoshita. “Ada sedikit resiko jika dia mengubah sikapnya dengan kekuatannya sendiri daripada dipaksa untuk melakukannya oleh orang lain, dan hampir tidak ada peluang masalahnya menjadi kambuh lagi.” “Itu masuk akal, kurasa,” aku setuju. Ini bukan hanya terbatas pada preman, tapi juga ketika orang lain mengomentari tindakanmu, itu benar-benar menjengkelkan. Contohnya, jika seseorang yang dekat denganmu berusaha untuk memberitahumu apa yang seharusnya kamu lakukan, kamu akan mulai merasa dongkol dengan mereka. Cara yang mudah untuk membayangkannya adalah ketika ibumu berkata padamu saat sebelum ujian: “Bagaimana kalau kamu berhenti bermalas-malasan dan pergi belajar?” Sebagai responnya, kamu biasa akan seperti, “Oh, astaga! Aku baru saja akan melakukannya! Oh whoops, hilang sudah motivasiku.” “Oke, jadi apa ''sebenarnya'' yang akan kita lakukan?” tanyaku. “Apa kamu pernah mendengar tentang terapi hewan?” Terapi hewan itu, untuk menyederhanakannya, adalah sejenis terapi spiritual yang termasuk membelai-belai hewan untuk mengurangi level stres seseorang dan untuk mengeluarkan kepribadian positif seseorang. Saat Yukinoshita menjelaskan inti-intinya, aku dapat mendengar Yuigahama sedang terkekeh. Tapi menurutku, itu bukanlah cara yang buruk untuk menyelesaikan masalahnya. Dari apa yang dikatakan Taishi, Kawasaki dulunya seorang gadis yang kaku dan berhati baik. Ini mungkin adalah pemicu untuk mengeluarkan sisi baik hatinya. Tapi ada satu masalah. “Siapa yang akan menyediakan hewannya?” tanyaku. “Tentang itu… tidak adakah yang disini memelihara seekor kucing?” tanya Yukinoshita. Totsuka menggelengkan kepalanya dengan murung sebagai jawabannya. Aww, tidak bolehkah aku memeliharanya? Dia begitu imut. Dia akan super efektif! “Aku ada seekor anjing, apa itu oke?” Yuigahama mengacungkan jari kelingking dan jari telunjukknya dan membuat isyarat tangan dengan ibu jari, jari tengah dan jari manisnya. Itu rubah, bukan anjing <ref> Isyarat tangannya: [http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/95/Ki-jsl-yubimoji.png/170px-Ki-jsl-yubimoji.png Isyarat Rubah]</ref>. “Kucing lebih disukai,” tegas Yukinoshita. “Aku tidak benar-benar mengerti perbedaannya…” gugamku. “Serius, apa penjelasan ilmiah yang kamu punya?” “Tidak ada yang spesifik.” Yukinoshita dengan cekatan menghindari tatapanku. “Yang penting, jangan anjing.” “Apakah itu berarti kamu tidak suka anjing?” “Aku yakin aku tidak pernah mengatakan sesuatu semacam itu. Tolong jangan buru-buru menarik kesimpulan,” kata Yukinoshita dengan tersinggung. Yuigahamalah yang buru-buru menarik kesimpulan. “Tidak mungkin, Yukinon. Kamu benci anjing? Bagaimana bisa?! Bukankah kamu menyukai hewan imut?!” “…kamu merasa seperti itu karena kamu menyukai anjing, Yuigahama-san.” Nada suara Yukinoshita tiba-tiba menjadi datar. Apa, apakah dia ada sejenis trauma yang menyangkut anjing atau semacamnya? Apakah dia pernah digigit anjing sebelumnya? Meh, jika dia tidak menyukainya, aku rasa aku sebaiknya jangan memaksanya. Untuk sekarang, aku hanya merasa gembira bahwa aku mengetahui salah satu titik lemah Yukinoshita. “Kami memelihara seekor kucing,” kataku. “Apa tidak apa-apa memakai kucing kami?” “Ya.” Setelah mengantungi persetujuan Yukinoshita, aku menelepon Komachi. Aku bisa mendengar sejenis musik aneh sebagai latarnya. Ada apa dengan musik murahan itu? Mengapa ponsel gadis ini menyanyi? “Yaaaaaa, ini Komachi!” “Oh, Komachi. Kamu berada di rumah sekarang ini?” “Yep, Aku di rumah. Kenapa?” “Ini soal kucing kita. Maaf, tapi bisakah kamu membawanya ke sekolah kami?” “Huh? Kenapa? Ka-kun berat, jadi aku tidak mau.” Ka-kun adalah nama kucing kami. Dia dulunya dipanggil Kamakura, tapi karena nama itu terlalu susah disebut jadi suatu hari namanya disingkat. Namanya diambil melihat betapa bulatnya kucing kami seperti kamakura<ref>Kamakura adalah sejenis rumah salju mirip igloo yang dipakai sebagai altar untuk memuja dewa air.</ref>. “Er, kamu tahu, Yukinoshita berkata untuk membawanya.” “Aku akan segera kesana.” Panggilannya tiba-tiba diputus dengan suara beep. (…huh? Mengapa tingkahnya berubah segera setelah aku menyebut Yukinoshita? Dia begitu enggan ketika aku memintanya!) Aku menutup ponselku, merasa puas dia akan datang. SMA kami cukup terkenal di area ini, jadi dia mungkin tidak akan tersesat saat datang kemari. “Dia bilang dia akan segera kemari,” Aku memberitahu Yukinoshita. “Apa kita sebaiknya menunggu diluar?” Kami menunggu di luar gerbang sekolah selama dua puluh menit, sampai Komachi muncul dengan keranjang di tangannya. “Maafkan aku telah memanggilmu datang kemari,” kata Yukinoshita. “Tidak, tidak, aku senang melakukannya untukmu, Yukino-san,” jawab Komachi sambil tersenyum selagi dia membuka tutup keranjangnya. Kamakura tergeletak di dalamnya. Dia terang-terangan memberungut padaku dengan tampang seperti “Huh? Apa kau lihat-lihat, sampah?” di wajahnya. Bukan kucing yang terimut. “Aww, dia begitu imut!” kata Totsuka saat dia mengusap kucingnya. Kamakura memelintir badannya seakan untuk berkata, “Hei, hei, tenang! Tunggu sebentar! Jangan perutku! Jangan usap disana!” Dia benar-benar dalam ampunan Totsuka. “Jadi, apa yang akan kamu lakukan dengannya?” Aku memegang Kamakura pada bagian tengkuk lehernya setelah Totsuka menyerahkannya padaku. (Omong-omong, ini cara yang salah untuk memegang kucing. Cara yang benar adalah dengan menggendongnya di lenganmu.) “Kita akan meletakkannya di dalam sebuah kotak kardus dan meninggalkannya di depan Kawasaki-san,” jelas Yukinoshita. “Aku yakin Kawasaki-san akan memungutnya jika hatinya tersentuh.” “Dia bukan seorang banchou zaman dulu <ref>Pimpinan preman. Seringkali diceritakan sebagai orang kuat dengan hati emas dalam cerita fiksi.</ref>.” Jika dia pikir preman = pecinta kucing, maka dia salah besar. Sungguh cara berpikir mirip anak manja. Dan sebenarnya, kami bahkan tidak begitu mengenal Kawasaki sebaik itu, jadi tidak ada jaminan bahwa cara tidak langsung seperti ini akan berhasil. “Kalau begitu sekarang, aku akan membawa beberapa kardus.” Aku memberi isyarat untuk menyerahkan kucingku pada Yuigahama, yang berada persis di sampingku. Tapi dia melangkah mundur satu langkah dengan ketakutan. …ambil saja sudah. Aku mencoba lagi, kali ini dengan memanggil namanya selagi aku menjulurkan Kamakura. Sekali lagi, Yuigahama mengelak untuk menghindarinya. “Apa-apaan…” “Oh. Er, uh, tidak ada apa-apa!” kata Yuigahama selagi dia menjulurkan tangannya dengan gugup. Kamakura mengamati tangannya dan membuat suara meong. Sambil tersentak, Yuigahama mengulaikan tangannya. “Mungkinkah itu… kamu tidak cocok dengan kucing?” “H-huh?! T-Tentu saja aku cocok dengan kucing! Malah, aku cinta m'reka! M-Maksudku, k'sini, kucing kecil. Meong meong.” Suaranya bergetar. Bukan seperti benar-benar ada alasan baginya untuk takut. “Komachi, Aku akan menyerahkannya padamu.” Aku menyerahkan Kamakura kepada Komachi. Selagi aku melakukannya, Kamakura tiba-tiba membuat suara purr seakan dia sedang dalam suasana hati yang bagus. Sial, aku bahkan dibenci oleh kucing. “Yah, aku pergi dulu.” Mungkin ada beberapa kardus di dalam ruang guru, pikirku. Kucing memiliki kotak yang mereka sukai dan kotak yang mereka benci, tapi kucing kami tidak ada masalah degan sebagian besar jenis kotak. Oh, dan untuk alasan tertentu kucing kami menyukai plastik, dan dia seringkali mengunyah sampul plastik buku komikku. Aku benar-benar heran apa itu begitu merangsang seleranya. Dipikir-pikir lagi, ke mana aku bisa mendapatkan sebuah kantong plastik? Selagi aku berjalan berkeliling, berpikir bagaimana aku bisa menyenangkan kucingku, Yuigahama dengan cepat menyusulku. “Um, kamu tahu. Aku benar-benar tidak membenci kucing.” “Hm? Yah, aku tidak benar-benar peduli benci atau tidak. Yukinoshita itu tipe orang yang benci anjing, kamu tahu. Aku sendiri tidak benar-benar suka serangga.” Atau sebenarnya, manusia. “Tidak, maksudku aku benar-benar tidak membenci kucing. Aku rasa mereka imut.” “Jadi? Kamu mengidap alergi kucing atau semacamnya?” “Bukan itu… kamu tahu, kucingku melarikan diri, k'mu tahu? Itulah mengapa aku menjadi agak sedih karenanya.” Yuigahama berkata dengan lembut, terbalik 180 derajat dari sikapnya yang biasa riang. Ada tampang sayu di matanya. Laju langkahnya melamban, dan tentu saja aku ikut melamban bersamanya. “Aku dulunya tinggal di kompleks multi-apartemen, kamu tahu. Itu benar-benar populer disana untuk menyembunyikan seekor kucing dan memeliharanya di dalam apartemenmu.” “Itu yang pertama kalinya aku pernah mendengar itu…” “Itulah bagaimana keadaannya bagi anak-anak yang hidup dalam sebuah apartemen! Kamu tidak dapat memelihara seekor kucing di dalam sebuah aparteman, k'mu tahu? Jadi aku memelihara seekor kucing liar tanpa memberitahu orangtuaku. Tapi pada suatu hari, dia menghilang…” suara Yuigahama melemah. Dan maka dari itulah, dia menjadi tidak pandai menangani kucing. Yuigahama tertawa dengan malu-malu seperti biasa. Aku ingin tahu apa yang dipikirkan dirinya yang lebih muda pada perpisahan itu. Mungkin dia berpikir itu adalah seekor kucing yang imut dan mereka begitu akrab, jadi dia mungkin bingung mengapa dia melarikan diri. Itu pastilah terasa seperti sebuah pengkhianatan. Tapi gadis yang sekarang ini tahu mengapa. Aku dengar seekor kucing meninggalkan pemiliknya ketika dia sudah mau mati. Karena itu, aku ingin tahu bagaimana Yuigahama yang sudah dewasa ini mengingat kembali kekesalan saat perpisahan itu. Mungkin dia penuh dengan penyesalan. Itu hanya spekulasiku. Kebenarannya mungkin sangat berbeda sama sekali. Tapi meskipun begtu, aku merasa kesedihan dan kebaikan Yuigahama itu asli. Dengan hening, tanpa mengutarakan sepatah katapun pada satu sama lain, kami menggotong kardus itu bersama. Kardusnya bahkan tidak seberat itu. <br /> <center>× × ×</center> <br />
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information