Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 3 Bab 3
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===3-4=== “Huh? Y-Yukinon?” Kemudian dia langsung<!--mechanically--> berpaling ke arahku. “Oh. Oh. Huh? Hikki? Kamu bersama Yukinon?” Yuigahama melihat ke arah Yukinoshita dan aku secara bergantian, mengutarakan kata-kata yang terang-terangan menunjukkan kebingungannya. “Yap,” kataku. “Oh. O-oke…” Sebuah keheningan yang luar biasa canggung merajalela di antara kami. Sial, ini susah… Keheningan canggung ini terpecahkan ketika anjing yang dipegang Yuigahama membuat sebuah gongongan. Yukinosita, yang cuma bersembunyi di balik bayang-bayangku sepanjang waktu ini, tersentak sebagai responnya dan menutup jarak di antara kami. Kelihatannya reaksi standarnya pada saat-saat bahaya adalah untuk memakaiku sebagai sebuah perisai. “…oh, uuuuh. Um…” Selagi Yuigahama dengan lembut membelai kepala anjingnya, pandangannya berkeluyuran pada jarak antara Yukinoshita dan diriku. Aku dapat merasakan ada suatu kesan jarak dari tindakan itu. “Aku tidak menyangka bisa melihatmu di sini,” kata Yukinoshita pada Yuigahama, menyebabkannya tersentak dan bergemetar sedikit sebagai responnya. “Y-ya. Mengapa kamu dan… Hikki bersama, Yukinon? Maksudku, itu langka untuk melihat kalian berdua bersama…” kata Yuigahama pada Yukinoshita dengan agak kaku, seakan mereka sudah tidak bertemu satu sama lain selama berhari-hari. Dia memeluk anjingnya ke dadanya dengan erat, tidak melihat mata Yukinoshita. Dia mungkin menanyakan kami mengapa kami bersama-sama, tapi tidak ada alasan untuk itu sama sekali karena pertemuan kami itu sepenuhnya kebetulan. Yukinoshita dan aku bertukar pandangan sebelum membuka mulut kami persis pada saat yang bersamaan. “Itu<!--see, the thing is-->-” Yuigahama memotong kami. “Oh, Tidak usah lagi! tidak apa-apa, tidak masalah<!--i'm good-->. Kalian tidak perlu memberitahuku… itu jelas kalian pergi bersama pada hari libur, benar? Ya… Aku tidak pernah menyadarinya sama sekali, bodohnya aku. Dan kupikir satu-satunya hal yang pandai kulakukan adalah membaca suasananya,” katanya dengan sebuah senyuman yang dibuat-buat. Selagi dia mengejamkan matanya erat-erat, suatu tawa yang dibuat-buat dihasilkan dari mulutnya. Aku heran apakah dia sedang terpikir akan semacam kesalahpahaman aneh. Apakah ini benar-benar terlihat padanya seperti Yukinoshita dan aku sedang berkencan? Yah, dia mungkin akan menyadarinya segera jika dia berpikir sedikit mengenainya, dan lagipula, pergi keluar<!--coming out--> dan mengatakan sesuatu yang begitu kentara seperti “Kami benar-benar tidak berkencan” terasa, yah, ''bodoh''. Aku terlalu sadar diri sekali untuk melakukan sesuatu seperti itu. Kesalahpahaman itu adalah salah memahami fakta. Itu semua bukanlah kebenaran. Kalau begitu, itu paling baik untuk memendam itu semua pada diriku sendiri. Aku tidak perduli apa yang orang pikirkan mengenaiku. Tunggu, lebih seringnya kamu terus salah memahami hal-hal, akan lebih mungkin kamu akan berakhir di jalan yang salah. Terserahlah, aku menyerah. Anjing di lengan Yuigahama melihat ke wajah pemiliknya dan membuat lolongan<!--whine--> kesepian. Yuigahama membelai kepala Sable, mengugamkan kata-kata menenangkan. Wajahnya murung. “K-Kalau begitu aku sebaiknya pergi sekarang.” Dia mulai berjalan, pandangannya terpaku pada kakinya. Dia terhenti di tempat ketika Yukinoshita memanggilnya. “Yuigahama-san.” Suara Yukinoshita berkumandang dengan jelas di tengah kehiruk-pikukan ini. Hanya suaranya yang mencapai telingaku, seakan semua keributan di belakang sudah lenyap. Yuigahama, yang matanya melihat ke bawah persis sesaat sebelumnya, dengan sendirinya melihat ke arah Yukinoshita. “Ada sesuatu yang perlu kuberitahu padamu mengenai kami, jadi bisakah kamu tolong pergi ke ruang klub hari Senin?” “…oh, ahaha… Aku mungkin benar-benar tidak ingin mendengarnya… macam, tidak ada gunanya memberitahuku ''sekarang'', ketika itu bukan urusanku,” kata Yuigahama dengan lembut. Meskipun ada senyuman gelisah di wajahnya, kata-katanya membawa sebuah penolakan pasti. Yukinoshita menurunkan matanya sedikit, kecewa oleh sikap Yuigahama. Level keributan di belakang naik satu tingkat – atau mungkin aku mengelabui diriku untuk mempercayai itu. Diterjang oleh semua keributan di sekelilingnya, Yukinoshita kelimbungan mencari kata-kata. “…Aku tidak mampu menyampaikan ini padamu karena keadaan<!--the way i am--> diriku.” Dia berhenti, mencari kata-kata yang benar untuk diucapkan. “Tapi aku mau berbicara terus terang denganmu.” Untuk waktu yang lama, Yuigahama tidak mengatakan apapun, sebelum akhirnya menghimpun sebuah respon “mmm” tanpa gairah. Itu bukanlah penerimaan maupun penolakan. Sebuah tampang mencurigakan muncul di matanya saat dia memandang ke samping pada Yukinoshita, meskipun dia segera memalingkan pandangannya. Kemudian dia langsung berbalik dan mulai berjalan pergi. Yukinoshita dan aku memandang sosoknya yang sedang pergi dengan hening. Itu hanya ketika punggung kecil dan membungkuk Yuigahama telah menghilang ke dalam kerumunan baru aku menanyakan Yukinoshita, yang sedang berdiri di sampingku, “Hei. Apa yang ingin kamu bicarakan dengan Yuigahama?” “18 Juni. Apa kamu tahu hari apa itu?” tanya Yukinoshita, melirik wajahku dari bawah. Wajah Yukinoshita begitu dekatnya pada wajahku sampai secara refleks aku mengambil setengah langkah mundur. “Yah, sudah pasti itu bukan hari libur nasional,” kataku telat. Puas bahwa aku tidak tahu, Yukinoshita membusungkan dadanya. “Itu hari ulang tahun Yuigahama,” umumnya dengan bangga. “Kurasa,” tambahnya. “Benarkah? …dan tunggu. Kamu ''rasa''?” “Ya, nomor teleponnya ada 0618 di dalamnya, itulah mengapa.” “Jadi kamu tidak pernah menanyakannya secara langsung…” Itulah kemampuan komunikasi Yukinoshita. “Itulah mengapa aku ingin merayakan ulang tahun Yuigahama-san. Meskipun dia tidak akan pernah kembali ke Klub Servis… Aku ingin mengucapkan terima kasih padanya dengan baik untuk semua hal yang sudah dilakukannya,” kata Yukinoshita dengan merona, matanya diturunkan dengan sembunyi-sembunyi. “Begitu ya…” Tidak diragukan lagi bahwa bagi Yukinoshita, yang sifatnya masih banyak kekurangan serta kemampuannya yang tinggi itu terus mengobarkan api kecemburuan setiap hari<!--on a daily basis-->, Yuigahama adalah teman pertama yang pernah dibuatnya. Aku ragu keinginannya untuk mengucapkan terima kasih pada Yuigahama itu suatu kebohongan. Hampir seluruh kata-katanya dilumuri oleh kefrustasian, dia mungkin berusaha mati-matian untuk tidak kehilangan pertemanan tersebut. ''…ohhhh''. Jadi apakah ini semua terjadi karena apa yang aku katakan pada Yuigahama? Merasa sedikit bersalah, aku melirik ke samping pada Yukinoshita, yang mundur dengan tidak nyaman, setelah menyadari aku sedang menatapinya. Ahh, dia mungkin akan sekali lagi memberitahuku untuk tidak melihatnya karena aku adalah orang yang menjijikkan. Dengan itu dalam pikiranku, aku memalingkan pandanganku dengan segera sebelum dia bisa mengatakan apapun. Aku terbatuk, pipiku agak memerah. “Hei, Hikigaya-kun…” “Ya?” Yukinoshita berpaling, tangannya memegang dadanya dengan erat. Dia membuat suara tegang, seakan dia sedang gugup atau semacamnya. Dalam suatu usaha untuk menyembunyikan pipi merah meronanya, dia melihatku dengan mata menegadah yang basah. Sekarang aku juga ikut gugup, tidak terima kasih karena melihatnya tepat di matanya. Kata-kata Yukinoshita yang selanjutnya keluar sebagai bisikan kecil, seakan sesuatu sedang terperangkap di tenggorokannya. “Er, itu… m-maukah kamu jalan denganku?” “…huh?” <noinclude> {| border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaaaaa solid; padding: 0.2em; border-collapse: collapse;" |- | '''Mundur ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 3 Bab 2|Bab 2]] | '''Kembali ke''' [[Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteru (Indonesia)|Halaman Utama]] | '''Lanjut ke''' [[Oregairu (Indonesia):Jilid 3 Bab 4|Bab 4]] |- |}
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information