Editing
Oregairu (Indonesia):Jilid 6 Bab 6
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===6-4=== Slogan Festival Budaya diputuskan pada rapat komite keesokan harinya. Rapat yang kembali bersemangat itu mengelar satu per satu diskusi yang berapi-api. Hasil dari debat yang berkepanjangan sampai kepala semua orang berhenti bekerja dan semakin melantur itu membentuk suatu ide. Slogan festival budaya tahun ini adalah sebagai berikutː [Khas Chiba, Menari dan Festivalǃ Kalau Kita Semua Sama-sama Bodoh, Ayo Kita Menariǃ Sing a Songǃǃ] Apa itu tidak masalah? Ide itu membuatku sedikit tidak nyaman, tapi ini kesimpulan dari rapat komite. Lagipula aku tidak bilang aku tidak menyukainya. Lagu tarian Chiba memang terkenal. Rapat berapi-api itu masih belum padam melihat anggota komite masih terus berdebat dengan satu sama lain. Untuk mengalihkan motivasi mereka ke pekerjaan yang ada, Yukinoshita berbisik pelan pada terlinga Sagami. “Sagami-san. Untuk selanjutnya, kita sebaiknya mengganti slogannya." “Ah, oke… Kalau begitu, semuanya, tolong ubah slogannya dengan slogan yang kita putuskan." Untuk sekarang, panitia komite festival budaya mulai kembali bekerja atas arahan Sagami. Memilih slogan pastilah sejenis tradisi yang memperdalam persatuan di antara semua orang karena mereka terlihat penuh termotivasi. “Oke, kalianǃ Ayo buat kembali poster ituǃ" bagian publikasi meraung. “Tunggu sebentarǃ Kita masih belum selesai menghitung anggarannya!” bagian keuangan menghardik balik. “Tololǃ Nanti saja kalian main-main dengan sempoaǃ Aku harus bertindak sekarangǃ” “Terserahlahǃ Tapi pastikan kalian bawa kembali paku payungnya setelah posternya diperbaikiǃ Itu juga akan dihitungǃ” Dan begitulah seterusnya. Bahkan orang-orang bagian perlengkapan juga mulai ikut-ikutan. Setiap bagian secara aktif bertukar ide dengan satu sama lain. Sulit dipercaya mereka ini orang-orang yang sama dengan sebelumnya. Kalau aku, orang-orang menghina diriku di belakang sembari mengucilkan dan mengabaikan aku. Tapi ini bukan perundungan. Perundungan tidak ada di sekolah kami. Bahkan ketika mereka memberiku lebih banyak tugas, mereka tidak mengucapkan sepatah kata-pun padaku dan cuma meletakkannya di depanku saja. Hebat juga membuat orang bekerja lebih keras bahkan dalam situasi seperti ini. Bos-bos itu, maksudku. Aku segera mengetik notulensi hari ini ke dalam dokumen Word dan ada suara yang amat bersemangat melayang padaku dari atas. “Hei hei, sedang bekerja keras kah?” Sekarang setelah komite ini bekerja dengan serius, Haruno-san memiliki beberapa waktu luang dan hadir disini saat dia beristirahat dari latihannya. Dia khusus datang ke tempatku dan menepuk kepalaku. “…Seperti yang bisa anda lihat sendiri.” Haruno-san mengintip ke arah layar komputer dari belakangku. Err, kamu agak sedikit dekat. ''Apa ini, parfum? Aromamu benar-benar mempesona, jadi tolong menyingkir dariku...'' “Ahh… Kamu tidak bekerja keras." ''Kenapa? aku bekerja keras sekali…'' Aku melototinya dengan mata busukku yang penuh dengan umpatan dan Haruno-san pura-pura kaget. “Oh, tidak senang ya...? Maksudku, aku sama sekali tidak melihat adanya pencapaian Hikigaya-kun di notulensi itu." “……” Aku terdiam. Haruno-san melihat ke arahku dan tersenyum angkuh. "Hikigaya-kun? Waktunya kuisǃ Apa hal yang paling mampu menyatukan suatu kelompok~?” “Seorang pemimpin berhati dingin?” “Jangan malu-malu. Kamu tahu jawabannya. Yah, tapi aku juga tidak bisa bilang aku tidak suka jawabanmu itu," matanya terlihat semakin dingin, tapi dia mempertahankan senyumannya. "Jawaban yang benar adalah... adanya musuh bersama." Niat sesungguhnya terpampang dari senyuman dingin itu. Seseorang dulu pernah berkataː "Pemimpin terhebat yang mampu menyatukan semua orang adalah sang musuh." Yah, dengan adanya seseorang untuk menjadi target dari semua kebencian tidak akan mengubah perilaku semua orang dalam sekejap. Itu tidak mungkin terjadi. Tapi tambah jumlah orangnya jadi empat, bahkan lima, dan mereka akan terus bertambah seperti kelinci. Semakin besar jumlahnya, semakin cepat pemikiran tersebar. Mereka bilang manusia adalah makhluk yang "berempati". Sama seperti kamu akan ikut menguap ketika kamu melihat orang lain menguap. Terutama amarah, fanatisme, dan kebencian mudah sekali menyebar. Skema multi-level marketing (MLM) dan pengaruh agama juga serupa. Semua orang akan merasa lebih baik bersama dengan orang lain. Doktrin dan wejangan juga mengikuti logika yang sama. Selama hal tersebut dapat membuatmu berpikir "berusaha keras akan membuatmu terlihat baik", pekerjaan mereka sudah selesai. Sosialisasi tergantung pada jumlah. Suara massa tergantung pada jumlah. Peperangan tergantung pada jumlah. Kamu akan otomatis membuat orang ikut bergabung setelah meningkatkan jumlah orangnya. Intinya kamu menang. Dan dunia ini sekarang berjalan dengan situasi seperti itu. Orang yang dapat menggerakkan dunia itu bukan seorang pemimpin dengan karisma yang luar biasa. Orang yang menggerakkan dunia itu adalah hasil dari mayoritas absolutnya, atau dari janji-janji yang berasal dari mayoritas tersebut. Jadi sisanya sederhana. Jika ada suatu sosok pecundang absolut seperti [Hikitani@tidak bekerja keras], maka pendapat publik-suara massa-akan cenderung menghindar dari hal tersebut. Orang yang berusaha itu keren. Orang yang tidak itu Hikitani. Selama label tersebut terus menempel, orang-orang akan terus berusaha, tidak peduli apa pendapat mereka sendiri. Haruno-san tertawa kecil dan melirik ke bawah padaku. "Yah, meski kurasa musuh kita disini itu kelas teri." ''Pergi sana kamu.'' “Tapi sekarang melihat semuanya bersemangat dan termotivasi, kurasa itu hal yang bagus." “Ya, karena itu aku sekarang punya lebih banyak kerjaan." ''Jadi itulah kenapa kamu sebaiknya berhenti mengangguku.'' Aku ingin hal itu tersampaikan padanya, tapi dia dengan santai mengabaikannya. “Tidak masalah. Kalau brandalan sepertimu ternyata bekerja dengan rajin, maka itu pasti akan terus memancing mereka. Toh, mereka tidak akan tumbuh kalau musuhnya tidak hebat. Perselisihan merupakan kunci dari kemajuan teknologi~.” Haruno-san mulai menerangkan, matanya terpejam sembari mengayun-ayunkan jarinya. ''Wow, dia menjengkelkan juga.'' Tapi sambil melakukan sikap melucunya, matanya yang terbuka melirik ke arah Yukinoshita. Tatapan tersebut membuat suatu pemikiran tak berdasar melintas ke dalam kepalaku. “Um, apa mungkin…” Bibirku yang bergerak dihentikan oleh jari jemarinya yang lembut. “Aku tidak suka anak yang peka, oke?” Anggap saja keberadaan seorang musuh merupakan cara paling sederhana untuk memancing perkembangan manusia. Apa mungkin orang ini sedang ber-akting sehingga dia terlihat sebagai sang musuh? Aku mendapati diriku berpikir demikian meski tanpa bukti apapun. Haruno-san tersenyum dan berujar "cuma bercanda", sembari masih menahan bibirku. Itu senyuman tanpa cela, begitu sempurna sampai-sampai nyaris mengecoh diriku. Aku terpatung dan tidak mampu mengatakan apa-apa. Kemudian, ada suara tajam yang menusuk dari belakang. “Anggota, kerjakan tugasmu.” ''Pom pom pom.'' Dia menumpuk sejumlah dokumen di hadapanku. Ketika aku mendongak ke atas, Yukinoshita melototiku dengan mata yang amat dingin sekali. “Singkirkan dokumen untuk perubahan slogan ini. Dan juga, notulennya...adalah apa yang sedang kamu kerjakan sekarang..." Yukinoshita menggerakkan tangannya pada bibirnya dan kemudian berujar "ah" selagi dia mengangkat wajahnya. "...Kalau begitu, kirimkan pemberitahuan kepada semua kelompok mengenai perubahan slogan ini." “Hei, jelas sekali kamu baru mengarang tugas itu, ya kan?” Dia baru saja bilang "kalau begitu" kan tadi? Setiap kali kata itu dipakai, itu akan membuatmu terlihat kamu belum ada terpikirkan sesuatu. “Ada masanya ketika aku mendadak mendapatkan suatu inspirasi. Kebijaksanaan itu adalah ketika kamu mampu mengolah inspirasi tersebut. Oh, satu lagi, sembari kamu mengerjakannya, kumpulkan permohonan tertulis pertunjukkannya semua dan unggah ke dalam server." ''Dia baru saja menyebutkan sesuatu yang benar-benar tidak masuk akal. Dia sungguh payah dalam membuat alasan. Lalu, apa dia baru saja menambahkan pekerjaan padaku? Bukankah kamu seharusnya menggunakan kata "sembari kamu mengerjakannya" untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini? Apa aku salah?'' Aku melihat ke arahnya dengan penuh keraguan, tapi ditekan oleh tatapan tajam Yukinoshita. “Jadi, selesaikan hari ini.” “Mustahil…” Berurusan dengan Yukinoshita sekarang membuatku sadar bahwa lingkungan pekerjaanku sebelumnya itu jauh lebih santai. Ini sudah sampai di titik dimana kalau ini adalah pekerjaan paruh waktu, kamu tidak akan ingin pergi bekerja, lalu mencongkel baterai ponselmu, dan kemudian berteriak pada ibumu, "jangan angkat telepon rumah untuk sementara waktuǃ" Tapi karena aku ada di sekolah, aku tidak bisa berhenti... Selagi aku terjerumus ke dalam keputus-asaan, Haruno-san mengangkat lengannya dan melambaikannya agar Yukinoshita dapat melihatnya. “Apa aku sebaiknya mengerjakannya juga?” “Nee-san, kamu menganggu, jadi pulang saja." ucap Yukinoshita ketus. Mata Haruno-san kemudian penuh dengan air mata. "Jahatǃ Yukino-chan, kamu jahat sekali...ǃ Yah, aku tidak ada kerjaan lain, jadi aku juga akan ikut membantu. Hikigaya-kun, beri aku setengahnya." Ketika Haruno-san meraih tumpukkan kertas tersebut, Yukinoshita meletakkan tangannya pada sisi kepalanya. "...Astaga. Aku akan meninjau anggarannya, jadi kalau kamu ingin melakukan sesuatu, ayo kita pergi lakukan itu." “Hm? Fufu… Okeeeee♪!” Haruno-san tersenyum dengan mencurigakan untuk sekilas, tapi dia segera kembali ke sikap penuh semangatnya yang biasa. Dia mendorong Yukinoshita dari belakang dan bergerak. Kelihatannya mereka akan membahas anggarannya. Setelah semua itu, Haruno-san sedang melakukan pekerjaanya. Aku tidak benar-benar yakin seseorang yang sibuk seperti Haruno-san bisa muncul begitu sering hanya demi kelompok voluntirnya. Tidak mungkin dia se-santai itu. ''Jadi untuk alasan apa dia datang kemari?'' Tapi itu mungkin bukan sesuatu yang perlu kupikirkan. Akan lebih produktif untuk berpikir bagaimana cara menyingkirkan pekerjaan di hadapanku ini. Fufu. Budak korporat disebut demikian karena tidak ada yang bisa mereka perbuat...
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information