Editing
Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid17 Bab 2
(section)
Jump to navigation
Jump to search
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
===Bagian 4=== Semua orang kembali ke kamar mereka untuk membuat persiapan perjalanan. Bisa dikatakan, nggak banyak yang harus dikemas. Paling-paling sebuah jimat untuk perlindungan terhadap pasir dan kristal roh es untuk mengurangi rasa panas. Yah, Kamito sudah punya pengalaman dengan bertahan hidup di gurun juga. Meskipun itu akan jadi cobaan yang cukup berat bagi para cewek dengan asuhan mereka yang nyaman, itu akan jadi pengalaman yang berguna. Tepat saat Kamito memikirkan semua ini dan mengemas makanan dan air ke dalam ranselnya.... "Kamito, kristal roh nggak berguna di Ghul-a-val." Ada suara dari belakang. Dia menoleh kebelakang dan melihat seorang cewek mengenakan gaun berwarna hitam, dengan tenang duduk di ranjang. Matanya yang jernih dan berwarna senja menatap nakal pada Kamito. "Restia... Apa maksudmu nggak berguna?" "Roh-roh tingkat rendah, seperti yang tersegel dalam kristal-kristal roh seperti ini, nggak akan bisa mendapatkan divine power yang cukup ketika berada di Ghul-a-val, yang mana artinya mereka akan menghilang." "A-Aku mengerti...." Sedikit berat hati, Kamito meletakkan kristal-kristal roh yang mana dia membutuhan upaya untuk dipersiapkan dan menaruhnya di lantai. Sepertinya Ghul-a-val merupakan tempat yang jauh lebih keras daripada gurun-gurun biasa. Lalu, Kamito tiba-tiba menyadari sesuatu. "Mungkinkah kamu sudah sangat familiar dengan Ghul-a-val?" "Setidaknya itu tidaklah asing buatku, kurasa—" Dia menyibakkan rambut hitamnya yang indah dan berkata. "Gimanapun juga, aku ada di kota Raja Iblis saat Perang Raja Iblis seribu tahun yang lalu." "....Itu benar, kamu benar juga." Meskipun dia nggak kepikiran hal ini saat rapat— Restia pernah digunakan sebagai senjata Raja Iblis di masa lalu. "Mungkinkah kamu tau sesuatu tentang Makam Raja Iblis juga?" "Makam Raja Iblis?" Melihat penampilan kebingungannya, Kamito memberitahu dia tentang legenda Makam itu. ...Setelah mendengarkan, Restia mengeluarkan suata "Hmmm" dan menopang dagunya dengan tangannya. "Aku pernah mendengar sedikit tentang itu. Sebuah legenda yang beredar di Demon King Cult sejak jaman kuno. Disebuah kota di ujung gurun, ada sebuah peti mati dimana sisa-sisa Raja Iblis disegel—" "Sisa-sisa Raja Iblis? Hal semacam itu—" Itu sulit dibayangkan sesuatu seperti itu bertahan sampai sekarang, seribu tahun kemudian. Akan tetapi, sudah pasti itu adalah sebuah misteri apa yang terjadi pada Raja Iblis setelah kekalahannya di tangan Sacred Maiden. Kamito kemudian kepikiran tentang sesuatu. Rubia sebelumnya menggunakan sebuah mantra tabu untuk memanggil jiwa-jiwa, membangkitkan Nepenthes Lore dibawah tanah dari Ragna Ys. Meskipun itu adalah sebuah Raja Iblis "gagal", tapi kekuatan kegelapan yang menakutkan yang digunakannya tetaplah membuat Tim Scarlet kalang kabut. ''(Kalau sisa-sisa Raja Iblis masih ada di makam itu...)'' Maka itu mungkin saja bahwa orang akan mencoba membangkitkan dia. Atau mungkin, sisa-sisa itu tepatnya "Kekuatan Raja Iblis" yang tercatat dalam tulisan kuno? "Gimanapun juga...." Restia mencabut sehelai bulu dan melemparkannya ke lantai. "Nggak diragukan lagi bahwa kota Raja Iblis, yang dihancurkan oleh Sacred Maiden Areishia, berlokasi di Ghul-a-val. Setelah kita sampai disana, mungkin kita bisa membersihkan masalah makam itu." "....ya." Tiba-tiba menyadari sesuatu, Kamito mengangkat kepalanya. "Ngomong-ngomong, apa kamu tau lokasi kota Raja Iblis?" "Ya. Harusnya aku bisa memberi arahan kalau kau nggak masalah dengan lokasi perkiraan." Restia menjawab dengan acuh tak acuh. "Beneran nih....!" Mendengar itu, Kamito langsung berdiri. "Itu bisa jadi bantuan yang besar. Kalau kami harus berkeliaran tanpa tujuan di gurun yang luas itu, itu akan sangat merepotkan." "Fufu, kau bisa memujiku lagi." "Luar biasa, manakjubkan." "Astaga, yang tulus dikit napa...." Di ranjang, Restia menyilangkan kakinya dan cemberut nggak senang. "Namun, bahkan dengan pengetahuan tentang lokasinya, kau masih nggak punya jaminan bisa mencapai kota Raja Iblis." "Kenapa begitu?" "Gimanapun juga, nggak seorangpun bisa menemukannya selama seribu tahun ini kan? Untuk sebuah kota sebesar itu, namun nggak ada reruntuhan yang sudah ditemukan, apa itu memungkinkan?" "Terus..." —memang, dia benar. Nggak peduli seberapa mengerikan gurun kematian itu, seseorang akan menduga banyak petualang dan penjarah kuburan yang gak kenal takut telah berupaya mencari reruntuhan itu. Dan juga ada Demon King Cult yang menginginkan kebangkitan Raja Iblis, tentunya mereka telah mencoba segala sesuatu ingin menemukan legenda itu. Akan tetapi, belum pernah ada rumor reruntuhan kota itu telah ditemukan. "Kamito, apa kau ingat desa dimana aku terbangun sebelumnya?" "...Forest of Ice Blossoms?" "Ya. Sama dengan itu, desa hutan itu sudah ditemukan, kan?" Berlokasi di wilayah Laurenfrost adalah Forest of Ice Blossoms, dimana desa dari suku Elfim menyembunyikan Restia yang hilang ingatan. Hutan itu diselimuti kabut yang tebal yang dihasilkan oleh sebuah perangkat sihir kuno, mencegah para penyerbu dari luar masuk sepanjang waktu. "Dengan kata lain, kota Raja Iblis memiliki penghalang yang serupa, apa begitu?" "Kemungkinan besar." Itu memang masuk akal. Berbuat sesuatu sampai sejauh itu akan sangat logis jika seseorang ingin menyegel sisa-sisa Raja Iblis. Atau mungkin itu adalah Raja Iblis sendiri yang mengaktifkan sihir penghalang semacam ini lebih awal untuk mencegah orang menodai sisa-sisa dirinya setelah kematiannya. "—Kalau begitu masalahnya, kita nggak bisa apa-apa." Menghilangkan sebuah penghalang yang mampu menyembunyikan lokasi dari seluruh kota bukanlah tugas yang mudah bahkan bagi Fianna yang merupakan seorang ahli dalam sihir penghalang. ''(...ngomong-ngomong, apa Saladia Kahn pergi ke gurun itu karena dia tau cara untuk menghilangkan penghalang itu?)'' Jika tidak, dia mungkin nggak akan melakukan sesuatu begitu gegabah— "Restia, apa ada petunjuk lain?" Restia menggeleng pelan dalam menanggapi pertanyaan Kamito. "...Maaf, Kamito. Sudah seribu tahun yang lalu ketika aku berada disana terakhir kali. Saat itu, kesadaran diriku sebagai seorang roh juga disegel oleh Raja Iblis, yang menggunakan aku hanya sebagai sebuah senjata. Sepenuhnya tidak sadar—seperti saat aku disegel didalam cincin itu." "...Aku paham, wajar sih. Maaf sudah menanyaimu begitu banyak pertanyaan—" "Tapi mungkin—" "Ya?" Mendengar dia bergumam, Kamito mendongak. "—Berada di samping Raja Iblis sepanjang waktu, dia mungkin mengetahui sesuatu—" "Dia?" "Ya, kau ingat kan? Satu-satunya roh terkontrak Raja Iblis Solomon—" "Uh... Kurasa begitu—" Kamito mengacak-acak ingatannya. Itu adalah sesuatu yang dia dengar secara nggak sengaja saat mempersiapkan kostum Raja Iblis palsu miliknya. Raja Iblis hanya menggunakan para roh sebagai alat dan nggak pernah membuka hatinya pada siapapun juga, membuat kontrak hanya dengan satu roh saja— "Dimana roh itu sekarang?" Kamito bertanya. "Aku nggak tau." Restia menggeleng. "Tapi menurut sebuah legenda tua—" Seolah menerawang jauh, Restia berbicara lembut. "Dan begitulah, dia menghilang ke suatu tempat di Astral Zero setelah kematian Raja Iblis."
Summary:
Please note that all contributions to Baka-Tsuki are considered to be released under the TLG Translation Common Agreement v.0.4.1 (see
Baka-Tsuki:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
To protect the wiki against automated edit spam, please solve the following captcha:
Cancel
Editing help
(opens in new window)
Navigation menu
Personal tools
English
Not logged in
Talk
Contributions
Create account
Log in
Namespaces
Page
Discussion
English
Views
Read
Edit
View history
More
Search
Navigation
Charter of Guidance
Project Presentation
Recent Changes
Categories
Quick Links
About Baka-Tsuki
Getting Started
Rules & Guidelines
IRC: #Baka-Tsuki
Discord server
Annex
MAIN PROJECTS
Alternative Languages
Teaser Projects
Web Novel Projects
Audio Novel Project
Network
Forum
Facebook
Twitter
IRC: #Baka-Tsuki
Discord
Youtube
Completed Series
Baka to test to shoukanjuu
Chrome Shelled Regios
Clash of Hexennacht
Cube × Cursed × Curious
Fate/Zero
Hello, Hello and Hello
Hikaru ga Chikyuu ni Itakoro......
Kamisama no Memochou
Kamisu Reina Series
Leviathan of the Covenant
Magika no Kenshi to Basileus
Masou Gakuen HxH
Maou na Ore to Fushihime no Yubiwa
Owari no Chronicle
Seirei Tsukai no Blade Dance
Silver Cross and Draculea
A Simple Survey
Ultimate Antihero
The Zashiki Warashi of Intellectual Village
One-shots
Amaryllis in the Ice Country
(The) Circumstances Leading to Waltraute's Marriage
Gekkou
Iris on Rainy Days
Mimizuku to Yoru no Ou
Tabi ni Deyou, Horobiyuku Sekai no Hate Made
Tada, Sore Dake de Yokattan Desu
The World God Only Knows
Tosho Meikyuu
Up-to-Date (Within 1 Volume)
Heavy Object
Hyouka
I'm a High School Boy and a Bestselling Light Novel author, strangled by my female classmate who is my junior and a voice actress
The Unexplored Summon://Blood-Sign
Toaru Majutsu no Index: Genesis Testament
Regularly Updated
City Series
Kyoukai Senjou no Horizon
Visual Novels
Anniversary no Kuni no Alice
Fate/Stay Night
Tomoyo After
White Album 2
Original Light Novels
Ancient Magic Arc
Dantega
Daybreak on Hyperion
The Longing Of Shiina Ryo
Mother of Learning
The Devil's Spice
Tools
What links here
Related changes
Special pages
Page information